NIM :2017610061
TUGAS:KEPERAWATAN BENCANA
RENCANA KONTINJENSI
(contingency plan)
KONTINJENSI (Contingency )
Suatu keadaan atau situasi yg diperkirakan akan segera terjadi, tetapi tidak selalu terjadi
RENCANA KONTINJENSI
Suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu tersebut.
Jika keadaan yang diperkirakan tersebut tidak terjadi, maka rencana kontinjensi tidak akan pernah diaktifkan
DEFENISI RENCANA KONTINJENSI(RENKRON)
skenario,tujuan,tindakan teknis dan manajerial serta pengerahan potensi sumber daya yang disepakati bersama untuk
mencegah atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis
Rencana yang disusun untuk menghadapi suatu situasi krisis yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi dapat pula tidak
terjadi.
Renkon tidak dimaksudkan untuk menyusun suatu proyek, melainkan upaya pemanfaatan semaksimal mungkin
sumberdaya/potensi masyarakat yang tersedia untuk menghadapi bencana/kedaruratan.
Rencana Kontinjensi hanya untuk Ancaman Tunggal
Sifat Rencana Kontinjensi hanya digunakan untuk 1 (satu) jenis ancaman (single hazard)
Jika ingin menyusun Renkon untuk jenis-jenis ancaman yang lain disusun Renkon tersendiri
Proses/pola penyusunannya sama
RENCANA KONTINJENSI PRB-BK
Rencana Kontinjensi (Renkon) dimaksudkan sebagai upaya kesiapsiagaan oleh semua pihak karena penanggulangan
bencana merupakan urusan bersama antara pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat.
Pemerintah Lurah/Kepala Desa adalah sebagai penanggung-jawab utama Renkon PRB-BK
Renkon PRB-BK disusun secara partisipatif oleh masyarakat/ BKM, TIPP difasilitasi oleh Fasilitator dibawah koordinasi
Tim Teknis
RENKON PRB-BK MELIBATKAN PARA PIHAK
Lurah /Kepala Desa
Pemda Kota, Kecamatan
TNI POLRI
Instansi/lembaga terkait seperti : BMKG, PMI, SAR Tokoh tokoh masyarakat/agama
Organisasi masyarakat
Relawan Penanggulangan Bencana
Organisasi Pemuda
Lembaga usaha/swasta
Orari
LSM/NGO
Pihak-pihak pelaku lainnya yang relevan dengan jenis ancamannya
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
1.PERSIAPAN
a.Profil Wilayah sasaran
Letak geografis
Lokasi wilayah
Batas wilayah
b.Potensi dan Permasalahan
Potensi jenis ancaman
Kerentanan
Kapasitas
Lembaga kebencanaan yang ada
Rencana kontinjensi yang (kota/kabupaten)
LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN
1. PERSIAPAN
a.Profil Wilayah sasaran
Letak geografis
Lokasi wilayah
Batas wilayah
b.Potensi dan Permasalahan
Potensi jenis ancaman
Kerentanan
Kapasitas
Lembaga kebencanaan yang ada
Rencana kontinjensi yang (kota)
ALUR PENYUSUNAN RENKON
A. PENILAIAN RISIKO
1. Penilaian Risiko Ancaman/Bahaya
Risiko Bencana = Ancaman x Kerentanan
Kapasitas
(Ditetapkan berdasarkan hasil kajian pada RTPRB)
2. Penentuan Kejadian :
Penentuan/penilaian resiko bencana dilakukan dengan kesepakatan bersama (lintas sektor) yang dinilai paling urgen/prioritas.
B. PENGEMBANGAN SKENARIO
1.skenario
Waktu terjadinya bencana(misalnya:pagi,siang dan malam)
Durasi/lamanya kejadian (misalnya : 2 jam, 1 hari atau 7 hari).
Karakteristik bencana yang terjadi
Hal lain yang berpengaruh terhadap besar-kecilnya kerugian/ kerusakan.
2. Perkiraan dampak
aspek kehidupan/penduduk,
aspek sarana/prasarana/fasilitas/asset,
aspek ekonomi,
aspek pemerintahan, dan
aspek lingkungan.
