Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu hal yang penting dalam perancanagan
pabrik yang memproduksi barang maupun jasa. Dengan demikian strategi lokasi adalah hal yang
tidak dapat diabaikan dalam proses perancangan. Alasan yang mendasarinya diantaranya yaitu
sektor barang memerlukan lokasi untuk melakukan kegiatan pembuatan produk barang tersebut
atau tempat memproduksi (pabrik) sedangkan untuk sektor jasa memerlukan tempat untuk dapat
memberikan pelayanan bagi konsumen.
Pertimbangan lain dalam perencanaan dan pemilihan lokasi pabrik yaitu faktor sumber
bahan baku, area pemasaran, dan tersedianya tenaga kerja. Setiap pabrik akan berusaha menjaga
agar penyaluran bahan baku dapat berkesinambungan dengan harga layak dan transportasi
rendah. Berbagai industri memilih tempat fasilitas produksinya di dekat area pemasaran dengan
tujuan untuk memperpendek jaringan distribusi produk sehingga cepat sampai di tangan
konsumen.
Kedekatan pasar dan bahan baku itu biasanya adalah hal terpenting, tetapi tidak hanya itu
saja yang diutuhkan oleh perusahaan, tenaga kerja juga dibutuhkan untuk sebagai penggerakkan
pabrik. Beberapa metode juga digunakan untuk menentukan lokasi pabrik tersebut, seperti
metode kualitatif dan kuantitatif. Karena lokasi suatu pabrik itu sangat penting, maka penentuan
lokasi itu harus dengan matang dan menggunakan metode yang tepat agar perusahaan atau
pabrik dapat bekerja secara maksimal dan mendapat hasil yang yang maksimal pula.

1.2 Tujuan
a. Mengetahui cara untuk menentukan lokasi pabrik
b. Mengetahui metode penentuan lokasi pabrik
c. Mengetahui Tahapan pemilihan lokasi pabrik
d. Mengetahui Metode pemilihan plansite
e. Mengetahui proses dan produk layout
f. Mengetahui factor untuk menyusun layout dan cara melakukan layout

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor yang Menentukan Lokasi Suatu Perusahaan/Pabrik


Pemilihan lokasi pabrik membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Di saat manajemen
telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit
untuk dikurangi. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminmalkan biaya, sedang
untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan
pendapatan. Walaupun demikian, strategi pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara
biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi
meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
2. Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain dii tempat lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Pemilihan lokasi pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini pada
prakteknya berbeda penerapannya bagi satu pabrik dengan pabrik yang lain, sesuai dengan
produk yang dihasilkan.

2.1.1 Faktor yang mempengaruhi dalam penentuan suatu perusahaan/pabrik


Faktor yang mempengaruhi dalam penentuan suatu perusahaan/pabrik banyak sekali.
Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
A. Factor Utama/Primer (Primary Factors)
Faktor utama adalah faktor yang langsung mempengaruhi tujuan utama perusahaan atau
factor terpenting untuk mencapai tujuan perusahaan. Antara lain:

1. Lingkungan masyarakat
Kesediaan masyarakat menerima segala dampak, baik dampak negatif maupun positif
didirikannya suatu pabrik didaerah tersebut. Perusahaan harus memerperhatikan lingkungan
dimana perusahaan berlokasi, karena pabrik pasti akan mengeluarkan limbah dalam berbagai
bentuk yaitu air, udara atau laimbah zat-zat padat yang tercemar dan sering mengeluarkan suara

2
bising. Tapi disisi lain masyarakat juga membutuhkan industry tersebut, karena menyediakan
lapangan pekerjaan.
2. Letak dari pasar
Alasan utama suatu perusahaan dekat dengan pasar adalah agar dapat cepat melayani
konsumen atau barang hasil produksinya cepat dipasarkan. Disamping itu biaya pengangkutan
produk ke pasar dapat lebih rendah, sehingga harga dapat ditekan lebih rendah dengan harapan
jumlah produk yang terjual akan lebih banyak dan akhirnya mendapat penjualan yang lebih
besar. Perlu dipertimbangkan pula jika produknya mudah rusak atau tidak, berat produk, proporsi
biaya distribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang
luas, dapat mendirikan pabrik-pabriknya di banyak tempat tersebar untuk mendekati pasar
3. Letak sumber-sumber bahan mentah
Perusahaan berkepentingan untuk selalu dapat memperoleh baan mentah yang
dibutuhkan dengan mudah, layak harganya, berkelanjutan/terus-menerus, dan biaya
pengangkutan yang rendah serta tidak mudah rusak sehingga bila diproses nantinya menjadi
barang jadi, biaya produksi dapat ditekan dan kualitas barang yang dihasilakan baik. Jika pabrik
terlalu jauh dari sumber bahan mentahnya, maka aka nada bahaya keterlambatan kedatangan
bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi itu yang disebabkan kesulitan-kesulitan
pengangkutan sehingga produksinya dapat terganggu.
Disamping itu juga factor lain adalah karena dalam proses produksinya terjadi proses penguran
berat (weight loosing) sehingga berat barang menjadi berkurang.
4. Terdapat fasilitas transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat udaara, air ataupun darat akan melancarkan
pengadaan factor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Untuk melaksanakan
kegiatan pengangkutan ada 4 jenis fasilitas yang sering digunakan, yaitu:
a. Kereta api
b. Truk/angkutan jalan raya lainnya
c. Pengankutan melaui air, kapal laut
d. Pengangkutan melaui udara, pesawat
Mengingat keadaan geografi di Indonesia, maka peranan pengankutan melalui air juga
penting. Disamping itu juga pengangkutan melalui air lebih relatif murah, walaupun
pergerakan/kegiatan pengangkutan melalui air ini lebih lambat. Peran prngangkutan melalui

3
udara di Indonesia masih belum begitu besar, mengingat biayanya yang sangat mahal dan
fasilitasnya masih kurang. Tetapi, bagaimanapun perusahaan berlokasi, karena produk
perusahaan harus disalurkan dari produsen bahan mentah ke pemakai akhir.
5. Tenaga kerja
Supply tenaga kerja yang cukup umumnya merupakan factor penting, walupun kualitas
dan komposisi dari tenaga kerja yang tersedia juga penting. Missal, pabrik atau industry yang
membutuhkan pekerja yang memiliki skill. Skill Labor atau tenaga kerja terampil tidak mungkin
didapat disetiap daerah dan sangaat sukar untuk memindahkan skill labor yang ada disuatu
daerah ke daerah lain tanpa ada peningkatan upah atau bentuk kompensasi lainnya. Karena
tenaga kerja yang mempunyai skill yang tinggi dibutuhkanuntuk suksesnya perusahaan, maka
perusahaan membangun pabriknya dimana terdapat jenis tenaga kerja ini. Pertimbangan
terpenting adalah stabilitas dari ketersediaannya tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan baik
tenaga kerja yang terampil(skill labor), semi-skill danunskill. Bagi banyak perusahaan sekarang
kebiasaan dan sikap calon pekerja suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan pendidikan,
karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk
pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang tinggi, sehingga perusahaan harus
menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaaga kerja baru.
6. Terdapatnya pembangkit listrik
Kebutuhan teenaga listrik bagi perusahaan/pabrik biasanya volumenya cukup besar,
sehingga supply tenaga listrik dari daerah dimana perusahaan/pabrik itu berdiri tidak cukup
banyak, maka tarifnya menjadi mahal. Jika pabrik memilih lokasinya didaerah diman terdapat
tenaga listrik maka pabrik tidak perlu mendirikan pembangkit listrik sendiri. Bila tidak, maka
pabrik harus mendirikan pembangkit listrik seendirri yang membutuhkan investasi yang besar.
Dan perlu diketahui pula bahwa lebih murah untuk menyewa listik power dari pada mengadakan
sendiri pembangkit listrik.

