0
KATA PENGANTAR
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
1 Menyusun Ransum 3
2 Pemberian Vitamin pada Unggas Pertumbuhan 6
3 Menentukan Penampilan dari Aneka Ternak (angsa, itik, ayam) 8
4 Penggantian Jagung dengan beras dan Daklomix terhadap 10
Pertumbuhan Ayam Broiler
5 Menentukan Nilai Cerna Ransum 14
6 Standar Kebutuhan dan bahan-bahan Pakan 17
2
Bagian 1: MENYUSUN RANSUM
A. Computer
- Linear programming (Awal – Computer)
- Least Cost Feed Formulation – Computer + Program
Contoh :
Menyusun campuran jagung dengan kedelai agar mengandung protein 20%,
beberapa % jagung dan kedelai?
20% CP
30
3
Contoh:
1. Siapkan
Kalkulator
Tabel kandungan zat-zat makanan dari bahan – bahan yang kita punyai
Sumber protein
- Tepung ikan atau Red Fish 58% CP
- Kacang kedelai atau Whole soy bean
- Bungkil kedelai atau Soy bean meal
- Bungkil kelapa atau Copra meal
- Dedak padi atau Rice bran
- dll
Sumber mineral
- Ca ---------- tepung kulit kerang atau Oyster shell
- Ca & P ----- tepung tulang atau Bone meal atau Bone charcoal
Sumber vitamin
- Rajamix
- Topmix
- Premix
- Dll
4
4. Batas pemakaian
Untuk beberapa jenis bahan terutama yang tergolong dalam bahan hasil sisa
industri seperti dedak padi, bungkil kelapa, tepung darah ----- ada batas-
batas pemakaiannya dalam ransum.
Contoh
Contoh Soal
Susun ransum ayam petelur fase I (20 – 42 minggu) dengan CP 17,4% dan 2750 Kkal
ME/kg
Ayam petelur :
- Ayam petelur perlu banyak Ca: 4 – 7%
- Ada tambahan NaCl: 0,2 – 0,25%
- Ada tambahan Premix (vitamin) 0,2 – 0,5 %
4,4 – 7,75 %
0,6 – 1,25 %
5
Bagian 2: PEMBERIAN VITAMIN C PADA UNGGAS
PENDAHULUAN
Penggunaan vitamin C (Ascorbic acid) merupakan vitamin yang larut dalam air (Scott
et al., 1982) dan merupakan vitamin penting untuk ternak monogastrik seperti ternak
unggas. Vitamin C mempunyai fungsi penting sebagai antioksidant dan penting untuk
mencegah stress panas (Chang et al, 1990.). lndonesia umumnya dan Bali khususnya
kelembaban 80-90% terutama pada bulan Oktober sampai dengan Pebruari. Kondisi ini
menyebabkan konsumsi pakan pada unggas menurun dan ayam mengalami stress panas
MODEL I
Ayam dibagi menjadi tiga kelompok dengan berat badan rata-rata yang sama yaitu:
Ayam yang digunakan adalah ayam muda sebanyak 9 ekor dimana ayam tersebut
ekor). Ayam diberi pakan yang sama dengan kandungan protein (CP 17%, ME 2750
6
MAHASISWA
Peserta praktek (mahasiswa) dibagi tiga kelompok untuk bertanggung jawab kepada
TUGAS KELOMPOK:
5. Menghitung FCR
sendiri-sendiri.
LAPORAN
Dibuat sendiri-sendiri
REFERENSI
Cheng, T.K., C.N. Coon and M.L. Hamre (1990). Effect of Environmental Stress on
the Ascorbis acid Requirement of Laying Hens. Poult. Sci. 69:774-780.
Scott, M.L., M.C. Nesheim, and R.S. Young. 1982. Nutrition of the Chicken. 3rd Ed.
Published by M.L. Scott & Associates." Itacho,, New York.
7
Bagian 3: Menentukan Penampilan (Performance) dari Aneka Ternak
(Angsa, Itik, Ayam)
Latar Belakang
kualitasnya, membutuhkan usaha yang lebih baik dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia, termasuk bahan makanan yang berasal dari ternak yaitu berupa daging
dan telur. Aneka ternak yang mempunyai potensi sebagai penghasil telur dan daging
dapat membantu usaha memenuhi kebutuhan akan konsumsi protein hewani pada
masyarakat. Akan tetapi penelitian tentang aneka ternak masih sangat sedikit
dilaksanakan, baik dari segi nutrisi maupun produksinya. Sehubungan dengan hal di
atas, tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui konsumsi ransum,
pertumbuhan, dan efisiensi penggunaan pakan dari beberapa jenis ternak. Konsumsi
ransum dari berbagai jenis aneka ternak dan mengetahui efisiensi penggunaan
Materi :
bahan ransum
ember plastik
plastik
8
Adapun peubah yang diamati adalah :
berat awal
Premix 0,25%
Jumlah 100%
Adapun kandungan zat makanan ransum ini adalah 20,6% CP dan 3000 kcal ME/kg
ransum.
