Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KERJA LAPANG

TATA LAKSANA PERKANDANGAN BREEDING FARM PT. VISTA AGUNG KENCANA


MUARA ENIM

Oleh :
Nama : Kiki Rusdi
NPM : E1C016019

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA LAPANG
PT. VISTA AGUNG KENCANA UNIT FARM 3 MUARA ENIM

Oleh:
Kiki Rusdi

E1C016019

Laporan ini dibuat sebagai syarat lulus Mata Kuliah Kerja Lapang di Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan Koordinator Mata Kuliah Kerja Lapang

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Koordinator Mata Kuliah

Ir.Kususiyah, MP Dr. Irma Badarina, S.Pt., MP


NIP. NIP. 19700123 199702 2 001
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Dengan mengucapkan puji atas


nikmat yang diberikan Allah SWT dan tak lupa sholawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, penulis dapat menyusun laporan Praktek Kerja Lapang yang
dilaksanakan di PT.Vista Agung Kencana Unit Farm III Muara Enim.
Laporan ini disusun guna melengkapi persyaratan mengikuti mata kuliah Kerja Lapang
pada semester genap. Laporan Kerja Lapang mahasiswa Program Studi Peternakan pada PT.
Vista Agung Kencana Farm Unit III Muara Enim dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat
melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia kerja.
Dengan selesainya penulisan laporan Kerja Lapang ini, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Edi Soetrisno, M.Sc selaku Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
yang telah berkenan memberikan izin dalam penyusunan laporan ini.
2. Ibu Dr. Irma Badarina, S.Pt, MP selaku Koordinator Mata Kuliah Kerja Lapang yang
telah memberikan izin untuk menyelenggarakan praktek lapang.
3. Ibu Ir. Kususiyah, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan, saran serta dorongan yang sangat berarti kepada penulis
dalam menyusun laporan ini.
4. Bapak Geri, S.Pt selaku Manager Farm yang telah memberikan materi yang tidak
tersampaikan di lapangan.
5. Bapak Rio Gustama, S.Pt selaku Supervisor di Flock 5 yang telah memberikan
pengarahan dalam bekerja.
6. Karyawan dan karyawati PT.Vista Agung Kencana Unit Farm III yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan Praktik Kerja Lapang.
7. Rekan-rekan seperjuangan satu kelomok praktek kerja lapang di PT. Vista Agung
Kencana- Farm Unit III Muara Enim : Reki, Agoi, Mexi, Erik, Refly, Elsa, Aldo dan
Een penulis ucapkan terimakasih atas segala pengorbanan materi maupun non materi
nya serta kekompakan kalian.
Karena kebaikan dan kebijakan beliau-beliau ini maka penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Lapang ini semoga kebaikan dan jasa-jasa beliau mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Akhir kata semoga laporanKerja Lapang ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamin.

Bengkulu, 17 Februari 2018

Kiki Rusdi

E1C016019
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................................ 2

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 3

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 5

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 7

I.I Latar Belakang ............................................................................................................................... 7

1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 7

1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 7

1.4 Hasil Yang Diharapkan ................................................................................................................. 8

BAB II. Deskripsi Perusahaan ................................................................................................................ 9

2.1 Sejarah Perusahaan ....................................................................................................................... 9

2.2 Wilayah Perusahaan ...................................................................................................................... 9

2.3 Visi Perusahaan........................................................................................................................... 10

2.4 Misi Perusahaan .......................................................................................................................... 10

2.5 Struktur Organisasi ..................................................................................................................... 11

2.2 Peralatan Yang ada dalam kandang ........................................................................................... 11

BAB III. PELAKSANAAN KL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 15

3.1.Pelaksanaan Kl ............................................................................................................................ 15

3.1.1 Lokasi dan Tata Letak Kandang .......................................................................................... 15

3.1.2 Kontruksi Kandang .............................................................................................................. 16

3.1.3 Kontruksi Atap Kandang ..................................................................................................... 17

3.1.4 Kontruksi Dinding Kandang ................................................................................................ 17

3.1.5 Sirkulasi Udara..................................................................................................................... 18

3.1.6 Kontruksi Lantai Kandang ................................................................................................... 18

3.1.7 Peralatan Kandang ............................................................................................................... 19

3.1.8 Kapasitas Kandang............................................................................................................... 21

3.1.9 Sanitasi dan Biosecurity....................................................................................................... 21


3.1.10 Istihrahat Kandang ................................................................................................................. 22

BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................................. 23

