Anda di halaman 1dari 12

BUDIDAYA JANGKRIK

1. Persiapan Kandang Jangkrik

Gambar 1. Contoh kandang bertingkat

Gambar 2. Contoh dimensi ukuran kandang


Bahan Kandang Jangkrik :
a. lakban licin warna coklat 1 buah
b. lem kayu 1 buah
c. semen putih/blawu 2 kg untuk olesan
d. tre (wadah telur bekas) secukupnya
e. tripleks/kardus ukuran 20x30 cm untuk wadah pakan voor
f. plastik/terpal untuk penutup luar
g. waring/kasa untuk penutup/pelindung
h. kayu reng/bambu dan paku secukupnya

Gambar 3. Contoh kandang jangkrik

Gambar 4. Contoh kandang bertingkat kecil


2. Persiapan Bibit Telur
3. Persiapan Pakan Jangkrik
a. Pakan anak ayam voor 511 yang dihaluskan
b. Buah pepaya muda/belum masak dipotong tipis-tipis
c. Daun pepaya, sawi, bayam, dsb.

Gambar 5. Pakan jangkrik


4. Teknis Budidaya

Penataan egg tray (wadah telur) dalam kandang


Egg tray yang dimasukkan ke dalam kandang diharuskan dalam kondisi bersih
agar kesehatan jangkrik dapat baik dan tidak mudah terserang penyakit/stress. Egg
tray disusun merata kurang lebih 2-3 tingkatan, semakin jangkrik bertambah umur
egg tray ditambah agar ruang gerak/sembunyinya lebih luas.

Penyediaan telur jangkrik untuk pembibitan


Sebelum telur ditetaskan hendaknya dilihat apakah telur jangkrik sudah tua apa
belum ciri ciri telur jangkrik siap menetas adalah berwarna coklat dan biasanya
ada beberapa ekor yang sudah menetas. Jika sudah maka telur siap untuk
ditetaskan, bisa menggunakan koran maupun kain.

Gambar 6. Penetasan telur jangkrik


Pemberian pakan
Yang wajib ada adalah voor ayam 511 yang dihaluskan kemudian juga dierikan
makanan tambahan berupa sayuran seperti sawi putih, pepaya muda, gambas, dll.
Voor ayam harus diberikan dari mulai menetas hingga panen karena ini adalah
sumber gizi utama dan memberikan bobot pada jangkrik. Untuk sayuran dapat
ditambah menyesuaikan umur jangkrik itu sendiri, semakin besar maka makanan
jangkrik semakin beragam seperti pohon pepaya daun ketela dll.
Perawatan kandang dan jangkrik
Kaki kaki kandang jangkrik diberi oli bekas yang ditaruh di wadah dari botol aqua
bekas untuk mencegah semut masuk kedalam kandang. Makanan jangkrik jangan
dibiarkan sampai membusuk terutama untuk jangkrik yang masih kecil sebaiknya
pakan diganti setiap hari. Untuk voor ayam wajib diberikan dan harus selalu ada
didalam kandang. Sekedar tips sebelum voor habis sebaiknya ditambah lagi
hingga menggunung supaya jangkrik tidak berebut makanan yang mengaibatkan
luka dan kematian.

5. Pencegahan Hama dan Penyakit Pada Jangkrik


- Kesehatan dan Sanitasi

Sanitasi atau kebersihan lingkungan sangat penting dan harus diperhatikan karena
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Beternak Jangkrik. Mulai menjaga
kebersihan kandang untuk menghindarkan jangkrik dari zat kimia dan makanan
yang terbebas dari insectisida yang terdapat pada tanaman waktu penyemprotan.
-

Pencegahan terhadap Penyakit


Sebaiknya kandang dikondisikan dalam keadaan yang selalu kering agar
kesehatan selalu terjaga dan membawa keberhasilan. Jika ada jangkrik yang sakit
maka harus cepat mengambil tindakan dengan memisahkan antara yang sakit dan
sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan jangkrik yang sehat di
kamdang baru yang steril agar tidak menular dan menghabiskan semua peliharaan
jangkrik yang ada dikandang.