9
Bagian 4 : Penggantian Jagung dengan Beras dan Daklomix Terhadap
Pertumbuhan Ayam Broiler
Latar Belakang
Pertumbuhan ayam dipengaruhi oleh bahan yang menyusun ransum yang dimakannya.
Dalam ransum ayam, bahan penyusun ransum yang paling banyak adalah jagung yang
berkisar antara 50-60%. Tingginya penggunaan jagung dalam ransum ayam disebabkan
karena jagung memiliki energi yang tinggi, kadar CF rendah, kecernaan cukup tinggi,
dan adanya kandungan karoten (pro vit. A), sehingga sampai sekarang jagung masih
ketergantungan pada satu bahan, maka dicoba mengganti jagung dengan bahan yang
secara teoritis mempunyai kandungan zat makanan yang hampir sama dengan jagung,
yaitu beras dan "daklomix" (campuran dedak, tallow, dan premix). Walaupun
kandungan zat makanan dari beras dan "daklomix" hampir sama dengan jagung, tetapi
di dalam praktek apakah pertumbuhan ayam akan sama? Sehubungan dengan hal
sebagai pengganti jagung terhadap perturnbuhan ayam broiler. Mahasiswa akan dapat
mempelajari hubungan antara kualitas bahan dan kecernaan serta akibatnya pada
Materi :
bahan ransum
ember plastik
bola lampu
10
kabel Iistrik
kawat
plastik
Metode
Rancangan penelitian :
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
3 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Adapun
Adapun peubah yang diamati : konsumsi ransum, pertambahan berat badan, konversi
ransum, dan berat badan akhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, dan
bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari Duncan's (Steel dan
Torrie, 1980).
Teknik Pelaksanaan
dengan menunjuk satu orang yang bertanggung jawab sebagai ketua kelompok.
11
2. Tiap kelompok bertanggung jawab memelihara satu unit penelitiannya dari awal
sampai akhir. Data-data satu unit tadi diberikan kepada kelompok lainnya.
4. Laporan dikumpul pada akhir semester dan kerangka laporan sebagai berikut :
a. Judul
b. Latar belakang
d. Hasil
e. Pembahasan
f. Kesimpulan
g. Kepustakaan
h.
Pembuatan "daklomix"
"Daklomix" adalah campuran 78% dedak, 2l,37% telo, dan 0,63% premix-A.
Pembuatan : Lemak telo dipanaskan hingga mencair, setelah cair dicampurkan dengan
dedak hingga rata kemudian baru ditambahi dengan premix sampai rata. Komposisi zat
mahanan dari jagung, beras, dan daklomix dapat dilihat pada Lampiran l.
12
Lampiran 1
13
Bagian 5: PENENTUAN NILAI CERNA RANSUM
Bahan :
Ternak/ayam
Kandang metabolis
Ransum percobaan
Cara kerja :
4. Cari bahan kering ransum dan ekskreta dengan cara mengoven pada 110oC.
5. Hitung jumlah konsumsi selama satu minggu dan jumlah ekskreta dalam satu
6. Bila ingin mencari nilai cerna zat makanan, maka lakukan proksimat analisis
Konsumsi - Ekskreta
Nilai cerna: ------------------------------------ x 100%
Konsumsi
14
B. METODE INDIKATOR
Bahan :
1. Ternak/ayam
Cara Kerja :
2. Berikan ayam ransum percobaan yang telah mengandung indikator selama satu
minggu (7 hari).
3. Pada hari 4-7 dilakukan penampungan ekskreta sebanyak 3 kali yaitu pukul 08.00,
4. Sampel ekskreta dikeringkan dengan sinar matahari, lalu dioven untuk menentukan
kadar airnya.
6. Penentuan kadar Cr2O3 dalam ransum dan ekskreta dilakukan dengan AAS
b. Tambahkan 1,5ml HCLO4, kocok dan biarkan selama satu malam (12 jam)
c. Setelah dibbiarkan 12 jam, campuran disaring dengan kertas saring dan siap
I ransum N ekskreta
NC = 100 x ( 1- ------------------------ x -------------------- )
I ekskreta N ransum
Keterangan
15
8. Nilai cerna bahan kering ransum dapat dihitung dengan:
I dalam ransum
NC = 100 x ( 1 - ----------------------------)
I dalam ekskret
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R. ( 1 980). Ilmu Makanan Ternak Umum. PT.Gramedia, Jakarta.