B. Factor Sekunder (Secondary Factors)


Walau factor ini adalah factor pembantu atau factor kedua tetapi dalam beberapa hal
untuk perusahaan tentu bisa mempunyai arti yang penting pula. Factor sekunder perusahaan
antara lain:
1. Rencana masa depan
2. Biaya tanah dan gedung

4
3. Kemungkinan perluasan atau ekspansi
4. Terdapatnya fasilitas service dan fasilitas untuk dinikmati masyarakat
5. Terdapatnya fasilitas perbelanjaan
6. Water supply (persediaan air)
7. Tinggi rendahnya pajak dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
8. Iklim

2.1.2 Sub urban area


Sub urban area adalah daerah pinggiran kota atau kota kecil yang berada dipinggir/dekat
kota-kota besar.
Adapun alasan perusahaan memilih daerah sub urban area sebagai lokasi pabrik adalah,
keuntungan yang terdapat dari penetapan lokasi dipinggir kota besar adalah:
1. Terdapat tenaga kerja murah yang setengah terdidik dan terlatih secara berlebihan
2. Dekat daerah konsumen
3. Dapat menghindari pajak tinggi terutama untuk pajak bumi dan bangunan
4. Adanya kesempatan yang lebih besar untuk perluasan pabrik dimasa depan, karena
persediaan tanah masih luas dan harganya murah
5. Harga tanah lebih murah dibandigkan di daerah kota
6. Adanya persediaan pembangkit tenaga kerja yang memadai untuk kebutuhan perusahaan,
karena dekat kota
7. Waktu yang diperlukan lebih sedikit untuk berangkat kerja bagi karyawan, karena
terhindar dari kawasan yang macet seperti dalam kota
8. Kemungkinan pekerja tidak masuk kerja adalah sedikit, karena kesempatan kerja akan
lebih sedikit dibanding daerah kota, sehingga karyawan akan berusaha menjaga
pekerjaannya dan penghasilannya
9. Hubungan kerja akan lebih akrab dan baik dibandingkan daerah kota, sehingga hal ini
akan dapat meningkatkan produktivitasnya
10. Biaya gedung dan karyawan relatif lebih murah dibandingkan daerah kota
11. Kemungkinan adanya kemacetan untuk mengangkut barang akan dapat dihindarkan
dibandingkan di daerah kota

5
2.1.3 Metode Pemilihan Lokasi
Metode pemilihan lokasi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Metode Kualitatif(Ranking Procedure)
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap
relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.metode ini meliputi:
Metode factor rating
Metode ini memberikan suatu landasan penentuan lokasi dengan cara membubuhkan
bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Tim para pembuat keputusan, mengevaluasi tiap lokasi atas dasar sejumlah factor dan
mengevaluasi derajat relative pentingnya tiap factor:
1. membuat rating skala mulai 1-5 dengan ketentuan, 1: tidak baik, 2: kurang baik, 3:
cukup baik, 4: baik, 5: sangat baik
2. membuat bobot atau skor masing-masing factor, dengan syarat jumlah total semua
factor adalah 100%.

Contoh:

Alternative Pasar Biaya Tersedia Biaya Harga


potensial tenaga air bahan tanah
lokasi
kerja baku

Jakarta 5 3 1 4 2

Semarang 2 3 4 3 4

surabaya 3 4 4 2 3

Tim menetukan bobot tiap-tiap factor:


Pasar potensial 30%
Biaya tenaga kerja 20%
Tersedia air 30%
Biaya bahan baku 10%
Harga tanah 10%

6
2. Metode kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan
skor(nilai)pada masing-masing kriteria.
Metode volume biaya
Metode penentuan lokasi usaha yang menekankan pada faktor biaya. Total biaya
produksi diperbandingkan antar alternatif yang ada dimana lokasi berbiaya rendah dipilih.
Analisis dalam prakteknya dapat dilakukan baik secara numerikal maupun secara grafis
Contoh:
Lokasi potensial A,B dan C memiliki struktur biaya seperti dibawah ini. Produk yang
diharapkan dapat terjual adalah Rp.90 cari lokasi ekonomis untuk volume produksi sebesar 1850
setiap tahun
Lokasi Biaya Tetap Biaya Variabel

A Rp. 20.000 Rp. 50

B Rp. 40.000 Rp. 30

C Rp. 80.000 Rp. 10

Biaya tetap + Biaya variabel = Biaya Total

Rp 20.000 + Rp 50(1850) = Rp 112.500 Lokasi A

Rp 20.000 + Rp 50(1850) = Rp 95.500 Lokasi B

Rp 20.000 + Rp 50(1850) = Rp 98.500 Lokasi C

Dari hasil diatas dapat disimpulkan lokasi yang paling ekonomis adalah lokasi B. Laba
yang diharapkan diperoleh adalah (90/satuan) (1850) 95.500 = 71.000
Metode pusat gravity
Metode ini digunakan untuk memilih sebuah lokasi usaha yang mampu meminimalkan
jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Mulanya di buat suatu peta berskala
dari tempat-tempat yang akan di tuju dengan memilih titik sembarang sebagai pusat koordinat.
Jarak antar tempat berasumsi garis lurus, dan biaya distribusi per unit produk per kilometer
adalah sama. Metode transportasi. Pada prinsipnya metode ini mencari nilai optimal yang dapat

7
diperoleh dengan mempertimbangkan pemenuhan demand dan supply pada biaya transportasi
yang terendah.
Metode transportasi
Suatu teknik riset operasi yang dapat sangat membantu dalam pembuatan keputusan-
keputusan lokasi pabrik atau gudang. Metode ini digunakan untuk menentukan lokasi pabrik
dimana harus dipilih beberapa lokasi dari beberapa alternatif lokasi.
Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan metode transportasi adalah:
Kapasitas pabrik sebagai sumber
Kapasitas permintaan diwilayah pemasaran atau gudang sebagai tujuan
Biaya produksi masing-masing pabrik
Biaya distribusi dari tempat asal ke tempat tujuan

2.1.3. Tahap-tahap yang dilakukan dalam Memilih Lokasi Pabrik


Tahap pertama
Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah
alternative. Yang perlu dipertimbangkan pada tahap ini adalah jenis proses produksi dan jenis
barang hasil / produk yang akan menentukan spesifikasi umum dari pabrik yang berhubungan
dengan buruh / tenaga kerja, pengangkutan dan sebagainya.
Tahap kedua
Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi
pabrik. Dalam hal ini jenis barang hasil produksi dan proses pengerjaannya selalu akan
menentukan kekhususan pabrik tersebut, seperti mengenai lokasinya, power-nya, transportasinya
serta faktor-faktor lainnya yang di anggap penting. Dengan memerhatikan lokasi dari bahan-
bahan mentah (raw material)-nya dan lokasi dari pasar (market)-nya yang terbesar, maka
mungkin akan menghasilkan penentuan yang lebih baik untuk daerah lokasi bagi pabrik itu.
Tahap ketiga
mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada
tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan. Penilaian
ini biasanya dibuat dengan dasar aproksimasi atau pendekatan dan bukan hanya berdasarkan

8
informasi atau keterangan yang benar benar terjadi. Dari kelompok masyarakat yang terbaik ini
salah satu masyarakat/daerah harus dipili sebagai lokasi terakhir

2.1.4 Metode Penilaian Plant Site


Dalam pemilihan suatu plant site ada beberapa metode analisis, anatara lain :
1. Metode Penilaian Hasil Value
Dalam metode ini semua factor yang dianggap penting dinilai untuk masing masing
lokasi, kemudian lokasi yang mempunyai nilai (value) yang tertinggi yang kita pilih. Sebagai
contoh misalkan ada 3 tempat yang berbeda yang dapat di pilih untuk lokasi pabrik yang akan
didirikan.
Faktor-faktor yang dianggap penting untuk mnilai masing-masing lokasi misalnya dalam
hal ini ada 6 faktor yaitu :
1. Lingkungan masyarakat.
2. Letak pasar .
3. Sumber bahan baku.
4. Fasilitas transportasi.
5. Tenaga kerja.
6. Pembangkit listrik.
2. Metode Perbandingan Biaya
Dalam menentukan pemilihan suatu lokasi pabrik, dapat digunakan metode perbandingan
biaya. Biaya yang diperbandingkan untuk pemilihan suatu lokasi pabrik dapat dibagi menjadi 3
yaitu :
a. Biaya atau harga bahan.
b. Biaya pengolahan.
c. Biaya distribusi.
Setelah biaya diperoleh untuk setiap lokasi yang telah dipertimbangkan, biaya-biaya ini
memberikan suatu dasar untuk membandingkan beberapa lokasi dan menentukan keuntungan
relative untuk masing-masing lokasi tertentu. Lokasi yang dipilih akan merupakan suatu lokasi
dimana taksiran yang diadakan menggambarkan bahwa pabrik akan memperoleh keuntungan
karena biayanya terendah.

9
Biaya atau harga bahan dalam hal ini akan meliputi harga pembelian di tambah
transportnya. Biaya pengolahan akan meliputi seluruh biaya operasi ditambah dengan biaya-
biaya yang perlu dipertimbangkan dari item-item biaya.
Biaya distribusi mungkin agak sulit untuk ditaksirkan akan tetapi dengan pengalaman
yang lalu sebagai suatu patokan dari suatu pengetehuan mengenai market area, akan menentukan
ketepatan yang dapat dipercaya.
3. Economic Analysis
Economic analysis yaitu suatu analisis mengenai biaya-biaya operasi pada masing-
masing alternative ditambah dengan penilaian atas factor-faktor intangibles yang relevan.

2.2 Proses Layout


Tata letak proses (Process Layout) atau tata letak fungsional adalah penyusunan tata letak
dimana alat yang sejenis atau mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama.
Misalnya, mesin-mesin yang dikumpulkan pada daerah yang sama, demikian pula mesin-mesin
peralata diletakkan pada bagian yang sama. Mesin-mesin itu tidak dikhususkan untuk produk
tertentu melainkan dapat digunakan untuk berbagai jenis produk.

Gambar 2.1 Tata Letak Proses

10
Model ini cocok untuk discrete production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika
perusahaan membuat berbagai jenis produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang
diproduksi dalam berbagai macam variasi. Jenis tata letak ini dijumpai pada bengkel-bengkel,
pergudangan, rumah sakit, universitas atau perkantoran.

Kelebihan dari tata letak proses :


Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi.
Memungkinan penggunaan mesin-mesin yang multi guna sehingga dapat dengan cepat
mengikuti perubahan jenis produksi.
Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin.
Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personil dan peralatan.
Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi Peralatan.
Memungkinkan spesialisasi supervise

Tata letak proses juga memiliki kelemahan, yaitu :


Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam serta
tidak dapat digunakannya ban berjalan.
Pegawasan produksi yang lebih sulit.
Meningkatnya persediaan barang dalam proses.
Total waktu produksi per unit yang lebih lama.
Memerlukan skill yang lebih tinggi.
Pekerjaan routing, penjadwalan dan acounting biaya yang lebih sulit, karena setiap ada
order baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali.

2.2.1 Produk Layout


Apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah yang
besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari awal sampai akhir.
Ilustrasi dari tata letak produk dapat dilihat dalam gambar 1.2

11
Kelebihan Layout Produk
1. Fasilitas mesin dapat dioperasikan secara cepat
2. Penentuan routing dan schedulling mudah
3. Tak perlu material handling
4. Bahan cepat diproses
5. Pesanan tak ada karena proses untuk pasar
6. Tak memerlukan banyak karyawan karena fasilitas bersifat otomatis
Kelemahan Layout Produk
1. Fasilitas yang satu tergantung dengan fasilitas yang lain sehingga kerusakan mesin yang
satu akan dapat menghentikan seluruh proses produksi.
2. Bila fasilitas ingin ditambah perlu serangkaian fasilitas yang lain sehingga investasi
mahal
3. Memerlukan perencanaan proses yang matang dan pengawasan proses yang teliti