Penyakit dan penyebab kematian Jangkrik


Sebetulnya sampai saat ini pun tidak ada penyakit ditemukan menjangkit pada
jangkrik tetapi hanya sekedar jamur yang ditimbulkan oleh kandang yang terlalu
lembab sehingga membuat udara terkontaminasi dengan bau yang dapat
membunuh jangkrik. Biasanya hal ini disebabkan oleh makanan atau sayur yang
mulai membusuk dan mulai berjamur namun tidak segera dibersihkan atau
diganti.

Obat dan Vaksinasi


Untuk pemeliharaan jangkrik tidak perlu menggunakan obat maupun vaksinasi
seperti pada ayam pedaging namun beberapa petani mempunyai resep khusus atau
jamu yang dijadikan makanan tambahan agar jangkrik menjadi lebih sehat dan
lahap makan sehingga pertumbuhan menjadi semakin cepat dan waktu panen juga
semakin cepat. Dengan demikian pakan jangkrik dapat ditekan dan keuntungan
makin cepat datang.

6. Panen Jangkrik
Jangkrik dapat dipanen setelah berumur +- 30 hari atau satu bulan setelah penetasan
telur jangkrik. Jika anda ingin menjadikan indukan untuk diambil telurnya maka anda
harus mempersiapkan kandang yang baru untuk memindah dan mempersiapkan
prosedur peneluran jangkrik.
-

Hasil Utama Panen Jangkrik


Hasil yang dapat diambil dari budidaya jangkrik ada 3 yang sangat
menguntungkan tentunya. Pertama dapat diambil jangkrik tlondo untuk dijual
sebagai pakan burung yang sangat luas pemasaranya. Kedua dapat diambil
telurnya jika anda menargetkan untuk menjadi penjual telur jangkrik dan harganya
juga jauh lebih mahal dari jangkrik sendiri. Dan yang ketiga adalah Tepung
Jangkrik, yaitu jangkrik yang dikeringkan lalu digiling dan dijadikan tepung bisa
untuk pakan burung dan kebutuhan lainya.

Cara Pemanenan Jangkrik


Jangkrik yang sudah dewasa atau jangkrik tlondo yang masih belum bersayap
ditangkap dengan cara dikibaskan dari tre, karena jangkrik selau menempel pada
tre semasa hidupnya. Begitu juga jika mau memindahkan untuk dijadikan indukan
cara kerjanya juga sama. Selanjutnya jangkrik dikumpulkan pada wadah ember
dan dibersihkan dari kotoran dan sampah yang ikut. Kemudian sesegera mungkin
ditimbang dan dimasukan dalam karung yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jika
sudah maka jangkrik siap dijual dan dipasarkan.

7. Kegiatan Pasca Panen Jangkrik


- Mengumpulkan TRE
Setelah selesai panen sebaiknya segera mungkin untuk mengumpulkan tre sisa
yang masih bagus untuk dijemur selama beberapa hari karena kemungkinan nanti
kita akan membutuhkanya untuk menambah tre jika jangkrik sudah mulai dewasa
sekitar umur 20 hari keatas. Dan sebelum 20 hari wajib untuk memakai tre yang
baru dan belum pernah dipakai untuk jangkrik.
-

Mencuci kotak kandang jangkrik


Kandang jangkrik harus dicuci dengan larutan daun sirih untuk mensterilkan dari
bakteri dan kuman. Alangkah baiknya jika dicuci dahulu dengan sabun lalu dilap
dengan larutan daun sirih tersebut. Selanjutnya di olesi kembali dengan semen lalu
dijemur hingga kering dan siap untuk digunakan kembali.

8. Mulai Budidaya Jangkrik Lagi


Untuk digunakan lembali langkah langkahnya sama seperti waktu pertama ditata
tre dan seterusnya begitu pula seterusnya hingga kotak benar benar rusak lalu
diganti yang baru. Perlu diingat sebelum memulai lagi beternak jangkrik sebaiknya
kandang diperiksa ulang jangan sampai ada lubang kecil atau retakan pada semua
pojokan yang mengakibatkan jangkrik lolos. Dan jika lakban rusak atau
mengelupas sebaiknya ganti baru demi keamanan selanjutnya.