4.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 23

4.2 Saran ........................................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 24

LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 26
BAB I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Perkembangan dunia peternakan terus berkembang dengan meningkatnya akan
permintaan konsumen dipasaran. Sistem perkandangan merupakan faktor terpenting dalam
pemeliharaan ayam pembibit. Fungsi kandang yaitu melindungi ternak dari pengaruh iklim
buruk diantaranya panas, hujan, angin dan cekaman dari binatang buas dan predator,
mempermudah pengafkiran dan penanganan produksi. Dalam dunia perunggasan sendiri
sistem kandang yang biasa digunakan adalah sistem kandang open house mulai beralih
kekandang close house yang biasa dikenal dengan kandang tertutup merupakan sistem
perkandangan yang digunakan oleh ayam pembibit dengan sirkulasi udarayang dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan. Demi keberhasilan dalam pemeliharaan ayam pembibit perlu
mempertimbangkan beberapa aspek diantara pakan yang berkualitas, pemilihan bibit yang
unggul, manajemen perkandangan, manajemen kesehatan, dan manajemen pemeliharaan
yang baik, sehingga dengan lima aspek tersebut nantinya akan menghasilkan DOC yang
berkualitas baik. Oleh karena itu, sistem perkandangan harus mengikuti seiring
perkembangan zaman, karena dengan DOC yang bagus, pakan yang baik, kedepannya akan
meningkatkan produksi dalam dunia breeding.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah mengetahui langsung sistem
perkandangan ayam pembibit yang diterapkan di PT. Vista Agung Kencana Farm 3 Muara
Enim Sumatera Selatan serta membandingkan dengan materi yang didapat saat kuliah dan
literatur yang mendukungnya. Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan adalah mengetahui dan
mendapat ilmu tambahan didunia kerja yang berhubungan dengan tatalaksana perkandangan
yang sesuai dengan pemeliharaan ayam pembibit.

1.2 Rumusan masalah


Bagaimanan tata laksana perkandangan di breeding farm PT. Charoen Pokpand farm
unit III Muara Enim ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari KL ini adalah :
1. Membekali mahasiswa tentang pengalaman bekerja pada usaha peternakan
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa berpartisipasi dalam usaha peternakan
3. Melatih mahasiswa untuk dapat bekerja sama dengan pihak lain terkait dengan usaha
peternakan.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dengan pihak lain terkait dengan usaha peternakan.
5. Membekali mahasiswa untuk dapat menganalisa kondisi usaha peternakan yang ada.

1.4 Hasil Yang Diharapkan


1. Mahasiswa memiliki pengalaman nyata dalam usaha peternakan
2. Usaha peternakan mendapatkan manfaat dengan artisipasinya dala kerja lapang (KL)
3. Kemampuan bekerja sama dan komunikasi mahasiswa meningkat melalui praktik
langsung berhubungan dengan pihak pengelola usaha peternakan
4. Mahasiswa mampu membaca peluang usaha peternakan dan dapat menganalisa
berbagai permasalahan yang ada
BAB II. Deskripsi Perusahaan

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. Vista Agung Kencana Farm 3 adalah perusahaan pembibitan yang merupakan
salah satu anggota group Chroen Pokphand dari Thailand yang terletak di Jalan raya
Segayam, Desa Segayam, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera
Selatan.
Perusahaan PT. Vista Agung Kencana Farm 3 berdiri pada tahun 2003 dan berdiri di
luas lahan 20 ha. Pada farm 3 PT. Vista Agung Kencana terdapat 26 kandang dan setiap dua
kandang menyatu atau disebut juga kandang Twin yang berukuran panjang 120M dan lebar
12M untuk setiap kandang. Kapasitas tampung untuk setiap kandang yaitu untuk 10000 ekor
di mana 9000 ekor betina dan 1000 ekor jantan. Strain ayam yang dipelihara adalah ayam
jenis cobb 59.

2.2 Wilayah Perusahaan


Area farm dibagi menjadi tiga area( Ring) yaitu sebagai berikut :
1. Ring 1
 Terdapat pintu masuk gerbang dan kendaraan dan spray room untuk tamu
ataupun pengunjung dari luar. Semua yang dari luar termasuk karyawan dan
keluarga yang tinggal di dalam mess harus masuk ke spray room pertama
 Area parkir kendaraan
 Mess karyawan dan staf serta pos penjagaan
2. Ring 2
 Sebelum masuk ke ring 2, untuk mobil HE ataupun mobil kendaraa operasional
farm harus melewati shower khusus kendaraan
 Untuk karyawan ataupun staf baik yang tinggal diluar maupun yang didalam mess
harus masuk shower room yang tersedia dan meninggalkan semua pakaian
mengganti dengan pakaian khusus untuk area ring 2.
 Untuk barang yang di bawa karyawan atau staf harus melewati box ultraviolet
yang berfungsi untuk membunuh bakteri ataupun virus pada barang.
 Area ring 2 terdapat : kantor farm, gudang pakan, holding room (tempat
penyimpanan HE sementarasebelum dibawa kendaraan ke Biosecurity), Ruang
Genset, ruang mekanik
 Shower room ke 2 : digunakan wajib oleh seluruh karyawan dan staf untuk
mengganti pakaian kembali seblum memasuki area ring 3 dan menggunakan
khusus ring 3
3. Ring 3 (area kandang)
Ring 3 merupakan area terpenting dalam farm dimana terdapat kandang (Hen House)
yang memiliki biosecurity yang harus ditaati oleh seluruh tamu, karyawan dan staf
sebelum memasuki area ini seperti :
 Dilarang merokok ketika memasuki area ring 2 dan ring 3
 Sebelum masuk kandang maka alas kaki atau sepatu boot harus dilepas.
Sepatu khusus yang digunakan diluar dilepas dang diganti dengan sepatu boot
yang telah tersedia yang berguna untuk didalam kandang.
 Sebelum masuk ring 3 barang yang akan di bawa ke ring 3 harus melewati box
ultraviolet terlebih dahulu untuk memastikan bahwa bakteri dan viris tidak ada
lagi menempel pada barang.
 Setelah mengganti sepatu harus dicelup kedalam bak berisi kapur untuk
membunuh sisa bakteri atau telur cacing.
 Menyemprot tangan menggunakan alkohol yang telah tersedia yang berguna
untuk menghancurkan sisa-sisa bakteri, virus.
 Setelah itu baru boleh masuk kedalam kandang
 Perlengkapan masuk kandang : baju khusus ring 3, topi khusus didalam
kandang, masker, dan sepatu

