Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Naufal Adhaditama

NIM : 23020317140052
Kelas : Agribisnis B

Makalah Bangsa-Bangsa Ternak Potong

1. Bangsa Sapi

Sapi Bali Sapi Brahma

Ciri – ciri Sapi Bali :


 Sapi asli Indonesia
 Tingkat fertilitas yang tinggi yaitu mencapai 83%
 Memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang buruk
 Interval beranak sapi bali panjang (340-550 hari)
 Hasil penjinakan dari banteng liar, sehingga termasuk dalam golongan ras
murni
 Memiliki corak dan bentuk tubuh seperti banteng liar dengan warna kaki
putih dan bulu putih pada bagian pantatnya
 Lebih agresif dibanding sapi jenis lainnya
 Warna hitam untuk pejantan dan merah bata untuk betina
Produktivitas pertambahan bobot badan dari sapi bali terbilang cukup lambat
apabila dikembangkan dengan metode tradisional yaitu hanya sekitar 200-300 gram
perhari namun dengan adanya rekayasa dan penelitian produktivitas pertambahan
bobot sapi bali dapat dinaikkan hingga mendekati pertumbuhan sapi impor.
Produktivitas pertambahan bobot ini dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan,
dimana jenis pakan menyumbang sekitar 319-320 gram per ekor perhari. Sapi bali
memiliki produktivitas karkas yang lebih tinggi dibandingkan sapi ongole, dapi
madura, dan sapi asli Indonesia lainnya, yaitu sekitar 56% dari bobot hidupnya.
Pertumbuhan produktivitas bobot badan juga dipengaruhi oleh dimensi tubuh.

Ciri – ciri Sapi Brahman


 Memiliki punuk besar pada pejantan dan pada betina punuk relatif tidak
terlihat
 Kulitnya relatif bergelambir
 Corak kulit berwarna putih dengan semburat hitam
 Kualitas karkas yang dihasilkan tinggi
 Bobot badan bisa mencapai lebih dari satu ton
 Daya tahan tubuh yang baik
 Banyak dibiakkan di Amerika tetapi berasal dari India
Produktivitas pertambahan bobot berat badan dari sapi brahman mencapai sekitar
1,22 kg perharinya. Hal ini diiringi dengan pemberian pakan secara intensif dan
memperhatikan kondisi lingkungan sekitar seperti kebersihan kandang,
kelembaban udara, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi konsumsi pakan sapi
brahman tersebut.

2. Bangsa Kerbau

Kerbau Murrah Kerbau Jafarabadi

Ciri-ciri Kerbau Murrah


 Termasuk dalam kerbau sungai
 Kerbau asli India, namun ada di Indonesia tepatnya di Sumatera Utara
 Kerbau paling efisien untuk menghasilkna susu
 Produksi susu mencapai 2050 liter perlaktasi
 Memiliki tubuh pendek dan padat
 Leher dan kepala relatif berukuran kecil
 Warna kulit hitam
 Punggung lebar
 Tanduk kecil dan spiral rapat

Produktivitas pertambahan bobot badan pada kerbau murrah dipengaruhi oleh


pakan yang diberikan dan kondisi lingkungan sekitar. Bobot badan kerbau murrah
mencapai 450 kg untuk betina dan 550 kg untuk pejantan.

Ciri-ciri Kerbau Jafarabadi


 Berasal dari Pakistan
 Bagian kepala depan besar
 Tanduk relatif besar
 Warna kulit hitam
 Menghasilkan susu 4.930 liter per laktasi

Produktivitas pertambahan bobot kerbau Jafarabadi dipengaruhi oleh umur,


kualitas pakan, dan intensitas pemberian pakan. Bobot badan kerbau Jafarabadi
mencapai 450kg untuk betina dan 600 kg untuk pejantan.

3. Bangsa Domba

Domba Garut Domba Merino

Ciri-ciri Domba Garut


 Berasal dari daerah di Jawa Barat
 Terdapat dua tipe yaitu aduan dan pedaging
 Tubuh kompak
 Telinga panjang dan berbentuk hiris dan rubak
 Wol halus, lurus, dan warna dominan putih
 Paha belakang cukup besar
 Mata normal dan garis punggung lurus
 Jantan bertanduk sedangkan betina tidak bertanduk

Produktivitas pertambahan bobot badan dari domba garut dipengaruhi oleh faktor
genetik dan lingkungan tempat domba tersebut berkembang biak. Domba bobot
awal setelah lahir mencapai 4-7 kg.

Ciri-ciri Domba Merino


 berasal dari Asia kecil namun banyak dikembangkan di Eropa
 bertanduk besar dan membelit pada pejantan dan tidak bertanduk pada
betina
 domba pengahasil wol
 seluruh badan tertutup wol yang merata
 warna kulit atau bulu putih cream

Produktivitas pertambahan bobot badan pada domba Merino terbilang besar.


