Oleh : Febriani Ayu Lestari (1911012022) Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengisolasi dan mengkarakterisasi produk enzim amilase serta mengoptimasi produksi enzim. ABSTRAK
Sampel tanah disaring untuk mengisolasi
bakteri tanah penghasil amilase. Isolat itu diamati dari uji biokimia mikroskopis dan terpilih untuk karakterisasi. Hasil gram pewarnaan mengungkapkan bahwa strain VO1, VO2 dan VO3 adalah batang gram positif. Amilase awal produksi dikonfirmasi dengan menginokulasi isolat dalam kal Berg. Organisme itu disesuaikan dengan suhu yang lebih tinggi untuk mengembangkan enzim stabil termal dengan menginokulasi koloni pada 400, 450 dan 500 C. PEMBAHASAN
Amilase adalah sekelompok enzim penting yang
dipekerjakan di industri pengolahan pati untuk hidrolisis polisakarida seperti pati menjadi gula sederhana (Akpan et al., 2002). Amilase dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti tanaman, hewan dan mikroba seperti bakteri dan jamur (Murakami et al., 2008). Bakteri dan Archea adalah mikroorganisme yang paling melimpah di dalam tanah. Amilase memiliki beragam aplikasi mulai dari mengubah pati menjadi gula untuk produksi siklodekstrin pada industri farmasi. Amilase adalah juga digunakan dalam industri tekstil, deterjen, kertas dan penyulingan (Elela et al., 2009). PEMBAHASAN
Langkah pertama yang dilakukan untuk mengisolasi
bakteri penghasil enzim yaitu mengambil sampel tanah,kemudian sampel tanah tersebut disaring untuk mengisolasi produksi amilase bakteri tanah.Setelah itu,sampel tanah yang dikumpulkan diencerkan dengan pengenceran serial teknik. Dilakukan inkubasi pada 370 C selama 24 jam, pada lempeng-lempeng itu ditambah dengan sejumput kristal yodium.Selanjutnya Isolat yang menjadi sasaran prosedur pewarnaan Gram dilakukan berbagai uji biokimia.Pada pewarnaan gram,diketahui bakteri penghasil enzim amilase ini termasuk Bakteri Gram Positif. PEMBAHASAN
Setelah Proses Pewarnaan, produksi
amilase diuji menggunakan medium Berg kaldu ditambah dengan 1% pati dan diinkubasi pada suhu 450 C. komposisi media fermentasi adalah 0,05g MgSO4, 0,05g K2 HPO4, 0,1g FeSO4, 0,25g CaCl2, 0,2g MnSO4 dan 1g pati. Strain yang terisolasi selanjutnya disaring untuk diuji kemampuan mereka menghasilkan amilase termo stabil, dengan suhu pengujian 400 , 450 dan 500 C. \ PEMBAHASAN Proses selanjutnya adalah Fermentasi.Pada Proses fermentasi dilakukan dengan 2 substrat,yaitu subsrat Sabudana dan Substrat Sekam Padi.Produksi amilase dengan substrat sabudana dilakukan dalam labu berbentuk kerucut 250 ml yang mengandung 0,5g, 1g, 1,5g dan 2f Sabudana. Amilase diekstraksi dan Enzim diuji dilakukan secara berkala dari 24 hingga 6 jam.Sedangkan Produksi amilase dengan substrat sekam padi menggunakan media yang dibasahi dengan media garam mineral dan uji enzim dilakukan setelah 96 jam untuk mengoptimalkan konsentrasi terbaik untuk produksi amilase. PEMBAHASAN
Setelah itu Aktivitas amilase diuji dengan mengukur
reduksi gula yang dibebaskan dalam campuran reaksi dengan standar metodologi yang dijelaskan oleh Miller (1959). Campuran reaksi terdiri dari 0,5 ml pati larut 1% (W / V) dan 0,5ml sumber enzim yang diencerkan dengan tepat dalam 2 ml 0,1M fosfat buffer (pH 6 hingga 8). Setelah inkubasi pada (300, 400 , 450 C) suhu selama 20 menit reaksi dihentikan dan dilakukan penambahan asam salisilat dinitro. Kemudian tabung direbus dalam rendaman air selama 15 menit dan dengan demikian mengurangi gula yang dikeluarkan oleh hidrolisis enzimatik. KESIMPULAN
Satu unit amilase didefinisikan sebagai jumlah
enzim yang berhubungan dengan satu mikromol gula reduksi sebagai glukosa per menit di bawah kondisi pengujian dan aktivitas enzim dinyatakan sebagai aktivitas spesifik direpresentasikan sebagai U / mg.Dalam penelitian ini ada upaya untuk mengisolasi mikroba penghasil amilase dari tanah. Upaya tersebut telah menghasilkan tiga strain bakteri yaitu Bacillus licheniformis, Bacillus firmis dan Paenibacillus glucanolyticus yang menghasilkan amilase. Studi lebih lanjut tentang aklimatisasi dan optimalisasi dapat menyebabkan mengembangkan galur nilai kelangsungan hidup dan stabilitas enzim pada suhu yang masih lebih tinggi. KESIMPULAN
Pada saat ini Analisis berbagai konsentrasi sabudana dan
sekam padi adalah dipelajari untuk produksi amilase yang optimal. Hasil mengungkapkan Paenibacillus glucanolyticus menunjukkan maksimum produksi enzim (13680 U / ml) dengan substrat 2g fermentasi terendam. Bacillus firmus dapat menghasilkan hasil maksimum (9810 U / ml) dengan 15 g sekam padi dan hasil yang sama diamati pada Paenibacillus glucanolyticus dengan substrat 12,5f.
Berbagai fisik dan faktor kimia telah diketahui mempengaruhi
produksi amilase seperti suhu, pH, dan periode inkubasi. pH merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pertumbuhan dan morfologi mikroorganisme karena mereka peka terhadap konsentrasi ion hidrogen hadir dalam medium. Yasser et al. (2012) mengisolasi B.licheniformis dengan suhu optimal dan pH 60-80o C dan 6-7,5. KESIMPULAN
Maksimal, aktivitas enzim diamati pada 450 C. singh
et Al. (2010) telah mengungkapkan bahwa aktivitas enzim tertinggi adalah diamati pada suhu 450 C. Sama dalam penelitian ini, di masa sekarang mempelajari Bacillus licheniformis, Bacillus firmus dan Paenibacillus glucanolyticus lebih aktif dengan hasil maksimum 2340U / ml pada 450 C. Hasil enzim diamati dibawah suhu 300 C. Jadi penyelidikan ini telah menghasilkan identifikasi enzim yang aktif pada 450 C dan akan bagus dalam potensi aplikasi. Studi lebih lanjut tentang aklimatisasi dan optimalisasi dapat menyebabkan mengembangkan galur nilai kelangsungan hidup dan stabilitas enzim pada suhu yang masih lebih tinggi. TERIMA KASIH