PERSIAPAN TEKNIS
Persiapan Lahan
Persiapan lahan sebelum melakukan budidaya semangka, diantaranya pembajakan
tanah dilanjutkan penggaruan, pembuatan bedengan, pemberian kapur pertanian
sebanyak 1,5 ton/ha untuk pH tanah di bawah 6, pemberian pupuk kandang
fermentasi 40 ton/ha serta pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 1,5 ton/ha. Kemudian
dilakukan pengadukan/pencacakan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur
dengan tanah.
Hama Gangsir
Hama menyerang bagian batang tanaman muda terutama tanaman semangka baru
saja ditanam. Serangan hama gangsir dilakukan di malam hari, dengan cara
memotong batang tanaman semangka tetapi tidak memakannya. Hama ini
bersembunyi di dalam tanah dengan membuat liang dalam tanah, keberadaan
gangsir dicirikan terdapat onggokan tanah pada muka liang. Cara pengendalian
hama gangsir adalah dengan pemberian pestisida insektisida karbofuran sebanyak
1 gram per tanaman.
Hama Ulat Tanah
Hama ulat tanah jenis ini juga menyerang tanaman semangka di malam hari, siang
harinya bersembunyi dalam tanah atau di balik mulsa PHP. hama ulat ini senag
sekali memakan batang tanaman muda hingga terputus, sehingga sering
dinamakan juga ulat pemotong. Cara pengendalian hama ulat tanah dalam
budidaya semangka adalah dengan pemberian pestisida insektisida karbofuran
sebanyak 1 gram per tanaman.
Hama Ulat Grayak
Hama ulat grayak menyerang daun tanaman semangka bersama-sama dalam
jumlah sangat banyak, hama ulat jenis ini biasanya menyerang tanaman semangka
di malam hari. Pengendalian serangan ulat grayak selama budidaya semangka
dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif deltametrin, metomil,
profenofos, sipermetrin, klorpirifos, kartophidroklorida, atau dimehipo.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Ulat Jengkal
Gejala serangan ulat jengkal ditandai di bagian tepi daun muda ada bekas gigitan
serangga, namun semakin lama semakin ke tengah dan hanya tersisa tulang
daunnya. Pengendalian serangan hama ulat jengkal selama budidaya semangka
dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif deltametrin, metomil,
profenofos, sipermetrin, klorpirifos, kartophidroklorida, atau dimehipo.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Thrips
Serangan thrips pada daun tanaman semangka ditandai adanya bercak keperakan,
terutama di permukaan bawah daun. Hama thrips memakan dengan cara
menghisap cairan daun semangka muda, yang akhirnya menyebabkan daun
mengeriting dan kerdil. Pengendalian hama thrips selama budidaya semangka
dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin,
sipermetrin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Kutu Daun
Kutu daun juga menyerang dengan menghisap cairan tanaman, terutama daun
semangka muda. Kotoran dari hama kutu jenis ini rasanya manis sehingga disukai
semut. Daun semangka terserang mengalami klorosis (warna hijau daun
memudar), menggulung, mengeriting, akhirnya tanaman semangka menjadi kerdil.
Pengendalian serangan hama kutu daun selama budidaya semangka dilakukan
penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin,
imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi
sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Kutu Kebul
Kutu kebul memiliki warna putih, bersayap, serta seluruh tubuhnya berselimut
serbuk putih seperti lilin. Hama kutu kebul menyerang dengan cara menghisap
cairan daun semangka sehingga mengakibatkan kerusakan pada jaringan maupun
sel-selnya. Pengendalian serangan hama kutu kebul selama budidaya semangka
dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin,
sipermetrin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Tungau
Tungau seringkali bersembunyi di balik daun semangka kemudian menghisap
cairan daunnya. Daun semangka terserang terpelintir, berwarna coklat, pada
permukaan bawah daun terlihat benang halus biasanya berwarna merah atau
kuning. Pengendalian serangan hama tungau dilakukan penyemprotan insektisida
akarisida berbahan aktif dikofol, propargit, tetradifon, klofentezin, piridaben,
amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di
kemasan.
Hama Kumbang Daun
Hama kumbang daun dikenal dengan nama oteng-oteng. Serangan oteng-oteng
membentuk guratan memusat pada daun semangka, selain itu juga ditandai
adanya bekas gigitan serangga. Selain merusak daun tanaman, kumbang daun
juga merusak bunga semangka sehingga menyebabkan kerontokan bunga.
Pengendalian serangan hama kumbang daun adalah dengan cara penyemprotan
insektisida berbahan aktif deltametrin, metomil, profenofos, sipermetrin, klorpirifos,
kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Lalat Buah
Lalat buah betina dewasa menyerang semangka dengan cara meletakkan telur-
telurnya ke dalam daging buah, selanjutnya telur berubah menjadi larva dan
memakan bagian dalam buah semangka, akibat lebih lanjut menyebabkan busuk
buah. Cara mengendalikanlalat buah adalah menggunakan perangkap
(sexpheromone), yaitu dengan memasang perangkap yang telah diberi metil
eugenol. Metil eugenol dimasukkan pada botol aqua, kemudian diikat kuat pada ajir
atau bambu. Atau dapat juga menggunakan buah-buahan dicampur metomil
seperti buah nangka atau timun yang aromanya lebih disukai lalat buah. Jika
serangan tidak terkendali, semprot insektisida berbahan aktif deltametrin,
sipermetrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Tikus
Serangan hama tikus terjadi sewaktu malam hari, sedangkan saat siang hari
bersembunyi dalam sarang. Cara pengendalian serangan tikus dapat dengan
memberikan umpan tikus. Umpan dicampur rodentisida, ditaruh pada lubang tikus
aktif. Lubang aktif ditandai masih jelas terlihat bekas dilalui tikus atau terkadang
ada sisa-sisa makanan baru. Cara lainnya, beri karbit pada lubang aktif, lalu siram
air secukupnya, tutup lubang tikus dengan tanah untuk mengantisipasi gas yang
ditimbulkan tidak keluar.
Hama Nematoda
Hama nematoda menyerang bagian akar tanaman. serangannya ditandai adanya
bintil-bintil. Nematoda bersifat parasit, berupa cacing tanah yang sangat kecil.
Cacing tanah menggigit bagian akar tanaman, sehingga berpotensi munculnya
penyakit sekunder, seperti penyakit busuk phytopthora, layu fusarium, layu bakteri,
ataupun cendawan lainnya. Cara pengendalian serangan hama nematoda dengan
pemberian pestisida insektisida karbofuran sebanyak 1 gram per tanaman.
Pengendalian hama ulat grayak, ulat jengkal, thrips, kutu daun, kutu kebul, tungau,
kumbang daun, lalat buah dan penyakit secara kimiawi dengan penyemprotan
pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di
atas setiap kali melakukan penyemprotan (jangan menggunakan bahan aktif yang
sama secara berturut-turut).
PANEN SEMANGKA
Panen merupakan kegiatan memetik buah semangka siap panen atau mencapai
kematangan optimal sesuai standar permintaan pasar. Tujuan pemanenan adalah
untuk memperoleh hasil sesuai tingkat kematangan buah. Umumnya produk
hortikultura merupakan produk yang cepat sekali rusak. Meskipun kualitasnya
bagus, namun jika pemanenan dilakukan secara tidak benar maka dapat
menurunkan kualitas buah semangka secara signifikan. Penentuan saat panen
didasarkan pada umur ketika terjadi penyerbukan. Panen buah semangka dilakukan
sekitar 27-30 hari setelah penyerbukan. Selain itu, panen juga dapat ditentukan
dengan melihat ciri-ciri fisik buah sebagai berikut :
Warna maupun tekstur kulit buah semangka terlihat bersih, jelas, serta
mengkilap.