Jalak Suren / Jalak Uren


(Sturnus contra)
Klasifikasi Ilmiah Burung Jalak :
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Passeriformes
Famili
: Sturnidae
Marga
: Sturnus
Leucopsar
Acridotheres

Jalak Suren (Sturnus contra)


Jalak Putih (Sturnus melanopterus)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak Kerbau (Acridotheres javanicus)

Di Jawa pada sekitar tahun 1980an masih banyak burung jalak suren di alam
bebas. Di sekitar kita burung ini sering berkeliaran secara bergerombol mencari
makan di lahan persawahan. Namun untuk masa sekarang sangat jarang ditemukan
spesies burung ini, habitat yang ada saat ini mungkin tinggal di hutan atau di rawarawa. Semakin langkanya jalak suren justru semakin memacu pecinta burung
berkicau untuk mencari dan memilikinya. Bagi pecinta burung berkicau jalak suren
disukai karena mempunyai suara kicau yang khas dan keras dengan nada nyaring /
tinggi.
Semakin langkanya burung jalak suren ditemukan di alam bebas menjadikan
alasan bahwa penangkaran burung ini penting dilakukan. Dipandang dari segi
kelestarian satwa maka penangkaran jalak suren akan berarti ikut menjaga agar
spesies burung ini tetap lestari tidak punah. Namun demikian ada aspek penting lain
yang mendorong orang untuk mengembangbiakkan burung ini yaitu aspek ekonomi
dimana penangkaran jalak suren menjanjikan keuntungan yang cukup tinggi.

PENANGKARAN
A. INDUKAN
Syarat utama dalam menangkarkan / mengembangbiakkan jalak suren tentu
saja adalah harus ada indukan. Untuk memperoleh indukan (jantan dan betina
dewasa yang sudah jodoh) dapat dilakukan dengan cara :
1) Membeli indukan.
Cara ini adalah cara yang praktis dan cepat. Namun demikian untuk mendapatkan
indukan yang benar-benar bagus memerlukan biaya yang tinggi. Saat ini harga 1
pasang indukan bagus berkisar 2 juta 2,5 juta rupiah . Indukan yang bagus adalah
indukan yang menghasilkan keuntungan tinggi. Biasanya indukan ini adalah
indukan muda yang sudah pernah bertelur 2 sampai 5 kali dengan hasil yang bagus

artinya telur yang dihasilkan fertil dan menetas. Dari beberapa kali bertelur tersebut
dapat dinilai hal untuk dipertimbangkan :

berapa biasanya telur yang dihasilkan untuk 1 kali masa pengeraman. Ratarata jalak suren mengerami 3 telur, namun ada juga yang mengerami 2 telur
dan 4 telur.

berapa tingkat penetasan telur yang dierami tersebut. Banyak kejadian dalam
1 kali pengeraman telur hanya menetas sebagian saja atau bahkan tidak
menetas semua. Telur yang tidak menetas bisa disebabkan karena memang
infertil tidak dibuahi atau bisa juga disebabkan telur fertil tetapi dalam proses
pengeraman terjadi gangguan sehingga embrio tidak berkembang, dan ini
salah satu sebabnya adalah karena perilaku induknya dalam masa
mengerami. Gangguan oleh induk bisa karena jantan dan betina sering
berebut mengerami sehingga justru telur terbengkelai, atau bahkan ada
perilaku dari indukan yang suka membuang telurnya tanpa sebab yang jelas.

tentunya kondisi fisik indukan dan kesehatannya juga perlu dijadikan bahan
pertimbangan
2) Membuat indukan dari anakan.
Cara ini memerlukan waktu yang cukup lama. Jalak suren mulai produktif pada umur
sekitar 10 12 bulan. Keuntungan dari cara ini adalah indukan burung benar-benar
diketahui masih muda jadi masih mempunyai masa bertelur yang panjang dan
indukan jantan betina adalah pasangan yang seimbang umurnya. Total biaya yang
dikeluarkan juga lebih kecil, bila 2 ekor anakan burung harganya 500 ribu maka
biaya pembesaran sampai umur dewasa tidak sampai 500 ribu jadi total kurang dari
1 juta. Apakah mudah membuat indukan jalak suren ? Jawabnya adalah mudah
untuk membesarkan sampai dewasa tetapi cukup sulit untuk menjodohkan. Hal ini
karena dengan cara biasa sangat sulit atau bahkan tidak bisa membedakan jenis
kelamin jantan dan betina dari burung ini bila umurnya masih muda. Karenanya
untuk membuat indukan dapat dilakukan dengan membesarkan jalak suren anakan
dalam jumlah banyak dan dipelihara dalam satu kandang berukuran besar. Dalam
kandang pembesaran tersebut pada saatnya akan diseleksi jantan dan betina
setelah ciri-ciri jenis kelaminnya tampak.
Ciri-ciri umum jalak suren jantan : ukuran tubuh lebih besar dengan tubuh
berbentuk lurus, lonjong dan panjang (burung betina memiliki tubuh cenderung
bulat dan pendek). Kepalanya bulat dan besar dengan paruh tampak lebih kuat
dan panjang. Warna merah pada kulit sekitar mata tampak lebih menyala.
Bulu-bulu burung jantan memiliki warna hitam lebih legam dan mengkilat
sedangkan warna putihnya lebih bersih. Ekornya lebih panjang. Jari-jari
kakinya tampak lebih kokoh. Apakah ciri-ciri tersebut akurat untuk menentukan
jantan dan betina? Karena sifatnya komparasi atau perbandingan maka cara ini
sebaiknya tidak untuk diterapkan pada setiap kondisi. Mungkin ciri-ciri tersebut
bisa membantu kalau burung yang diseleksi mempunyai keseraman umur,
habitat, makanan dan lainnya seperti dalam kandang pembesaran. Sebagai
contoh adalah walaupun sama-sama berkelamin jantan, warna merah disekitar
mata akan lebih menyala pada burung dengan umur lebih dewasa, habitat /
kandangnya cukup terkena panas matahari langsung, makanan tercukupi dan
mempunyai nutrisi tinggi.
Ciri-ciri khusus jalak suren jantan : ciri-ciri yang digunakan untuk membedakan
jenis kelamin jalak suren yang paling akurat dan dapat dilakukan dengan relatif

mudah adalah jalak suren jantan mempunyai warna kebiruan didaerah sekitar
kloaka sedangkan jalak suren betina tidak. Namun ciri-ciri ini hanya bisa
diamati bila burung sudah berusia dewasa kurang lebih 10 bulan. Warna
kebiruan mula-mula tidak terlalu jelas dan akan menjadi jelas seiring
bertambahnya umur burung.
Bila sudah dapat dibedakan jenis kelaminnya maka jalak suren dapat dipindahkan
dari kandang pembesaran ke kandang penangkaran. Caranya adalah dengan
memasukkan 1 jantan dan 1 betina dalam kandang penangkaran atau dengan kata
lain dipaksa untuk berjodoh. Apabila jalak suren menunjukkan sikap saling
menyerang maka dapat dilakukan salah satu burung dimasukkan kandang kecil dan
digantungkan dekat dengan kandang penangkaran. Selain itu bisa menggunakan
kandang khusus untuk menjodohkan yaitu kandang berbentuk memanjang dengan
tengahnya diberi penyekat tembus pandang dengan pintu penghubung yang bisa
dibuka tutup, burung jantan dan betina masing-masing dimasukkan pada ruang
kanan dan kiri.

Indukan jalak suren : burung jantan dan betina jodoh dan siap berkembang biak
dicirikan dengan kicauan saling bersahutan dengan bulu-bulu kepala tegak dan
gerakan khas.
B. KANDANG
Kandang penagkaran
Kandang penangkaran yang paling ideal adalah yang paling mirip dengan
kondisi habitat alaminya di alam bebas. Ukurannya luas dan terdapat pohon-pohon
di dalamnya. Namun demikian kandang seperti tersebut di depan bukanlah pilihan
terbaik bila penangkaran jalak suren diorientasikan untuk diambil keuntungan
rupiahnya karena tidak efisien ruang dan tingkat kesulitan perawatan lebih tinggi.
Kandang penangkaran sederhana tetapi layak dan tetap mampu memberi hasil yang
baik dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1m x 2m (P x L x T).
Di dalam kandang disediakan tempat hinggap 1 atau 2 buah. Sebaiknya
tempat hinggap diletakkan agak dipinggir agar tidak menggangu aktifitas terbang
burung di dalam kandang tetapi juga tidak terlalu dekat dengan dinding agar bulu
ekor tidak rusak karena bergesekan dengan dinding. Tempat hinggap dapat dibuat
dari bambu ataupun kayu memanjang. Perlu juga disediakan kotak untuk bersarang
dan bertelur dapat berbentuk persegi panjang 40cm x 25cm x 25cm (P x L x T).
Bagian atas dan depan kotak tidak perlu ditutup, dibagian depan perlu disisakan
papan untuk hinggap dan sekaligus tempat perkawinan jalak suren. Kotak sarang
diletakkan di bagian dalam kandang sebelah atas dengan arah pintu kotak tidak

menghadap ke arah muka kandang penangkaran agar jalak suran yang sedang
mengerami telur tidak mudah terganggu oleh aktifitas manusia di sekitar kandang.
Tempat makan dapat ditaruh didepan agar mudah dijangkau. Makanan jalak
suren lazimnya adalah voer / poer burung dengan makanan tambahan pisang,
cacing atau jangkrik. Tempat minum sebaiknya mempunyai ukuran cukup besar bila
sekaligus difungsikan sebagai tempat mandi, jalak suren mempunyai kebiasaan
suka mandi. Media sarang berupa daun cemara kering dapat diberikan dilantai
kandang secukupnya sekedar untuk pancingan. Bila terlihat jalak suren mulai
membawa media sarang tersebut ke dalam kotak sarang barulah daun cemara
kering tersebut diberikan lebih banyak agar cukup bagi jalak suren untuk membuat
sarang didalam kotak.

Kandang penangkaran : mempersiapkan kandang penangkaran. Dalam gambar


tampak model berukuran 1m x 1m x 2m (P x L x T). Bahan dinding kandang dapat
berupa papan, eternit / asbes, anyaman bambu atau dengan bahan dinding
permanen berupa batu bata / batako.
Kandang pembesaran
Kandang ini hanya diperlukan bila akan membuat indukan dari jalak suren
anakan yang banyak (ombyokan). Prinsipnya mirip dengan kandang penangkaran
hanya saja berukuran lebih besar dan tidak perlu diberi kotak sarang.

Kandang pembesaran : ukurannya bebas asal cukup luas bagi jalak suren yang
ada di dalamnya. Bila beruntung pada saat umur dewasa dapat didapatkan indukanindukan sudah berjodoh sendiri dimana menunjukkan tanda-tanda jalak suren
berpasangan. Burung yang sudah bejodoh dalam kandang pembesaran dapat
diambil dengan terlebih dahulu diberi tanda misalnya ditembak dengan sprayer air
dengan pewarna teres / sumba makanan.
B. MULAI PRODUKTIF
Indukan jalak suren yang sudah menunjukkan tanda-tanda jodoh /
berpasangan ditempatkan dalam kandang penangkaran dengan perlakuan yang
agak khusus terutama kebutuhan nutrisi makanan harus tercukupi. Dapat dilakukan
dengan memberi makanan tambahan lebih intensif berupa jangkrik atau cacing
karena mempunyai kandungan protein tinggi. Setelah melalui proses perkawinan
dan membuat sarang pasangan jalak suren akan bertelur dan mengerami. Satu
pasang jalak suren pada umumnya bertelur 3 butir. Namun ada juga yang bertelur 2
atau 4 butir. Walaupun biasanya jumlah telur akan mempunyai kecenderungan tetap
untuk satu pasangan jalak suren, namun ada kalanya dapat berubah karena faktor
makanan, umur atau sebab lainnya. Jalak suren yang cenderung bertelur 4 butir
tentu saja sangat istimewa dan sangat diharapkan apalagi bila dalam proses
selanjutnya telur-telur tersebut menunjukkan fertil dan induknya mampu mengerami
dengan baik sehingga menetas semua.

Telur burung jalak suren : berwarna hijau, bandingkan ukurannya dengan telur
ayam kampung dan telur bebek

