Judul
Penetasan telur bebek umumnya pada saat itu masih menggunakan bantuan entok,
karena bebek tidak mau mengerami telurnya. Akhyar, seorang penduduk desa Kroya
Cirebon yang kini telah lama meninggal dunia kemudian menciptakan alat penetasan
telur/incubator dinamakan lemari model Akhyar. Alat penetas ini masih bersifat
manual karena proses pembalikan telur masih dilakukan dengan tangan. Ruangan
inkubator dibuka, lalu telur satu per satu di balikan. Untuk jumlah telur yang banyak, hal
tersebut sangat tidak efektif dan memerlukan tenaga yang besar. Alat penetas yang
bersifat manual ini hasil dari tetasannya juga belum maksimal, keberhasilan hasil
tetasannya 50%-70%.
Dalam usaha penetasan telur, penggunaan alat penetas tersebut hanya membantu
kemudahan dan kepraktisan sehingga lebih ekonomis, bukan serta merta membuat telur
lebih cepat menetas. Proses penetasan tetap memakan waktu selama 28 hari untuk telur
bebek, layaknya pengeraman dengan bantuan entok. Cara ini terbilang lebih ekonomis,
karena penetasan meri tidak perlu memiliki entok untuk mengerami yang pastinya
membutuhkan lahan yang cukup luas. Selain bisa dilakukan diruang terbatas, dengan
penggunaan alat tersebut membuat usaha ini tidak menghasilkan limbah apapun.
Mesin penetas telur adalah sebuah mesin yang dapat membantu untuk menetaskan
telur. Mesin tetas ini dilengkapi dengan peralatan pendukung untuk mengatur kondisi
lingkungannya mirip atau serupa dengan indukan. Box (kotak) mesin tetas diusahakan
dibuat dari bahan yang anti rayap dan anti air agar lebih awet dan higienis sehingga tidak
mempengaruhi kualitas telur yang akan ditetaskan. Pada mulanya mesin tetas hanya
sebuah mesin sederhana yang hanya menggunakan lampu untuk menghasilkan panas dan
1
tanpa instrumentinstrument pendukung lainnya dan hanya digunakan oleh peternak
peternak tradisional dengan skala kecil, tapi seiring dengan perkembangan zaman mesin
C. Rumusan Masalah
Rancangan mesin penetas telur bebek rak telur berputar otomatis dapat diambil
1) Bagaimana mendesain dan merancang mesin penetas telur bebek rak telur berputar
otomatis?
2) Bagaimana perawatan mesin penetas telur bebek rak telur berputar otomatis tersebut?
D. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas dapat mengarah pada sasarannya, maka penulis
membatasi pada bagian utama yang menunjang alat ini sebagai berikut:
Dari rumusan masalah yang telah ada maka tujuan dari pembuatan alat ini adalah:
bebek.
1. Agar dengan adanya mesin ini lebih mengoptimalkan hasil penetasan telur bebek yang
2
F. Metode Penulisan
Untuk memperoleh rancang bangun alat ini yang sebaik-baiknya maka perlu
didukung oleh data-data memadai. Dalam menyusun Tugas Merencana Mesin dilakukan
a. Kepustakaan (literature)
desain dan rancangan, mekanisme pemindah daya, serta alat pendukung lainnya.
b. Wawancara (interview)
Wawancara dilakukan dengan teknisi ataupun orang yang lebih mengerti untuk
c. Pembuatan alat
pengujian alat.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini memuat literatur atau buku yang dipakai sebagai acuan atau
LAMPIRAN
H. Tinjauan Pustaka
Mesin tetas manual umumnya dibuat sendiri oleh peternak. Prinsip utama
mesin penetas manual ini adalah mengadaptasi perilaku mengeram entok yang
sebelumnya digunakan sebagai induk mengeram telur bebek. Mesin penetas jenis ini
Mesin tetas ini dikatakan manual karena proses pembalikan telur masih
dilakukan dengan tangan. Ruangan inkubator dibuka, lalu telur satu per satu di
balikan. Untuk jumlah telur yang banyak, hal tersebut sangat tidak efektif dan
Untuk teknik pemilihan telur bebek sebaiknya kita memahami hal-hal berikut:
Maksud asal muasal telur, kita harus tau kualitas bebek yang menghasilkan
telur itu karena hal ini berpengaruh pada hasil yang akan ditetaskan. Hal yang perlu
4
diperhatikan adalah pakan ternak bebek itu sendiri, vitamin- vitamin pendukung,
Untuk pakan ternak bebek kita harus tau kualitas pakan apakah terjamin
Vitamin-vitamin pendukung.
Biasanya untuk hal ini semua bebek petelur sudah mendapatkannya karena
Maksudnya lama bebek itu bertelur, apakah baru saja bertelur atau sudah
lama bertelur, karena telur yang dikeluarkan oleh bebek yang baru saja mulai
bertelur telurnya kurang bagus, selain lebih kecil juga banyak yang tidak jadi
jika ditetaskan.
Untuk hal ini kita harus tau karena telur yang bisa ditetaskan hanya telur yang
saat dikeluarkan tidak kena air walau pun hanya sedikit. Jadi kita harus tau hal ini
Cangkang telur dipilih yang tidak terlalu tebal karena akan sulit untuk pecah
saat akan menetas. Cangkang yang terlalu tipis juga tidak layak untuk dipilih. Pilih
Tetapi kita juga harus tau lama rentang bebek itu bertelur dengan saat kita
ambil untuk ditetaskan. Biasanya ada juga yang menerawang telur itu, karena telur
yang sudah agak lama dan telur yang sudah pernah mengalami penetasan tetapi
5
tidak jadi itu ada seperti kotoran yang didalamnya. Tetapi untuk telur yang baru dan
bagus untuk ditetaskan itu bening.( Mito & Johan, ST, 2011)
Untuk mendapatkan telur tetas yang memiliki daya tetas tinggi, pastikan
bahwa perbandingan jumlah itik jantan dan itik betina memenuhi syarat. Adapun
b. Kebersihan kerabang
kerabang telur yang mengandung kotoran terutama fase itik merupakan sumber
bakteri dan jamur yang dapat masuk ke dalam telur yang akan menyerang embrio
yang sedang berkembang atau membuat telur menjadi busuk. Untuk mengantisipasi
hal tersebut maka sarang atau tempat itik betelur harus dijaga kebersihannya
terutama kandang. Telur yang banyak kotorannya sebaiknya tidak ditetaskan tapi
bila terpaksa lakukan pembersihan menggunakan kain yang dibasahi air hangat dan
dicampur dengan deterjen telur atau pemutih pakaian cuci dengan dosis satu sendok
Kerabang telur harus dalam keadaan utuh, licin dan berbentuk oval atau
bulat telur. Bobot telur tetas yang normal antara 60g65g. Setelah selesai
melakukan seleksi, telur tetas siap untuk ditetaskan. Untuk telur tetas yang
harus bersuhu tidak lebih dari 18 C. Hal dimaksudkan agar embrio di dalam telur
tidak berkembang. Telur tetas sebaiknya tidak disimpan lebih dari 7 hari (dihitung
6
dari mulai ditelurkan) sebab penyimpanan yang terlalu lama akan menyebabkan
keadaan mesin tetas, peralatan penetasan dan kelengkapan mesin tetas sudah
baik untuk mesin tetas maupun untuk telur yang akan ditetaskan.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam proses penetasan antara lain
suhu, kelembapan, serta waktu penetasan. Suhu yang ideal untuk penetasan telur
Selain hal-hal tersebut di atas, teknik atau cara menempatkan telur di rak
Penempatan Telur
Penempatan telur pada rak mesin tetas tergantung dari jenis mesin tetas,
posisi telur yang ideal adalah meletakan telur dengan kemiringan 40. Hal ini
akan memudahkan dalam pemutaran telur. Bagian telur yang tumpul harus
Peneropongan
yang fertil dan steril (infertil). Telur yang fertil hidup akan terlihat seperti
pembuluh darah yang menyebar seperti jala sedangkan telur yang steril akan
terlihat kosong atau tampa pembuluh dara seperti jala. Peneropongan dapat
7
dilakukan pada hari ke-7, hari ke-15 dan pada hari ke-27. Telur yang steril
Pemutaran Telur
Pemeturan telur dilakukan agar embrio tidak menempel ke salah satu sisi
kerabang telur serta telur tetas dapat memperoleh panas yang seimbang.
Pemutaran telur di mulai pada hari ke-3 sampai hari ke-25. Pemutaran telur
Ventilasi
itu ventilasi berfungsi sebagai pertukaran antara CO2 dan O2. ( Mito & Johan,
ST, 2011)
Perabot seukuran meja makan mini (panjang 1,0 meter, tinggi 0,7 meter, lebar
0,8 meter) itu berfungsi sebagai penetas telur bebek dengan kapasitas maksimal 200
butir telur. Mesin ini merupakan sebuah ruang tertutup dengan temperatur,
kelembapan dan ventilasi yang bisa diatur. Telur dibolak balik sepenuhnya oleh mesin
Mesin penetas telur terdiri dari 3 bagian utama yaitu rangka, unit box penetas, dan
sistem penerusan daya. Sedangkan kebutuhan daya dihitung sesuai dengan beban dari
jumlah telur. Rangka utama terbuat dari besi siku 30mm x 30mm, sedangkan
dindingnya terbuat dari triplek dan di beri lubang untuk ventilasi yang berfungsi untuk
pernafasan embrio. Unit box penetas terdiri dari rak telur, lampu pijar, termostat,
termometer, dan bak air. Rak telur berfungsi sebagai tempat telur yang akan di tetaskan.
Lampu pijar sebagai sumber panas biasanya menggunakan lampu 5 watt. Termostat berfungsi
untuk mengatur suhu dalam ruang penetas. Termometer untuk membaca suhu didalam
8
ruangan penetas. Sedangkan bak air berfungsi untuk menjaga kelembaman udara didalam
ruangan penetas.
A. Motor listrik
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik mrnjadi energi
mekanik. Dapat berupa motor arus searah maupun arus bolakbalik. Alat ini bisa
disebut juga sebagai generator atau dinamo karena dapat mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Motor listrik arus searah mengubah energi listik menjadi
energi mekanis beruka putaran yang akan di gunakan sebagai pemutar peralatan
produksi.
mekanik. Pada konstruksinya mesin terbuat dari dua buah katub magnet yang terdiri
dari lilitan jangkar (gulungan) yang terbuat dari lilitan kawat baja. Motor listrik
sendiri di bedakan menjadi dua yaitu motor listrik searah dan motor listrik bolak
balik.
2 . . .
= (Khurmi 1980 : hal 107)
60
= 3.14
B. Poros
9
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, biasanya berpenampang
bulat di mana terpasang elemenelemen seperti roda gigi (gear), pulley, flyell,
engkol, sprocket dan elemen pemindah lainya. Poros bisa menerima beban lenturan,
beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri atau berupa
1. Macam-macam poros
a. Poros trasmisi
duanya. Pada shaft, daya dapat di trans misikan melalui gear, pulley,
b. Poros spindle
Poros spindle adalah poros trasmisi yang relatif pendek, misalnya pada
poros utama mesin perkakas dimana beban utama adalah beban puntiran.
c. Poros gandar
barang. Poros gandar tidak mendapat beban puntir dan hanya mendapat beban
lentur.
10
Dimana : P = Daya yang di transmisikan (kW)
= Faktor koreksi
= Daya (kW)
2. Momen puntir
2..
(1000).( 60 1 )
= (Kiyokatsu, S. 1979, hal 7)
120
Sehingga,
= 9.74 105 .
1
4. Diameter poros
5.1
= [ . . . ] (Kiyokatsu, S.1991, hal 8)
11
C. Puli
Puli berfungsi sebagai meneruskan daya untuk memutar poros yang satu ke
poros yang lain di hubungkan dengan menggunakan sabuk (belt) atau tali. Untuk
1 2
= (Khurmi, 2002 hal: 619)
2 1
D. Sabuk / belt
Sabuk adalah salah satu bagian dari elemen mesin yang dapat mentrasmisikan
1. Flat belt
Belt ini digunakan untuk mentrasmisikan daya dari satu puli ke puli yang lainya
2. Cercolar belt/rope
Belt ini digunakan untuk mentrasmisikan daya dari satu puli lain dengan jarak
lebih dari 5 m
Sabuk jenis ini untuk mentrasmisikan daya dimana jarak dari kedua puli dekat
12
Gambar : 1.1. Dimesi Belt (Sumber : Sularso & Kiyokatsu S., 2004)
2
= ( 2) + 2 (1 )+ ( + 2)
2 2 2
= 2 + 2 ( + ) + ( )2 2
1
= 2 + 2 ( + ) + 4 ( )......( Sularso,1979 hal 170 )
= Sudut singgung ( )
. .
= 60 10001..(Sularso,1991:166)
13
= diameter puli kecil(mm)
E. Bantalan
Bantalan adalah bagian dari elemen mesin yang memegang peran cukup
penting. Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros
Bantalan ini akan tarjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
Bantalan akan terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan
bagian yang diam dengan elemen gelinding seperti roll maupun peluru.
1. Bantalan radial
2. Bantalan aksial
Bantalan ini mampu menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus
sumbu poros.
pelumasan, tetapi banyak konsumen lebih memilih bantalan luncur dalam hal
tertentu karena bantalan ini dapat lebih tahan terhadap gaya-gaya kejutan, gaya
14
Beban rata-rata bila putara tetap dapat di hitung menggunakan rumus :
Dimana P = 3 bantalan bola dan 103 untuk bantalan roll. Harga P = 3 di peroleh
dari percobaan, sedangkan harga 103 ditetapkan atas dasar studi oleh banyak
peneliti.
Misalkan :
F. Lampu Pijar
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan
cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk
akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk
tegangan kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt.
Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang
lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu
pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran
15
Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan
lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas
G. Rangka
Rangka merupakan bagian dari mesin yang berfungsi sebagai penahan dari
rangka :
akan menjadi komponen yang akan digunakan untuk suatu produk yang akan di
a) Pemotongan logam
c) Penggerindaan
d) Pengikiran
2. Proses penyambungan
Produk yang terdiri dari dua atau lebih bagian memerlukan suatu proses
a) Pengelasan
memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa
16
Sambungan las dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
=
2. .
. . 3. 2
=
. 2
1
() = 2 + 4 2
2
fb 1
ft(maks) = + ft 2 + 4fs 2
2 2
mesin. Penyambungan dengan mur-baut dilakukan pada dua atau lebih bagian
mesin yang bertujuan untuk memudahkan dalam bongkat maupun pasang alat
17
4. Proses finising
lapisan pelindung.
a. Pengamplasan
memperhalus benda kerja untuk mendapatkan bentuk yang halus, licin, dan
dengan penggunaanya.
b. Pendempulan
proses pengerjaan agar tertutup rata permukaan yang bercelah. Proses ini
c. Pengecatan
Pengecatan adalah proses terakhir dari suatu alat yang di buat. Proses
ini adalah melapisi alat dengan menggunakan cat berwarna bermanfaat untuk
18
Gambar : 1.2. Reaksi tumpu beban berbagi rata
1
. = . .
2
1
. .2 .
=
1
= . . ....(Prof. Soedarto, 2000 hal. 36)
2
1
= .
2
19
1
= . .
2
1
= 2 . . .....(Prof. Soedarto, 2000 hal. 36)
Dx = R A R + R B
Momen maksimum terjadi di tengah batang (L), momen pada ujung batang :
L = 0, MA = MB = 0
20
H. Gambar rancangan mesin penetas telur bebek rak telur berputar otomatis
4 5
2
8
1
7
Gambar : 1.3. Gambar rancangan mesin penetas telur bebek rak telur berputar otomatis.
Keterangan :
1. Kerangka mesin
2. Bak air
3. Rak telur
4. Lampu pijar
5. Termostat
6. Termometer
7. Motor listrik
8. Sabuk
21
DAFTAR PUSTAKA
Mitho. Johan ST. Usaha Penetasan Telur Itik. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2011
Wakhid, Abdul. Super Lengkap Beternak Itik. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2013
Paimin, Farry B. . Membuat dan Mengelola Mesin Tetas. Jakarta: Penebar Swadaya,
2011
Khurmi .R.S Gupta.J.K. Macune design. Eurada publishing House. New delhi : 1980
22