Sulur kecil di belakang tangkai buah telah berubah warna menjadi cokelat tua
serta mengering.
Bila buah semangka diketuk menggunakan jari terdengar suara agak berat.
Bagian buah semangka yang terletak di atas landasan berubah warna dari
putih menjadi kuning tua.
Untuk menjaga kualitas buah semangka yang dicapai selama masa produksi, buah
siap panen harus segera dipetik tepat waktu. Hal-hal di bawah ini perlu
diperhatikan antara lain :
Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari agar buah semangka berasa lebih
manis serta tahan penyimpanan. Panen saat sore hari juga dapat dilakukan asal
tidak hujan atau sehabis hujan.
Tangkai buah semangka dipotong sekitar 3-5 cm dari pangkal buah.
Pertumbuhan tanaman yang baik akan menghasilkan pembuahan yang baik pula. Apabila tanaman
tumbuh leluasa dan tidak berdesakan, maka hasil yang diperoleh pun bisa optimal. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penjarangan, pada setiap lubang disisakan 2-3 tanaman saja. Penjarangan ini biasanya
dilakukan setelah tanaman tumbuh kuat, setelah mempunyai 2-3 helai daun. Pembentukan tanaman atau
pemangkasan cabang-cabang tanaman semangka sebaiknya tidak dilakukan. Selain menambah
pekerjaan, juga akan menimbulkan kerusakan bila tidak dilakukan secara benar.
Luka pemangkasan ini dapat merupakan tempat infeksi penyakit. Para petani semangka di Jepang,
dalam usahanya mendapatkan buah yang besar, melakukan pemangkasan cabang tanaman. P
emangkasan ini akan mengurangi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan serta memudahkan lebah
melakukan penyerbukan bunga semangka. Pemangkasan dilakukan bila cabang utama telah tumbuh
sepanjang 40-60 cm. Dipilih 3-A cabang lateral yang kuat untuk ditinggalkan, selebihnya dipangkas.
Kemudian cabang- cabang sisa pangkasan diatur pertumbuhannya: ke segala arah, kedua arah atau ke
satu arah saja.
Tanaman semangka mulai berbunga pada umur ± 40 hari. Bunga betina pertama biasanya muncul di
antara ruas ke-8 dan ke-13 pada batang utama. Bunga ini sebaiknya dibuang (tidak dijadikan buah)
dengan cara memangkasnya karena tumbuhnya kurang bagus dan batangnya belum kuat. Pembuahan
pada batang utama sebaiknya diatur mulai ruas ke-20. Pada cabang lateral, pembuahan dapat dimulai
pada ruas ke-15 sampai ruas ke-18. Bunga semangka akan mekar pada pagi hari antara pukul 05.00-
06.00 dan akan layu pada siang hari antara pukul 11.00-13.00. Penyerbukan bunga dilakukan oleh lebah.
Bila semua bunga dijadikan buah, maka akan diperoleh buah-buah yang berukuran kecil. Untuk
mendapatkan buah-buah yang berukuran besar, pembuahan di setiap pohon hams diatur. Bila di setiap
pohon dipelihara satu buah saja, maka beratnya bisa mencapai 8-10 kg. Sebaiknya di setiap pohon
dipelihara 4-6 buah, calon-calon buah lainnya dipangkas atau dibuang saja.
Pemangkasan buah ini dilakukan pada saat tangkai buah dalam keadaan kening. Pisau yang digunakan
hams tipis dan tajam serta dijaga supaya tidak melukai batang tanaman. Pembuahan yang terjadi pada
ketiak daun yang lebih awal maupun ketiak daun yang lebih ujung kurang baik (bentuk buahnya kurang
sempuma). Sebab, pembuahan yang terjadi pada ketiak daun yang lebih awal, berarti tanaman masih
muda dan belum kuat. Sedangkan bila terjadi pada ketiak daun yang lebih ujung, berarti tanaman sudah
tua dan berpenyakit
Para petani semangka di Jepang biasanya hanya memelihara satu buah saja pada setiap cabang. Jadi,
dari setiap pohon hanya akan diperoleh 3-4 buah. Pembuahannya diatur pada ketiak daun yang sama,
kira-kira 1,5 m dari lubang tanam. Apabila buah sudah mulai terbentuk, sebaiknya dialasi jerami kering.
