Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKARYA

BUDIDAYA ANGSA PETELUR

Nama Kelompok (XII - IPA 1):


1. Novita Bukhori
2. RevaLina Ayu Andini
3. Rizqia Septa Saharani
4. Septiani Aulia
5. Viera Clara Savira

SMA PASUNDAN 1 CIMAHI


TAHUN AJARAN 2023/2024
A. Peluang Usaha Budidaya Angsa Petelur

Saat ini kebutuhan akan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan
peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan aka protein hewani
yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam
meningkatakan gizi masyarakat terutama anak anak. Kebutuhan akan telur yang terus
meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah
kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.
Dengan melihat kondisi ini angsa memiliki poteni usaha yang
menguntukangkan seagai usaha alternatif beternak. Karena jumlah peternak dan
angsanya semakin berkurang jika dibandingkan dengan jenis unggas lain, sehingga ini
menjadi keuntungan bagi para peternak telur angsa karena semakin sedikit pesaing.
Dari segi pemasaran memang masih kalah dengan unggas lain khususnya ayam.
Namun, budidaya terbilang jauh lebih mudah dibanding dengan berbagai jenis unggas
lain. Karena angsa mudah beradaptasi dengan lingkungannya dan tidak mudah
terserang penyakit. Sehingga tak heran jika angsa banyak dibudidayakan di pedesaan
atau perkampungan karena suasananya yang hening dan tidak banyak polusi, sehingga
resika angka kematian angsa juga rendah di daerah pedesaan. Untuk memperoleh
hasil budidaya angsa yang maksima, kita perlu memperhatikan cara ternak angsa yang
benar.

B. Kandungan Telur Angsa


Mengutip Live Strong, telur angsa mengandung nutrisi yang bagus untuk
tubuh.Sebutir telur angsa dengan bobot sekitar 144 gram memiliki 266 kalori, 20
gram protein, 20gram lemak, dan 2 gram karbohidrat. Bandingan dengan sebutir telur
ayam dengan berat 50gram yang mengandung 72 kalori, 6 gram protein, 4,75 gram
lemak, dan 0,36 gramkarbohidrat.
Telur angsa juga merupakan sumber karotenoid yang baik. Karotenoid
merupakan sejenisantioksidan yang dapat menjaga kesehatan mata dan kulit. Telur
angsa memiliki 379 miligramkolin, nutrisi yang masuk kelompok vitamin B. Kolin
memegang peranan penting dalam pengembangan sel dan jaringannya. Kurangnya
kolin dapat memicu penyakit hati, pengerasanarteri, dan fungsi saraf. Hanya saja,
telur angsa mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Jika satu orangmembutuhkan
konsumsi 300 miligram kolesterol dalam sehari, satu butir telur angsa memiliki1.227
miligram kolesterol. Singkatnya, satu butir telur angka dapat mencukupi
kebutuhankolesterol selama empat hari.