Boorman, K.N. and Wilson, B.J. (1977). Growth and Poultry Meat Production.
Brody, S. (1945). Bioenergetics and Growth. Reinhold Publishing Corp. New York.
Cord , L.E. and M.C..Neisheim. (1972). Poultry Production. 11th Edition. Lea and
Febiger.Philadelphia.
Dam, H. and J. Glavind.( 1939).Alimentari Exudative Diathesis, a Consequence of
Vit.E Deficiency. Nature 143 : 810.
DeGroote, G. (1974). A Comparison of a New Net Energy System with the
Metabilizable Energy System in Broiler Diet Formulation, Performance and
Profitability Br. Poult. Sci., 15 : 75 - 95.
Ensminger, M.E. ( I 980). Poultry Science. Interstate Publishers.
Ensminger, M.E. Oldfield, J.E. and Heinemann, W.W. (1990). Feeds und Nutrition.
The Ensminger Publishing Company 648 West Sierra Avenue, Clovis, California,
USA.
Evans, M. ( I 985). Nutrient composition of Feedstuffs for Pigs and Poultry. CAB
lnternational, Commonwealth Agricultural Bureaux. Farmham Royal, Bucks
England
Farrell, D.J. (1979). Energy system for pigs and poultry, a review. J. Aust. Inst. Agric.
45: 2l -34
Fuller, M.F. (1991). Invitro digestion for Pigs and Poultry. CAB International,
Commonwealth Agricultural Bureaux. Farmham Royal. Bucks England.
Harpers, A.E., N.J, Beneverga and Wohlhuetes. 1970. Effects of ingestion of
disproportionate amounts of amino acids. Physiol. Rev. 50 :428.
Hartadi, H., Soedomo Reksohadiprodjo dan Tillman. A.D (1990). Tabel komposisi
Pakan untuk Ternak. Gajah Mada University Press.
Horris, L.E. 1996. Biological Energy Interrelationships and Glossary of Energy Terms.
Publ. 1411, National Acaderny of Sciences. National Research Council,
Washington,DC.
IUPAC - IUB Commission on Biochemical Nomenclature. 1960. Definite Rule for the
Nomenclature of Vitamins. J. Arn. Chem. Soc. 82 : 5581 .
Mastika, I.M.(1994). Utilization of Rice Bran- Beef Tallow mixture (Dak-low) to
Subtitute Corn in Growing Layer Diet. Proc. Animal Science Conggres, Bali,
Indonesia. July l1 - 16, 1994, Denpasar.
National Academy of Sciences National Research Council . 1977. Nutrient
Requirements of Domestic Animals No. t. Nutrient requirement of poultry. 7th
Ed. NAS _ NRC.
National Research Council ( 1981). Effect of Environment on Nutrient Requirements of
Domestic animals. National Academy Press, Washington DC.
National Research Council (1984). Nutrient Requirements of Poultry.National
Academy Press, Washington DC.
North, M.O. (1990). Commercial Chiken Production Manual. Von Nostard.
Say, R.R. ( 1987). Manual of Poultry Production in the Tropics. CAB International,
Commonwealth Agricultural Bureaux. Farmharn Royal, Bucks England
Scott, M.L., M.C. Nesheim and R. J. Young. 1976. Nutrition of the Chicken. 2nd
Publish by M.L. Scott & Associate. Ithaca, New York.
Scott. M. L. M.C Nesheim and R.J. Young, (1982). Nutrition of the Chicken.3rd.
Published by M.L. Scott & Associate. Ithaca, New York.
32
Sibbald, I.RR. ( 1976 a ) A Bioassay for True Metubolizable Energy in Feedstuffs.
Poult. Sci. , 55 : 303 - 308.
Sibbald, I.RR. ( 1981 ) Bioassay Based on Precision Feeding of Poultry. ARC.
Tech.Bull. No. 3. Agric. Canada, Ottawa, Canada KIAOC6.
Sibbald, l.RR. ( 1976 b ) The True Methbolizable Value of Several Feedstuffs
Measured with Roosters Laying Hens, Turkey and Broiler Hens. Poult. Sci. , 55 :
1459 -1463.
Singh, K.S. dan Panda, B.(1988). Poultry Nutrition Kalyani Publisher, New Delhi-
Ludhiana.
Wahju, l. (1992). Ilmu Nutrisi Unggas. Gajah Mada University
33