2.3 Visi Perusahaan


 Mewujudkan SC/Chick In 140 ekor

2.4 Misi Perusahaan


A. GROWER
 Deplesi harian 1 ekor
 Uniformity lebih dari 80 %

B. PRODUKSI
 Deplesi harian 3 ekor
 Peak produksi 85 %
 HE 99%
 Infertil 5 – 10%
 Explode 0,2 – 0,7 %

2.5 Struktur Organisasi

Strukutur Organisasi PT. Vista Agung Kencana

General Manager
Ahmad Haqiqi, S.Pt

Manager Farm 3
Geri S.Pt

SVR Flock 1 SVR Flock 2 SVR Flock 3 SVR Flock 4 SVR Flock 5
Yosep Nasrun, S.Pt Nugroho Pramudito Sulindra Asria Asmunir, S.Pt Rio Gustama S.Pt

Asisten SVR Flock 1 Asisten SVR Flock 2 Asisten SVR flock 3 Asisten
GeneralSVR
Manager
Flock 4 Aisten SVR Flock 5
Hendra Gunawan Mardiansyah Mujiono AhmadLegiman
Haqiqi, S.Pt Didik Maryadi

Anak kandang Anak kandang Anak Kandang Anak kandang Anak Kandang
Flock 1 Flock 2 Flock 3 Flock 4 Flock 5

2.2 Peralatan Yang ada dalam kandang


Peralatan yang ada didalam kandang semuanya sudah menggunakan peralatan yang
modern seperti untuk pemberian pakan dan air minum sudah menggunakan peralatan yang
otomatis, kemudian pengaturan kipas, lampu, Liter, pakan, air minum itu sudah di atur secara
otomatis dan juga bila terjadi seperti kipas mati, lampu mati, air minum banjir, tirai turun,
suhu di dalam kandang terlalu panas atau terlalu dingin semuanya terbaca dengan adanya
sensor didalam kandang dengan adanya sensor didalam kandang meminimalkan hal yang
tidak diinginkan terjadi.
1. Roli kendaraan digunakan untuk sebagai transportasi pakan dari gudang pakan
kandang dan bisa juga digunakan untuk mengangkut sekam, pengutipan telur, tempat
peralatan vaksinasi dan lain sebainya yang dianggap perlu diangkut.
2. Tray tempat meletakan telur dari dalam sangkar agar tidak mudah pecah atau jatuh.
Jenis tray ada 3 yaitu tray warna biru dan merah digunakan untuk pengutipan telur
dari dalam sangkar, tray kuning digunakan untuk meletakan telur kom, yang termasuk
telur kom yaitu telur yang retak, telur jumbo, telur cangkang tipis, telur banyak bintik
–bintik, telur yang bentuknya tidak seperti bentuk telur, telur kecil. Tray warna putih
tempat meletakan telur HE yang sudah di grading berdasarkan grade telur He
(Heatching Egg).
Grade telur ( +1 Gr/grade) : A3=.>70gram, A2=63-69,9gram, A1=56-62,9gram,
B3=51-55,9gram, B2=46-50,9gram

3. Ruang grading telur digunakan untuk memilih telur berdasarkan grade serta
membersihkan telur dari sisa kotoran ataupun sekam yang masih menempel ditelur
4. Nest (sangkar tempat ayam bertelur)
5. Lampu LED untuk Lighting
6. Cooling pad
7. Motor dan filter cooling pad
8. Ruang fumigasi digunakan untuk sanitasi telur yang sudah diambil dari dalam sangkar
bertujuan untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada telur
9. Gudang pakan digunakan untuk menyimpan pakan
10. Ruang tangki air minum, terdapat dua tangki air yang untuk mencukupi kebutuhan
ayam, dua tangki terpisah sesuai kebutuhan kandang yaitu ada yang untuk obat dan
untuk vaksin
11. Mesin pompa air
12. Regulator utama (diluar kandang ayam) untuk mengatur tekanan air dari dalam tangki
kedalam kandang
13. Sangkar besi digunakan untuk grading ayam
14. Instalasi panel utama yang gunanya untuk mengatur alat-alat
a) Panel utama
Panel utama terdiri dari untuk mengatur alat-alat seperti :
 Mesin pemutar pakan (NCB)
 Mengatur hidup mati soker (NCB)
 Mengatur lama hidup lampu otomatis (TIBEN)
 Mengatur CP, N, S Comron ON/OF CP
 Mengatur hidup lampu tengah, kiri, kanan
 Mengatur nipple, roksel dan soker
b) Tempron
Tempron untuk mengatur seperti :
 Untuk membaca suhu didalam kandang
 Untuk kipas
 Alarm
 Litter
 Cooling pad
c) Stavol : untuk menstabilkan arus listrik
d) Panel termostat : Termostat kipas
e) Sireni : untuk alarm
f) Instalai stof kontak manual dari berbagai alat didalam kandang seperti :
 Lampu
 Air
 Shocker
 Roxcel
 Instalasi panel utama untuk through
 Blower (kipas)
15. Tempron alat yang digunakan untuk mengetahui suhu dalam kandang ayam temron
juga bisa digunakan untuk menhidupkan dan mematikan peralatan berdasarkan suhu
yang sudah diatur.
Contoh tempron dalam kandang digunakan untuk :
 Mengatur hidup dan mati kipas blower berdasarkan suhu yang sudah diatur
 Menghidupkan sirine (alarm) apabila suhu didalam kandang tinggi/rendah
sesuai dengan suhu yang telah diatur
 Setting hidup cooling pad berdasrkan suhu yang telah diatur tempron apabila
suhu melebihi dari 27°C maka Cooling pad hidup dan apabila suhu belum
sampai maks tidak hidup.Kemudian untuk lama waktu cooling pad hidup
berdasarkan setelan waktu yang ada dalam Umron
 Hitler (pemanas saat Doc) cara kerja sama seperti cooling pad
 Timbangan HE, timbangan BW
BAB III. PELAKSANAAN KL DAN PEMBAHASAN