C.PENETAPAN KEBIJAKAN & STARTEGI
1. Kebijakan :
Bersifat umum untuk pedoman bagi sektor-sektor
Mengikat dalam penanganan darurat
Kesepakatan –kesepakatan dipatuhi oleh semua pihak
Disetujui oleh Lurah/ Kepala Desa
2. Strategi :
Strategi untuk melaksanakan kegiatan oleh tiap-tiap sektor sesuai bidang tugas masing-masing
Membentuk forum
Membangun posko
Pembagian tugas pelaksanaan sector,dll
D.PERENCANAAN SEKTORAL
1.struktur komando dan kordinasi :
Mempermudah koordinasi pemangku
Menhindari kemserautan
Memberdayakan potensi dan sumber daya masyarakyat dan para pihak terkait.
2.Pembentukan Sektor-Sektor
Diawali dengan “identifikasi kegiatan” dari masing-masing sektor
Menyusun kegiatan sektor .
Dihindari adanya tumpang-tindih kegiatan atau sebaliknya tidak boleh ada kegiatan yang tertinggal.
Contoh pembentukan sektor :
Sektor manajemen dan koordinasi
Sektor Kesehatan
Sektor Evakuasi dan transportasi
Sektor logistik
Sektor Barak
Sektor Dapur Umum
Sektor Komunikasi
Sektor Keamanan
Sektor Pendidikan
3.penyusunan kebutuhan sektor
Disusun berdasarkan skenario kejadian
Kebutuhan tiap sektor dipenuhi dari ketersediaan sumberdaya sektor dengan memprioritaskan sumberdaya/potensi lokal.
Rekapitulasi kebutuhan tiap sektor :
-Jumlah kebutuhan
-Persediaan
-Kekurangan
-Jumlah Biaya
E.SINGKRONISASI ATAU HARMONISASI
-semua kegitan sector diharmonisasi/dintegrasikan ke dalam renkron
-dapat dilakukan melalui rapat kordinasi ,yang dipimpin oleh lurah /desa dan tim teknis
-materi bahasan dalam rapat kordinasi antara lain berupa
Laporan tentang kesiapan dari masing masing sektor
Masukan dari satu sector ke sector yang lain tentang adanya dukungan sumber daya
Laporan tentang kebutuhan sumber daya ,ketersediaan dan kesenjangan dari masing masing sector
Pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama dan komitmen untuk melaksanakan rencana kontinjensi
F. FORMALISASI Renkon PRB-BK
Disahkan/ditanda-tangani oleh pejabat yang berwenang yakni Lurah/ Kepala desa
Renkon PRB-BK menjadi dokumen resmi kelurahan/Desa
Renkon PRB-BK siap dilaksanakan menjadi Operasi Tanggap Darurat
G.RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
1.RTL adalah langkah-langkah/kegiatan yang harus dilakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
2.Komitmen dari para pimpinan sektor/instansi disisipkan pada halaman depan dari dokumen Rencana Kontinjensi.
3.Kegiatan-kegiatan RTL dibuat resume/ringkasannya untuk kemudian dituangkan dalam Tabel yang ditanda tangani para
pimpinan sektor/instansi sebagai bentuk komitmen untuk melaksanakan RTL.
4.kegiatan RTL antara lain:
Tabke top exercise ,gladi posko,gladi lapang
Pemuktahiran data dan lain lain
Menyiapkan jalur evakuasi, simbol/tanda rawan bencana
Penetapan Renkon dengan Perkel/Perdes,dll.
CONTOH KEGIATAN KEGIATAN SECTOR
B. SEKTOR KESEHATAN
1.normal
Pendataan penduduk rentan di daerah rawan bencana.
Pendataan ketersediaan obat dan peralatan kesehatan
Pelatihan PPGD (P3K) untuk OPRB.
Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat daerah rawan Bencana
2.waspada
Pemantauan kesehatan penduduk rentan di daerah rawan bencana.
Pendataan kebutuhan kesehatan untuk penanganan darurat bencana lahar hujan
Penyiapan Pos Kesehatan.
Pemantapan tim medis dan non medis.
3.siaga
Pembagian tugas tim kesehatan.
Koordinasi dengan tim terkait (Puskesmas, PMI, RS)
4.awas
Aktivasi Pos Kesehatan.
Pelayanan Kesehatan
Merujuk pasien ke Puskesmas terdekat (bila diperlukan).
Pemantauan rutin kelompok rentan.
pencatatan dan pelaporan.
Surveilans penyakit menular (diare, ISPA, penyakit kulit).