Anda di halaman 1dari 13

Pre-K

REPRODUKSI HEWAN UNGGAS BUDIDAYA


(BEBEK)
Disusun oleh Kelompok 2:
Fahreza Helmi Isnaini 192500023
Nuur Yovietasari P. 92500017
M. Hafid Hisyam 192500032
Shaila Firdaus El Salama 192500025
Neka Alfaz Zanubah 192500033
Liska Widya Tama 192500021
Bebek adalah hewan penurut, Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya
yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk.
Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat
lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan
ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi.

Pada umumnya tujuan pemeliharaan bebek adalah untuk menghasilkan telur. Pemeliharaan bebek
dari masa ke masa, profilnya adalah peternakan bebek rakyat atau bebek kampung, yang skala
pemeliharaannya kecil dan umumnya diumbar. Bebek atau dikenal dengan itik adalah salah satu hewan
yang termasuk kedalam spesies burung masih dalam satu keluarga Anatidae. Umumnya bebek atau itik
memiliki ukuran tubuh relatif kecil dibandingkan dengan kerabatnya seperti angas berleher panjang dan
angsa berleher pendek.
KLASIFIKASI BEBEK
1. Kingdom : Animalia

2. Filum : Chordata

3. Kelas : Aves

4. Ordo : Anseriformes

5. Famili : Anatidae

6. Genus : Cairina

7. Spesies : Cairina mpschata (itik liar),


Cairina domesticus (itik ternak)
MORFOLOGI BEBEK
1. Morfologi Kepala: Bebek memiliki kepala berukuran kecil, atau menjulur kebawah. Selain itu, dikepala terdapat mata
berbentuk bulat atau seperti biji buah pepaya berwarna kecoklatan sampai kehitaman dan juga memiliki paruh
berbentuk melebar, berwarna putih kusam, kecoklatan hingga kehitaman, dan mengandung lamellae yang berguna
untuk menyaring makanan.
2. Morfologi Badan
Bebek memiliki bentuk badan lebar dan berbekuk, dan memiliki leher cukup panjang tetapi tidak sepanjang jenis angsa. 
Pada umumnya, bentuk tubuh bebek sangat bervariasi mulai dari melonjong hingga membulat.
3. Morfologi Ekor
Bebek memiliki ekor relatif pendek dibandingkan dengan jenis spesies lain, ekor bebek dilapisi oleh bulu-bulu dengan
pertulangan bulu yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan ekor bebek berguna untuk mengerakan atau sebagai
pendorong ketika berada disungai/diair.
4. Morfologi Bulu
Bebek memiliki bulu yang halus dengan warna yang sangat bervariasi tergantung dengan spesiesnya seperti bercorak
hitam, kehitaman, kecoklatan, putih kusam dan sebagainya. Bulu pada bebek berguna untuk melindungi dan
menstabilkan suhu tubuh bebek.
Ciri khas:
- Kaki berselaput. Bebek adalah hewan yang banyak menghabiskan waktu di air. Agar bisa berenang, bebek
menggunakan kakinya yang berselaput. Selaput di antara jari-jari kakinya bisa melebar dan membantu bebek
berenang di air.
- Bulu berminyak. Selain dibantu oleh kaki, pergerak bebek di air juga terbantu oleh bulunya. Bulu bebek anti-air
atau waterproof karena mengandung minyak. Minyak berasal dari kelenjar preen di dekat ekornya yang
menghasilkan minyak. Minyak dari kelenjar ini digosok-gosokkan ke sekujur bulunya menggunakan
paruhnya. Aktivitas ini disebut preening. Selain mencari makan, bebek menghabiskan banyak waktunya untuk
preening. Dengan fitur waterproof ini, bebek tidak tenggelam karena bulunya tidak menyerap air. Selain itu,
ketika berenang di air yang dingin atau saat musim dingin, bulu yang kering menjaga tubuh bebek tetap
hangat
- Sayap yang lebar. Berbeda dengan ayam yang tak bisa terbang, sebagian besar bebek bisa terbang. Di negara
empat musim, bebek bermigrasi di musim dingin ke tempat yang lebih hangat. Paruh dengan bentuk sudu
Bebek memiliki paruh yang lebar, pipih, panjang. Bentuknya seperti sudu. Paruh ini memudahkan bebek
mencari makan di lumpur.
- Leher panjang Bebek identik dengan leher yang panjang. Leher ini berfungsi memudahkan bebek mencari
makanan di air.
REPRODUKSI BEBEK
Reproduksi dilakukan secara internal. Bebek berkembang biak dengan cara bertelur.
Biasanya, bebek berkembang biak setahun sekali atau disesuaikan dengan jenisnya masing-
masing. Bebek merupakan salah satu unggas yang tidak mengerami telurnya sendiri. Walaupun begitu, bebek dapat
menghasilkan telur yang lebih banyak. Pada mumnya, telur bebek membutuhkan waktu selama 28 hari untuk
menetas

Proses kawin bebek sangatlah unik. Mereka bisa sangat agresif dalam perkawinannya. Bebek memiliki
penis dan vagina dengan bentuk unik yang membuat teknik kawin mereka menjadi unik pula. Penetasan,
pematangan, dan perkawinan juga merupakan tahapan yang dilalui bebek selama siklus hidupnya. Bentuk Kelamin
Unik Berbeda dengan 97 persen spesies burung lainnya, bebek jantan atau yang bisa juga disebut drakes, memiliki
penis yang biasanya terletak di bagian dalam yang ada di dalam kantung di tubuhnya.
Budidaya Bebek
Sistem Pemeliharaan Hewan Itik
1). Sanitasi dan Tindakan Preventif
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu
diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
2). Pengontrol Penyakit
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda
kurang sehat pada itik.
3). Pakan Ternak;
 Pemberian Pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu)
dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya)
dengan kode masing-masing fase.
Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
1). Umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
2). Umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
3). Umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
4). Umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu: 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan
permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus
menerus).
 Pemberian Minum
Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
1). Umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama air minum yang ditambah VITERNA.
2). Umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus) dengan
penambahan VITERNA pada air minumnya.
3). Umur 28 hari-akhir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm
untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan dan berikan VITERNA untuk campuran air minumnya.
Ternak Bebek Pedaging Dan Bebek Petelur
Produk Natural Nusantara (NASA) yang digunakan adalah VITERNA, POC NASA dan HORMONIK.
1 botol VITERNA  + 1 botol HORMONIK +POC NASA = 1100 cc  cukup   untuk sekitar 100 ekor.
Cara pakai:
Campur jadi satu wadah, 1 botol VITERNA PLUS + 1 botol POC NASA + 1 botol HORMONIK . Kemudian
ambil 1 tutup (10 cc) campur dengan 10 Liter air minum ternak / pakan apa saja. Cukup diberikan 2 x sehari.
Untuk bebek petelur cukup 3 hari sekali (supaya tidak kegemukan, dan produksi telur tetap lancar dan meningkat).
Khusus Bebek petelur, VITERNA boleh diberikan setiap hari sejak DOC umur 2 bulan  ke atas. Sedangkan
pada ternak bebek potong boleh diberikan setiap hari mulai umur 2 hari.
Pasca Panen
Kegiatan pascapanen yang biasa dilakukan adalah pengawetan, dengan pengawetan
maka nilai ekonomis telur itik akan lebih tinggi. Dibidang peternakan, bahwa ternak itik
merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai
penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan
mudah didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur namun ada
pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan itik didominasi oleh peternak
dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau
tempat-tempat yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada
pameliharaan/budidaya secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
1.         Kegiatan pascapanen yang biasa dilakukan adalah pengawetan. Dengan
pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih tinggi. Telur yang tidak diberikan
perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur
ruangan bahkan akan segera membusuk.
Tujuan pengawetan hasil ternak, sebagai berikut :
1) Memperpanjang waktu penyimpanan, pengangkutan dan penjualan;
2) Mempertahankan nilai gizi;
3) Mempermudah pengujian;
4) Memperluas wilayah perdagangan;
5) Cadangan makanan;
6) Penyerapan tenaga kerja;
7) Memperoleh nilai tambah dari bahan makanan;
8) Memungkinkan penganekaragaman jenis olahan bahan makanan.
Adapun perlakuan pengawetan telur, antara lain :
 Pengawetan telur dengan air hangat. Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur
itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
 Pengawetan telur dengan daun jambu biji. Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat
mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 (satu) bulan. Telur yang telah direndam akan
berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
 Pengawetan telur dengan minyak kelapa . Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis.
Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
 Pengawetan telur dengan garam dapur (telur asin). Garam direndam garam dapur (NaCl) dengan
konsentrasi 25 - 40 % selama 3 minggu.

Anda mungkin juga menyukai