Anda di halaman 1dari 10

Jenis-Jenis Domba

1. Domba Merino

Domba Merino merupakan domba yang berasal dari daerah Asia kecil. Domba
Merino awalnya berkembang di Spanyol dan menyebar ke wilayah Inggris dan
Australia. Domba Merino merupakan jenis domba penghasil wol terbaik.

Ciri-ciri domba merino :


Berikut ini merupakan ciri-ciri domba Merino:
o Domba Merino memiliki bulu yang lebat dan merata hampir menutupi
seluruh tubuh;
o Warna bulu domba Merino adalah putih keabu-abuan;
o Domba jantan memiliki tanduk yang panjang dan melingkar. Sedangkan
domba betina tidak memiliki tanduk;
o Domba merino memiliki ukuran tubuh yang besar. Bobot domba jantan bisa
mencapai 70 kg sedangkan bobot domba betina bisa mencapai 45 kg.
2. Domba Rambouillet

Domba Rambouillet merupakan domba yang sudah lama dibudidayakan di Perancis.


Domba Rambouillet telah mengalami perubahan bentuk. Domba ini lebh dikenal
sebagai domba Merino Perancis. Domba Rambouillet merupakan jenis domba tipe
dwiguna.

Ciri-ciri Domba Rambouillet :


Berikut ini merupakan ciri-ciri domba Rambouillet:
 Domba Rambouillet memiliki tubuh yang besar dan juga lebar;
 Memiliki otot-otot yang padat dan tulang-tulang yang kuat;
 Domba Rambouillet memiliki kepala yang tegak;
 Domba jantan memiliki tanduk yang besar, sedangkan domba betina tidak
memiliki tanduk;
3. Domba Southdown

Domba Sothdown berasal dari Inggris dan merupakan jenis domba bertipe
pedaging.

Ciri-ciri Domba Southdown


Berikut ini merupakan ciri-ciri domba Southdown:
 Domba Southdown memiliki tubuh yang kecil dan juga lebar;
 Domba Southdown memiliki daging yang padat dan berkaki pendek;
 Memiliki garis punggung yang lurus, berleher pendek dan tebal;
 Domba in juga memiliki telinga yang pendek dan berujung bulat;

 Warna bulu ada yang putih, hitam, coklat atau kombinasi antar warna bulu
 Tidak memiliki tanduk baik pada domba jantan maupun domba betina.

4. Domba Suffolk

Domba Suffolk merupakan jenis domba yang berasal dari Inggris. Domba ini
diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1975 dari Australia. Domba Suffolk
merupakan jenis domba tipe pedaging dan juga penghasil wol yang memiliki mutu
sedang.
Ciri-ciri Domba Suffolk
Domba Suffolk memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:
 Memiliki tubuh yang besar dan bobot yang tinggi. Bobot pejantan dewasa bisa
mencapai 60 kg lebih;
 Warna pada muka dan kaki domba Suffolk hitam;
 Memiliki kaki-kaki yang pendek;
 Domba ini memiliki warna yang beragam dari putih, hitam, coklat dan ca,puran
antara warna tersebut.
5. Domba Dorset

Domba Dorset berasal dari Inggris. Domba Dorset dibawa masuk ke Indonesia
melalui Australia. Domba ini merupakan jenis domba tipe dwiguna. Domba ini
mampu menghasilkan wol dan daging dengan baik.

Ciri-ciri Domba Dorset


 Memiliki tubuh yang panjang dan lebar serta kaki yang pendek;
 Terlihat bulat jika kita amati dari belakang;
 Memiliki otot yang padat dan berisi;
 Memiliki bobot tubuh yang tinggi yaitu bobot jantan mencapai lebih dari 100 kg,
sedangkan betina mencapai 80 kg.
 Ada kelompok jantan dan betina yang bertanduk dan ada juga kelompok jantan dan
betina tidak bertanduk.
Jenis-Jenis Kambing

1.Kambing Boer

Kambing boer, kambing jenis ini sudah menjadi hewan ternak yang ter registrasi lebih
dari 65 tahun, kampung asal si kambing boer ini adalah Afrika Selatan saat ini kambing
tersebut banyak dibudidayakan guna untuk memenuhi pasar.

Kambing ini mempunyai badan yang bersar kekar dan berisi selain itu kambing ini juga
cepat dalam proses pertumbuhannya dengan memakan waktu 5 – 6 bulan beratnya sudah
mencapai 35 – 45 kg saat dewasa kambing jantan mempunyai berat 120 – 150 kg
sedangkan betina 80 – 90kg.

Karena itulah kambing ini dijadikan sebagai kambing pedaging/jagal. Jika kamu tertarik
ingin membelinya alangkah baiknya kenali dulu ciri-cirinya, dari tubuh terlihat lebar dan
panjang, kakinya pendek, teling panjang menggantung, hidung cembung, kulinya
berwarna coklat yang berguna untuk melindungi dari sinar matahari.
2. Kambing Anglo Nubian

Kambing ini berasal dari Afrika memiliki ciri-ciri tubugnya ramping kalitnya bagus dan
bulunya terlihat mengkilat, kaki panjang, telinga panjang menggantung , mukanya
cembung umumnya tidak bertanduk.

Kambing ini selain mempunyai daging yang bagus juga mempunyai susu walaupun
kualitas susu tak sebaik kambing swiss, kambing ini dijuluki sebagai jagoan kambing
perah afrika oleh karena itu susunya diambil untuk memenuhi pasar.

3. Kambing Saanen

Dinamakan saanen karena sesuai dengan tempat asalnya yaitu Saanen Swiss barat.
Kambing saanen ini sulit berkembang di wilayah tropis karena sangat sensitive dengan
sinar matahari.
Di Swiss si saanen ini merupakan kambing terbesar dan terkenal sebagai kambing
penghasil susu. Daerah penyebarannya cukup banyak antara lain Amerika, Australia dan
Indonesia namun di Indonesia belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.

Kambing ini juga merupakan kambing perah yang hasilnya lumayan banyak 3,8 liter setiap
harinya susunya mengandung banyak lemak bisa mencapai 3%.

Untuk menangani hal itu petyernak biasanya memberikan pakan jerami, rumput, biji-bijian
dan tak lupa diberikan minuman juga, minimal dalam sehari menghabiskan 3 liter air.

4. Kambing Pygmy

Kambing pygmy ini berasal dari lembah kamerun Afrika barat kambing ini banyak
dijadikan sebagai peliharaan karena bentuknya yang imut, lucu dan terkenal dengan
sifatnya yang tenang, ramah.

Si imut ini mempunyai kekuatan daya tahan tubuh yang kuat terhadap cuaca jika
dibandingkan dengan kambing-kambing lain yang ukurannya lebih besar selain itu kambing
ini juga bisa berkembang biak sepanjang tahun dengan proses yang alami.
5. Kambing Tonggenburg

Kambing tonggenburg ini berasal dari daerah Swiss timur tepatnya di lembah Tonggenburg
nama panggilan si kambing itu juga diambil dari nama lembah tersebut. Kambing ini
merupakan kambing perah atau kambing yang biasa diambil susunya bisa menghasilkan
susu karena kambing ini merupakan keturunan kambing alpine dari Imggris.

Ciri kambing ini adalah badannya yang terlihat tompak, telinga kecil berdiri, kebanyakan
mempunyai warna coklat kekuningan dan coklat tua gelap, bagian kaki, telinga dan kepala
umumnya berwarna putih.

Kambing ini memiliki bobot yang sama baik jantan maupun betina rata-rata 55 kg dan
mempunyai masa produktif pada jantan dewasa usia 7 bulan sedangkan pada betina usia 7
sampai dengan 8 bulan.

Anda mungkin juga menyukai