Anda di halaman 1dari 18

1.

5 Saccus Pneumaticus pada Unggas

Ayam memiliki sembilan kantung udara yaitu 2 saccus cervicales, 1 saccus interclavicular, 2
saccus thoracis cranial, 2 saccus thoracis caudal dan 2 saccus abdominalis. Saccus cervicales,
terdiri dari ruang kecil di bagian ventral ke paru-paru dimana divertikula panjang meluas ke
bagian samping vertebra serviks dan toraks. Saccus interclavicular yang jauh lebih besar terletak
didalam rongga thorax. Saccus thoracis cranial berpasangan terletak di ventral dari paru-paru
antara os sternum, jantung dan hati. Saccus thoracis caudal berpasangan terletak lebih caudal
antara dinding tubuh dan saccus abdominalis. Saccus abdominalis merupaka saccus yang
terbesar, menempati bagian caudal rongga perut, dan bersentuhan dengan usus, ampela, organ
genital, dan ginjal (Dyce dan Wensing, 2010).

Fungsi Saccus pneumaticus terutama dalam respirasi perannya dalam pertukaran gas.
Meskipun demikian, kantung udara yang sehat diperlukan untuk fungsi paru-paru yang normal.
Kantung udara juga meringankan tubuh, menurunkan pusat gravitasi, dan meningkatkan
stabilitas dalam penerbangan. Saccus cervicales, saccus interclavicular dan saccus thoracis
cranial membentuk satu kelompok fungsional bagian cranial yang terhubung ke bronchus
ventralis, dan saccus thoracis caudal dan 2 saccus abdominalis membentuk kelompok kedua
bagian caudal yang terhubung ke bronchus primer (Dyce dan Wensing, 2010).

1.7 Vesica Natatoria Pada Ikan

Gelembung renang merupakan organ pada ikan berupa kantong selaput yang berisi campuran
gas dengan tekanan yang berubah-ubah. Gas yang terdapat pada gelembung renang ikan ialah
gas oksigen. Gelembung renang tidak ditemukan pada beberapa ikan bertulang yang berenang
pada perairan laut dalam dan pada semua ikan bertulang rawan seperti hiu, sepatu roda, dan
sinar. Pada ikan yang bernapas dengan paru-paru, gelembung renang berfungsi sebagai alat
pernapasan. Gelembung renang terletak pada bagian rongga tubuh ikan. Gelembung renang
dapat ditemukan pada hampir semua jenis ikan. Gelembung renang berfungsi untuk mengatur
tubuh ikan saat mengapung di dalam air sehingga dapat menyesuaikan volume tubuh dan berat
jenisnya dengan kedalaman air tempat berenang serta tetap dapat mempertahankan posisinya
tanpa harus berenang secara terus-menerus. Selain itu, gelembung renang juga berfungsi sebagai
ruang untuk beresonansi dalam menghasilkan atau menerima suara dan sebagai alat hidrostatik,
untuk menentukan tekanan air terkait dengan kedalaman perairan dan sebagai penghasil suara.
Gelembung renang terdapat di bagian dorsal rongga badan, yaitu di sebelah ventral dari ginjal,
aorta abdominalis dan ruas-ruas tulang belakang (Kantum dan Achmar, 2018).

Gelembung renang pada umumnya berbentuk oval dengan warna keputih-putihan terdiri
atas dua bagian yang tidak sama besar. Pada bagian anterior, perbatasan antara bagian anterior
dan posterior keluar sebuah saluran yang menghubungkan gelembung renang (pneumatokista)
dengan esofagus. Saluran ini dinamakan saluran pneumatokista (ductus pneumaticus) dan
berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara ke dalam gelembung renang (Gambar 2.4).
Gelembung renang dapat dijadikan salah satu ciri taksonomi untuk kepentingan identifikasi,
dengan memperhatikan bentuk dan posisi gelembung renang. Gelembung renang pada jenis
tuna yang tergolong perenang sepat menyelam secara vertikal dengan cepat dan berpindah
secara horizontal juga dengan cepat sehingga dibutuhkan penyesuaian gas dengan cepat juga.
Oleh karenanya, ikan perenang cepat seperti tuna akan telah menyusutkan gelembung
renangnya atau tidak memilikinya sama sekali atau dibutuhkan sesuai keperluan (Kantum dan
Achmar, 2018).

1. 8 Perbedaan Ikan Air Tawar, Ikan Air Payau dan Ikan Air Asin

Ikan-ikan yang hidup di air tawar mempunyai cairan tubuh yang bersifat hiperosmotik
terhadap lingkungan, sehingga air cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui
permukaan tubuh yang semipermiable. Bila hal ini tidak dikendalikan atau diimbangi, maka
akan menyebabkan hilangnya garam-garam tubuh dan mengencernya cairan tubuh, sehingga
cairan tubuh tidak dapat menyokong fungsi-fungsi fisiologis secara normal. Ginjal akan
memompa keluar kelebihan air tersebut sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomerulus dalam
jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-
garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ikan laut
hidup pada lingkungan yang hipertonik terhadap jaringan dan cairan tubuhnya, sehingga
cenderung kehilangan air melalui kulit dan insang, dan kemasukan garam-garam. Untuk
mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti
pula kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan
proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi
osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air
tawar. Tubulus ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomerulus ikan laut
cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil dari pada ikan air tawar (Purnamasari dan
Dwi, 2017).

Osmoregulasi juga mengalami ganggun kibat perubahan fisiologis dalam, metabolisme


mineral. Terjadi perubahan keseimbangan mineral Cl, Na, dan ais Pada kondisi ini ikan air
tawar cenderung mengabsorbsi air dari lingkungannya secara berlebihan, dan ikan air laut dan
air payau cenderung kehilangan massa air (dehidrasi), gangguan osmosis ini menyebabkan
kebutuhan energi meningkat karena diperlukan untuk menjaga osmoregulasi agar berjalan
normal (Rahmaningsih, 2018).

DAFTAR PUSTAKA

Dyce, K. M dan G Wensign. 2010. Textbook of Veterinary Anatomy. Willey Blackwell : USA

Kantun, Wayan dan Achmar Mallawa. 2018. Biologi Tuna Madidihang (Thunnus Albacares).
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Purnamasari, Risa dan Dwi Rukma Santi. 2017. Fisiologi Hewan. Program Studi Arsitektur UIN
Sunan Ampel: Surabaya.

Rahmaningsih, Sri, 2018. Hama dan Penyakit Ikan. Deepublish: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai