Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN HATCERY

PT. NEW HOPE FARM INDONESIA

Oleh :
RIAN AVIANDI

PT NEW HOPE LIUHE


SIDOARJO
2018
TRANSFER TELUR
Telur dikeluarkan dari setter setelah 18 atau 19 hari ke mesin hatcher. Mesin hatcher dilengkapi dengan
keranjang atau nampan khusus, sehingga memungkinkan anak ayam bergerak bebas saat menetas. Nampan hatcher
juga berrfungsi untuk menunjang faktor kebersihan dikarenakan pasca menetas DOC menghasilkan bulu halus yang
dapat menyebarkan potensi kontaminasi ke sekitar hatchery.
Pemindahan terlalu dini atau terlalu lambat akan mengakibatkan embrio terkena kondisi suboptimal yang
menyebabkan daya tetas lebih rendah. Hal ini harus dipertimbangkan dalam keputusan apapun untuk melakukan
variasi waktu pemindahan. Waktu pemindahan akan berbeda-beda disesuaikan dengan tipe setter yang di gunakan
oleh perusahaan (pada umumnya 18 sampai 19 hari).
Hal yang perlu diperhatikan saat transfer telur :
1. Pemindahan harus dilakukan dengan cepat agar tidak mendinginkan telur
2. Pemindahan harus hati-hati karena cangkang telur lebih rapuh dikarenakan kalsium cangkang telah diserap
sebagian oleh embryo
3. Pastikan keranjang hatcher kering setelah pencucian
4. Buang telur busuk (exploders) ke wadah yang telah diberikan desinfektan untuk mencegah penyebaran
kontaminasi
5. Pisahkan dan hitung telur fertile,death embryo dan busuk.

SETTER HATCHER
Tahap pengeraman Tahap penetasan

• waktu : 18 hari • Waktu : 3 hari


• Suhu : 37,85-37,88 °C • Suhu : 36,38-36,78 °C
• Kelembaban : 54-60 %

Gambar 1. Trolley mesin setter Gambar 2. Tray mesin hatcher


CANDLING
Pada saat dilakukan transfer telur dari setter ke hatcher du umur 18 hari dilakukan juga proses candling
sebelum telur masuk ke mesin hatcher. Candling merupakan peneropongan telur yang dilakukan ketika umur telur
18 hari diinkubasi, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah telur tersebut fertile, infertile (clear), death embryo
dan meledak (exploders).
Candling di PT. New Hope Farm Indonesia :

1. Candling otomatis :
Dilakukan setiap hari senin dan selasa

A. Candling and Removing

Nodul candling dilengkapi dengan


teknologi laser yang dapat mengidentifikasi
secara akurat telur fertile, infertile dan dead
embryo.
- Dilengkapi LCD monitor 10 inch
touch screen
- Nodul removing mampu melakukan
seleksi 2 egg tray kapasitas 42 butir

Gambar 3. Mesin candling otomatis

Tampilan monitor mesin candling


KETERANGAN :

Jumlah telur yang fertile

Jumlah telur infertile

Jumlah telur mati

Telur tidak terdeteksi

Setelah selesai candling pada setiap kandang,


maka dilakukan clearing data untuk memulai
pencatatan hasil candling yang baru.
B. Live embryo egg transferring

Setelah removing telur yang infertile dan mati, maka telur masuk ke dalam nodul untuk pemindahan live
embyo dan dimasukkan kedalam kerranjang hatcher.
- Nodul mampu memindahkan 4 eggtray kapasitas 42 butir

Gambar 4. Nodule Transferring Gambar 5. Monitor Transferring

C. Smelling eggtray Process


Nodul candling secara otomatis mampu mendeteksi telur busuk ataupun pecah sehingga dapat langsung
dipisahkan dan tidak masuk ke dalam telur live embryo. Egg tray diteruskan dan otomatis terangkat untuk dibuang
terpisah dan di desinfeksi untuk mencegah kontaminasi.

Gambar 6. Smelling egg tray


2. Candling Manual

Dilakukan pada hari Jum’at dan Sabtu


Candling manual dianggap lebih teliti dikarenakan kondisi mesin yang sering kali perlu diperbaiki dan
peremajaan rutin. Candling manual dilakukan dengan cara memanfaatkan cahaya lampu sehingga dapat
meneropong isi telur.

Gambar 7. Manual candling

3. Weight loss (Penyusutan bobot telur)

Selama inkubasi, uap air hilang dari telur melalui pori-pori cangkang telur. Tingkat kehilangan kelembaban
ini bergantung pada jumlah dan ukuran pori-pori (konduktansi gas pada cangkang telur) dan kelembaban udara di
sekitar telur. Untuk daya tetas terbaik, telur harus kehilangan 12% beratnya selama 18 hari saat diinkubasi.
Karena perbedaan struktur cangkang telur dan dengan demikian perbedaan konduktansi gas, maka saat
semua telur diinkubasi dalam kondisi kelembaban yang sama, akan terjadi kehilangan kelembaban yang bervariasi.
Pada telur dari breeder, variasi ini biasanya tidak berpengaruh signifikan terhadap daya tetas. Tetapi, jika umur,
nutrisi atau penyakit akan menurunkan kualitas telur, maka mungkin diperlukan penyesuaian kondisi kelembaban
inkubator untuk mempertahankan daya tetas yang optimal dan kualitas anak ayam.

Sumber : Panduan manajemen


hatchery COBB

Grafik 1. Penurunan berat telur pada sistem inkubasi multi-stage


SOP perhitungan Weight Loss di PT. New Hope Farm Indonesia :
1. Sampel telur disiapkan oleh tim holding (atas,tengah,bawah) yang telah di timbang bobot awal telur
2. Setelah inkubasi setter telur ditimbang kembali pada saat candling (Berat akhir)
3. Dihitung weight loss dengan rumus :

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑛𝑑𝑙𝑖𝑛𝑔


Weight Loss =
MESIN HATCHER X 100
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔
MANAJEMEN MESIN HATCHER
Sebelum proses transfer dan candling dimulai, mesin hatcher harus dihidupkan telebih dahulu minimal 6
jam sebelum proses transfer dan candling dilakukan untuk mendapatkan suhu yang diinginkan. Masa menetas
kurang lebih 3 hari, pada hari ke 19 telur sudah tidak perlu dibolak-balik. Mesin tetas harus dikontrol dari parameter
suhu ruangan dan kelembabannya.

Hal yang perlu diperhatikan


saat telur di mesin Hatcher :
❖ Suhu inkubasi
Tahap Hatcher (masa penetasan)
❖ Umur telur saat keluar dari
• Waktu : 3 hari
setter
• Suhu : 36,38-36,78 °C
❖ Sirkulasi udara
❖ Kelembaban

Mesin Hatcher yang digunakan di PT. NEW HOPE FARM INDONESIA


EICXDH-15120

Kapasitas telur 15120 butir

Mesin dilengkapi dengan 6 trolly hatcher. Setiap satu trolly hatcher terdapat 1
Jumlah trolly telur kolom chick tray, 1 kolom terdiri 16 lapis chick tray. Setiap chick tray mampu
menampung 168 butir telur.

Rentang kontrol suhu 36-39 ˚C

Kontrol suhu presisi 0,1 ˚C

Rentang kontrol
40-70 %
kelembaban

Kontrol kelembaban
±2%
presisi

Resisten isolasi ≥ 2 MΏ

Apparent power 5,0 KW

Kebutuhan daya 380/220 VAC ± 10 %


Komponen Mesin Hatcher

1. Fan electric motor :


Untuk distribusi dan sirkulasi udara dalam hatcher
2. Heating pipe
Sumber panas mesin hatcher
3. Humidification system
Spray untuk menjaga kelembaban
4. Temperature sensor
Sensor untuk membaca suhu
5. Temperatur probe
6. Medicator
Tempat penambahan bahan kimia dan fumigasi
7. Damper system
Lubang untuk mengurangi panas dalam mesin
PULLCHICK (PEMANENAN DOC)
Satu sampai dua hari sebelum pullchick, dilakukan perakitan box DOC sesuai jumlah ayam yang ditetaskan,
lakukan pullchick sesegera mungkin apabila DOC sudah siap dikeluarkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
− bulu leher ayam masih basah maksimal sekitar 5%
− pusar tertutup dengan sempurna (tidak bengkak)
− shank kaki berwarna mengkilap dan tidak kering
− remas kulit telur (cangkang) akan terasa kering renyah sebagai indikasinya.
A. Alur Pullchick
1. Tarik trolly dari mesin hatcher yang telah di tentukan
2. Tempatkan pada meja pulchick sesuai SOP
3. Gradding DOC sesuai kondisi navel
4. Kemas dalam box DOC :
• BOX kardus : 102 dan 85 ekor
• BOX plastic : 85 ekor
5. Potong paruh (Layer Betina)
6. Vaksin
7. Staples BOX
8. Muat
DENAH PULLCHICK
B. Gradding DOC
Kegiatan seleksi, culling, dan, packing, dilakukan dalam satu ruangan khusus untuk melakukan ketiga
kegiatan tersebut. Seleksi DOC dibagi menjadi 2 macam grade sebagai berikut:
− Grade A
− Grade B
Seleksi DOC harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan melihat kondisi navel, kesehatan, aktifitas, warna,
bulu dan performa dari DOC. Setelah dilakukan seleksi, kemudian dilakukan pengemasan (packing) dengan chick
box sesuai dengan grade dan didistribusikan di bagian pemasaran.
Gradding DOC dilakukan berdasarkan Navel DOC, Berikut ciri DOC yang tidak lolos gradding (culling) :

BLACK NAVEL YELLOW NAVEL STRING NAVEL

DOC dengan kualitas baik dikemas dalam chick box, isi chick box normalnya adalah 102 ekor dengan 2
ekor sebagai cadangan. DOC juga dikemas 85 ekor tiap chick box apabila lokasi pengiriman luar provinsi ataupun
luar pulau untuk mencegah stress akibat dari densitas kepadatan yang teralalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai