Anda di halaman 1dari 10

GENETIKA

PEWARISAN SIFAT KAMBING PERANAKAN ETAWA

KELOMPOK 3 :
1. Olaf Joshua Asaribab (2203511138)
2. Napoleon Umbu Malanjang Limu (2203511140)
3. I Kadek Yudia Agusdina (2203511142)
4. I Made Adi Jaya Wiguna (2203511148)
5. I komang Dwi Meydiartana (2203511153)
6. Muhammad Yusuf Veterino Nur Habibburahman (2203511162)
7. I Putu Gede Krisna Putra (2203511163)
8. Salwa mauliddiyah (2203511165)
9. I Gusti Lanang Kresna Aditiya (2203511174)
10. Anggun Reansi Njurumana (2203511178)

FALKUTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan case method ini adalah untuk
memberikan pengetahuan mengenai mata kuliah Genetika , dengan judul
“PEWARISAN SIFAT KAMBING PERANAKAN ETAWA”.

Dengan materi kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami


tentang bagaimana pewarisan sifat dari kambing peranakan etawa. Dengan
demikian, kami sadar materi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi informasi yang


berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa.

Jimbaran,13 JUNI 2023

Penyusun

ii
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................... 1

BAB II HASIL PENGAMATAN........................................................... 2

2.1 Kambing peranakan etawa.................................................... 2

BAB III PEMBAHASAN....................................................................... 3

3.1 Persilangan kambing peranakan etawa................................. 3


3.2 pewarisan sifat kambing peranakan etawa............................ 4

BAB IV PENUTUPAN........................................................................... 5

4.Kesimpulan............................................................................... 5

DAFTAR ISI........................................................................................... 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ternak kambing merupakan hewan ruminansia kecil yang sangat mudah
dibudidayakan,kambing sangat berpotensial bila di jadikan sebagai usaha
komersial. Selain itu kambing memiliki reproduksi yang efisien yaitu mampu
beranak tiga kali dalam dua tahun. Ada beberapa jenis kambing di Indonesia salah
satunya adalah kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing ini merupakan tipe
dwiguna bisa dijadikan kambing perah untuk kambing betina dan sebagai
pedaging untuk kambing jantan. Kambing PE dipilih karena memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan jenis kambing lainnya.

Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Etawah dari


India dengan kambing Kacang dengan 50% lebih tinggi kambing Etawah.
Kambing PE cukup potensial dikembangkan sebagai penyedia daging dan susu.
Kambing PE yang disilangkan dengan kambing lokal mempunyai produktivitas
dan beberapa sifat unggul yaitu mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis.
Warna bulu pada kambing PE kebanyakan terdiri dari 3 pola warna belang hitam,
belang coklat dan putih bertotol hitam. Kambing PE mempunyai ukuran yang
lebih besar dari kambing Kacang dan memiliki kemampuan adaptasi yang lebih
baik terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana Genotipe dan Fenotipe dari kambing peranakan etawa
b. Bagaimana pewarisan sifat yang dialami oleh kambing peranakan etaawa
c. Pengaruh kambing peranakan etawa dalam produkvitas susu.
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui Genotipe dan Fenotipe dari kambing peranakan etawa
(PE)
b. Mengetahui pewarisan sifat yang dialami oleh kambing peranakan etawa
(PE)
c. Untuk memecahkan masalah dalam pengaruh peranakan kambing etawa
dalam produkvitas susu

1
BAB II
HASIL PENGAMATAN

2.1 KAMBING PERANAKAN ETAWA


Kambing jenis peranakan etawa merupakan hasil persilangan kambing
Kacang lokal dengan kambing Etawa. Peranakan etawa memiliki ciri cirinya yaitu
bulu badannya belang karena hasil percampuran warna bulu kambing Etawa dan
Kacang. Sedangkan badannya besar seperti kambing Etawa dengan bobot yang
mencapai 91 kg untuk kambing jantan, untuk betina bisa mencaoai 63 kg. Bentuk
dahi, hidung dan tanduk sama persis dengan kambing Etawa.

 Kambing Etawa
Kambing etawa adalah kambing didatangkan dari India yang juga disebut
kambing Jamnapari Kambing etawa bisa masuk ke Indonesia karena
dibawa oleh pemerintah Hindia-Belanda pada sekitar tahun 1930-an. Baik
jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu
menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida)
kambing etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai kambing
“peranakan etawa” atau “PE”
 Kambing Kacang Lokal
Kambing yang tersebar luas di hampir seluruh penjuru Indonesia ini,
memiliki nilai ekonomi dan disukai oleh petani, konstribusi ternak
kambing terhadap total pendapatan pertanian untuk ruminansia kecil
sangat substansial. Produksinya juga memegang peranan penting untuk
menumbuhkan aktivitas pendapatan sebagian besar petani kecil, selain
menjadi sumber protein hewani untuk menunjang ketahanan pangan
nasional.mempunyai ukuran tubuh yang relatif kecil, dan mempunyai
telinga berukuran kecil, dan berdiri tegak. Keunggulan kambing jenis ini
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada dengan baik, dan
mempunyai tingkat kelahiran yang juga baik. Mempunyai bentuk tubuh
yang kecil, dengan kepala ruangan dan juga kecil. Warna bulu yang umum
dimiliki antara lain hitam, coklat, putih, atau bahkan campuran ketiganya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 PERSILANGAN KAMBING PERANAKAN ETAWA


