Disusun oleh :
TA. 2020/2021
I. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran praktikum ini mahasiswa mampu :
A. Mengetahui sifat-sifat bakteri yang penting dalam kesehatan dan hubungannya
terhadap kesehatan manusia.
B. Memahami jenis bakteri penyebab penyakit infeksi saluran kemih.
C. Terampil dalam isolasi dan identifikasi bakteri.
c) Simon’s Citrate ( SC )
SC (+) ini dikarenakan bakteri menggunakan sitrat sebagai karbon untuk
energinya dan mengubah warna BTB ( Bromtymol blue )
(+) : Biru
(-) : Hijau
d) Urea
Hasil pengamatan untuk uji uraease pada E. coli menunjukan hasil negatif (-), hal
ini dikarenakan Organisme negatif urease baik tidak menghasilkan perubahan
warna dalam media atau mengubahnya kuning dari produk asam.
.
(+) : Merah muda
(-) : Kuning / tidak berubah warna
e) MrVp
Mr ( Methyl Red )
pada identifikasi E. coli di media Mr yaitu menunjukkan hasil negatif (-)
karena tidak terjadi perubahan warna setelah ditetesi dengan reagen Mr.
(+) : Merah
(-) : Tidak berubahh warna
Vp ( Voges Proskauer )
identifikasi E. coli di media Vp menunjukkan hasil yang positif ( + )
karena terbentuknya cincin merah setelah ditetesi dengan reagen Vp1 dan
Vp2 .
(+) : Terbentuk cincin merah
(-) : tidak tebentuk
IV. BAHAN
Media Perbenihan : BAP, MC agar plate, TSIA, SIM, SC, serta Media
Gula – gula
Bahan pengecatan : Cat gram, Cat Kapsul, Cat Spora
Reagen Kovaks, Immersion oil
Hari Kedua
Hari Ketiga
Mempelajari hasil pertumbuhan kuman pada media biokimia dan media gula –
gula kemudian mencocokkan hasil pertumbuhan tersebut pada table
pertumbuhan kuman untuk menyimpulkan tipe dari kuman E. coli
VI. HASIL PERTUMBUHAN KUMAN
e) SIM
Sulfur (-/+), Indol (+ cepat), Motility (+)
f) Simmon’s Citrate ( SC )
Hasil : Positif
g) Urea
Hasil : Negatif
h) MrVp
Hasil : (-/+)
Glukosa (+/Gas), Laktosa (+), Maltosa (+), Manitol (+), Sukrosa (+/-)
VII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari identifikasi bakteri E. coli bahwa kuman dapat hidup
pada suasana udara aerob dan anaerob dan suhu pertumbuhan optimal pada 37°
C selama 24 jam
VIII. REFERENSI
Isolasi dan Identifikasi Bacteri Klinik oleh Soemarno
Modul Praktikum Bakteriologi Klinik
https://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli
Materi IDENTIFIKASI Klebsiella
I. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran praktikum ini mahasiswa terampil :
Mengisolasi bakteri Klebsiella
Mengidentifikasi spesies dari bakteri Klebsiella
Klebsiella adalah genus bakteri berbentuk batang gram-negatif dengan kapsul yang
terbuat dari polisakarida.[3] Spesies anggota Klebsiella banyak ditemukan di
SIM
Sulfur (-) :hal ini karena tidak menunjukkan adanya warna
kehitaman pada media SIM dan menandakan tidak adanya sulfur.
Indol (-) : hal ini karena menunjukkan adanya cincin merah
yang terbentuk setelah ditetesi dengan reagen kovak..
Motiity (-) : hal ini karena tidak adanya kabut di daerah sekitar
bekas tusukan.
SC
SC (+) dikarenakan bakteri menggunakan sitrat sebagai karbon untuk
energinya dan merubah warna BTB .
(+) : Biru
(-) : Hijau
Urea
Dari hasil pengamatan uji TSIA urea pada Klebsiella penumoniae
menunjukkan hasil positif dikarenakan bakteri mampu menggunakan
enzym urease untuk mengubah urea menjadi amoniak sehingga terjadi
peningkatan pH yang berarti tidak terjadinya perubahan warna pada urea.
(+) : Merah muda
(-) : Kuning / tidak berubah warna
MrVp
Mr ( Methyl Red )
Yaitu untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam memproduksi
dan menjaga kestabilan asam dari proses akhir fermentasi. Dan
pada identifikasi Klebsiella penumoniae di media Mr menunjukkan
hasil negatif (-) dikarenakan tidak terjadi perubahan warna setelah
ditetesi dengan reagen Mr.
(+) : Merah
(-) : Tidak berubahh warna
Vp ( Voges Proskauer )
Dan pada identifikasi Klebsiella penumoniae di media Vp menunjukkan
hasil yang positif ( + ) karena terbentuknya cincin merah setelah ditetesi
dengan reagen Vp1 dan Vp2 .
(+) : Terbentuk cincin merah
(-) : tidak tebentuk
2. Media Gula – gula
a. Glukosa
Pada media Glukosa menunjukan hasil positif yang artinya terjadi
perubahan warna pada media dari biru menjadi kuning di karenakan
bakteri dapat memfermentasi glukosa serta adanya gas atau positif yang
menandakan bahwa dari hasil fermentasi tersebut bakteri dapat
menghasilkan gas.
b. Laktosa
Pada media Laktosa menunjukkan hasil positif yang artinya terjadi
perubahan warna pada media dari biru menjadi kuning di karenakan
bakteri dapat memfermentasi laktosa serta tidak adanya gas yang
menandakan bahwa dari hasil fermentasi tersebut bakteri tidak dapat
menghsilkan gas.
c. Maltosa
Pada media Maltosa menunjukkan hasil positif yang artinya terjadi
perubahan warna pada media dari biru menjadi kuning di karenakan
bakteri mampu memfermentasi maltosa serta tidak adanya gas yang
menandakan bahwa dari hasil fermentasi tersebut bakteri tidak dapat
menghasilkan gas.
d. Manitol
Pada media Manitol menunjukkan hasil positif yang artinya terjadi
perubahan warna pada media dari biru menjadi kuning di karenakan
bakteri mampu memfermentasi manitol serta tidak adanya gas yang
menandakan bahwa dari hasil fermentasi tersebut bakteri tidak dapat
mengahasilkan gas.
e. Sukrosa
Pada media sukrosa menunjukkan hasil ( + ) yang artinya terjadi
perubahan warna pada media dari biru menjadi kuning di karenakan
bakteri mampu memfermentasi sukrosa serta tidak adanya gas yang
menandakan bahwa dari hasil fermentasi tersebut bakteri tidak dapat
mengahasilkan gas.
BAHAN/REAGENSIA
Media pebenihan :
Pada Plate :
1. Eosin Methylen Blue
2. Endo agar
3. Mac conkey
Pada Tabung :
1. TSIA
2. Urea Agar
3. Simmons cytrat agar
4. MrVp broth
5. SIM agar
6. Media Gula – gula
IV. CARA KERJA DAN IDENTIFIKASI BAKTERI
Hari Pertama
Sample dibuat preparate dan dilakukan pengecatan kapsul. diamati dan dicatat.
Preparat yang sudah difiksasi digenangi Gram A (1 menit)
Aliri air
Genangi gram B (1 menit)
Aliri Air
Genangi gram C ±30 detik
Aliri air
Genangi gram D (30 detik)
Aliri air,lalu keringkan
Sampel diisolasi/ditanam pada media :
Mac Conkey agar
Endo Agar
Blood agar plate
Eosin Methylen Blue
Kemudian di inkubasik 37oC selama 24 jam, dan suasana aerob
Hari Kedua
Media gula-gula
Hari Ketiga
b. Pengecatan Gram
Bentuk batang, bakteri gram negatif (-), bewarna merah dan susunan
menyebar
VII. KESIMPULAN
VIII. REFERENSI
MODUL PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI KLINIK
https://id.wikipedia.org/wiki/Klebsiella
I. TUJUAN
Klasifikasi Proteus
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobactericeae
Genus : Proteus
Spesies : Proteus mirabilis
Proteus vulgaris
Proteus penneri
Bakteri proteus sp adalah spesies gram negatif yang terdapat dalam saluran
pencernaan manusia penyebab infeksi saluran kemih.
