Anda di halaman 1dari 13

Cara Menetaskan Telur Ayam Dengan Mesin Penetas

20.39 Bisnis Perternakan, Tips Bisnis 4 comments


Menetaskan telur ayam dengan mesin penetas bertujuan agar
telur-telur lebih banyak yang ditetaskan dalam waktu yang singkat dapat memelihara ayam yang
banyak.
kapasitas mesin penetas bermacam-macam paling sedikit dapat memuat 50 butir telur dan paling
banyak 400 butir telur .untuk memeaskan di pergunakan lampu minyak atau listrik .
mesin penetas yang akan di pergunakan untuk menetaskan, di taruh di ruangan yang udaranya
yang tetap tidak ada angin dan tdak terkena sinar mata hari besar ruangan seimbang dengan
besarmesin
penetas ( tidak terlalu lebar dan tidak terlalu.

Ruang yang terlalu lebar menimbulkan udara di sekitarnya dingin sehingga pertukaran udara dan
uap telur berkurang dan telur menjadi basah, ruang yang terlalu kecil menimbulkan pertukaran
udara dan uap telur terlalu banyak sehingga mudah menjadi kering.

Udara di dalam ruang harus bersih dan cukup mengandung O2 atau zat asam udara yang panas
menimbulkan pertukaran udara yang banyak sehingga persediaan air di dalam ruangan mesin
penetas harus cukup bila tidak telur akan menjadi kering.
Cara mempergunakan mesin penetas yang sederhana dengan mimyak atau listrik.

Sebelum telur di masukan kedalam mesin di persiapkan :
1. ruangan di dalam mesin di panasin sampai 103 F selama 24 jam.
2. air di dalam bak ruangan di dalam mesin di isi penuh .
3. lubang udara pada mesin di tutup.,
4. tutup ini ber angsur-angsur di buka menurut kebutuhan
5. mesin harus bersih.
6. pengukur suhu di dalam mesin penetas tersedia dan keadaannya baik .
kemudian di persiapkantelur-telur ayam yang akan di tetaskan dan di pilih banyaknya yang
cukup.
telur telur di taruh pada rak tempat telur di mesin penetas `
pada hari ke 1 dan 2 pintu mesin tertutup terus
a . pagi 1. meneliti suhu regurator
2.meneliti dan memasukan telur tetas
b. sore idem
pada hari ke 3 -18
a. pagi 1.membalik telur
2. meneliti suhu reguratorpentilasi bak air
b.idem pagi
pada hari ke 4 - 18
a. pagi 1. mendinginkan sambil membalik telur kurang lebih 10 menit
2. meneliti bak air suhu regurator , fentilasi
b. sore 1. membalik telur
2. meneliti bak air suhu regulator, fentilasi
pada hari ke 19
a. pagi 1. mendinginkan dan membalik telur
2. isi bak air di ganti air hangat
3. meneliti suhu regurator , fentilasi
b. sore ( mesin tidak boleh di buka-buka
1. meneliti suhu, regurator, fentilasi
pada hari ke 20 - 21 ( mesin tertutup terus )
a. pagi meneliti suhu, regulator,fentilasi
b. sore idem pagi dan membersihkan mesin.