Alas jerami ini untuk menghindari percikan air hujan sebab bila buah terkena air menjadi mudah busuk.
Buah yang dihasilkan oleh semangka bervarietas baik mencapai 8-10 ton buah setiap hektar.
TEKNIK BUDIDAYA
SEMANGKA
Butuh iklim hangat, dan untuk pertumbuhannya membutuhkan lebih banyak panas
daripada tanaman hortikultura lainnya.
Suhu perkecambahan 25 - 30 °C untuk yang berbiji, sedang non biji 28 - 30 °C. Suhu
pertumbuhan 20 - 25 °C, untuk pembuangaan dan penyerbukan 25°C. Untuk
pengisian dan pemasakan buah 30°C.
Butuh cuaca kering dan cukup sinar matahari. Perakarannya dalam sehingga tahan
kering, sebaliknya tidak tanah keadaan basah. Hujan terus menerus atau cuaca
berawan terus menyebabkan tanaman kerdil, jumlah bunga dan buah berkurang.
Tumbuh baik di tanah berpasir atau geluh pasiran dengan pengatusan yang baik. Tidak
baik ditanam terus menerus pada tanah yang sama. Bekas tanaman padi, jagung atau
tebu adalah yang paling baik untuk semangka. PH tanah 6 -7 (netral). kembali ke atas
PENGOLAHAN TANAH
Pengolahan tanah dapat dilakukan hanya pada tempat yang akan ditanami selebar ± 1m. Untuk tanah yang tidak
berpasir harus diolah sampai menjadi remah (gembur), kemudian dibentuk bedengan penanaman (lihat bentuk
bedengan dan sistim tanam). Setelah bedengan penanaman jadi, selanjutnya dapat disebari dulu dengan pupuk
kandang secara rata. Kalau menggunakan sistim koakan, pupuk kandang dapat diberikan pada koakan-koakan.
Untuk keperluan 1 tanaman pupuk kandangnya 3 kg
Catatan :
Bila menanam pada musim hujan, maka jarak tanam maupun tinggi bedengan harus diambil yang paling besar.
Terutama untuk tanah yang tak berpasir. Jarak antar tanaman minimal 100 cm, dengan lebar bedengan 3 m (tanam
tunggal) dan 6-7 m (tanam ganda) dengan tinggi bedengan minimal 50 cm.
PERSEMAIAN
Semangka lebih baik disemaikan dulu sebelum dipindah tanam (lihat cara menyemai).
PINDAH TANAM
Setelah keluar 2-3 daun (dipersemaikan ± 12-14 hari) bibit telah siap dipindah ke lapang. Waktu pemindahan yang
terbaik adalah sore hari dan plastik polybag harus dibuang (jangan ikut ditanam).
JARAK TANAM
kembali ke atas
PEMUPUKAN
Penanaman dengan menggunakan plastik hitam perak
Bila memakai mulsa plastik hitam perak, pupuk dapat diberikan secara total (sekaligus) sebelum pindah tanam.
Caranya :
Setelah bedengan betul-betul siap dan telah disebari pupuk kandang, maka bedengan dapat diairi (sebaiknya dileb),
tapi jangan terlalu basah. Selanjutnya pupuk buatan (jenis dan dosis lihat tabel) disebar secara rata pada bedengan
kemudian diaduk rata. Setelah itu bedengan dibentuk semulus mungkin agar plastik dapat menempel secara
sempurna pada bedengan, selanjutnya bedengan ditutup dengan plastik hitam-perak. Warna hitam menghadap ke
bawah sedang warna peraknya menghadap ke atas. Untuk mendapatkan hasil yang baik, plastik dipasang pada waktu
mendapatkan sinar matahari secara penuh (09.00 - 14.00) dan plastik ditarik sampai benar-benar rapat.