2.2.3 Faktor-faktor yang Perlu Untuk Menyusun Layout


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan banyak sekali di dalam menyusun layout, karena
pekerjaan layout ini menyeluruh di dalam pabrik. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1. Produk yang dihasilkan.
Mengenai produk yang dihasilkann ini perlu diperhatikan: a) besar dan berat produk
tersebut. Kalau produknya besar dan berat maka memerlukan handling yang khusus, seperti
fork truck atau conveyer yang di lantai, sehingga memerlukan ruangan bergerak. Sedang kalau
produknya kecil dan ringan, handlingnya lebih mudah, dan ruangan bergeraknya tidak perlu
besar. b) sifat dari produk tersebut yaitu apakah mudah pecah atau tidak, apakah
mudah/cepat rusak dsb.

12
2. Urutan produksinya.
F'aktor ini penting terutama bagi product layout, karena product layout, penyusunannya
didasarkan pada urut-urutan produksi (operation sequence).
3. Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas (special requirement).
Dalam hal ini diperhatikan luas ruangan pabrik, tingginya dsb.
4. Peralatan/mesin-mesin itu sendiri.
Apakah mesin-mesinnya berat. Kalau berat maka diperlukan lantai yang lebih kokoh.
Sifat dari mesin.
5. Maintenance dan replacement.
Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga maintenancenya mudah
dilakukan dan replacementnya juga mudah.
6. Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity)
Misalnya mesin roti. Juga diperhatikan hambatan-hambatan yang ada. Keseimbangan
kapasitas harus diperhatikan terutama dalam product layout, karena di sini mesin -mesin
diatur menurut urut-urutan (sequence) processnya.
7. Minimum movement dengan gerak yang sedikit maka biayanya akan lebih rendah.
8. Aliran (/low) dari material.
Sebenarnya flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang harus diikuti oleh
suatu product pada waktu dia dibuat, gambar mana sangat penting bagi perencanaan lantai, atau
ruangan pabrik (floor plan).
9. Employee area
tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu keselamatan
dan kesehatannya serta kelancaran produksi.
10. Service area (seperti cafetaria, W.C., tempat istirahat, tempat parkir mobil dan
sebagainya).
Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat dengan tempat kerja di mana dia
sangat dibutuhkan.
11. Waiting area
Untuk mencapai flow material yang optimum, maka kita harus memperhatikan tempat-
tempat di mana kita harus menyimpan barang-barang sambil menunggu proses selanjutnya.

13
12. Plant climate
Udara dalam pabrik tersebut harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan product
dan buruh, jangan terlalu panas, dan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan buruh.
13. Flexibility
Perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan sebagainya hampir
tidak dapat dihindarkan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga layout harus
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat flexible, dan perubahan-perubahau kecil yang terjadi
tidak memerlukan biaya yang tinggi.

2.2.4. Cara Melakukan Plant Layout


Pekerjaan layout tidak dapat dikerjakan sendiri oleh satu orang. Pekerjaan ini
membutuhkan suatu usaha dan pemikiran bersamaan dan terkoordinir baik antara semua
bagian-bagian di dalam pabrik. Sebenarnya pekerjaan layout itu tidak sukar tetapi memerlukan
suatu pendekatan (approach) yang sistematis dan konsisten. Di dalam membuat layout yang
baru, semua faktor-faktor yang disebutkan di atas harus diperhatikan benar-benar dan
dipertimbangkan, terutama faktor-faktor yang penting, seperti :
1. Flow material.
2. Product.
3. Peralatan/mesin-mesin (equipment).
4. Minimum movement.
5. Sequence (urutan) dari operasi produksi.
Di dalam melakukan Plant layout ini ada beberapa tahapan yang akan dilalui, yaitu :
1. Plant Inventory. Tahap pertama di dalam menentukann layout sebuah pabrik yang baru,
atau mengubah layout yang telah ada adalah membuat:
a) Daftar mesin: Membuat daftar semua mesin atau peralatan yang diperlukan, dapat
dimasukkan pula peralatan untuk extension di kemudian hari.
b) Ukuran mesin: Bentuk dan ukuran mesin-mesin secara garis besar harus jelas.
c) Gambar-gambar mesin (menurut skala). Gambar-gambar ini tidak perlu secara
inendetail cukup dengan kotak-kotak menurut skala. Dengan demikian dapatlah
digambarkan suatu situasi yang overall dengan mesin-mesin yang telah ditentukan, di
dalam skala yang cukup jelas.