ARTIKEL CARA PENETASAN UNTUK TELUR AYAM KAMPUNG, ITIK,
KALKUN, DAN BURUNG PUYUH

ARTIKEL CARA PENETASAN UNTUK TELUR AYAM KAMPUNG,
ITIK, KALKUN, DAN BURUNG PUYUH

PENDAHULUAN

Ada dua cara dalam proses penetasan telur, yaitu dengan cara alami (penetasan
oleh induk dan buatan (penetasan menggunakan mesin tetes). Disini kita akan
membahas bagaimana cara penetasan telur dengan menggunakan mesin tetas
(buatan). Untuk memperoleh persentase hasil daya tetas yang memuaskan ada
beberapa langkah yang bisa ditempuh, antara lain :
1. Menyeleksi telur tetas
Mencari dan memilih telur yang baik untuk ditetaskan yang meliputi penyeleksian
terhadap bentuk telur, kebersihan kulit telur, besar kecilnya telur, keberadaan
kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama penyimpanan telur.
2. Pengelolaan telur sebelum dimasukkan mesin penetas telur
Cara menyimpanan telur yang baik adalah telur diletakkan dengan ujung yang
tumpul berada di bagian atas. Suhu ideal penyimpanan antara 5-15C. Di bawah
batas tersebut embrio bisa mati dan di atas kisaran suhu tersebut embrio bisa
berkembang dan menyebabkan penetasan yang lebih cepat. Cara pengelolaan telur
sebelum dimasukkan mesin penatas lainnya adalah dengan membersihkan kulit
telur dari kotoran dan juga menyucihamakan telur dengan desinfektan.
3. Lokasi penempatan mesin penetas
Mesin tetas hendaknya ditempatkan pada ruangan yang terlindung dari sinar
matahari atau terpaan angin. Yang ideal adalah di tempat yang tertutup atau kalau
bisa tersembunyi, gelap akan tetapi masih mempunyai sirkulasi udara yang baik.
Kondisi ini seperti halnya keadaan seekor induk betina sedang mengeram dan
mungkinkah seekor induk betina mengeram di tempat yang terang? Untuk itu
jangan sekali-kali menempatkan mesin penetas telur di depan atau belakang rumah,
di depan pintu keluar masuk orang, dekat kamar mandi, dan di dekat dapur.
4. Sumber panas
Sumber panas mesin penetas telur bermacam-macam, ada yang memakai lampu
templok (minyak tanah), briket batubara, listrik (bolam, nikelin, elemen magic jar),
dan lain sebagainya. Kita perlu mempunyai cadangan sumber panas tersebut
minimal satu unit untuk berjaga-jaga apabila sumber panas utama ada masalah.
Mesin tetas semi modern atau modern biasanya sudah menggunakan double
pemanas seperti kombinasi listrik dengan minyak tanah atau lainnya. Karena
kebanyakan pada saat sekarang sumber panas yang digunakan adalah listrik maka
bisa menyediakan cadangan minyak tanah, UPS, Genset atau diesel untuk mesin
penetas telur kapasitas besar.
5. Persiapan mesin penetas telur
Satu hari sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin penetas telur, sebaiknya
ruangan mesin telah disucihamakan dengan desinfektan. Banyak sudah jenis
desinfektan yang ditawarkan oleh produsen obat dan kami tidak akan
menyebutkannya di sini. Kotoran-kotoran yang melekat pada alas lantai mesin, rak
pengeraman, dan dinding mesin dari sisa proses penetasan sebelumnya perlu
dibersihkan juga. Setelah proses penyucihamaan selesai mesin ditutup kemudian
mesin bisa dinyalakan dan dibiarkan sampai tercipta suhu yang stabil yaitu antara
38-40C.
6. Mengatur temperatur dan kelembaban
Suhu pada mesin disetting berkisar antara 38-40C dengan cara mengatur
thermoregulator atau thermostatnya. Sedangkan kelembaban disetting pada kisaran
antara 50-60%. Tempatkan thermometer dan hygrometer pada tempat yang mudah
terlihat. Kami menyarankan untuk memakai thermometer yang terbuat dari air
raksa dan kalau memungkinkan mempunyai double thermometer untuk
pengecekan suhu karena bisa jadi thermometer yang kita miliki kurang
keakuratannya.
7. Mengatur Sirkulasi Udara
Pada setiap mesin tetas biasanya selalu diberi ventilasi udara agar dapat terjadi
pertukaran udara di dalam mesin dengan udara luar. Ventilasi udara dibuka mulai
hari ke-4 sedikit demi sedikit sampai pada hari ke-7 lubang ventilasi sudah terbuka
penuh. Untuk mesin penetas semi modern biasanya sudah disertai dengan fan
(kipas) untuk membantu pemerataan panas dalam mesin dan membuang udara jika
diperlukan.
8. Meneropong telur (candling)
Banyak anggapan bahwa setiap telur yang kita masukkan ke dalam mesin penetas
telur akan menetas. Sebagian mereka tidak mengetahui bahwa hanya telur yang
fertil saja (dibuahi) yang bisa menetas. Peneropongan terlur berfungsi untuk
mengetahui jumlah telur yang infertil (tidak dibuahi), telur yang fertil, embrio yang
tumbuh dan embrio yang mati. Pada perlakuan penetasan telur ayam kampung,
peneropongan telur dilakukan minimal tiga (3) kali yaitu pada hari ke-3, 14, dan
18. Telur yang infertil atau mati embrio perlu dikeluarkan dari mesin penetas telur.
Telur yang infertil masih bisa dikonsumsi sedangkan telur yang mati embrio bisa
untuk campuran pakan ternak.
9. Memutar telur tetas
Kegiatan ini memang sangat menjemukan dan membutuhkan kesabaran.
Pemutaran telur dilakukan mulai hari ke-4 sampai hari ke-18 untuk telur ayam
kampung. Dalam satu hari minimal 3 kali telur dibalik. Kalau ingin hasil yang
lebih baik telur bisa dibalik setiap 3 atau 4 jam sekali. Berdasarkan pengalaman
sebagian penetas di Purwokerto, pembalikan telur setiap 3 jam sekali memberikan
daya tetas sampai 90%.
10. Pendinginan telur
Kadang kita melihat seekor induk ayam akan meninggalkan sarang bertelurnya
untuk mencari makan atau sekedar bergulung-gulung di tanah atau pasir. Tingkah
laku tersebut bertujuan untuk mendinginkan telur. Pendinginan telur pada mesin
penetas telur dilakukan saat kita melakukan peneropongan telur. Atau bisa juga
untuk sesekali waktu kita buka pintu mesin penetas. Lama pendinginan telur bisa
antara 10-15 menit.
11. Menjelang menetas
Saat ini disebut dengan periode kritis ke-2 dan biasanya banyak penetas yang gagal
dalam menghadapinya. Pada tiga hari terakhir sebaiknya telur tidak perlu
dibalik/diputar lagi. Kelembaban perlu dinaikkan sedikit untuk membantu proses
retaknya cangkang (pipping) dengan cara penyemprotan telur dengan sprayer atau
lainnya. Suhu perlu dipertahankan agar tetap stabil dan menghindari agar tidak
terjadi kematian pada sumber pemanas (PLN atau lainnya).
12. Masa Transisi
Ketika anak ayam sudah menetas biarkan beberapa jam sampai bulu-bulunya mulai
mengering dan segera pindah ke tempat lain yang telah dipersiapkan seperti
kardus, box yang diberi alas jerami atau box khusus dengan pemanas sekalian.
Jangan biarkan anak ayam terlalu lama dalam mesin penetas karena bisa
menghalangi telur lainnya untuk proses menatas. Kebanyakan dari kita
membiarkan anak ayam menetas semua dan tidak mengeluarkan anak ayam yang
menetas lebih awal. Sehingga anak ayam yang menetas lebih awal akan mengalami
dehidrasi dan akhirnya mati lemas.

PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG

Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung
Proses penetasan telur ayam tidak jauh berdeda dengan penetasan telur itik, hanya
pada penetasan telur ayam tidak perlu melakukan penyemprotan dengan air hangat
untuk menambah kelembaban ruang mesin tetas.

1. Pemasukan Telur
Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan mesin tetas benar-benar
siap untuk dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai
dengan standard, kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan
mengurangi performa mesin tetas Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan
disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam
kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio mati karena bakteri
dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat dilakukan
dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan
nampak seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak
berkembang atau telur tidak mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama
3 hari pertama telur didiamkan dalam mesin tetas dan tidak usah dibuka dan tidak
dilakukan pembalikan telur. Cukup diamati suhu di dalam ruangan, jika suhu sudah
konstan di nilai ideal biarkan saja, jika tidak perlu disesuaikan.
2. Pengeraman Telur
Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur
yang tidak memiliki benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini
masih bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan.
Memasuki hari keempat sampai hari ke 18 , telur ayam sudah harus kita bolak-
balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan
berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari
keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin
penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-
anginkan telur ini perlu dilakukan seriap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 18.
Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan selain suhu dijaga supaya
tetap konstan adalah kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa
ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur. Pada Penetasan
telur ayam hal ini jarang perlu dilakukan.
3. Masa Menetas
Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu lagi dibolak-balik, diamkan dalam mesin
tetas, mesin tetas ditutup dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan dan
kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari ke 20
kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang
menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang
perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu
hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertabhnya usia
suhu perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih
menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, sedikit demi sedikit dilatih
makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan
ayam siap dijual atau dipelihara.