3.1.Pelaksanaan Kl
Pelaksanaan kerja lapang yang beranggotakan 9 orang mahasiswa dari Universitas
Bengkulu , Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Kerja lapang di
laksanakan di PT Vista Agung Kencana Palembang Unit Farm 3 Jalan Raya Segayam, Desa
Segayam, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Kode Pos
31171. Kerja lapang dilaksanakan selama 14 hari kerja mulai pada tanggal 22 Desember 2018
sampai 04 Januari 2019.

3.1.1 Lokasi dan Tata Letak Kandang


PT. Vista Agung Kencana Palembang Unit Farm 3 terletak di Jalan Raya Segayam,
Desa Segayam, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Peternakan ini terletak di luas daerah 20 ha dengan jumlah kandang sebanyak 26 kandang
dengan bentuk kandang twin, setiap kandang dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang
kegiatan didalam kandang yang terdiri dari tandon air dalam kandang ada 2 yaitu tendon air
untuk obat dan tendon air untuk kebutuhan minum ayam, ruang fumigasi telur, roli kendaraan
untuk kendaraan dalam kandang, tempat grading telur, gudang pakan dalam kandang, dan
panel-panel pengatur alat yang ada dalam kandang. Fasilitas lain yang dimiliki peternakan ini
adalah gudang mekanik, gudang HE, kantor, shower tamu/staf/karyawan/kendaraan,box
ultraviolet umtuk barang, gudang pakan, ruang genset, tempat pembuangan bangkai dan
ayam culing, mushola, pos security, mess, sumur bor, anti petir, tempat pembuangan limbah
dan tempat parkir.
Jarak peternakan dengan pemukiman kurang lebih 1km±. Peternakan ini dikelilingi
kebun karet. Peternakan ini juga memiliki pagar pembatas. Akses jalannya berbatu, jarak ke
kota kecamatan itu berkisar 10 km dan jarak ke kota Palembang itu berkisar 50 km. jarak
antar masing-masing kandang 10 m. Hal ini sesuai menurut pendapat Kepmentan (2006)
yang menyatakan bahwa lokasi peternakan pembibitan ayam harus memenuhi pesyaratan
diantaranya adalah tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan
Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD) setempat yang dibuktikan dengan izin
lokasi/Hak Guna Bangunan ((HGU), tidak mengganggu ketertiban dan kepentingan umum
setempat yang dibuktikan dengan izin tempat usaha (HO), memperhatikan lingkngan dan
topografi sehingga limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan, menerapkan
peraturan Analisa Mengenai Lingkungan lokasi harus diberi pagar keliling, dan mempunyai
akses kelancaran transportasi. Jarak. Jarak tersebut selain dapat mengurangi resiko penularan
penyakit juga dapat menghindari dan mencegah penyebaran penyakit. Suprijatna et al.,
(2008) menambahkan bahwa untuk menghindari kebisingan, penyebaran penyakit, dan polusi
bau kotoran, jarak kandang harus cukup jauh dari pemukiman.
Tata letak kandang menghadap dari barat ke timur bertujuan untuk meminimalisir
masuknya cahaya matahari ke dalam kandang secara langsung, dimana sirkulasi udara masuk
lewat cooling pad dikeluarkan oleh exhaust fan. Karena cahaya matahari yang langsung
masuk kedalam kandang akan mempengaruhi produktivitas ayam. Hal ini sesuai dengan
pendapat Nuroso (2010) yang menyatakan bahwa arah kandang yang baik adalah yang
membujur dari barat ke timur atau sejalan denganperedaran matahari. Arah kandang perlu
diperhatikan agar matahari tidak langsung masuk ke dalam kandang dan aliran angin dapat
masuk ke dalam kandang. Hal ini ditambahkan oleh Chan dan Zamrowi (2000) yang
menyatakan bahwa kandang diarahkan dari timur ke barat sehingga intensitas cahaya
matahari tidak terlalu tinggi baik pada pagi maupun sore hari dan berlwanan dengan arah
angin yang terlalu cepat.