Domba merino jantan bobot badannya dapat mencapai 70 kg sedangkan betina bisa
mencapai 45 kg.

4. Bangsa Kambing

Kambing Kacang Kambing Etawa

Ciri-ciri Kambing Kacang


 Kambing lokal unggul Indonesia
 Kepala kecil dan ringan
 Ukuran tubuh relatif kecil
 Dua buah tanduk yang pendek
 Telinga tegak
 Seluruh permukaan tubuhnya tertutupi oleh bulu
 Bulu lurus dan pendek
 Bulu berwarna hitam, putih, dan coklat polos

Produktivitas pertambahan bobot badan kambing kacang mencapai 30kg untuk


pejantan dan 25kg untuk betina. Ukuran tubuhnya tergolong kecil namun daya
reproduksi kambing kacang tergolong tinggi. Selain daya reproduksi yang tinggi
kambing kacang memiliki daya adaptasi yang tergolong baik.

Ciri-ciri Kambing Etawa


 Berasal dari India
 Kambing pedaging dan kambing perah
 Telinganya panjang dan terkulai
 Dahi dan hidung yang cembung
 Tanduk pendek pada jantan

Produktivitas pertambahan bobot badan dari kambing etawa ini terbilang subur.
Bobot badannya jauh lebih berat jika dibandingkan kambing kacang. Berat bobot
kambing etawa jantan mencapai 91 kg sedangkan betina mencapai 63 kg. Selain
bobot yang berat, tinggi kambing etawa juga lebih tinggi dibanding kambing
kacang yaitu mencapai 127 cm untuk jantan sedangkan betina mencapai 92 cm.
Kambing etawa juga terkenal sebagai penghasil susu yang baik. Kemampuan
menghasilkan susu kambing etawa perharinya mencapai tiga liter.
5. Bangsa Babi

Babi Duroc Babi Yorkshire

Ciri-ciri Babi Duroc


 Bulu berwana merah muda, merah tua, hingga coklat
 Ukuran tubuh panjang dan besar
 Kepala sedang, muka cekung, telinga terkulai kedepan
 Punggung berbentuk busur
 Produksi susu tinggi

Produktivitas pertambahan bobot babi duroc mencapai 400 kg untuk jantan dewasa
dan 350 kg untuk babi betina dewasa.

Ciri-ciri Babi Yorkshire


 Kepala kecil
 Telinga tegak
 Berwarna putih, kadang terdapat bercak hitam
 Badan panjang dan dalam

Produktivitas pertambahan bobot babi yorkshire mencapai 1,01 kg. Babi yorkshire
termasuk babi yang memiliki kemampuan pertumbuhan cepat dan beranak banyak.
Babi yorkshire juga memiliki efisiensi penggunaan pakan tinggi.
Daftar Pustaka

Abidin, I. Z. (2008). Penggemukan sapi potong. AgroMedia.


Firdausi, A., Susilawati, T., Nasich, M., & Kuswati, K. (2012). Pertambahan Bobot
Badan Harian Sapi Brahman Cross Pada Bobot Badan Dan Frame Size Yang
Berbeda. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 13(1), 48-
62.
Iskandar dan A. Ulil. (2014). Pengaruh umur terhadap presentase karkas dan non
karkas pada ternak kerbau. J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 18(2), 58-61.
Mansjoer, S. S., Kertanugraha, T., & Sumantri, C. (2010). Estimasi jarak genetik
antar domba Garut tipe tangkas dengan tipe pedaging. Media Peternakan, 30(2).
Noor, R. R, dan Gunawan, A. (2006). Pendugaan Nilai Heritabilitas Bobot Lahir
dan Bobot Sapih Domba Garut Tipe Laga. J. Media Peternakan. 29(1), 7-15.
Setiawan, B. S., & Farm, M. T. (2011). Beternak Domba & Kambing. AgroMedia.
Sugeng, Y. B. (1987). Beternak domba. Niaga Swadaya.
Zurahmah, N. (2011). Pendugaan bobot badan calon pejantan sapi bali
menggunakan dimensi ukuran tubuh. Buletin Peternakan, 35(3), 160-164.
http://fredikurniawan.com/ciri-ciri-kerbau-murrah/

http://peternakanbabidotkom.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-bibit-babi.html

http://www.ilmuhewan.com/ciri-dan-karakteristik-kerbau-jaffarabadi/

http://www.wajibbaca.com/2018/08/domba-garut.html

https://arenahewan.com/cara-sukses-ternak-kambing-kacang

https://dispertan.bantenprov.go.id/read/artikel/1219/Kerbau-dan-Jenisnya.html

https://en.wikipedia.org/wiki/Duroc_pig

https://haurgeulis.com/kambing-etawa/

https://www.hitekno.com/sains/2018/08/18/080000/fakta-unik-domba-merino-si-
ceper-unik-bisa-buat-kurban

Anda mungkin juga menyukai