14
2. Group Outline.
Di dalam rnenggambar perlu diperhatikan pula macam-macam mesin secara kelompok
(group), terdiri dari mesin-mesin yang sama dan ukuran yang sama.
3. Alat-alat Pembantu.
Yang dimaksudkan dengan alat-alat pembantu adalah alat-alat yang diperlukan untuk
membantu jalannya produksi seperti lori (trolleys) untuk transport, tool boxes, standard dan
lain-lain. Untuk alat-alat inipun harus diperhatikan di dalain menggambarkan situasi untuk
layout.
4. Methode Investigation.
Dari hasil method study, layout suatu mesin, operator dan alat-alat pembantu dapat
digambarkan dan diskala. Ruang bergeraknya basil produksi dan alat-alat transport dari dan ke
mesin serta ruangan-ruangan untuk gang-gang harus cukup lebar sehingga tidak menghalangi
kegiatan pengangkutan. Demikian pula harus dijaga jangan sampai ruangan-ruangan banyak
yang terbuang.
5. Daerah Mesin.
Ruangan untuk maintenance harus ditambahkan pada ruangan kerja mesin. Demikian
pula dengan ruangan temlaat basil pembongkaran akibat perbaikan. Jadi ruangan yang dibutuhkan
adalah untuk:- operasi- membawa material work in process dan basil produksi ke dan dari
mesin - bekas basil penibongkaran.-- maintenance.
6. Machine Blok Plan.
Pengaturan mesin sesuai dengan proses produksi terdiri dari kumpulan mesin-mesin di
dalarn bentuk machine blok plan. Kumpulan-kumpuian mesin 'nni dapat terdiri dari mesin-
mesin yang sejenis atau terdiri dari suatu kelompok (group) mesin untuk suatu tahap produksi.
7. Shop Floor Lay-out. Di dalam menentukan layout dari machine biok perlu ditinjau dari
segi :
a. Flow of production
b. Pembagiau gang
c. Dimensi machine shop
d. Kedudukan dari penghalang-penghalang yang tak dapat bergerak seperti tiang-tiang atau
kolom penempatan dari gudang (stores).

15
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap pemilihan lokasi kita harus
mempertimbangkan hal-hal penting seperti factor pemilihan lokasi yang sesuai dengan kapasitas
perusahaan, metode pemilihan lokasi, tahap-tahap pemilihan lokasi yang benar, dan penentuan
mengenai kedudukan dari pabrik yang sesuai dengan lokasi bangunan dengan kriteria yang ada
dalam suatu perusahaan.
3.2 Saran
Penentuan lokasi harus berdasarkan factor, tahapan, dan metode yang terkait. Dan juga
harus sesuai dengan produk yang akan dihasilkan, agar memiliki kualitas dan kuantitas yang
terjamin. Juga perusahaan atau pabrik harus mendapatkan keuntungan. Karena lokasi itu adalah
hal utama yang harus diperhitungkan perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. http://fachturengineering.blogspot.co.id/2012/11/tata-letak-proses.html
2. http://panjikusumayudha.blogspot.co.id/2012/09/jenis-jenis-tata-letak-serta-kelebihan.html
3. http://www.geocities.ws/forsapmr/layout_pabrik.htm
4. http://catatankakiqu.blogspot.com/2011/01/penentuan-lokasi-pabrik-plant-location.html
5. http://ahmadtaufiq135.blogspot.com/2016/03/penentuan-lokasi-suatu-perusahaan.html
6. http://lindaekapradani.blogspot.co.id/2015/04/penentuan-lokasi.html

17

Anda mungkin juga menyukai