Anda di halaman 1dari 4

Harga bibit Matoa:

Rp 65.000
Rp 25.000

Budidaya
http://dasar-pertanian.blogspot.co.id/2016/08/tips-budidaya-buah-matoa-agar-berhasil.html

Buah Matoa memang masih belum begitu populer. Namun, rasanya yang khas perpaduan
antara buah kelapa dan kelengkeng dengan tekstur yang halus, membuat penggemar buah
Matoa dari hari kehari semakin bertambah banyak. Tidak heran, jika semakin banyak pula
mereka yang membudidayakan tanaman yang berasal dari Papua ini.

Matoa yang memiliki nama Latin, Pometia Pinnata ini tergolong tanaman dengan pohon besar
yang batangnya memiliki diameter rata-rata 100 cm dan memiliki tinggi rata-rata 18 meter. Matoa
dapat tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai dengan ketinggian 1200 mdpl dengan
kondisi tanah yang memiliki lapisan tebal dan kering serta curah hujan yang tinggi atau lebih dari
1200 mm/tahun.

kami menjual bibit matoa dengan kualitas unggul. Ukuran bibit 35 cm up, bibit siap tanam dan
unggul. Monggo di order bibitnya ..

Mungkin buah yang satu ini masih terdengar asing dan belum banyak orang yang belum
mengenalnya. Sebagai Informasi, Tanaman pemilik nama latin Pometia pinnata ini merupakan
tanaman buah asli khas dari Papua dan menjadi flora identitas Papua Barat. Pohon matoa dapat
tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl. pohon ini menykai tanah
yang kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk
pohon matoa adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Pohon ini dapat
tumbuh hingga mencapai 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm.

Dilihat dari segi Perawatan, Pohon matoa tidak perlu perawatan yang rumit karena pohon ini
cukup tahan terhadap gangguan serangga. Secara umum, Pohon buah matoa dapat berbuah satu
kali dalam setahun, Buah Matoa sekilas tampak seperti buah kedondong kecil dengan kulit hijau
kecoklatan dan bentuknya agak oval. Buah matoa memiliki rasa yang unik yakni campuran antara
buah kelengkeng, rambutan yang tentu saja membuat buah ini sangat lezat dan segar

Informasi Bibit Tanaman Buah Matoa :

o Nama : Buah Matoa


o Nama Ilmiah : Pometia pinnata
o Daerah Asal : Papua, Indonesia
o Asal Bibit : Hasil Biji
o Ukuran bibit Saat Ini : 50 cm 70cm
o Iklim Tumbuh Optimal : dataran Rendah Tinggi / suhu panas 30-35c
o Kebutuhan Sinar Matahari : sepanjang hari
o Masa Berbuah : berbuah dalam 1 2 tahun
o Tipe Pertumbuhan Tanaman : tumbuh tegak
o Buah bisa dimakan : dapat dimakan langsung
o Informasi tambahan : bibit sudah ditempel dan siap menunggu bibit berkembang dan
berbuah

Jika dibudidayakan di dalam pot ( Tabulampot) :

o Rekomendasi Ukuran Pot : diameter lebih dari 60cm


o Media Tanam : tanah dan humus
o Penyiraman : Penyiraman satu kali dalam sehari.
o Tinggi Tanaman Akan Datang : tinggi lebih dari 18 meter, tetapi bisa di pendek kan
dengan pemangkasan
o Pemupukan : Pemberian pupuk NPK Daun dan kompos (pada usia 1 tahun ke bawah), atau
Pemberian NPK buah dan kompos (usia 1 tahun ke atas). Interval sebulan sekali.

Inilah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam membudidayakan tanaman Matoa,
agar pohonnya dapat cepat berbuah:

- Menyiapkan Bibit

Karena cara vegetatif akan menghasilkan buah dengan kualitas yang sama dengan buah
yang dihasilkan pohon induk, maka pilih pohon induk yang memiliki buah berkualitas super.
Selanjutnya, buat cangkokan pada cabang yang tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu
tua, dengan cara menyayat kulit cabang serta menghilangkan kambiumnya. Tutuplah
sayatan tersebut dengan tanah dan bungkus dengan sabut kelapa. Jika kesulitan mencari
sabut kelapa, dapat diganti dengan plastik, hanya saja hasil cangkokan tidak sebaik
menggunakan sabut kelapa. Sirami secara rutin hingga cangkokan tersebut mengeluarkan
akar. Setelah akar keluar, potong dan pindahkan ke dalam polybag yang berisi campuran
tanah dengan kompos atau pupuk kandang. Rawat sebaik mungkin bibit tersebut hingga
akar yang tumbuh semakin banyak dan bibit memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan.