Catatan :
•Pupuk kandang yang digunakan harus sudah matang (jadi), sebab kalau masih
mentah tanaman akan kerdil atau bahkan layu.
•Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis
lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut.
Semangka berbiji :
Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg.
Dasar : ZA = 30 TSP = 45 : KCl = 40 : Urea = 15 Total = 130 gr
Sus I : ZA = 10 TSP = 10 : KCl = 10 : Urea = 5 Total = 35 gr
Sus II : ZA = 50 TSP = 25 : KCl = 35 : Urea = 25 Total = 135 gr
Sus III : ZA = 65 TSP = - : KCl = 15 : Urea = - Total = 80 gr
Sus IV : ZA = 15 TSP = - : KCl = - : Urea = - Total = 15 gr
Total : ZA = 170 TSP = 80 : KCl = 100 : Urea = 45 Total = 395 gr(gr/tan)
PEMELIHARAAN
Menyulurkan ranting
Setelah ranting memanjang, ranting disulurkan agar merambat membentuk siku-siku
dengan baris tanaman. Bila ranting terlalu berhimpitan mudah menimbulkan penyakit,
juga bunganya mudah rontok
Mendangir
Bila tidak memakai mulsa plastik Hitam-Perak, maka pendangiran harus dilakukan
untuk membuang rumput pengganggu disekitar tanaman.
Pemberian seresah
Diberikan pada tempat dimana buah, batang dan ranting semangka berada. Ranting
yang sudah disulurkan harus dialasi dengan jerami, demikian juga pada buahnya juga
harus dialasi dengan jerami. Semakin tebal seresah semakin bagus. Waktu mulai
memberi seresah paling lambat ketika panjang tanaman ± 50 cm.
Penyerbukan
Penyerbukan dapat dibantu oleh serangga, tapi bila menanam semangka non biji harus
dibantu oleh manusia supaya hasilnya lebih sempurna. Waktu penyerbukan adalah
pagi hari. Semakin pagi semakin bagus (asal bunga betina semangka non biji yang
akan diserbuki sudah mekar). Yang perlu diperhatikan serbuk sari semangka non biji
steril (mandul) sehingga harus dilakukan penyerbukan silang dengan semangka biasa
(berbiji) agar dapat membentuk buah. Karena itu bila menanam semangka non biji,
maka harus pula menanam semangka berbiji, dengan perbandingan 1:10, artinya
untuk 1 tanaman semangka berbiji sebagai penyerbuk untuk 10 tanaman semangka
non biji.
Membuang ranting
Bila semangka tumbuh normal (tidak terlalu subur), kita boleh memelihara 3 cabang
tanpa melakukan pemotongan ranting sekunder, tapi kalau ranting semangka tumbuh
terlalu subur ada gejala tumbuh memanjang, maka ujung cabang sekunder dipangkas
dan ditinggalkan 2 daun. Sedang pada ruas yang ada buahnya dan ditumbuhi cabang
sekunder, maka cabang tersebut harus secepatnya dibuang.
Perempelan buah
Buah yang ada di dekat pangkal batang harus dibuang. Buah yang dijadikan paling
baik ± 1 m dari pangkal batang (di atas daun ke-13). Untuk 1 tanaman dipelihara 1-2
buah saja (untuk jenis besar). Untuk jenis kecil 3-4 buah.
PANEN
Untuk dataran rendah buah semangka dapat dipanen ± 65-70 hari setelah pindah tanam.
Untuk dataran sedang buah semangka dapat dipanen ± 70-75 hari setelah pindah tanam.
Hasil tiap Ha ± 25-30 ton. kembali ke atas