3.1.2 Kontruksi Kandang


Kontruksi kandang yang digunakan dengan tipe kandang tertutup (closed House) di
PT. Vista Agung Kencana Farm Unit 3 yaitu terdiri bagian atap berbahan baja ringan dengan
atap kandang berbahan zincalum dan asbes, bagian dinding kandang tertutup berbahan ram
kawat dilapisi tirai, bagian depan kandang dindingnya sudah dinding permanen, bagian
depan, samping kanan dan kiri kandang terdapat pendingin berupa cooling pad , bagian
belakang terdapat blower atau kipas sebanyak 8 kipas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hartono (1997) yang menyatakan bahwa pemilihan
kandang harus mempertimbangkan iklim karena sangat berpengaruh pada kenyamanan dan
keawetan kandang. Kelancaran sirkulasi udara dalam kandang berpusat pada cooling pad dan
exhaust fan ,sehingga sirkulasi udara dalam kandang tidak terpengaruh oleh keadaan udara
luar kandang. Pemilihan kandang sebaiknya juga mempertimbangkan iklim karena sangat
berpengaruh pada kenyamanan dan keawetan kandang. Hal ini sesuai dengan pendapat
Nuroso (2010) yang menyatakan bahwa sistem kandang close house atau kandang tertutup
memiliki dinding yang tertutup seluruhnya kecuali kedua ujung kandang yang dipasang inlet
dan outlet.
3.1.3 Kontruksi Atap Kandang
Atap kandang yang digunakan pada breeding farm di PT. Vista Agung Kencana
adalah atap kandang tipe A. kandang pada farm unit 3 PT. Vista Agung Kencana sistem Twin
atau gabungan antar dua kandang. Bahan atap yang digunakan pada perusahaan ini berbahan
asbes yang bagian bawahnya terdapat plafon yang berfungsi untuk menahan panas yang
diterima ayam berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijatna et al., (2008) yang
menyatakan bahwa kandang beratap tipe A cocok untuk pemeliharaan anak ayam (fase
starter) yang butuh keadaan lebih hangat. Bentuk atap mempengaruhi sirkulasi udara dari luar
kandang ke dalam kandang, begitupun sebaliknya. Mulyantono dan Isman (2008)
menambahkan bahwa penggunaan asbes sebagai atap kandang lebih awet dan bisa bertahan
10 – 15 tahun.
jarak dari lantai ke plafon 2,48 m. Ukuran tersebut sudah masuk dalam standar untuk
fase pemeliharaan ayam pembibit, karena apabila ukuran terlalu rendah akan mengganggu
produktivitas ayam dan suhu dalam kandang menjadi panas. Hal ini sesuai dengan pendapat
Murni (2009) yang menyatakan bahwa tinggi tiang tengah ke atap minimal 6-7 meter dan
tiang tepi minimal 2,5-3 meter, hal tersebut berhubungan dengan sirkulasi udara dalam
kandang. Suprijatna et al., (2008) menambahkan bahwa atap kandang jangan terlalu rendah
karena panas matahari yang diserap atap dipancarkan ke dalam kandang.

3.1.4 Kontruksi Dinding Kandang


Dinding kandang yang digunakan perusahaan ini yaitu kedua sisi tertutup (closed
house) disemua sisi yang dibatasi kawat ram dan tirai. Bahan tersebut digunakan dengan
tujuan untuk mengurangi iklim buruk seperti terpaan angin, hujan, dan hewan predator yang
mengganggu produksi ternak. Tirai yang digunakan terdiri dari dua warna yaitu bagian dalam
berwarna putih dan luar hitam. Hal ini sesuai dengan pendapat Murni (2009) yang
menyatakan bahwa dinding kandang dapat terbuat dari ram kawat, papan, dan bilah bambu.
Dinding kandang yang tertutup dikedua sisinya menggunakan cooling pad dan exhaust fan
sebagai pengatur sirkulasi udara yang terjadi didalam kandang selama 24 jam. Hal ini sesuai
dengan pendapat Fadillah et al., (2007) yang menyatakan bahwa pada kandang dengan sistem
tertutup (closed house), udara yang masuk ke dalam kandang akan dihisap oleh exhaust fan
melalui bantalan (pad) khusus yang dialiri air sehingga temperatur dan kelembaban udara
yang masuk ke dalam kandang disesuaikan dengan kebutuhan ayam.
3.1.5 Sirkulasi Udara
Pengaturan sirkulasi udara yang terjadi di PT. Vista Agung Kencana dengan sistem
pemeliharaan intensif dan kandang tipe tertutup dikedua sisinya (closed house) sangat
bergantung pada alat pengatur udara yaitu exhaust fan dan cooling pad. Cooling pad yang
terletak dibagian depan, sisi kanan dan kiri dinding kandang, dan exhaust fan yang terletak
dibagian belakang kandang yang berjumlah 8. Exhaust fan merupakan sebuah kipas besar
yang bekerja untuk manarik udara kotor dalam kandang diserap kemudian dikeluarkan, kipas
ini di setting secara otomatis sehingga akan membuka dan menutup pintu kipas sesuai dengan
settingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Fadillah (2005) yang menyataka bahwa cara kerja
fan negative preassure system adalah udara akan mengalir dari dalam kandang menuju keluar
kandang akibat adanya daya sedot fan sehingga terjadi tekanan secara negatif. Setiap kandang
terdapat exhaust fan sebanyak 8 buah dengan ukuran tiap exhaust fan berdiamter 180 cm.
Dengan begitu suhu yang terjadi diluar kandang tidak mempengaruhi suhu dalam kandang,
karena sudah diatur oleh exhaust fan dan cooling pad sesuai dengan kebutuhan ayam yang
dipelihara. Sebagai pendingin cooling pad memiliki sistem kerja otomatis dengan cara
pompa otomatis menarik air dari sumur naik mengalir melalui pralon dan cell dex akan basah
kemudian ditarik exhaust fan dari dalam keluar kandang, sehingga suhu dalam kandang
kembali optimal.

3.1.6 Kontruksi Lantai Kandang


Lantai kandang di bagi menjadi 3 bagian yaitu bagian kiri kanan itu menggunakan
slide dan bagian tengah hanya menggunakan sekam. Jarak slide dengan lantai kandang yaitu
75 cm dan jarak lantai kandang dengan plafon yaitu 2,5 m. bagian tengah ini digunakan ayam
tempat kawin dmana ayam jantan berada di bawah sehingga kalau ayam betina ingin kawin
itu turun dari slide.
Lantai kandang yang digunakan merupakan tipe postal yang berbahan cor semen
beralaskan litter dari sekam yang berasal dari bahan kulit padi. Fungsi litter untuk
mengurangi kontak antara kotoran dan ternak, memberian insulasi pada ayam atas pengaruh
dingin dari antai dan memberikan perlindungan, dan menyerap air sehingga terhindar dari
kelembaban dan menguraikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijatna et al., (2008) yang
menyatakan bahwa bahan yang dapat digunakan yaitu bahan organik yang bersifat menyerap
air seperti serbuk gergaji, sekam padi, potongan jerami kering, potongan rumput kering, atau
tongkol jagung yang dihaluskan. Sifat lain yang dimiliki sekam padi adalah tidak mudah
lapuk, sumber kalium, cepat menggumpal dan memadat. Keuntungan dari alas kandang liltter
yaitu dapat menjadi sumber vit B12 bagi ayam, mempermudah pembersihan, dan
pembuangan kotoran lebih mudah. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyantini (2010) yang
menyatakan bahwa keuntungan sistem litter ini adalah mengurangi masalah kaki lecet bagi
ayam, mengurangi kanibalisme dan biaya relatif lebih murah. Ketebalan litter terus ditambah
sesuai dengan umur ayam pembibit yang dipelihara hingga ketebalan maksimal litter 10-13
cm.

3.1.7 Peralatan Kandang


Peralatan kandang yang terdapat di PT. Vista Agung Kencana Unit Farm 3 terdiri dari
tempat pakan, tempat minum, nest, roly dan intstalasi litrik.

3.1.7.1 Tempat Pakan


Tempat pakan yang digunakan dalam perusahaan PT. Vista Agung Kencana adalah
tempat pakan otomatis (chain feeder) berbentuk rangkaian lintasan memanjang yang terdiri
dari chain, grill, trough, dan hooper. Through memiliki tiga lintasan yaitu lintasan panjang,
tengah dan pendek dimana ketiga lintasan tersebut memiliki panjang lintasan yang berbeda-
beda. Hooper merupakan tempat penampungan pakan sebelum diberikan pada ayam, hooper
sendiri ada dua jenis yaitu hooper utama dan hooper tambahan. Hooper tambahan yaitu
tempat penampungan pakan tambahan yang disediakan untuk menyambung pakan, apabila
pakan dari hooper utama sudah habis. Tempat pakan ayam jantan disebut roxcel. Untuk
tempat pakan ayam pejantan di atasnya dilengkapi shocker yang di aliri litri agar ayam tidak
bertengger. Tempat pakan yang ada sudah memenuhi persyaratan yaitu diberikan sesuai umur
ayam yang dipelihara, mudah dibersihkan, dan tempat pakan praktis tidak mengganggu kerja
dalam kandang. Hal ini sesuai dengan pendapat Priyatno (2001) yang menyatakan bahwa
tempat pakan ada beberapa macam yaitu tempat pakan gantung, tempat pakan berbentuk
kotak, dan tempat pakan berbentuk tabung atau slinder memanjang.
Dalam setiap kandang memiliki 3 buah hooper utama dan 18 buah hooper tambahan
dengan kapasitas feeding space 15,24 cm/ ekor. Feeding space merupakan cakupan luasan
tempat pakan per ekor ayam yang diperoleh dari panjang lintasan pakan dibagi dengan
jumlah ayam. Kebersihan tempat pakan harus sering dibersihkan demi menjaga nafsu makan
ayam yang dipelihara, karena ayam tidak mau makan jika tempat pakannya kotor dan ayam
cenderung makan ditempat pakan yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijatna
(2010) yang menyatakan bahwa dalam menjaga agar ayam tetap sehat maka tempat makan
dan minum harus mudah dibersihkan, tidak mudah tumpah, mudah di isi, dan ayam mudah
makan dan minum dari tempat pakan tersebut.

3.1.7..2 Tempat Minum


Tempat minum yang digunakan perusahaan ini merupakan tempat minum otomatis (
nipple drinker system) dengan penataan berderet antara tempat minum dan tempat pakan.
Nipple merupakan satu kesatuan tempat minum yang terdiri dari suatu rangkaian yang berupa
puting nipple sebagai tempat minum ayam, pipa yang digunakan untuk mengalirkan air,
regulator yang berfungsi sebagai alat pengatur tekanan air yang mengalir dalam nipple , dan
katrol yang berfungsi untuk menaik dan turunkan nipple, nipple juga dilengkapi shocker di
atasnya supaya ayam tidak bertengger. Dalam tiap kandang terdapat 1.404 buah nipple
dengan kapasitas 1 buah nipple untuk 7 ekor ayam secara bergiliran. Hal ini sesuai dengan
pendapat Fadillah (2005) yang menyatakan bahwa kebutuha tempat minum untuk 1.000 ekor
ayam dengan tipe nipple yaitu 94 buah dengan rata-rata kapasitas 1 buah nipple untuk 10
ekor ayam. Tempat minum ayam harus selalu dibersihkan agar kesehatan ayam selalu terjaga,
karena apabila kondisi tempat minum kotor akan memudahan tumbuhnya bakteri dan
menyebabkan timbulnya penyakit. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Samosir
(1997) yang menyatakan bahwa jenis tempat minum yang disarankan adalah nipple dan drip
cup kedua jenis ini lebih menjamin kebersihan air minum dari pada jenis lainnya.

3.1.7.3 Sangkar (Nest)


Sangkar merupakan sarang tempat ayam bertelur, dalam satu kandang terdapat 80
sangkar, berbentuk persegi panjang 1 sangkar terdiri dari 24 hole dengan kapasitas 1 hole
untuk 4-5 ayam. Sangkar memiliki ukuran panjang 150 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 150 cm.
Sangakar terbuat dari bahan alumunium, alas hole terdiri dari seng dan sekam padi dengan
ketebalan 5-10 cm. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartasudjana dan Suprijatna (2010) yang
menyatakan bahwa satu sarang disediakan untuk 4 ekor betina dan lebar sarang pada ayam
tipe pedaging lebih besar bila dibandingkan dengan tipe ayam petelur. Jumlah nest box dalam
satu pen yaitu tujuh buah, sehingga dalam satu kandang terdapat 70 buah nest box. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Santoso (2003) yang menyatakan bahwa setiap lubang
sarang dapat dipakai 4-5 ekor ayam betina.

3.1.8 Kapasitas Kandang


Kepadatan kandang di farm ini diperoleh hasil sebesar 6,9 ekor/ m2, kepadatan
kandang diperoleh dari jumlah ayam 1 kandang dibagi dengan luas kandang yang tersedia.
Hal ini sesuai dengan pendapat Ensminger (1992) yang menyatakan bahwa ayam pembibit
“parent stock” pedaging yang umurnya lebih dari 16 minggu kepadatan kandangnya 5
ekor/m2. Populasi ayam dalam satu kandang sebaiknya tidak terlalu padat, karena bila
populasi ayam terlalu padatakan mengganggu produktivitas ayam. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suprijatnat et al., (2008) yang menyatakan bahwa lebar kandang harus menjamin
lancarnya sirkulasi udara, kandang dengan lebar 6 meter sudah memadai agar sirkulasi lancar
kembali.

3.1.9 Sanitasi dan Biosecurity


Sanitasi dan biosecurity yang terdapat di farm ini dibagi menjadi beberapa bagian
yaitu biosecurity area I dan area II untuk karyawan/tamu, biosecurity kendaraan, biosecurity
kandang, biosecurity telur dan biosecurity spray area farm, Biosecurity barang menggunakan
box Ultraviolet. Terlebih dahulu melakukan biosecurity shower I untuk karyawan/tamu,
kendaraan dan juga barang harus melewati box ultraviolet, pada saat memasuki area II harus
menggunakan khusus baju area II. Sebelum memasuki area III atau area kandang kita harus
melewati Biosecurity spray room area II kemudian menggunakan baju khusus area III, dan
barang yang akan di bawa di area III harus melewati box ultraviolet area II, kemudian
menggunakan sepatu khusus untuk jalan, sepatu jalan tidak boleh di pakai di dalam kandang
karena sepatu untuk dalam ada khusus lagi untuk didalam kandang, sebelum masuk dalam
kandang sepatu dicelupkan terlebih dahulu dengan kapur. Fumigasi telur dilakukan setelah di
kutip yaitu selama 15 menit. Biosecurity dilakukan dengan menggunakan desinfektan yang
aman bagi manusia. Biosecurity ini bertujuan untuk mencegah dan menghindari penularan
penyakit yang dibawa dari luar kandang masuk ke dalam kandang. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suprijatna et al., (2008) ang menyatakan bahwa sanitasi merupakan berbagai
kegiatan yang meliputi penjagaan dan pemeliharaan kebersihan kandang dan sekitarnya,
peralatan kandang dan peralatan kandang, pengelola kandang, serta orang dan kendaraan
yang keluar masuk komplek perkandangan untuk pencegahan penyakit.

