Setelah satu periode produksi, itik akan mengalami masa rontok bulu. Masa rontok bulu
merupakan keadaan biologis yang dapat terjadi pada setiap unggas. Itik akan mengalami rontok
bulu, kemudian akan tergantikan dengan bulu yang baru tumbuh. Tahapan proses rontok bulu
meliputi itik berhenti bertelur, rontok bulu, bulu tumbuh kembali, kemudian itik bertelur kembali.
Pada itik alabio, masa rontok bulu mulai terjadi pada periode produksi minggu ke-25 hingga ke-
34. Sementara itu, itik mojosari mulai mengalami rontok bulu pada minggu ke-25 hingga ke-35.
Proses rontok bulu diawali dengan rontoknya bulu sayap primer sebanyak 1—2 helai, kemudian
bertambah menjadi 2—4 helai. Jumlah bulu yang rontok bervariasi, dipengaruhi oleh variasi
genetik itik lokal tersebut. Sebelum terjadi rontok bulu, biasanya terjadi penurunan produksi telur
yang dimulai sekitar umur 21 minggu. Lama berhenti bertelur menjelang rontok bulu pada itik
alabio yakni 9,8 hari; sedangkan pada itik mojosari sekitar 8,4 hari.
Durasi masa rontok bulu pada setiap jenis itik tentunya berbeda. Lama rontok bulu pada itik
alabio yakni 69 hari dan itik mojosari 76 hari. Pada itik alabio, bulu-bulu tesebut akan tumbuh
kembali setelah 11,9 hari dan 12,5 hari pada itik mojosari. Durasi masa berhenti bertelur hingga
bulu tumbuh lagi untuk itik alabio selama 90,70 hari; sedangkan pada itik mojosari selama 96,90
hari. Hasil pengamatan pada 10 ekor itik alabio dan itik mojosari
menunjukkan perbedaan lama rontok bulu.
Pada beberapa individu itik alabio, lama rontok bulu dapat terjadi secara singkat yaitu 40—50
hari dan paling lama 91—100 hari. Untuk itik mojosari, lama rontok bulu yang paling pendek
51—60 hari dan yang paling lama 91—100 hari. Lama rontok bulu dapat dijadikan salah
satu pedoman untuk melakukan seleksi itik yang baik. Itik dengan durasi rontok bulu yang
singkat akan mengurangi kerugian peternak karena akan mendapatkan produksi telur yang lebih
cepat.
Sumber daya itik yang umum dimanfaatkan ketika diternak atau dipelihara berasal dari telur, daging
bahkan kotorannya juga bisa digunakan sebagai pupuk kompos. Selain itu, ada juga yang
memelihara itik hias untuk keindahan namun ini hanya sebagian kecil saja. Tetapi yang paling umum
dan banyak dalam ternak itik adalah untuk dimanfaatkan telur ataupun dagingnya. Dalam berternak
itik ada 2 jenis itik, yaitu itik tipe petelur dan itik tipe pedaging.
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Asia, Filipina, Malaysia, Amerika utara,
Amerika Selatan, Inggris, Perancis dan negara-negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis.
Sedangkan di Indonesia sendiri ternak itik terpusatkan di pulau Jawa (Tegal, Mojosari dan Brebes),
Kalimantan (Kabupaten Amuntai, Kecamatan Alabio) dan Bali serta Lombok.
Jenis ternak itik unggulan dan berkualitas sangat berbeda dengan jenis itik pada umumnya. Namun,
sangat jarang untuk menemukan bibit itik yang berkualitas terutamanya adalah bibit itik petelur.
Untuk menghasilkan telur itik yang banyak dan produksi telur yang tinggi, maka sebelum melakukan
pembudidayaan atau beternak itik para petani peternakan itik harus memilih bibit tersebut untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini ada beberapa golongan indukan itik petelur maupun
anakan itik petelur yang sangat baik untuk menghasilkan produktivitas dengan maksimal sebagai
berikut.
Baca juga:
perbedaan umum antara itik dan bebek
Jenis Penyakit Pada Ternak Bebek Dan Cara Mengatasinya
Itik alabio merupakan salah satu jenis itik petelur unggulan, itik alabio ini berasal dari kalimantan
selatan, kecamatan alabio. Jenis Itik petelur ini merupakan hasil dari persilangan dari itik peking, yang
berwarna kecoklatan abu-abuan, memiliki kaki yang berwarna kuning dan itik petelur ini mampu
menghasilkan telur yang relatif banyak berkisar 150-200 butir/ekor/pertahunanya.
Itik bali adalah itik unggulan yang memiliki bentuk tubuh hampir menyerupain seperti penguin. Itik
bali berwarna putih, coklat dan lainnya. Selain itu, jenis itik petelur ini memiliki jambul diatas
kepalanya dan ukuran badan itik petelur ini sangat kecil jika dibandingkan dengan itik petelur jenis
lainnya. Tetapi produksi telur yang di hasilkan oleh jenis itik ini sangat banyak yaitu berkisar
antara150 - 220 butir/Ekor/pertahunnya.
Jenis itik petelur ini adalah itik petelur unggulan, itik petelur ini berasal dari pulau jawa, itik kaki
camphell ini merupakan hasil dari persilangan antara jenis itik roven dan prancis. selain itu penemu
dari itik ini adalah Mr, champell. Sehingga nama itik ini di sebut itik champell. jenis Itik petelur ini
memiliki bentuk pendek, ukuran badan besar, warna kecoklatan dan menghasilkan telur 150 – 200
butir/ekor/pertahunnya.
Demikianlah sedikit informasi mengenai jenis-jenis itik petelur yang mudah dijumpai diindonesia,
semoga informasi mengenai peternakan ini bermanfaat bagi kita semua. data ini kami olah dari
beberapa sumber