PENETASAN TELUR ITIK

Telur tetas merupakan telur fertil yang akan ditetaskan baik menggunakan
penetasan alami maupun menggunakan mesin tetas. Pengelolaan telur tetas
membutuhkan ketelatenan dan ketekunan sehingga menghasilkan daya tetas yang
tinggi. Telur tetas ini sudah dibuahi oleh pejantan dan telur tetas ini harus berasal
dari induk itik yang bermutu baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih telur tetas menurut Abidin (2004) yaitu:
a. Berat telur harus berada pada kisaran normal, yaitu tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil.
b. Berat telur itik berkisar antara 50-60 gram per butir,
c. Umur telur tetas tidak boleh lebih dari 5 hari dan telur sebaiknya disimpan
pada suhu 15-17 C,
d. Kulit atau cangkang telur bebas dari kotoran, baik berupa feses maupun sisa-
sisa pakan yang masih menempel,
e. Indeks telur normal, yaitu berkisar antara 70-80%.

Sebenarnya tata cara penetasan telur itik hampir sama dengan tata cara penetasan
telur ayam. Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari
penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam
hanya butuh waktu sekitar 21 hari. Berikut akan kami sajikan pengetahuan kami
perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam
hal ini.
Persiapan telur
Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang
baik
Telur yang kulitnya terlalu kotor perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-
hatian dalam membersihkan kulit telur jangan sampai lapisan kulit ikut
hilang
Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis

Persiapan mesin tetas
Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai
meskipun mesin tersebut baru dibeli
Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu
mencapai kestabilan pada suhu 37-38C. Pemanasan mesin tetas dilakukan
minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas
Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya
Sediakan cadangan bola lampu (dop) atau lampu templok (minyak tanah)

Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses
penetasan telur yang sebenarnya. Adapun urutan kerja selama proses penetasan
telur itik adalah sebagai berikut :

Hari ke-1
Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak
(bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke
dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas
secra merata dengan air hangat.
Ventilasi ditutup rapat
Kontrol suhu (38C)
Hari ke-2
Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
Kontrol suhu (38C)
Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4.
Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika
memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul
05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah
memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang
berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang
ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau
telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk
dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar
bayangan telur nampak lebih jelas.
Kontrol suhu (38C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air
dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-4
Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
Lubang ventilasi mulai dibuka bagian
Kontrol suhu (38C)
Hari ke-5
Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka bagian
Kontrol suhu (38C)

Hari ke-6
Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka bagian
Kontrol suhu (38C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air
dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-7
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio
(hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau
lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang
berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
Ventilasi dibuka seluruhnya
Hari ke-8 sampai ke-13
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu (38C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air
dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-14
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau
sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga
udara yang terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39C) dan lakukan penambahan air
pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan
mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara
sehingga telur terlihat hitam semua
Kontrol suhu (38,5-39C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-22 sampai ke-25
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu (38,5-39C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-26 sampai ke-27
Pembalikan telur dihentikan
Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan
semburan yang paling halus)
Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
Telur-telur sudah banyak yang menetas
Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau
kering seluruhnya
Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi
kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.
PENETASAN TELUR KALKUN

kalkun adalah burung besar asli Amerika Utara. Hal ini dibedakan dengan bulu
putih dan leher yang dianyam telanjang dan kepala. Nama kalkun pertama kali
diterapkan pada unggas guinea yang diperkirakan berasal di Turki. Namun kalkun
Amerika adalah spesies yang sangat berbeda dari unggas guinea walaupun nama
tetap. Bahkan kalkun liar adalah makanan pokok dalam diet Amerika Utara. Ini
dikenal sebagai Peru pada abad ke- . Beberapa keturunan umum kalkun adalah
Narragansett Bronze White Belanda dan Bourbon Red.
Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi
setelah30 minggu dari dewasa kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat
memproduksi 88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir sama dengan
ayam. Kebutuhan protein dalam pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu)
sekitar 26-28%, sedangkan saat grower (8-24 minggu) sekitar 14-22%.
Ada tiga tahapan dalam Meningkatkan Kalkun pertanian peternak hatchery dan
peternakan kalkun. Peternakan peternak adalah tempat di mana ayam betina
meletakkan telur. Telur-telur dikumpulkan dan dikirim ke tempat penetasan. Di
pembenihan telur disimpan dalam inkubator khusus setelah dibersihkan. Inkubator
ini menyediakan suhu yang tepat dan tingkat kelembaban karena membiarkan telur
menetas. Umumnya telur kalkun mengambil hari untuk menetas. kalkun Bayi juga
dikenal sebagai poults disimpan di pembenihan sampai mereka dipindahkan ke
peternakan kalkun. Pada peternakan kalkun kalkun ayam dan kalkun tom yang
dipelihara secara terpisah. The poults harus diberi makan dengan baik dan
mengawasi dengan hati-hati setidaknya sampai mereka melepaskan bulu bawah
mereka dan mendapatkan bulu luar. Untuk ini mereka dimasukkan ke dalam
lumbung iklim yang dikendalikan yang lembut lantai ditutupi dengan jerami atau
kayu chip. Mereka diberi campuran bubuk lembut kedelai jagung dan gandum.
nutrisi lain seperti gandum susu bubuk tepung daging batu kapur garam premix
vitamin metionin lisin dan grit tidak larut juga bisa ditambahkan. Cukup air juga
harus disediakan.

