Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BUDIDAYA TERNAK KESAYANGAN


“AYAM”

ANGGOTA:

ARIFAH ANNISA RAHMI


HAFIDZATUN NISA
KHAFIFAH RIZQI HIDAYAH
NAJMA HAYATI
RAYFHA ZAFIRA AZZAHRA
ANDIN M. IRYANDIKA
MUHAMMAD HAFIE
KATA PENGANTAR
Puji syukur hendaknya senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya, kami bisa membuat makalah ini,
meskipun makalah ini belum benar-benar sempurna akan tetapi kesempurnaan
hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas prakarya dengan judul “Budidaya
Ternak Kesayangan” semester 1 kelas 8. Cara membudidayakan hewan
kesayangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memperhatikan
kandang atau pakan. Selain itu butuh kesabaran ekstra ketika kamu
memutuskan untuk melakukan budi daya hewan kesayangan, tetapi
sebelumnya, kami akan membahas hewan ternak ayam saja.

i
DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………..1-2
Bab 2 Pembahasan…………………………………………………………3-7
Bab 3 Penutup………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka………………………………………………………9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Membudidayakan hewan kesayangan, ternyata memiliki sisi kekurangan dan
juga kelebihan. Cara membudidayakan hewan kesayangan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti memperhatikan kandang atau pakan. Selain itu, butuh
kesabaran ekstra ketika memutuskan untuk melakukan budidaya hewan kesayangan.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang semakin
meningkat setiap tahunnya, kebutuhan akan protein hewani seperti daging, susu,
telur semakin meningkat pula. Masyarakat semakin menyadari akan pentingnya
protein hewani bagi pemenuhan gizi.
Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah daging.
Daging menduduki peringkat teratas sebagai salah satu sumber protein hewani yang
paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena cita rasanya yang enak dan
kandungan zat gizinya yang tinggi. Sumber daging yang paling familiar dan sangat
sering dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia adalah ayam.
2. Rumusan masalah
1) Bagaimana perkandangan ternak ayam?
2) Apa perkembangbiakan ternak ayam?
3) Apa pakan ternak ayam?
4) Bagaimana cara menjaga kesehatan ternak ayam?
5) bagaimana pemeliharaan ayam?
3. Tujuan
1) Mengetahui perkandangan ternak ayam

1
2) Mengetahui perkembangbiakan ternak ayam
3) Mengetahui pakan ternak ayam
4) Mengetahui cara menjaga kesehatan ternak ayam
5) Mengetahui pemeliharaan ayam

2
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Perkandangan Ternak Ayam

Sistem perkandangan yang ideal untuk ternak ayam ras meliputi persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%,
penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang
agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang,
model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu
atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan
memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang
postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan
yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan


usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang
ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan
merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan
kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara
secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang
rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang
bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

2. Perkembangbiakan Ternak Ayam

sumber: Analisa Usaha Ternak Ayam Broiler-Ayam Pedaging

3
Perkembangbiakan ayam biasanya diawali dengan dilakukannya fertilisasi,
dimana hasil pertemuan antara sel sperma dan sel telur menghasilkan zigot yang
nantinya akan menjadi telur. Hasil pertemuan ini disimpan di tubuh induk betinanya .
Zigot yang dihasilkan dan disimpan pada tubuh induk betina tersebut nantinya akan
menjadi embrio dan pada akhirnya akan diselimuti oleh cangkang, lalu ia kini disebut
telur. Proses tersebut dapat memakan waktu sekitar 24 sampai dengan 26 jam.
Saat ayam bertelur, ia dapat mengeluarkan beberapa telur atau
mengeluarkannya setiap hari selama masih memiliki telur di tubuhnya. Setelah telur
itu keluar maka ia akan dierami selama sekitar 20 hari sebelum akhirnya ayam menetas
dan menjadi individu baru. Biasanya ayam memiliki telur sebanyak 8 hingga sepuluh
butir dan kesemuanya memiliki kesempatan besar untuk menetas.

3. Pakan Ternak Ayam

Salah satu pakan ayam yang bermutu adalah:


1. japfa
Sejak tahun 1975, pabrik ini menghasilkan pakan ternak ayam broiler dan ayam
layer berperforma tinggi yang berkualitas dan terpercaya. Kami senantiasa
menjaga kualitas pakan ternak kami dengan hanya menggunakan bahan baku
terbaik yang diproduksi dengan teknologi terkini dan melalui proses
pengendalian mutu yang ketat.
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter
(umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat
kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu
pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43
gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4
(umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor
sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

4
Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%,
serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400
Kcal.
kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:
minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,
minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan
minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua)
fase yaitu:
1. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-
masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-
2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100
ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum
yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor.
Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan
obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah
50 gram/liter air.
2. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu
yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari)
10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 liter/hari/ekor

4. Kesehatan Ternak Ayam

Pada umumnya pencegahan dan pengendalian hama serta penyakit dilakukan


dengan menjaga kebersihanlingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan
memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.

5
Contoh penyakit yang seringkali menyerang ayam, sebagai berikut.
1. Berak darah (Coccidiosis)

Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap


terkulasi,bulu kusam menggigil kedinginan.

Pengendalian:
menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; dengan Tetra
Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan
dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
2. Tetelo (NCD/NewCasstleDiseae)

Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata
ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik
adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.

Pengendalian:
menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang
vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; pisahkan ayam
yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang
mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum
ada obatnya.
3. Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan
bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.

Pengendalian:
sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan
yang sehat; dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15%
yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan
karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian
semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan
insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

6
4. Gumboro ( Infectional Bursal Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan
virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam
suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh
bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara
langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan
peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang
dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
5. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease).
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri
Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan
ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda
menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan
kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui
pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan
dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
6. Berak Kapur (Pullorum).
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam
diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti
serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.

5. Pemeliharaan Ternak Ayam


1. Pengontrolan penyakit
yaitu mengontrol apakah ada gejala penyakit atau hama pada ayam tersebut.
2. pemberian pakan
pemberian pakan harus teratur agar ayam selalu sehat.
3. sanitasi/cuci hama kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah
budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai
kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan
dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan
minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup
virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

7
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan

Ayam merupakan salah satu ternak yang potensial di daerah kita,dilihat dari
segi konsumsi masyarakat dan kebutuhan masyarakat akan daging dan telur ayam
sangat tinggi karena hamper setiap hari dikonsumsi,sehingga beternak ayam adalah
salah satu peluang bisnis yang sangat menguntungkan jika kita mau menekuninya
dengan sungguh – sungguh.

Beternak ayam juga memerlukan profesionalisme dan dedikasi yang penuh


terhadap peternakan ayamnya, agar hasil yang didapat juga maksimal dan sangat
memuaskan. Dalam arti kita mendapat keuntungan dari sisi ekonomi dan juga kita
akan mendapatkan kepuasan batin dan itu merupakan kebanggaan tersendiri dari diri
kita atas usaha yang kita tekuni.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-peternakan/panduan-cara-
budidaya-ayam-pedaging-broiler/

https://omkicau.com/berbagai-peluang-usaha-bidang-peternakan-perkebunan/budidaya-ayam-ras-
pedaging/

http://kartianiginting.blogspot.co.id/2013/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Anda mungkin juga menyukai