C. Teknik Budidaya Angsa Petelur


1) Persiapan Kandang Yang Layak
Beternak angsa bisa memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah untuk
kandangnya. Namun sebaiknya lokasi kandang angsa berada di tempat yang jauh
dari pemukiman penduduk karena angsa mengeluarkan suara yang sangat keras
dan dapat menggangu penduduk. Kandang ini nantinya untk tidur, makan,
bertelur, serta melindungi diri dari hewan buas. Angsa merupakan jenis hewan
yang tidak betah berdiam diri di dalam kandang, maka kita juga harus
melepasnya berkeliaran di luar kandang. Sebaiknya angsa dipisahkan antara
angsa anakan dengan remaja dandewasa. Untuk angsa anakan diletakkan di
tempat khusus yang mempunyai penghangatdari bohlam listrik agar tetap dalam
kondisi yang hangat.
Ukuran kandang angsa adalah :
a) Untuk satu ekor angsa memerlukan kandang berukuran 1×1 m
b) Angsa yang tidak betah berada di kandang, maka kita harus membuatkan
pekaranganagar angsa tersebut mudah untuk diawasi dan tidak
berkeliaran terlalu jauh. Untuk pekarangan berukuran 3-4 x 1 m
c) Menggunakan atap yang tidak bocor misalnya genteng, seng, asbes atau
sejenisnya.
d) Terdapat tempat pakan, misalnya baskom atau ember
e) Air sebaiknya berada di luar kandang (pekarangan) agar kandang tetap
kering.Sebaiknya menyediakan air yang cukup sehingga dapat
digunakan untuk mencelupkankepala angsa dan mandi. Jika tidak, maka
angsa akan terserang penyakit korosi pada paruh, hidung, dan mata yang
akan menimbulkan kerak yang menutupi bagian luar paruh, hidung dan
mata.
f) Membuat sarang untuk bertelur. Sarang bisa dibuat dari jerami kering,
rumput atau sejenisnya. Ukuran sarang telur 30 * 30 * 30 cm
g) Kandang harus terkena cahaya matahari secara langsung, biasanya
kandang yang diuat menghadap ke timur
h) Lantai kandang dapat berupa tanah, semen atau kayu. Usahakan lantai
tetap terjaga kering. Untuk itu disarankan lantai kandang terbuat dari
semen agar mudah dibersihkan.
i) Untuk kandang angsa bagian samping diusahakan tertutup rapat agar
angin tidak mudah masuk. Bisa juga menggunakan plastik untuk
menutup sekeliling kandang
Selain itu pentingnya juga dalam merawat kebersihan kandang yang
harus secara rutin dibersihkan. Misalnya dengan membersihkan kandang dari
sisa pakan maupun kotoran angsa serta dengan memcuci atau membersihkan
tempat makan dan minum yang berfungsi agar angsa terjaga kesehatannya
serta kecantikan pada bulunya. Penyakit angsa yang sering menyerang adalah
snot (penyakit pilek) dan lumpuh karena infeksi bakteri atau karena jeratan
benang yang melilit kaki.
2) Pemilihan Bibit Angsa yang Baik
Induk merupakan salah satu penentu hasil budidaya angsa dan
keturunan nantinya.Oleh karena itu, kita harus selektif dalam memilih indukan.
Pemilihan induk juga ditentukan dari tujuan kita membudidayakan angsa.
Apabila kita memlihara untuk sekedar hobby maka harus memilih bibit angsa
yang memiliki jenis sesuai dengan selera kita. Jika hendak menjadikan angsa
pedaging, harus mencari angsa dari keturunan bibit yang gemuk. Dan untuk
petelur, pilihlah yang keturunannya banyak dalam setiap kali bertelur. Dan
tentunya kita juga harus memilih bibit angsa yang sehat berkualitas. Jenis
angsa yang baik dan berkualitas antara lain Toulouse, Ambden, African,
Pilgrim, dan Chinese. Apabila kesulitan menemukan bibit impor, bisa
menggunakan bibit lokal yang tentunya juga berkualitas.
Kita sering mendengar angsa biasanya bersifat monogami yang artinya
seekor angsa jantan hanya kawin dengan satu ekor betina saja. Tapi hal ini
tidak berlaku pada budidaya tradisional, karena ternyata seekor angsa jantan
dapat mengawini sampai 3 ekor betina dalam satu kandang.
3) Pemberian Pakan yang Bermutu
Makanan angsa tidak jauh berbeda dengan unggas lain yaitu dedak beras,
tumbuhan, hewan kecil. Namun, agar pertumbuhannya maksimal sebaiknya
diberi. Hal yang harus diperhatikan adalah keseimbangan nutrisi agar
pertumbuhannya baik. Untuk pakan bisa kita berikan jagung, gandum, daging
bekicot cacah, ampas tahu, nasi aking (nasi sisa makanan yang dikeringkan di
bawah terik sinar matahari) dan pakan pakan tambahan seperti dedak yang
dicampur sayuran ataupun sisa-sisa makanan. Untuk anakan angsa bisa juga
diberikan pakan jenis voer dengan kandungan proteinnya yang tinggi yang
dapat membantu pertumbuhan bagi anakan angsa. Dalam masa
perkembangbiakan dan pemeliharaan, sebaiknya pemberian pakan yaitu 15%
protein ditambahkan vitamin dengan kadar yang sama. Dengan begitu
pertumbuhan dan perkembangan angsa akan cepat meningkat, sehingga
produksi telur dan daging juga akan meningkat.
4) Pemeliharaa Angsa
Angsa yang baru saja menetas, letakkan dalam kandang sesuai dengan
jumlah anakan. Apabila anak angsa yang akan dipelihara berjumlah sedikit
anda dapat menggunakan kandang sangkar dan jika anak angsa yang akan
anda pelihara berjumlah cukup banyak maka siapkan bangunan tertutup.
Kandang sangkar berbentuk kotak dengan rangka dari kayu serta dinding dan
atap dibuat dari bilahan bambu, kawat kasa ataupun kayu. Kandang tertutup
dapat dibuat dari kayu ataupun bambu, bagian diding kandang dibuatdari
kawat kasa atau bilah bambu sedangkan untuk atap dapat menggunakan
genting, seng atau asbes. Lantai kandang dapat berupa tanah, semen atau
kayu. Setelah kandang jadi, beri lampu penerangan sekitar 40 watt
didalamnya agar anak angsa lebih mudah mendapatkan pakan dan air serta
lampu tersebut dapat digunakan untuk penghangat, untuk mengatur suhu
kandang juga pelu diletakkan termometer. Karena jika kepanasan anak angsa
akan salingb mematuk, gelisah menjauhi lapu dan ribut.
5) Pemanenan
Tidak ada ketentuan khusus untuk waktu panen. Kita bisa menyeleksi
angsa mana yang sudah siap dipanen dan belum. Namun perlu
dipertimbangkan bahwa angsa terlalu tua dagingnya lebih alot. Pada
umumnya angsa dapat dipanen saat berumur 4 hingga 6 bulan. Sedangkan
apabila ingin memanen telur, biasanya saat angsa berumur 1 tahun. Untuk
angsa petelur, masa produktivitas angsa mencapai usia 10 tahun. Dalam
sekali bertelur, angsa dapat menghasilkan hingga lebih dari 10 butir. Apabila
ingin mengembangbiakkan angsa, sebaiknya mengawinkan angsa jantan
dengan angsa betina. Lalu indukan tersebut akan bertelur dan mengeraminya.
6) Pasca Panen
Kegiatan pascapanen yang biasa dilakukan adalah pengawetan. Dengan
pengawetan maka nilai ekonomis telur angsa akan lebih lama dibanding jika
tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan
pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur
ruangan bahkan akan segera membusuk.
Tujuan pengawetan:
a) Memperpanjang jangka waktu penyimpanan, pengangkutan, dan
penjualan
b) Mempertahankan nilai gizi
c) Mempermudah pengujian
d) Memperluas wilayah pedagangan.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a) Pengawetan telur dengan air hangat
b) Pengawetan telur dengan daun jambu biji
c) Pengawetan telur dengan minyak kelapa
d) Pengawetan telur dengan natrium silikat
e) Pengawetan telur dengan garum dapur
Dan saat pasca panen menjelang kita bisa menyeleksiangsa yang masih
bisa bertelur atau tidak. Angsa yang sudah tidak bisa bertelur bisa kita
jadikan sebagai pedaging untuk di jual, bulu angsa yang gugur bisa menjadi
nilai ekonomis yang bisa di gunakan sebagi shuttlechock. Setelah di pisah
hanya angsa yang memenuhi syarat yang dapat di jadikan petelur.
BIAYA BUDIDAYA ANGSA

A. BIAYA OPERASIONAL PERBULAN


1. BIAYA TETAP

Sewa lahan Rp. 5.500.000 Rp. 183.333


Pompa air Rp. 1.500.000 Rp. 50.000
Mesin penetas telur Rp. 495.000 Rp. 16.500
Mesin handsprayer Rp. 550.000 Rp. 18.333
Kandang Rp. 5.000.000 Rp. 166.667
terpal Rp. 300.000 X 1/30 Rp. 10.000
Sabit Rp. 100.000 Rp. 3.333
Selang Rp. 150.000 Rp. 5.000
Tempat makan Rp. 300.000 Rp. 10.000
Tempat minum Rp. 550.000 Rp. 18.333
timba Rp. 75.000 Rp. 2.500
Total investasi Rp. 14.520.000 Total biaya tetap Rp.483.999

2. BIAYA VARIABEL

Bibit Rp. 150.000 Rp.4.500.000


Pakan Rp. 110.000 Rp.3.300.000
Air Rp. 50.000 Rp. 1.500.000
X 30
Vitamin Rp. 85.000 Rp. 2.550.000
hari
Suntikan Rp. 120.000 Rp.3.600.000
Listrik Rp. 55.000 Rp. 1.650.000
Pekerja Rp. 200.000 Rp. 6.000.000
Total Rp. 23.100.000

3. TOTAL BIAYA OPERASIONAL


Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp. 483.999 + Rp. 23.100.000 = 23.583.999

4. PENDAPATAN PER BULAN


Penjualan rata rata =
25 ekor X 45.000/ ekor Rp. 1.125.000
Rp. 1.125.000 X 30 hari Rp. 33.750.000

5. KEUNTUNGAN PER BULAN


Laba
 total pendapatan - total biaya operasional
Rp. 33.750.000 - Rp. 23.583.999 = Rp. 10.166.001

6. LAMA BALIK MODAL


 Total Investasi : Keuntungan
Rp. 14.520.000 : 10.166.001 = 1,4 bln
SURAT PERIZINAN
1. SITU
2. SIUP
3. AMDAL
PENUTUP
KESIMPULAN
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur
terdiri dari kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan. Wirausaha di
bidang budidaya angsa petelur sangat terpengaruh oleh faktor faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilannya baik dari luar maupun dari dalam
perusahaan itu sendiri. Perencanaan usaha ini menyangkut pembuatan
keputusan tentangapa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan
melakukannya dan siapa yang akan melakukannya
DAFTAR PUSTAKA

https://hobiternak.com/cara-beternak-angsa-mudah-murah/amp/
https://eo4belas.blogspot.com./2015/11/proses-ternak-angsa-yang-baik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai