Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ULFA DESIANTI LIDING

NIM : C031191023

KEDOKTERAN HEWAN
REVIEW JURNAL TENTANG METODE PENGUJIAN BAKTERI DAN FUNGI

METODE PENGUJIAN BAKTERI


Judul Jurnal : Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia Coli Pada Air
Isi Ulang Depot Dari Kota Manado
Penulis : Andrian G. Bambang, Fatimawali, dan Novel, S. Kojong.

Publikasi : Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado


Reviewer : Ulfa Desianti Liding (C031191023)

Hasil Review :
Pengujian Bakteri Coliform
Coliform adalah golongan bakteri yang merupakan campuran antara bakteri fekal dan
bakteri non fekal. Pada pengujian ini dilakukan dengan metode Angka Paling Mungkin (APM).
Pengujian APM dilakukan dengan dua tahap yaitu, Uji Praduga (Presumtif Test) dan Uji
Konfirmasi (Confirmative Test).
Dalam pemeriksaan bakteri coliform dengan metode APM, dilakukan melalui uji praduga
(presumptive test) dan uji konfirmasi/penegasan (confirmative test). Media pada tabung yang
digunakan untuk uji praduga adalah Mac Conkey Broth (MCB) dan ditambah tabung durham.
Media ini mengandung laktosa dan garam empedu (bile salt) yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri non enterik dan menumbuhkan bakteri enterik sebagai dasar
kemampuannya untuk memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas. Hasil positif pada uji ini
dapat dilihat dari pembentukan gas yang terdapat pada tabung durham, dan terbentuknya asam
yang ditandai dengan perubahan warna pada media.

Dalam uji konfirmasi digunakan media selektif yaitu media Brilliant Green Lactose Bile
(BGLB) 2% yang mengandung garam empedu yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
yang tidak hidup dalam saluran pencernaan manusia dan mengandung hijau brilian yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif tertentu selain coliform

Identifikasi bakteri Escherichia coli


Pada pengujian bakteri Escherichia coli dapat dilakukan metode pewarnaan gram dan metode
IMViC
 Pewarnaan Gram
Pada pengujian pewarnaan gram yang terlihat dari hasil pengamatan di bawah mikroskop
adalah bakteri berbatang pendek dan berwarna merah setelah proses pewarnaan. Hal ini
disebabkan karena konsentrasi lipid dan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding sel bakteri.
Pada sel Gram-negatif, alkohol meningkatkan porositas dinding sel dengan melarutkan lipid
lapisan luar. Jadi, kompleks KV-I dapat lebih mudah dihilangkan dari lapisan peptidoglikan yang
tidak tertaut silang dengan kuat. Oleh sebab itu, efek pencucian alkohol memfasilitasi pelepasan
kompleks KV-I yang tidak terikat, yang membuat sel-sel menjadi kehilangan warna atau tidak
berwarna. Karena hanya sel-sel Gramnegatif yang mengalami kehilangan warna sehingga sel-
selnya menyerap pewarna tandingan. Sedangkan Gram-positif mempertahankan warna ungu dari
pewarna primer.

 Uji IMViC
Uji IMViC atau Uji Indol, terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada
permukaan biakan setelah penambahan reagen kovaks. Artinya bakteri ini membentuk indol dari
tryptopan sebagai sumber karbon. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang
lazim terdapat pada protein sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh
mikroorganisme akibat penguraian protein. Ini menunjukan hasil positif dan menguatkan
kemungkinan adanya bakteri Escherichia coli karena Escherichia coli merupakan bakteri yang
dapat membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber karbonnya. Uji metil merah akan
berwarna merah pada pH 4,4 dan berwarna kuning pada pH 6,2. Pada uji metil merah
mendapatkan hasil positif karena terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan
indikator metal merah. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari
proses fermentasi glukosa. Terbentuknya asam campuran pada media akan menurunkan pH
sampai 5,0 atau lebih rendah, oleh karena itu bila indikator metil ditambahkan pada biakan
tersebut dengan pH serendah itu maka indikator tersebut menjadi merah.
METODE PENGUJIAN FUNGI
Judul Jurnal : Pemeriksaan Mikrobiologi Pada Candida Albican

Penulis : Vivi Keumala Mutiawati


Publikasi : Ilmu Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Reviewer : Ulfa Desianti Liding (C031191023)

Hasil Review :
Pemeriksaan Langsung Candida albicans dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain:

 Pewarnaan Gram
Pemeriksaan langsung dengan pewarnaan Gram sedikit membutuhkan waktu
dibandingkan pemeriksaan dengan KOH. 5-6 Pewarnaan Gram memperlihatkan gambaran
seperti sekumpulan jamur dalam bentuk blastospora, hifa atau pseudohyfae, atau campuran
keduanya. Sel jaringan seperti epitel, leukosit, eritrosit, dan mikroba lain.

 Corn Meal Candida Agar Corn meal Candida/CMA


Berguna untuk membedakan spesies C. albicans dengan Kandida yang lain, ditemukan oleh
Hazen and Reed. Media ini memperlihatkan bentuk hifa, blastokonidia, chlamydospores, and
arthrospores dengan jelas. Khusus pada Kandida adalah untuk melihat bentuk chlamydospores.
Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan kultur pada kaca objek/slide culture untuk melihat
morfologi C. albicans. Bercak koloni yang diduga sebagai C. albicans ditanam pada CMA (pH 7)
kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 48-72 jam. Pertumbuhan Kandida pada CMA akan
memperlihatkan bentuk chlamydospore yang berukuran besar, sangat refraktif, dan berdinding
tebal.

 Germ Tube
Germinating blastospores/germ tube terlihat berbentuk bulat lonjong seperti tabung
memanjang dari yeast cells (Reynolds-Braude phenomenon) pada serum manusia yang ke
dalamnya disuntikkan koloni yang diduga sebagai strain Kandida ke dalam tabung kecil dan
diinkubasi pada suhu 37oC selama 2-3 jam. Germ tube terbentuk dalam dua jam setelah proses
inkubasi. Bagian ujung yang menempel pada yeast cells terlihat adanya pengerutan/pengecilan
(tidak ada konstriksi).
 Hichrome Candida Agar
Identifikasi juga dapat dilakukan dengan kultur pada media hichrome candida agar/HCA
yang digunakan untuk mendapatkan hasil identifikasi Candida yang berbeda dan lebih spesifik.
Hichrome Candida agar/pH 6.5 digunakan untuk presumptive identification spesies Kandida
yang penting secara klinis. Bahan klinis dapat ditanam secara langsung pada HCA dan
diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 48 jam. Hasil positif memperlihatkan koloni terlihat berwarna
hijau kemilau.

 Uji Biokimiawi
Uji biokimiawi dilakukan dengan pemeriksaan asimilasi karbohidrat untuk konfirmasi
spesies kandida. Carbohydrate assimilation test yaitu mengukur kekuatan yeast dalam
memaksimalkan karbohidrat tertentu sebagai bahan dasar karbon dalam oksigen. Hasil reaksi
positif mengindikasikan adanya pertumbuhan/perubahan pH yang terjadi pada media yang diuji
dengan memanfaatkan gula sebagai bahan dasar. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu inkubasi
selama 10 hari pada suhu 37ºC.

 Aktivitas Fosfolipase
Pemeriksaan ini mengukur enzim hidrolitik yang disekresi pada infeksi yang disebabkan oleh
C.albicans, dan juga dapat diukur aktivitasnya adalah proteinase. Kedua enzim ini menyebabkan
destruksi membran ekstraseluler dan berperan pada proses infeksi C. albicans ketika terjadi
invasi melalui mukosa membran sel epitel. Sampel yang dipakai pada pemeriksaan ini adalah
strain C.albicans dari isolat yang sudah diketahui, kemudian ditanam pada media agar yang
mengandung SDA.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, Andrian G., Fatimawali, dan Novel, S. Kojong. 2014. Analisis Cemaran Bakteri
Coliform dan Identifikasi Escherichia Coli Pada Air Isi Ulang Depot Dari Kota
Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi. 3(3): 325-334.
Mutiawati, Vivi Keumala. Pemeriksaan Mikrobiologi Pada Candida Albican. Jurnal Kedokteran
Syiah Kuala. 16(1): 53-63.

Anda mungkin juga menyukai