Oleh :
RIAN AVIANDI
FARM
HATCHERY
1. Nutrisi Breeder
2. Penyakit 1. Sanitasi
3. Perkawinan 2. Penyimpanan telur
4. Kerusakan Telur 3. Kerusakan Telur
5. BW jantan dan Betina 4. Inkubasi –
yang benar Manajemen Setter
6. Sanitasi Telur dan Hatcher
7. Penyimpanan Telur
U
HOLDING (PENERIMAAN TELUR)
NOTE : Suhu holding room harus dijaga di antara 18-20 °C
Setelah semua pekerjaan selesai maka dilakukan sanitasi rutin baik pada peralatan dan ruang holding
PERALATAN HOLDING
TERMOMETER
GUN KERANJANG
Untuk TELUR
pengecekan
rutin suhu
mobil Kapasitas
pengangkut 210 butir
telur
PENDINGIN
EGG TRAY TROLLY RUANGAN
45 SLOT,
Kapasitas 42 Kapasitas full Menjaga
butir 7560 butir suhu holding
room
FUMIGASI
Sumber : www.compsun.sn
Prinsip Kerja : Dengan menggunakan prinsip osilasi elektrik berfrekuensi tinggi, larutan bahan kimia di atomisasi
menjadi partikel-partikel kecil 1-5 mikrometer (dalam bentuk kabut atau uap) yang ditiupkan ke
ruang yang telah ditentukan melalui kipas dan pipa untuk mencapai pengaturan dossis yang sama.
COOLING ROOM
\\
Pemindahan telur atau egg transfer dari cooling room ke prewarm dan setter :
1. Proses pemindahan harus berjalan cepat dan berhati-hati untuk menghindari embrio shock
2. Patikan trolly yang dipindahkan telah penuh dan sesuai dengak kode kandang setting
3. Hindarkan trolly dari benturan yang dapat menyebabkan crack egg
4. Masukkan trolly ke dalam ruang prewarm tepat di belakang nomor setter yang telah di tentukan dan harus
tertata rapi
5. Letakkan trolly di dalam mesin setter selama 12 jam dari jam 22.00 sampai dengan dilakukan setting
keesokan harinya pukul 08.00.
PREEWARM
Ruang prewarm merupakan Lorong Panjang yang terletak di belakang mesin setter yang berfungsi sebagai
tempat untuk tempat menghangatkan telur pasca penyimpanan di cooling room (18-20 °C). Setelah dari cooling
room sebelum di setting telur harus dihangatkan terlebih dahulu di ruang prewarm (24-27 °C) untuk menghindari
perbedaan suhu yang drastic pada embrio dan kondensasi terhadap cangkang. Waktu yang diperlukan untuk
prewarming adalah 8-12 jam sehingga telur dapat mencapai tingkat keseragaman suhu yang diinginkan.
INKUBASI DI SETTER (SETTING)
Faktor yang mempengaruhi total waktu inkubasi :
1. Suhu inkubasi
2. Umur telur
3. Ukuran telur
4. Sirkulasi udara
5. Kelembaban
6. Pembalikan (turning) telur secara teratur
Mesin dilengkapi dengan 12 trolly, yang dapat menampung 15 lapis tray di setiap
Jumlah trolly telur
kolomnya. Setiap lapis terdapat 12 tray telur kapasitas 42 biji
3. SISTEM PENGENDALIAN
4. SIRKULASI UDARA MESIN SETTER
Kelembaban :
1. Selama inkubasi, uap air hilang melalui pori-pori cangkang telur. Daya tetas terbaik, telur harus kehilangan
12 % beratnya selama 18 hari saat di inkubasi
2. Karena perbedaan struktur cangkang maka telur kehilangan beratnya secara bervariasi hal ini bergantung
pada kecukupan nutrisi pada breeder pada saat manajemen produksi di farm
Setting Telur :
1. Menyusun rencana setting sesuai dengan order yang masuk di 21 hari yang akan dating
2. Penyusunan dan persiapan telur untuk di setting, disiapkan jumlahnya pada saat telu berada di cooling room
3. Transfer telur
4. Diamkan telur di prewarm room selama 12 jam
5. Masukkan telur kedalam mesin setter satu persatu, hindari bertabrakan dan hati-hati terhadap kabel sensor
suhu agar tidak terputus
6. Pasang tirai samping trolly untuk memfokuskan sirkulasi udara terhadap telur
7. Pasang sensor suhu dan selang pompa turning untuk trolly baru yang baru masuk
NOTE :
Kalibrasi suhu di lakukan dengan cara :
1. Menggabungkan sensor suhu kanan dan kiri dibagian belakang mesin dengan thermometer ruangan
2. Diamkan selama 5 menit dan dibaca thermometer kemudian
3. Sesuaikan dengan yang tertampil di monitor display
Kalibrasi Rh dilakukan dengan cara :
1. Siapkan peralatan Higrometer
- Sumbu kering
- Sumbu basah
6. Masukkan angka yang tertera dalam hygrometer sumbu kering dan basah kedalam aplikasi hitung
7. Catat RH dan samakan ke display
8. Apabila tidak sesuai maka di rubah Rh di display sesuai dengan yang terbaca actual di hygrometer