Pada proses persilangan kambing etawa dengan kambing kacang lokal
dimana pada 2 jenis kambing ini memiliki perbendaan fisik yaitu :

1. Kambing etawa
 Memiliki badan yang besar dan tinggi, di mana kambing jantan
memiliki ukuran sekitar 90 cm hingga 127 cm dan yang betina
sekitar 92 cm.
 Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya
mencapai 63 kg.
 Memiliki telinga panjang dan terkulai ke bawah, serta dahi dan
hidungnya cembung.
 Kambing jantan maupun betina memiliki tanduk yang pendek.
 Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per
hari.
2. Kambing kacang local
 Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.
 Telinganya tegak dan Bulunya lurus dan pendek.
 Memiliki bulu yang umumnya berwarna tunggal putih, hitam,
coklat, atau kombinasi dari ketiganya.
 Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.
 Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina
dewasa mencapai 25 kg.
 Tinggi yang kambing jantan sekitar 60-65 cm, sedangkan betina
sekitar 56 cm.
 Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan
dagu.
 Pada kambing jantan, tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher,
pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.

3
Dalam persilangan antara kambing etawa dengan kambing kacang local
menghasilkan jenis kambing baru yang diberi nama kambing peranakan etawa
(PE) dimana memiliki ciri-ciri seperti berikut :

 Warna bulu berkisar antara belang hitam, putih, merah, cokelat dan kadang
putih.
 Badannya besar sebagaimana Etawa, dengan bobot yang jantan bisa
mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.
 Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar
 Dahi dan hidungnya berbentuk cembung.
 Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.
 Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang
 Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.

3.2 PEWARISAN SIFAT KAMBING PERANAKAN ETAWA

Secara fisik, jenis kambing peranakan etawa (PE) serupa dengan etawa,
tetapi mempunyai sistem reproduksi yang serupa dengan kambing kacang.
Peranakan etawa memiliki pewarisan sifat dari kambing kacang local berupa jenis
warna bulu dan tingkat dalam reproduksi keturunannya. Sedangkan badannya
besar seperti kambing Etawa dengan bobot yang mencapai 91 kg untuk kambing
jantan, untuk betina bisa mencaoai 63 kg. Bentuk dahi, hidung dan tanduk sama
persis dengan kambing Etawa.

Keuntungan yang didapat dalam proses persilangan ini mendapatkan ras


kambing yang menghasilkan susu dan daging ( dwiguna ) dan dapat dengan
mudah beradaptasi pada lingkungan di Indonesia. Peranakan Kambing Etawa (PE)
lebih menguntungkan, jadi banyak yang memilih berternak kambing peranakan
etawa (PE) untuk dipelihara daripada kambing lainnya. Persilangan ini bertujuan
juga memperbaiki mutu kambing lokal dan memberikan keuntungan yang lebih
baik.

4
3.3 PENGARUH KAMBING PERANAKAN ETAWA DALAM
PRODUKVITAS SUSU

Hasil produksi susu yang berasal dari kambing perah mencapai 3.805.296
kg. Puncak produksi didapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 4.983.634 kg.
Kuantitas jumlah produksi yang tinggi ini perlu diimbangi dengan ketahanan
kualitas yang baik pada susu kambing. Kambing peranakan etawa memiliki
kemampuan menghasilkan susu yang lebih baik dibandingkan dengan kambing
lokal. Produksi susu antara 1,5-3 liter per hari.

Kemampuan produktivitas susu pada kambing peranakan etawa menjadi


lebih terkenal daripada hasil produksi susu pada kambing local,dalam hal ini
menyebabkan kambing local menjadi kurang peminatnya dan menyebabkan
kambing peranakan etawa menjadi lebih unggul dari pada kambing lokal. Karena
kambing etawa lebih unggul dan memiliki produksi dwiguna.

5
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Kambing jenis peranakan etawa merupakan hasil persilangan kambing


Kacang lokal dengan kambing Etawa. Kambing etawa adalah kambing
didatangkan dari India yang juga disebut kambing Jamnapari. Kambing yang
tersebar luas di hampir seluruh penjuru Indonesia ini, mempunyai ukuran tubuh
yang relatif kecil, dan mempunyai telinga berukuran kecil, dan berdiri tegak.
Peranakan etawa memiliki pewarisan sifat dari kambing kacang local berupa jenis
warna bulu dan tingkat dalam reproduksi keturunannya. Sedangkan badannya
besar seperti kambing Etawa dengan bobot yang mencapai 91 kg untuk kambing
jantan, untuk betina bisa mencaoai 63 kg. Bentuk dahi, hidung dan tanduk sama
persis dengan kambing Etawa.

6
DAFTAR PUSTAKA
Kambing. Diakses pada 15 Juni 2023 dari https://www.google.com/url?sa
=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiY47q8sMz_AhVJbW
wGHVI9Bp0QFnoECB4QAQ&url=https%3A%2F%2Fejournal.uniks.ac.id
%2Findex.php%2FJAC%2Farticle%2Fdownload
%2F3043%2F2366%2F&usg=AOvVaw3HGKN6I5g_5sfKAPclaVKP&opi=8997
8449

kambing etawa. Diakses pada 15 Juni 2023 dari https://id.wikipedia.org/wiki


/Kambing_ etawa

kambing peranakan etawa, diakses pada 15 Juni 2023 dari


https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-ciri-ciri-kambing-berdasarkan-
jenisnya-jangan-sampai-salah-kln.html

Anda mungkin juga menyukai