3.1.10 Istihrahat Kandang


Istirahat kandang dilakukan setelah panen dan dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu
dimulai dari pencucian kandang dengan air bersih, pengapuran di dinding dan lantai kandang,
penyemprotan dengan formalin atau desinfektan untuk membunuh bibit penyakit, dan terakhir adalah
sterilisasi kandang dengan dibiarkan selama empat belas hari sebelum digunakan kembali untuk
memutusan siklus hidup virus dan bakteri yang tidak mati oleh perlakuan-perlakuan sebelumnya
(Anita dan Widagdo, 2011). Istirahat kandang dengan membersihkan langit-langit plafon dari debu
yang menempel. Penyemprotan lantai kandang dengan tegangan air yang tinggi yang dicampur
dengan detergen atau desinfektan yang disemprotkan disela-sela kayu, siku-siku, pojok kandang.
Penyemprotan lantai seluruh area kandang dengan formalin atau desinfektan lainnya pada semua
ruangan dan sudut kandang (Nuroso, 2010).
BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kegiatan kerja lapang di PT. Vista Agung Kencana Unit Farm 3 dengan judul
tatalaksana perkandangan dapat diambil kesimpulan bahwa tatalaksana pekandangan yang
digunakan adalah kandang dengan tipe kedua sisi tertutup (Closed House) berlantai tipe
postal dengan pemeliharaan secara intensif. Panjang tiap kandang 120 m, lebar 12 m, dan
tinggi 4,5 m. Jarak antar kandang yaitu 10 m dengan kepadatan kandang 6,9 ekor/m2. Atap
kandang berbentuk tipe A atau gable dengan bahan asbes, lantai kandang berbahan cor semen
dengan alas litter berupa sekam padi, dan dinding kandang berbahan ram kawat dengan
dilapisi terpal. Sistem sirkulasi udara dengan menggunakan exhaust fan dan cooling pad.
Tempat minum dan tempat makan yang digunakan secara otomatis yaitu chain feeder dan
nipple drinker system.

4.2 Saran
Untuk kegiatan kuliah lapangan agar dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih
lama karena apabila hanya dalam jangka waktu 2 minggu belajar atau magang di suatu
perusahaan belum mendapatkan pengalaman dan ilmu yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. Agromedia Pustaka,
Jakarta.
Anita dan W. Widagdo. 2011. Budidaya Ayam Broiler 28 Hari Panen. Pinang Merah
Publisher, Yogyakarta.
Cahyono, B. 2002. Cara Meningkatkan Budidaya ayam Ras Pedaging (Boriler). Yayasan
Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Chan dan Zamrowi. 2000. Pemeliharaan dan Cara Pembibitan ayam Ras Petelur. Citra
Harta Prima, Jakarta.
Fadillah, R. 2005. Panduan Mengelola peternakan Ayam Broiler Komersil.Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Fadillah, R., A. Polana, S. Alam, dan E. Parwanto. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler.
Agro Media Pustaka, Jakarta.
Hartono, A. H. S. 1997. Beternak Ayam Pedaging Super. CV. Gunung Mas, Pekalongan.
Kartasudjana, R. Dan E. Suprijatna. 2010. Manajemen Ternak Unggas. Cetakan
Kedua,Penebar Swadaya, Jakarta.
Menteri Pertanian. Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 424 tahun 2006.
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Pembibit yang Baik. Jakarta.
Murhalien, A., dan R. Rachmawati. 2011. Meningkatkan Produksi Ayam Pedaging Melalui
Pengaturan Proporsi Sekam, Pasir, dan Kapur sebagai litter. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya, Malang.
Murni, M.C. 2009. Mengelola Kandang dan Peralatan Ayam Pedaging. Departemen
Peternakan, VEDCA, Cianjur.
Nuroso. 2010. Panen Ayam Pedaging dengan Produksi 2x Lipat. Cetakan Kedua, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Priyatno. 2001. Membuat Kandang Ayam. Cetakan Ke-3. Knisius. Yogyakarta.
Rao, R. S. V., D. Nagalashmi and V.R. Reddy. 2002. Feeding to Minimize Heat Stress. J.
Poultry int 41:7-15.
Sudaryani, T dan H. Santoso. 2000. Pembibitan Ayam Ras. Cetakan V. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Sudaryani, T dan H. Santoso. 2002. Pembibitan Ayam Ras. Cetakan VI. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Sudaryani, T dan Samosir. 1997. Mengatasi Permasalahan Beternak Ayam.Penebar
Swadaya, Jakarta
Suprijatna, E, U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas.
Cetakan Kedua, Penebar Swadaya, Jakarta.
Whendarto dan L. M. Madyana. 1986. Beternak Ayam Secara Populer. Cetakan ke-2.
Penerbit Eka Offset. Semarang.
LAMPIRAN

Poto Bersama Manager Farm 3 Poto bersama SVR Flock 5

Poto bersama Karyawan Poto Dalam Kandang

Exhaust Fan Cooling Pad


Nest Roxsel(Tempat Pakan Ayam Jantan)

Tempat Pakan Ayam Betina Nipple(Tempat Minum)

Anda mungkin juga menyukai