Anda di halaman 1dari 4

NAMA : IRENIUS KAROLISA MARGON

NIM : 2018330112

PRODI : AGROTEKNOLOGI

UTS : TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN

Soal:

1. Apa kerugian tajar hidup dan kerugian tajar mati, tanaman lada?
2. Berapa % sistem sadapan tanaman karet, kekuatanya s/2d/2?
3. Jelaskan pemangkasan pemeliharaan pada tanaman kopi?
4. Jelaskan penyebab mati bujang pada tanaman cengkeh?
5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis teras?

Jawab:

1.kerugian tajar hidup dan tajar mati yaitu:

 Kerugian tajar hidup


 penundaan tanam, kompotisi akar, merupakan tanaman inang, perlu
pemangkasan mudah patah dan roboh dan megurangi produksi.
 Kerugian tajar mati
 biaya pegadaan tajar relatif terutama jika yang di gunakan adalah besi atau
beton semen.
 Tajar mati tidak menghasilkan serasah dedaunan permukaan tanah yang bisah
menjadi pupuk, sehingga pembupukan tanaman harus lebih intensif, yang
berarti penambahan produksi.
 Tajar mati tidak memberi naungan sehingga sinar mata hari langsung menerpa
tanaman masih muda bisa menyebapkan kematian. Saat kemarau panjang tiba
tanah menjadi sangat panas dan menyebapkan pertumbuhan tanaman
terlambat.
2.System sadapan tanaman karet pada penyadapan s/2d2 menunjukan adanya keseimbangan
antara lateks yang di bentuk dengan lateks yang di kluarkan , yang berarti memiliki intensitas
sadap 100%. Bila hendak di turunkan frekuensi sadapnya,misalnya menjadi d/3 akan di
proleh intensitas sadap 10% (setara dengan s/2d2) bila penyadapan S/2d3 di tambah stimulant
(S/2d3.ET2,5%).

3.Pemangkasan pemeliharaan tanaman kopi

Pemangkasan pemeliharaan atau produksi terdiri dari dua kegiatan yaitu pemangkasan ringan
dan berat. Tujuan pemangkasan ini adalah untuk mempertahankan kesimbangan kerangka
tanaman yang di proleh dri pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang-cabang
tidak produktif.

Cabang tidak produktif yang di buang meliputi: cabang tua yang telah berbuah 2 sampai 3
kali, cabang balik, cabang liar, cabang cacing, cabang terserang hama dan penyakit atau rusak
dan wiwilan (tunas air). Cabang B3 (berbuah 3 kali) dapat di plihara tetapi secara selektif.
Pemotongan cabang produksi di lakukan pada ruas cabang yang telah megeluarkan tunas dan
di usahakan sedekat mungkin dengan batang.

 Pemangkasan berat
Pemangkasan berat di lakukan setelah panen, dan di ulangi setiap 3 bulan sekali.
Pemangkasan ini di lakukan terhadap wiwilan cabang primer yang sudah tua dan
tidak produktif, cabang primer dan bagian-bagian lainnya yang terserang OPT
 Pemangkasan ringan
Pemangkasan ringan dalam satu tahun di lakukan beberapa kali
a. Membuang semua wiwilan yang tumbuh, kecuali wiwilan yang di kehendaki
untuk memperbaiki mahkota tanaman
b. Pemotongan wiwilan di lakukan tepat pada tempat tumbuhnya,
c. Sebaiknya wiwilan di hilangkan memakai tangan
d. Wiwilan di buang waktu masih kecil dengan tengang waktu 2 minggu sekali
pada musim hujan dan 4 minggu sekali pada musim kemarau.

4.Penyebap Mati bujang pada tanaman cengkeh yaitu keadaan tanah yang tidak cocok
untuk tanaman cengkeh yaitu tanah-tanah yang drainasenya kurang bagus, adanya lapisan
tanah pada yang dangkal yang tidak dapat meresap air atau adanya lapisan tanah liat yang
menyebabkan tanah selalu becek di musim hujan dan kering/ membelah di musim
kemarau.

5.Jenis-jenis teras

 Teras datar

di buat pada tanah dengan kemiringan kurang dari 3% dengan tujuan memperbaikipengaliran
air dan pembasahantanah. Teras datar di buat dengan jalan mengali tanah menurut garis
tinggi dan tanah galiannya di timbulkan ke tepi luar, sehingga air dapat tertahan dan
terkumpul. Pematang yang terjadi di tanami dengan rumput.

 Teras kridit (ridge terrace)

Teras krdit di buat pada tanah yang landau dengan kemiringan 3- 10%, bertujuan untuk
mempertahankan kesuburan tanah .pembuatan teras kridit dimulai dengan membuat jalur
penguat teras sejajar garis tinggi dan ditanami dengan tanamam seperti caliandra.

 Teras guludan (cotour terrace)

Teras guludan dibuat pada tanah yang mempunyai kemiringan 10-50% dan bertujuan untuk
mencegah hilangnya lapisan tanah .

 Teras bangku(bench terrace)

Teras bangku dibuat pada lahan dengan kelerengan 10-30% dan betujuan untuk mencegah
erosi pada lereng yang ditanami palawija.

 Teras individu

Teras individu dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng antara 30-50% yang
direncanakan untuk area penanaman tanaman perkebunan di daerah yang curah hujannya
terbatas dan penutupan tanahnya cukup baik sehinggan memungkinkan pembuatan teras
individu .
 Teras kebun

Teras kebun dibuat pada lahan-lahan dengan kemiringan lereng antara 30-50% yang
direncanakan untuk areal penanaman jenis tanamam perkebunan.

 Teras saluran

Teknik saluran atau lebih dikenal dengan rorak atau parit buntu adalah teknik konversial
tanah dan air berupa pembuatan lubang-lubang buntu yang dibuat untuk meresapkan air ke
dalam tanah serta menampung sedimen sedimen dari bidang olah.

 Teras batu

Adalah penggunaan batu untuk membuat dinding dengan jarak yang sesuai di sepanjang garis
kontur pada lahan miring.

Anda mungkin juga menyukai