#SobaTernak
Mimin mau kasih info lanjutan tentang Itik Alabio nihh. Kali ini
mengenai karakteristiknya yang akan dibahas lebih lanjut.
Nama Alabio sendiri berasal dari nama pasar itik di daerah Alabio
Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan. Ciri
spesifik dari itik Alabio adalah warna paruh dan kakinya yang berwarna
kuning jingga dan memiliki garis warna horizontal seperti alis.
Itik Alabio terlihat cantik seperti itik hias dengan kombinasi warna
putih, hitam, coklat, merah, abu dan biru.
Itik Alabio bertipe dwiguna yakni sebagai penghasil telur dan daging.
Kemampuan produksi telurnya pun cukup tinggi dalam satu masa
produksi (11-12 bulan) yang dapat menghasilkan telur sedikitnya 60%
(220 butir) dan bisa mencapai 70% (255 butir).
Kandungan gizi itik Alabio dari hasil kajian pun cukup bagus,
kandungan protein berkisar pada angka 21% dengan kandungan lemak
6%.
1. Pisahkan telur yang retak dengan yang tidak retak, telur yang bersih
dengan yang kotor
2. Telur yang kotor dicuci dengan air bersih tanpa disikat dan kemudian
dikeringkan. Telur yang retak harus segera digunakan
3. Telur yang dibeli sudah menggunakan kemasan dapat langsung
disimpan
4. Telur yang dibeli tanpa kemasan sebaiknya disimpan di wadah telur
(tray) dengan bagian runcing berada di bawah
5. Telur yang disimpan di lemari berpendingin akan tahan selama 30
hari, sedangkan bila disimpan di suhu ruang tahan selama 15 hari
6. Gunakan terlebih dahulu telur yang telah disimpan lebih lama
dibandingkan dengan telur yang baru disimpan
Jika dibandingkan dengan ayam petelur, nilai jual telur itik lebih tinggi dibanding telur
ayam karena dijual dengan harga butiran. Itik juga mampu mencerna pakan dengan serat
kasar yang lebih tinggi sehingga biaya pakannya lebih murah. Sedangkan jika dibandingkan
dengan ayam kampung, itik petelur mempunyai produktivitas telur yang lebih tinggi dan
lebih menguntungkan. Apalagi jika dipelihara secara intensif sehingga budidaya itik petelur
membuka potensi yang besar untuk dikembangkan di daerah dengan kondisi alam tropis
seperti di Indonesia.
Baik itik Tegal, Mojosari, maupun Alabio sebenarnya berperan utama sebagai
penghasil telur, baik telur tetas ataupun telur konsumsi. Masa produksi telur rata-rata
selama 1 tahun (48 minggu), sedangkan jumlah produksinya berkisar antara 200-250
butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, itik Alabio memiliki
produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68
minggu. Apabila masa produksinya telah selesai, itik-itik petelur tersebut dapat segera
diafkir dan dijual sebagai itik potong.
Dengan demikian bisnis budidaya ternak itik petelur memiliki prospek yang
cukup menguntungkan. Apalagi jika budidaya tersebut dilakukan secara intensif.
Namun sebelum memutuskan untuk beternak itik petelur, harus ada pengetahuan
mengenai komponen penting apa saja yang perlu diperhatikan dalam menjalankan
budidaya itik ini. Komponen tersebut terdiri dari kandang, bibit, dan pakan.
Kandang postal
Kandang postal disebut pula sebagai kandang koloni. Tempat pakan dan
minum disediakan dalam kandang ini. Tinggi kandang sekitar 2m sehingga
memudahkan peternak mengambil telur saat panen, membersihkan kandang,
serta memberikan pakan.
Adapun standar kepadatan itik dalam kandang yaitu: umur 0-4 minggu sekitar
20-25 ekor/m2, umur 5-8 minggu sekitar 10-15 ekor/m2, umur 8-20 minggu
sekitar 7-8 ekor/m2 dan di atas umur 20 minggu sekitar 3-5 ekor/m2. Seluruh
ruangan kandang diberi naungan (atap) sehingga seluruh kegiatan itik mulai dari
makan, minum, bertelur, istirahat sampai tidur malam dilakukan di dalam
kandang.
air minum dan pengganti kolam pemandian. Bak air tersebut bisa menggunakan wadah
plastik atau dengan membuat parit panjang yang kedalamannya diatur sedemikian rupa.
Yang penting leher itik bisa terendam. Air dalam bak tersebut juga harus diganti 3-5
kali sehari. Selain itu, sediakan pula tempat air di dalam kandang, berbentuk
memanjang dengan lebar sekitar 1 m dan tinggi 20 cm. Selain minum, itik juga bisa
mandi di tempat tersebut. Tempat mandi sangat penting bagi itik karena berfungsi
menurunkan stres. Pada siang hari itik sebaiknya berada di luar kandang istirahat.
Meski ada pula beberapa peternak yang membebaskan itik mereka keluar masuk
kandang sesukanya.
Memilih Bibit Unggul
Usaha apapun dimulai dari pemilihan bibit, begitu juga dengan usaha ternak itik
petelur. Ketika ingin memulai usaha ini, ada baiknya kita memilih jenis itik (itik
Tegal, Mojosari, atau yang lainnya) sesuai dengan ketersediaan di daerah setempat
dan sentra bibitnya dekat dengan lokasi peternakan kita, namun tetap harus dipilih
yang berkualitas.
Pada usaha itik petelur, kita dapat memelihara itik dari day old duck (DOD)
sampai afkir atau memelihara dari itik siap bertelur sampai afkir. Bagi peternak yang
memilih memelihara DOD, kualitasnya bisa lebih terjamin dibandingkan dengan
membeli itik siap bertelur, asalkan memahami manajemen pemeliharaannya. Namun,
ada kelemahannya. Pertama, peternak membutuhkan waktu lebih lama sampai ayam
mulai berproduksi. Kemudian dibutuhkan lahan tambahan untuk kandang pembesaran.
Selain itu, risiko kematian itik juga lebih tinggi.
Sedangkan membeli itik siap telur memang cukup banyak peminatnya terutama
bagi peternak pemula. Meski begitu memilih itik siap telur juga memiliki kelemahan
dimana umur produksi (umur mulai bertelur) bisa mundur jika penanganan stres
kurang tepat. Peternak juga tidak mengetahui performa produksi sesungguhnya,
terutama jika penyedia itik tidak memiliki track record yang jelas, seperti riwayat
penyakit yang pernah menyerang, program pengobatan, vaksinasi, dll.
Bila pada akhirnya kita memilih DOD, hendaknya kita mempelajari kualitas
DOD yang baik. Ciri-ciri DOD unggul antara lain:
Bobotnya 38-40 gram
Pusarnya kering dan duburnya bersih
Berbulu halus dan kering
Kedua matanya melek dan bersih
Tidak ada cacat pada kaki (pengkor) dan gerakannya lincah
Pilih DOD berjenis kelamin betina yaitu yang bulunya lebih terang cokelat
kemerahan, paruh hitam dengan bercak putih, dan suaranya nyaring. Untuk lebih tepat
bisa dilihat kloakanya. Jika terdapat benjolan kecil di kloaka, maka DOD berkelamin
jantan, jika tidak ada maka berkelamin betina.
Akan tetapi ketika pilihan kita jatuh untuk membeli itik siap telur, maka kita
perlu mempelajari bagaimana kualitas itik siap telur yang baik. Yang dimaksud itik
siap telur adalah itik yang sudah menginjak umur 5 bulan karena secara umum itik
mulai bertelur sekitar umur 6 bulan.
Ada beberapa hal yang bisa membantu mengenali ciri-ciri itik siap telur yang
baik, yaitu di antaranya:
Umurnya sekitar 5 bulan
Bulunya sudah tumbuh sempurna dan tidak ada bagian yang masih berbulu muda
Bobot badan mencapai 1,4 kg atau sekitar 1,3 kg untuk itik Mojosari dan 1,4-1,5 kg untuk
Tulang pubis yang berada di tempat saluran keluar telur saat menuju kloaka melebar dengan
ukuran 3 jari tangan. Bagian kloaka (pantat) juga terlihat sudah turun hampir menyentuh
tanah.