Telur jalak suren yang dierami induknya akan menetas setelah 14 hari.
Misalnya jalak suren bertelur pertama tanggal 1 maka akan menetas pada tanggal
15. Setelah 7 10 hari dari telur menetas indukan akan bertelur lagi, jadi rentang
waktu jalak suren bertelur ke waktu bertelur selanjutnya kurang dari 25 hari. Dengan
kata lain kurang dari 1 bulan indukan akan menetaskan telur berikutnya.
Anak jalak suren yang baru menetas sebaiknya segera diambil beserta telur
yang masih belum menetas. Anak burung dipindahkan ke dalam box penghangat.
Pemberian makan pertama dapat dilakukan setelah 3 5 jam dari saat telur
menetas. Makanan berupa kroto (telur semut pohon/ngangrang) yang dibasahi
dengan air hangat, bisa juga diberi cacing yang terlebih dahulu dipotong-potong.
Sedangkan telur yang belum menetas dimasukkan ke dalam alat penetas
telur. Telur yang akan menetas bila diamati sudah terdapat retakan-retakan kecil
pada kulitnya. Kalau dihadapkan pada matahari atau lampu telur sama sekali gelap
tidak tembus pandang. Telur yang tampak terang berarti telur infertil dan tidak akan
menetas. Alat tetas walaupun sederhana tetapi sebaiknya menggunakan alat
pengatur kestabilan temperatur yang biasa disebut termostat. Temperatur untuk
menetaskan telur jalak suren berdasar pengalaman mempunyai hasil baik pada
suhu 37 Celcius. Suhu 36,5C sampai dengan 38C merupakan suhu yang optimal.
Kelembaban udara dalam alat penetas perlu dijaga agar cukup tinggi yaitu
kelembaban > 50 %, dengan kelembaban tinggi akan menjadikan kulit telur remah
tidak kering liat dan keras sehingga embrio lebih mudah memecahkan cangkang
telur. Dapat dengan cara menyemprotkan air hangat menggunakan sprayer yang
diset kabut / butir air sangat halus, atau bisa pula dengan meletakkan cawan di
dalam alat penetas yang diisi air hangat.

Telur menetas di dalam alat tetas : telur jalak suren menetas setelah dierami 14
hari oleh induknya. Telur yang sudah siap menetas dapat pula diambil untuk
ditetaskan dalam alat penetas.
Anak jalak suren (piyik) yang sudah menetas diambil dan dipindahkan ke
dalam box penghangat dijadikan satu dengan anakan lainnya yang seusia, agar
mudah dalam parawatan dan pemberian makan. Piyik umur 0 3 hari dapat diberi
makan kroto yang dibasahi air hangat. Umur 4 6 hari diberi kroto yang dicampur
dengan air voer /poer. Umur 7 hari sudah dapat diberi makan voer yang basah dan
dihaluskan. Umur 14 hari anakan dapat dikeluarkan dari box penghangat. Sampai
umur kira-kira 1,5 bulan anakan disuapi voer basah, dan sedikit-sedikit akan mulai
berlatih makan sendiri. Pada umur 2 bulan anakan jalak suren sudah bisa makan
sendiri voer kering. Pada umur 2 3 bulan anakan dapat dipindahkan ke kandang

pembesaran bila dimaksudkan untuk dijadikan indukan atau akan dijual pada usia
dewasa.

Catatan kecil :
* Harga piyik pecah telur saat ini 150rb / ekor
* Harga anakan umur 3 bulan sekitar 250rb 300rb / ekor
* Harga jalak uren dewasa siap dijodohkan 500rb / ekor
* Harga indukan yang sudah jodoh tetapi belum bertelur 1 1,5 juta
* Harga indukan muda dengan sejarah bertelur yang baik diatas 2 juta / pasang
Bila ada yang menjual indukan dengan harga murah misalnya 1,3 juta
kemungkinannya adalah :
Umur antara jantan dan betina indukan tersebut terpaut jauh, sehingga
nantinya akan mengurangi masa produktifnya karena salah satu induk
sudah terlalu tua lebih dahulu. Tanda yang sangat sederhana untuk
menaksir usia jalak suren dapat dilihat pada kaki bawah yang tidak
ditumbuhi bulu. Kaki jalak suren muda masih berukuran relatif kecil
dengan penampang relatif bulat. Semakin tua umurnya akan tumbuh
semacam sisik atau kulit keras pada kaki ini. Sisik kaki yang semakin tebal
dengan sudut semakin tajam (nglingir) dapat diperkirakan bahwa umurnya
semakin tua.
Indukan mempunyai sejarah bertelur yang kurang baik : sebagian telur
atau seluruhnya sering tidak menetas karena infertil atau sebab lain, induk
mempunyai kebiasaan mematuk dan membuang telur pada masa-masa
mengerami.
Indukan kondisinya tidak sehat
Dan kemungkinan yang lain adalah : ANDA MEMANG BERUNTUNG !

Anda mungkin juga menyukai