Anda di halaman 1dari 11

Kambing merupakan hewan mamalia yang masuk ke dalam golongan herbivora.

Masyarakat kita mungkin sudah sering melihat keberadaan hewan ini, apalagi menjelang hari
raya kurban, di mana hewan ini biasa terlihat di pinggir jalan.

Kambing sendiri memiliki banyak jenis. Masing-masing jenis dari kambing ini
memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis kambing lain.

Dikutip dari jendralgaram.com, ciri-ciri kambing secara umum yaitu:

 Merupakan hewan herbivora yang memakan rumput atau jenis tanaman lainnya

 Termasuk golongan hewan mamalia

 Biasanya, warna bulunya berkisar antara putih, cokelat, abu-abu, hitam, dan belang.

 Memiliki sepasang tanduk di kepala.

 Kambing betina memiliki tanduk yang lebih pendek jika dibandingkan yang jantan.

 Umumnya mempunyai janggut atau rambut di bagian bawah dagu.

 Memiliki 2 kaki belakang dan 2 kaki depan.

 Mata berwarna hitam di tengah dan bagian samping berwarna kecokelatan.

 Ekor yang lebih pendek jika di bandingkan dengan biri-biri.

 Memiliki daun telinga panjang serta lebar.

 Memiliki hidung yang pesek.


 Berkembang biak dengan cara melahirkan atau beranak.

 Memiliki gigi geraham dan gigi seri, yang juga dimiliki hampir semua jenis mamalia.

Jenis-jenis Kambing
Ada banyak jenis kambing yang tersebar di Indonesia. Dalam artikel ini, akan
kami sampaikan beberapa jenis kambing tersebut, beserta dengan ciri-ciri kambing
yang dimilikinya, dilansir dari laman disnak.jatimprov.go.id:

1. Kambing Kacang

Kambing kacang merupakan jenis kambing pedaging lokal Indonesia. Jenis


kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi alam setempat, serta
memiliki daya reproduksi yang sangat tinggi. Maka tak heran, jika jenis kambing ini
banyak diternakkan di berbagai tempat.

Ciri-ciri kambing kacang:

 Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.

 Telinganya tegak.

 Bulunya lurus dan pendek.

 Memiliki bulu yang umumnya berwarna tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi
dari ketiganya.

 Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.

 Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg.

 Tinggi yang kambing jantan sekitar 60-65 cm, sedangkan betina sekitar 56 cm.
 Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu.

 Pada kambing jantan, tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung
sampai ekor dan pantat.

2. Kambing Etawa

Kambing Etawa merupakan jenis kambing yang multifungsi, di mana bisa


digunakan sebagai kambing penghasil daging serta penghasil susu. Kambing
Etawa sendiri merupakan kambing yang berasal dari India.

Ciri-ciri kambing etawa

 Memiliki badan yang besar dan tinggi, di mana kambing jantan memiliki ukuran sekitar
90 cm hingga 127 cm dan yang betina sekitar 92 cm.

 Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg.

 Memiliki telinga panjang dan terkulai ke bawah, serta dahi dan hidungnya cembung.

 Kambing jantan maupun betina memiliki tanduk yang pendek.

 Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.

3. Kambing Jawarandu

Kambing Jawarandu (Jawa Randu) juga memiliki nama lain Bligon, Gumbolo,
Koplo dan Kacukan. Kambing ini merupakan hasil persilangan dari kambing
peranakan etawa dengan kambing kacang, namun sifat fisik kambing kacangnya
yang lebih dominan. Untuk menghemat biasanya peternak susu kambing memilih
kambing ini untuk diternakkan guna diambil susunya. Kambing ini dapat
menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.

Ciri-ciri kambing jawarandu:


 Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing etawa, dengan bobot kambing jantan dewasa
dapat mencapai lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg.

 Baik jantan maupun betina memiliki tanduk.

 Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.

 Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.

4. Kambing PE (Peranakan Etawa)

Jenis kambing ini merupakan hasil dari persilangan antara kambing Etawa
dengan kambing lokal/Kacang. Tujuan persilangan ini agar mampu beradaptasi
dengan kondisi Indonesia. Kambing ini dikenal sebagai kambing PE (Peranakan
Etawa), dan saat ini juga dianggap sebagai kambing Lokal.

Ciri-ciri kambing PE:

 Warna bulu berkisar antara belang hitam, putih, merah, cokelat dan kadang putih.

 Badannya besar sebagaimana Etawa, dengan bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg,
sedangkan betina mencapai 63 kg.

 Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar

 Dahi dan hidungnya berbentuk cembung.

 Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.

 Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang

 Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
Perbedaan Kambing dan Domba

Bagi masyarakat Jawa, kambing dan domba memiliki julukan yang sama,
yaitu wedhus. Ini mungkin karena suara kambing dan domba yang terdengar sama.
Padahal, kedua jenis hewan ternak ini memiliki banyak perbedaan.

Dikutip dari organichcs.com, meskipun kedua jenis hewan ini memiliki


anatomi yang hampir sama, namun berdasarkan ilmu taksonomi, kedua jenis hewan
ini memiliki perbedaan dari tingkat spesies maupun genus-nya. Domba memiliki 54
sel kromosom sedangkan Kambing memiliki 60 sel kromosom.

Selain itu, terdapat ciri-ciri kambing dan domba yang bisa Anda lihat melalui
fisik dan perilakunya:

a. Ekor

Perbedaan kambing dan domba yang mudah terlihat secara fisik yaitu pada
ekor. Pada domba, ekor selalu terjulur ke bawah, sedangkan posisi ekor pada
kambing, terjulur ke atas, kecuali apabila kambing merasa sedang takut, sakit
atau pada saat mengalami kesulitan.

b. Kebiasaan Makan

Perbedaan lain dari domba dan kambing yaitu pada kebiasaan dalam mencari
makanan dan memilih makanan. Domba biasanya makan dengan cara
merumput, mencari rumput yang pendek di permukaan tanah. Sedangkan pada
kambing, mencari-cari makanan, dedaunan segar, makan dengan agak berdiri,
dan suka pada bagian pucuk dedaunan.

c. Perilaku

Perilaku antara domba dan kambing pun juga tampak berbeda. Kambing
mempunyai perilaku yang cenderung serius dan bebas, sedangkan domba lebih
ketergantungan dan menyendiri. Domba mempunyai perasaan yang lebih kuat
dalam berkelompok dan sangat gelisah ketika berpisah dari kawanannya.
Sedangkan kambing akan mencari perlindungan lebih cepat dari domba,
mereka tidak suka ketika kaki mereka basah sehingga mereka akan mencari
rumput di dataran yang lebih tinggi.

d. Perbedaan Fisik

Secara fisik, kambing dan domba juga tampak berbeda. Kambing mempunyai
rambut yang panjang di sebagian tubuhnya dan tidak perlu melakukan
pencukuran bulu. Sedangkan domba dapat menghasilkan wool dengan cara
mencukur bulunya secara berkala. Domba juga memiliki bibir atas yang dibagi
oleh philtrum yang berbeda (groove), sedangkan kambing tidak. Telinga pada
sebagian besar kambing akan terkulai ke bawah dan panjang. Sedangkan pada
domba, telinganya tegak ke atas. Kambing memiliki kelenjar bau di bawah
ekor yang sangat menyengat, yang tidak dimiliki oleh domba. Sebagian besar
kambing secara alami memiliki tanduk ke arah atas atau samping dan tidak
melengkung seperti domba. Sedangkan pada domba, tidak semuanya memiliki
tanduk.

Domba atau biri-biri adalah salah satu ruminansia berkaki empat dengan
rambut tebal yang dikenal oleh banyak orang. Domba adalah salah satu jenis hewan
pertama yang dijinakkan untuk keperluan agrikultural dan dipelihara untuk
dimanfaatkan rambut, daging, dan susunya.
Beberapa jenis-jenis domba, antara lain :

1. Chios

Chios adalah jenis domba domestik dengan asal spesifik yang tidak diketahui. Ini
diklasifikasikan sebagai jenis ekor semi-lemak. Chios dibiakkan terutama untuk
produksi susu mereka.

2. Dorper

Dorper adalah jenis domba domestik Afrika Selatan yang dikembangkan dengan
melintasi Dorset Horn dan domba Blackhead Persia. Trah ini diciptakan melalui
upaya Departemen Pertanian Afrika Selatan untuk membiakkan daging domba
yang cocok untuk daerah yang lebih kering di negara itu.

3. Merino

Merino adalah salah satu ras domba yang paling relevan secara historis dan
berpengaruh secara ekonomi, sangat dihargai karena bulunya.

4. Suffolk sheep

The Suffolk adalah jenis domba domestik Inggris. Ini berasal pada akhir abad
kedelapan belas di daerah Bury St. Edmunds di Suffolk, sebagai hasil dari
perkawinan silang ketika domba Horn Norfolk ditempatkan untuk meningkatkan
domba Southdown.

5. Domba muka hitam

The Blacknose Valais, Jerman: Walliser Schwarznasenschaf, adalah jenis domba


domestik yang berasal dari wilayah Valais di Swiss. Ini adalah jenis tujuan ganda,
baik untuk daging maupun untuk wol.
6. Domba Garut

Domba Garut atau Domba Priangan adalah domba yang berasal dari daerah
Limbangan Kabupaten Garut. Dalam bahasa latin disebut ovis aries yang
merupakan campuran dari perkawinan antara domba lokal dengan domba jenis
capstaad dari Afrika Selatan dan domba merino dari Australia.

7. Domba texel

Texel adalah jenis domba domestik yang berasal dari pulau Texel di Belanda.
Seekor domba berotot, menghasilkan bangkai daging tanpa lemak dan akan
memberikan kualitas ini kepada keturunan silang. Wol ini berukuran sekitar 32
mikrometer dan sebagian besar digunakan untuk benang kaus kaki dan wol rajut.

8. Domba kamerun
9. Domba romanov

Romanov adalah jenis domba domestik yang berasal dari wilayah Upper Volga di
Rusia. Domba-domba dalam negeri mendapat nama Romanov dari kota dengan
nama yang sama. Pada abad ke-18, domba ini pertama kali melihat di luar Rusia.
Segera setelah itu, mereka diimpor ke Jerman dan kemudian ke Prancis.

10. Domba awassi

Awassi merupakan domba lokal yang berasal dari Asia Barat Daya, lebih tepatnya
berasal dari wilayah Gurun Suriah. Domba ini merupakan salah satu domba
dengan ekor gemuk. Awassi memiliki nama lain Nu'aimy, ad-Deiri, as-Suri, al-
Mashry, al-Baladi dan Jazirah

11. Ouessant

Ouessant adalah jenis domba domestik dari pulau Ouessant di lepas pantai
Brittany. Ini adalah salah satu ras domba ekor pendek Eropa Utara, bersama
dengan beberapa jenis lainnya dari Inggris, Skandinavia dan Jerman. Juga kadang-
kadang disebut Dwarf Breton, itu adalah salah satu ras domba terkecil di dunia.

12. Domba katahdin

Katahdin adalah jenis domba domestik yang dikembangkan oleh peternak Michael
Piel di Maine, Amerika Serikat. Dia menamai jenis baru ini setelah Gunung
Katahdin - puncak tertinggi negara bagian. Trah ini dikembangkan selama paruh
kedua abad ke-20 dengan menyilangkan domba St.

13. Domba hampshire

The Hampshire atau Hampshire Down adalah jenis domba yang berasal sekitar
tahun 1829 dari persilangan Southdowns dengan jenis Old Hampshire, Wiltshire
Horn, dan Berkshire Nott, semuanya bertanduk, domba berwajah putih

14. Herdwick

Herdwick adalah jenis domba domestik yang berasal dari Lake District di Inggris
Barat Laut. Nama "Herdwick" berasal dari herdvyck Norse Lama, yang berarti
padang rumput domba.

15. Scottish Blackface

Blackface atau Scottish Blackface adalah jenis domba Inggris. Ini adalah jenis
domba yang paling umum di Inggris. Meskipun namanya, itu tidak berasal di
Skotlandia, tetapi di selatan perbatasan.

16. Najdi

Najdi adalah domba yang berasal dari wilayah Najd, Arab Saudi, domba ini
memiliki bulu berwarna hitam di seluruh badannya dan kepala berbulu putih.
Domba ini terbiasa dengan cuaca yang ekstrim di gurun pasir Najd, dimana
musim panas terasa sangat panas dan musim dingin terasa sangat dingin.

17. Lacaune

Lacaune adalah jenis domba domestik yang berasal dari dekat Lacaune di Prancis
selatan. Wilayah asli domba ini adalah departemen Tarn dan Aveyron dan daerah
sekitarnya. Wilayah ini secara kolektif dikenal sebagai "Sektor Roquefort" yang
merujuk pada area pengumpulan susu.

18. Coburg

Cobucher Fuchsschaf adalah jenis domba domestik dari Jerman. It is characterized


by its reddish brown to golden color, which is most pronounced at birth, but
remains at the head and the legs in the adult. Banyak hewan juga memiliki garis
punggung.

19. Ladoum
20. Domba soay

Domba Soay adalah jenis domba domestik yang berasal dari populasi domba liar
di pulau Soay seluas 100 hektar di Kepulauan St Kilda, sekitar 65 kilometer dari
Kepulauan Barat Skotlandia. Ini adalah salah satu ras domba ekor pendek Eropa
Utara.

21. Jacob

Yakub adalah jenis domba domestik Inggris. Ini menggabungkan dua karakteristik
yang tidak biasa pada domba: itu piebald - berwarna gelap dengan area wol putih -
dan sering polycerate atau multi-bertanduk. Paling sering memiliki empat tanduk

22. Harri
Harri merupakan domba yang berasal dari Arab Saudi khususnya di daerah Hijaz,
dinamakan Harri dinisbatkan dari Harrat, wilayah bekas letusan gunung berapi
yang terletak di barat Arab Saudi.

23. Zwartbles

Zwartbles adalah jenis domba domestik yang berasal dari wilayah Friesland,
Belanda utara. Di sana itu terutama digunakan untuk produksi susu domba serta
domba dan kambing. Mereka sering dipelihara bersama kawanan sapi perah

Anda mungkin juga menyukai