PENETASAN TELUR BURUNG PUYUH
Produksi dan Produktivitas

Puyuh termasuk ternak unggas yang bertubuh kecil, tetapi pertumbuhannya cepat
dan cepat menjadi dewasa Puyuh bertelur rata-rata setelah berumur 2 bulan.
Produksi rata-rata dapat mencapai 70% pertahun, sesudah umur 2 tahun sebaiknya
puyuh tidak diternakkan lagi karena produksi teluir telah menurun. Dengan bibit
yang baik dan dengan perawatan yang baik produksi telurnya dapat mencapai 300
butir setahun.
Berat puyuh jantan yang sudah dewasa dapat mencapai 100- 140 gr sedang yang
betina 110-160 gr. Berat telur 9-10 gr dan kulit telur putih dengan bercak-bercak
coklat sampai hitam. Telur burung puyuh relatif besar apabila dibandingkan
dengan berat tubuhnya, yaitu mencapai 6,25-8,18% dari berat tubuhnya.
Sedangkan telur ayam hanya mencapai 4-4,5% daripada berat tubuhnya.
Telur puyuh mengandung protein 13,6%, lemak 8,24% dan air 73,9%. Telur yang
berkadar protein tingggi dan lemak yang rendah adalah baik sekali untuk orang
yang diet terhadap kolesterol.


Menetaskan Telur
a. Telur yang akan ditetaskan hendaknya dipilih dari induk yang sudah cukup
umur. Telur tetas sebaiknya diambil dari puyuh betina berumur 5-8 bulan yang
dipelihara bersama-sama puyuh jantan dengan perbandingan jantan:betina = 1:10.
telur tetas itu tidak boleh berumur lebih dari 5 hari karena daya tetas telur akan
menurun 3% setiap hari sesudah 5 hari peyimpanan.
b. Pilihlah telur yang bentuk dan besarnya seragam, dengan bercak-bercak pada
kulit telur yang tersebar merata.Suhu yang diperlukan untuk menetaskan telur
adalah 1000-1020Fahrenheit atau 37,70-38,80Celcius, dengan kelembaban udara
60-70%.
c. Sebelum dimasukkan dalan mesin penetas, kulit telur diberi tanda (misalnya:
warna merah). Hal ini memudahkan dikemudian hari untuk mengontrol apakah
telur sudah diputar atau belum.
d. Pemutaran telur dilakukan mulai hari kedua dan diputar 900, paling sedikit 4 kali
sehari. Pemutaran dilakukan terus-menerus sampai hari ke 14 dan diusahakan agar
letak bagian kulit telur yang diberi warna seperti pada waktu memasukkannya ke
dalam alat penetas (misalnya pada waktu dimasukkan, bagian yang diberi warna
berda dibaagian atas, maka pada waktu pemutaran terakhir pada hari ke-14
tersebut, bagian yang berwarna merah berada di sebelah atas pula)Telur akan
menetas pada hari ke 15 sampai ke 18.
e. Anak puyuh yang baru menetas, berat badannya 6-7 gr. Sesudah berumur 2 hari,
baru dipindahkan kedalam kandang khusus untuk anak puyuh (kandang anakan).
Untuk melindungi anak puyuh dari angin dan kedinginan, maka kandang tertutup
dengan kertas koran dan pemanasan ruangan mutlak diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai