KELOMPOK 3 :
1. Olaf Joshua Asaribab (2203511138)
2. Napoleon Umbu Malanjang Limu (2203511140)
3. I Kadek Yudia Agusdina (2203511142)
4. I Made Adi Jaya Wiguna (2203511148)
5. I komang Dwi Meydiartana (2203511153)
6. Muhammad Yusuf Veterino Nur Habibburahman (2203511162)
7. I Putu Gede Krisna Putra (2203511163)
8. Salwa mauliddiyah (2203511165)
9. I Gusti Lanang Kresna Aditiya (2203511174)
10. Anggun Reansi Njurumana (2203511178)
FALKUTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan case method ini adalah untuk
memberikan pengetahuan mengenai mata kuliah Genetika , dengan judul
“PEWARISAN SIFAT KAMBING PERANAKAN ETAWA”.
Penyusun
ii
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB IV PENUTUPAN........................................................................... 5
4.Kesimpulan............................................................................... 5
DAFTAR ISI........................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
HASIL PENGAMATAN
Kambing Etawa
Kambing etawa adalah kambing didatangkan dari India yang juga disebut
kambing Jamnapari Kambing etawa bisa masuk ke Indonesia karena
dibawa oleh pemerintah Hindia-Belanda pada sekitar tahun 1930-an. Baik
jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu
menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida)
kambing etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai kambing
“peranakan etawa” atau “PE”
Kambing Kacang Lokal
Kambing yang tersebar luas di hampir seluruh penjuru Indonesia ini,
memiliki nilai ekonomi dan disukai oleh petani, konstribusi ternak
kambing terhadap total pendapatan pertanian untuk ruminansia kecil
sangat substansial. Produksinya juga memegang peranan penting untuk
menumbuhkan aktivitas pendapatan sebagian besar petani kecil, selain
menjadi sumber protein hewani untuk menunjang ketahanan pangan
nasional.mempunyai ukuran tubuh yang relatif kecil, dan mempunyai
telinga berukuran kecil, dan berdiri tegak. Keunggulan kambing jenis ini
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada dengan baik, dan
mempunyai tingkat kelahiran yang juga baik. Mempunyai bentuk tubuh
yang kecil, dengan kepala ruangan dan juga kecil. Warna bulu yang umum
dimiliki antara lain hitam, coklat, putih, atau bahkan campuran ketiganya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kambing etawa
Memiliki badan yang besar dan tinggi, di mana kambing jantan
memiliki ukuran sekitar 90 cm hingga 127 cm dan yang betina
sekitar 92 cm.
Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya
mencapai 63 kg.
Memiliki telinga panjang dan terkulai ke bawah, serta dahi dan
hidungnya cembung.
Kambing jantan maupun betina memiliki tanduk yang pendek.
Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per
hari.
2. Kambing kacang local
Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.
Telinganya tegak dan Bulunya lurus dan pendek.
Memiliki bulu yang umumnya berwarna tunggal putih, hitam,
coklat, atau kombinasi dari ketiganya.
Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.
Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina
dewasa mencapai 25 kg.
Tinggi yang kambing jantan sekitar 60-65 cm, sedangkan betina
sekitar 56 cm.
Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan
dagu.
Pada kambing jantan, tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher,
pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.
3
Dalam persilangan antara kambing etawa dengan kambing kacang local
menghasilkan jenis kambing baru yang diberi nama kambing peranakan etawa
(PE) dimana memiliki ciri-ciri seperti berikut :
Warna bulu berkisar antara belang hitam, putih, merah, cokelat dan kadang
putih.
Badannya besar sebagaimana Etawa, dengan bobot yang jantan bisa
mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.
Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar
Dahi dan hidungnya berbentuk cembung.
Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.
Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang
Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
Secara fisik, jenis kambing peranakan etawa (PE) serupa dengan etawa,
tetapi mempunyai sistem reproduksi yang serupa dengan kambing kacang.
Peranakan etawa memiliki pewarisan sifat dari kambing kacang local berupa jenis
warna bulu dan tingkat dalam reproduksi keturunannya. Sedangkan badannya
besar seperti kambing Etawa dengan bobot yang mencapai 91 kg untuk kambing
jantan, untuk betina bisa mencaoai 63 kg. Bentuk dahi, hidung dan tanduk sama
persis dengan kambing Etawa.
4
3.3 PENGARUH KAMBING PERANAKAN ETAWA DALAM
PRODUKVITAS SUSU
Hasil produksi susu yang berasal dari kambing perah mencapai 3.805.296
kg. Puncak produksi didapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 4.983.634 kg.
Kuantitas jumlah produksi yang tinggi ini perlu diimbangi dengan ketahanan
kualitas yang baik pada susu kambing. Kambing peranakan etawa memiliki
kemampuan menghasilkan susu yang lebih baik dibandingkan dengan kambing
lokal. Produksi susu antara 1,5-3 liter per hari.
5
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Kambing. Diakses pada 15 Juni 2023 dari https://www.google.com/url?sa
=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiY47q8sMz_AhVJbW
wGHVI9Bp0QFnoECB4QAQ&url=https%3A%2F%2Fejournal.uniks.ac.id
%2Findex.php%2FJAC%2Farticle%2Fdownload
%2F3043%2F2366%2F&usg=AOvVaw3HGKN6I5g_5sfKAPclaVKP&opi=8997
8449