Nama : Ulfa Desianti Liding

NIM : C031191023

Review Jurnal Pengobatan Tumor

Radiation-induced Osteosarcoma in Dogs after External Beam or Intraoperative Radiation

Therapy

Penelitian ini menjelaskan osteosarkoma yang diinduksi radiasi dalam dua kelompok
anjing. Satu kelompok diberikan terapi radiasi untuk tumor spontan dan kelompok kedua anjing
beagle dewasa normal diberikan eksperimen terapi radiasi intraoperatif. Tumor sekunder
berkembang antara 1,7 sampai 5 tahun setelah iradiasi. Induksi tumor mungkin termasuk dalam
efek akhir iradiasi yang diperburuk dengan penggunaan fraksinasi kasar. Di sana muncul
menjadi hubungan dosis untuk tumor yang diinduksi setelah intraoperatif tunggal dosis radiasi
dikombinasikan dengan iradiasi sinar eksternal yang difraksinasi. Tujuh dari 27 anjing yang
diberikan perawatan ini dan bertahan setidaknya 4 tahun mengembangkan osteosarkoma di
bidang iradiasi. Satu dari 26 anjing yang diberikan radiasi intraoperatif saja mengembangkan
tumor antara 4 dan 5 tahun. Insiden yang lebih rendah setelah radiasi intraoperatif saja
mungkinkarena dosis total yang lebih rendah. Namun, urutan kursus iradiasi fraksinasi diikuti
dengan dosis tunggal yang besar tampaknya meningkatkan karsinogenisitas.
Osteosarkoma yang diinduksi radiasi jarang terjadi tetapi efektif pada pasien radioterapi
manusia. Kasus-kasus yang dibahas dalam laporan ini berasal dari baik secara acak uji klinis
pada anjing pembawa tumor kelompok 1 atau eksperimental studi pada anjing beagle normal
kelompok 2. Biopsi pra-perawatan adalah dilakukan pada semua anjing. Anjing yang memiliki
hemangiopericytomas, fibrosarcomas, atau neurofibrosarcomas dan diberikan terapi radiasi
dimasukkan dalam penelitian ini. Tidak ada anjing yang menjalani kemoterapi atau radiasi
sebelumnya terapi, meskipun beberapa tumor berulang setelah operasi. Anjing ditempatkan di
tempat terbuka dengan tempat perlindungan dan diberi dog chowd an air adlibitum. Kimia
serum, hitung darah lengkap, urinanalisis, radiografi film polos, iv pyelograms, dan aortograms
juga dilakukan sebelum dan pada interval yang ditentukan setelah perawatan. Delapan anjingdi-
eutanasia selama tahun keempat, tiga di antaranya terkait denganadanya tumor. Semua anjing
lain dieutanasia sesuai jadwal pada 5 tahun.
Osteosarkoma yang diinduksi radiasi berkembang pada 3 dari 87 anjingdiobati dengan
terapi radiasi untuk sarkoma jaringan lunak. Hanya 22, atau 25% dari 87 anjing ini bertahan
hidup selama 20 bulan atau lebih. Termasuk hanya anjing yang bertahan hidup 4 tahun atau
lebih.ulasan kanker kedua setelah brachytherapy untuk tumorserviks menunjukkan hubungan
dosis-respons. Dalam studi iturisiko relatif keseluruhan 1,3 diamati untuk induksikanker tulang.
Risiko relatif mencapai 3 kali lipat untuk dosis tulang yang lebih besar dari 10 Gy. Sedikit
informasi yang tersedia tentang perkiraan risiko direntang dosis tinggi yang sering diterima oleh
tulang pada pasien yang menerimaradioterapi sinar eksternal.Insiden radiasi yang
diinduksiosteosarcoma dalam hal inistudi untuk anjing yang bertahan hidup setidaknya 20 bulan
setelah terapi untuksarkoma jaringan lunak pada kelompok 1 sangat tinggi. Tiga dari 87 anjing
dirawat mengembangkan osteosarcoma di bidang iradiasi. Namun, hanya 22 dari 87 anjing yang
bertahan cukup lama untuk menjadi untuk tumor yang diinduksi radiasi. Anjing ras besar
dikatakan 61 kali lebih mungkin untuk memiliki osteosarcoma dari breed kecil. Osteosarkoma
paling sering terjadi pada metafisis tulang panjang pada manusia dan anjing. Anjing-anjing
dalam penelitian ini berkembang osteosarcoma di tengkorak, dinding dada, tulang belakang, dan
middiatulang paha fisik. Tumor yang diinduksi radiasi dapat terjadi pada berbagai situs.
Akorelasi kuat telah ditunjukkan antara tumor yang dilaporkanfrekuensi pada osteosarcoma yang
diinduksi radium dan non-radiasi pada manusia dan area tulang trabekula yang besar
Dalam jangka waktu 4 sampai 5 tahun. Dua dari 3 kasus di Grup 1 juga bertemu kriteria
ini. Kasus ketiga tidak seperti lisis tulang denganmassa asli; Namun, lesi paling konsisten
denganinvasi tulang sekunder daripada osteosarcoma, dan duaahli patologi independen
mendiagnosis tumor ini sebagai fibrosarcoma.Perilaku biologis juga tidak mungkin untuk
osteosarcoma. Selanjutnya, secara radiografi lesi tulang telah teratasi setelah regresi tumor
setelah radioterapi. Beagle yang terkena osteosarkoma berada di antara 1 dan 2 tahun di iradiasi.
Saat anjing-anjing ini dieutanasia antara 4 dan 5 tahun tidak diketahui apakah lebih tumor akan
berkembang seiring waktu.
Gangguan jaringan normal oleh tumor primer juga dapat menjadi faktor dalam latensi
yang dipersingkatwaktu. Pertimbangan lain pada pasien kanker iniadalah kecenderungan yang
melekat untuk pengembangan tumor. Induksi tumor tampaknya meningkat dengan
meningkatnyadosis antara 47,5 dan 90 Gy. Insiden menurun padaDosis total 97,5 Gy yang
mungkin karena kebetulan. Dua dari anjing yang diberikan47,5 Gy IORT ditambah 50 Gy EBRT
yang tidak mengembangkan tumor memiliki osteoradionekrosis septik dengan sangat sedikit sel
tulang. Pada hewan percobaan lain, osteosarkoma dikaitkan dengan kerusakan vaskular,
penipisan osteoblas, dan kemudian reaktif hiperplasia dan osteodisplasia. Dilaporkan juga bahwa
radioosteosarcoma yang diinduksi tion pada vertebra tikus menyatakan bahwa iradiasi petitif
lebih efektif pada induksi tumor. Pada manusia, tampakan mikroskopis dari radiasi yang
diinduksi sarkoma mirip dengan kasus yang diamati secara spontan, dan sedikit di atas 50%
berdiferensiasi buruk. Ekstraskeletal osteosarcoma juga telah dilaporkan pada manusia dan 5,7%.
Terlepas dari itu, osteosarcomas yang diinduksi radiasi pada manusia memiliki prognosis yang
buruk seperti yang dilakukan anjing dalam penelitian ini. Diperkirakan peningkatan 20 kali lipat
dari kanker kedua terjadi setelah menurunkan pengobatan keganasan masa kanak-kanak.
Intraopera iradiasi aktif telah digunakan pada pasien anak. Panjang-observasi jangka panjang
pasien ini sedang dilakukan. Evaluasi dariinduksi tumor oleh IORT pada pasien dewasa juga
diperlukan.