Pakan Itik dan Manajemennya
Selain perihal kandang dan bibit, komponen penting dari usaha budidaya itik petelur
yang juga harus dipelajari adalah pakan. Pemberian pakan itik tidak boleh sembarangan,
meskipun itik memang hidup di lingkungan yang kotor dan kadang makan sembarangan.
Sebagai contoh, jika kita ingin memberi pakan jagung, maka tidak boleh kita memberikan
jagung yang sudah berjamur karena mengandung mikotoksin dan berbahaya bagi kesehatan
itik. Nah, agar pemberian pakan itik tepat dan efisien, sebaiknya pemberian pakan kita atur
Perlu diperhatikan bahwa ternak itik lokal mempunyai sifat mudah stres terhadap
perubahan pakan yang mendadak. Oleh sebab itu, sebelum merencanakan pemeliharaan itik,
peternak harus mempelajari dulu kondisi ketersediaan bahan pakan yang akan digunakan,
apakah bisa terus menerus tersedia atau tidak. Bila tidak, untuk mengganti dengan formulasi
20%. Oleh karena itu, campuran pakan yang sudah disiapkan biasanya ditambah air dan
diaduk jadi satu dalam wadah. Mengenai kebutuhan nutrisi dan jumlah konsumsi harian
Di lapangan saat ini formula pakan yang dipakai peternak sangat bervariasi,
bergantung dari pengetahuan peternak tentang kebutuhan nutrisi itik dan tingkat
ketersediaan bahan baku pakan di masing-masing daerah. Contoh bahan baku pakan
sumber energi yang bisa diberikan pada itik antara lain jagung, dedak, bekatul,
onggok, gaplek, nasi aking (nasi yang dikeringkan), dan menir. Sedangkan bahan
pakan sumber protein contohnya bungkil kedelai, bungkil kelapa, limbah ikan, kerang,
remis, limbah kulit dan kepala udang, serta daging bekicot dan keong sawah. Bahan
pakan sumber mineral bisa berupa grit batu kapur atau kulit kerang. Untuk
melengkapi kebutuhan nutrisi mikro lainnya, peternak juga perlu menambahkan
premiks (Mineral Feed Supplement-A) dan multivitamin (Egg Stimulant, Strong
Egg atau Turbo).
Contoh dari aplikasi pemberian pakan itik petelur di lapangan dilaporkan oleh
Mahmudi (2001), dimana pada fase starter, itik umur 1-7 hari diberi full pakan jadi
pabrikan. Kemudian itik umur 1-3 minggu diberi pakan dengan 75% campuran dedak
halus, bekatul, menir, nasi aking dan ditambah 25% pakan konsentrat. Setelah itik
masuk umur 4 minggu, rasio campuran dari bahan di atas bisa diubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan nutrisi itik.
Berikut aturan lain mengenai manajemen pemberian pakan pada itik petelur:
Bahan baku pakan yang digunakan tidak berjamur, tidak busuk/bau apek,
dan palatable (disukai itik).
Sebaiknya pakan jangan kepanasan, sehingga dianjurkan pakan diberikan di dalam ruang
istirahat.
Pemberian pakan bisa 2 kali (pukul 07.00 dan 16.00) atau 3 kali (pukul 07.00, 12.00 dan
16.00) dalam satu hari. Di antara jam pakan dua kali, biasanya diselingi dengan camilan
protein hewani. Hindari pemberian pakan di luar jadwal dan memaksa itik berhenti makan.
Sediakan air minum untuk itik dalam jumlah yang tidak terbatas (adlibitum) karena
apabila itik kekurangan minum, maka konsumsinya akan menurun dan akan terjadi
gangguan metabolisme dalam tubuhnya.
Demikian penjelasan singkat mengenai komponen apa saja yang harus diperhatikan
ketika kita hendak memulai usaha budidaya itik petelur. Perlu diingat juga bahwa beternak
itik sebaiknya dilakukan secara tekun, sabar, dan penuh tanggung jawab. Memiliki jiwa
semangat serta mengetahui poin penting seperti yang telah dijelaskan adalah mutlak, sebab
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4