- Buat Lubang Tanam

Tanaman Matoa sebenarnya dapat ditanam di dalam pot besar atau potongan drum. Jika
dijadikan sebagai tabulampot (tanaman buah dalam pot), maka pot atau potongan drum
harus diisi dengan tanah dan kompos atau pupuk kandang dengan rasio perbandingan 2:1,
2 bagian untuk tanah dan 1 bagian untuk kompos atau pupuk kandang.
Namun, sebaik apapun perawatan yang dilakukan pada tabulampot, hasil buahnya tidak
akan dapat maksimal sebagaimana kalau ditanam secara langsung di tanah. Untuk
penanaman secara langsung di tanah, siapkan terlebih dahulu lubang berukuran 50 x 50
cm2, dengan kedalaman 50 60 cm. Masukkan kompos atau pupuk kandang ke dalam
lubang hingga 2/3 bagiannya terisi. Agar pupuk kandang dapat meresap dengan sempurna
ke dalam tanah, biarkan hingga 1 bulan lamanya sebelum siap untuk ditanami.

- Penanaman

Pastikan bibit Matoa yang ditanam di polybag memiliki ketinggian tidak kurang dari 50 cm
sebelum dipindah ke lahan tanam, sebab jika ukurannya terlalu kecil, akan rentan terserang
penyakit. Untuk proses penanaman, baik yang dilakukan dalam pot maupun secara
langsung di tanah, buka polybag secara perlahan dan jangan sampai merusak akar bibit,
selanjutnya masukkan ke dalam pot atau lubang tanam dan timbun serta padatkan secara
perlahan. Setelah proses penanaman selesai, siram dengan air secukupnya

Selama masa pertumbuhan, jika ada bibit yang mati, segera lakukan penyulaman atau
mengganti dengan bibit yang baru. Bersihkan gulma dan rumput-rumput yang ada di sekitar
pohon, serta lakukan pemupukan setiap bulan sekali dengan menggunakan kompos atau
pupuk kandang.

Jika usia tanaman Matoa sudah mencapai 3 tahun sejak masa tanam, lakukan
pemangkasan, agar pohon menghasilkan banyak cabang. Sebab dengan cabang yang
banyak, buah yang dihasilkan akan lebih berlipat.

Matoa dengan bibit hasil cangkokan, akan mulai berbuah pada umur 4 tahun. Sejak
keluarnya bunga hingga menjadi buah yang siap dipanen, butuh waktu sekitar 2 bulan. Cara
memanen buah Matoa dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan p;isau atau
gunting yang tajam.

Untuk dapat menanam biji matoa, Anda bisa mengikuti panduan berikut ini :
1. Pilihlah biji matoa yang berasal dari buah yang benar-benar matang dan kondisinya sehat.
Ambil biji matoa secukupnya, lalu bersihkan di bawah air yang mengalir. Lakukan proses
penyeleksian dengan merendam biji tersebut di dalam air selama 15-30 menit. Biji yang bagus
ditandai dengan posisinya yang tenggelam di dalam air.
2. Campurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Masukkan campuran
tersebut ke dalam polybag hingga terisi penuh. Tanamkan biji matoa ke dalam media tanam tadi
dengan kedalaman 3-5 cm. Kemudian letakkan polybag di tempat yang teduh.
3. Selama masa persemaian tengah berlangsung, Anda perlu menyiram polybag setiap hari
agar kelembabannya tetap terjaga. Dalam waktu 2 minggu kemudian, biji matoa akan berkembang
menjadi kecambah.
4. Setelah usianya mencapai 3 minggu, kecambah tersebut bisa dipindahkan ke polybag yang
ukurannya lebih besar. Tujuannya untuk menyediakan kadar oksigen yang cukup bagi akar tanaman
sehingga dapat tumbuh dengan baik. Isilah polybag ini dengan tanah, pupuk kandang, urea, dan
NPK.
5. Ketika usianya sudah sampai 5 bulan, tinggi bibit matoa berkisar antara 40-50 cm. Ini
merupakan waktu yang paling tepat untuk memindahkan bibit dari tempat persemaian ke lahan
penanaman. Proses pemindahan bibit harus dilakukan hati-hati dengan merusak polybag terlebih
dahulu, bukan mencabut bibit dari media.
6. Bibit yang telah ditanamkan di lahan masih harus dipelihara dengan benar. Bibit tersebut
perlu diberikan pupuk setiap dua bulan sekali untuk mendukung pertumbuhannya. Setelah usianya
mencapai 2 tahun, rata-rata tinggi pohon matoa berkisar antara 1,5-2 meter.
7. Pohon matoa baru akan berbuah ketika usianya sudah memasuki 5 tahun. Pada saat pertama
kali menghasilkan buah, produktivitas tanaman ini masih rendah. Biasanya setiap pohon hanya
mampu menghasilkan buah sebanyak 5 kg. Tingkat produktivitas tersebut akan semakin meningkat
pada masa panen berikutnya

Anda mungkin juga menyukai