Proteus sp. termasuk dalam famili enterobakteriaceae, bakteri bentuk batang, gram
negatif, tidak berspora, tidak berkapsul, flagel peritrik, ada yang cocobacilli, polymorph,
berpasangan atau membentuk rantai, kuman ini berukuran 0,4-0,8 x 1.0- 0,3 mm. Bakteri
Proteus sp. Termasuk dalam bakteri non fruktosa fermenter, bersifat fakultatif
aerobe/anaerob. Pertumbuhan kuman dapat dihambat dengan NaOH 0,01 %, kuman
dapat hidup pada suasana udara aerob dan anaerob, suhu pertumbuhan optimal pada 37 C
selama 24 jam, dapat tumbuh, memfermentasi laktose yang terdapat pada media
perbenihan. Pada pertumbuhan kuman pada media plate sering dijumpai Swarming.
Proieus sp. termasuk kuman patogen menyebabkan infeksi saluran kemih atau
kelainan bernanah seperta abses, dan infeksi luka. Proteus sp.
Reaksi yang terjadi pada media biokimia dan media gula – gula yaitu :
3. Media Biokimia
TSIA
hasil dari pengamatan dari uji TSIA pada Proteus sp. yaitu
menunjukkan hasil :
Lereng/Dasar : Merah/Kuning
H2S : Positif
Gas : (+++) karena hampir memenuhi
media
SIM
Sulfur (+++) : karena menunjukkan adanya warna kehitaman
hampir memenuhi media SIM dan menandakan adanya sulfur.
Indol (+) : karena menunjukkan adanya cincin merah yang
terbentuk setelah ditetesi dengan reagen kovak.
Motiity (+) : karena adanya kabut di daerah sekitar bekas tusukan.
SC
SC (-) karena bakteri tidak mampu menggunakan sitrat sebagai karbon
untuk energinya dan merubah warna BTB
(+) : Biru
(-) : Hijau
Urea
Dari hasil pengamatan uji TSIA urea pada Proteus menunjukkan hasil
positif dikarenakan bakteri mampu menggunakan enzym urease untuk
mengubah urea menjadi amoniak sehingga terjadi peningkatan pH yang
berarti terjadinya perubahan warna pada urea.
(+) : Merah muda
(-) : Kuning / tidak berubah warna
MrVp
Mr ( Methyl Red )
Yaitu untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam memproduksi
dan menjaga kestabilan asam dari proses akhir fermentasi. Dan
pada identifikasi Proteus di media Mr menunjukkan hasil positif
dikarenakan terjadi perubahan warna setelah ditetesi dengan
reagen Mr.
(+) : Merah
(-) : Tidak berubahh warna
Vp ( Voges Proskauer )
Yaitu untuk mengetahui kamampuan bakteri menghasilkan
acetylmethylcarbinoal ( acetoin ). Dan pada identifikasi Klebsiella
penumoniae di media Vp menunjukkan hasil yang positif ( + )
dikarenakan terbentuknya cincin merah setelah ditetesi dengan reagen Vp1
dan Vp2 .
(+) : Terbentuk cincin merah
(-) : tidak tebentuk
Hari Ketiga
Membaca dan mencatat hasil pertumbuhan kuman, kemudian
mencocokkan hasil pengamatan dan pembacaan pertumbuhan kuman pada
tabel pertumbuhan kuman untuk menyimpulkan species dari genus kuman.
Endo Agar
Koloni berukuran sedang – besar, bentuk bulat, berwarna merah muda,
smooth, dan cembung
TSIA
Hasil : M/K, H2S (+++), Gas (+)
SIM
Hasil : Sulfur ( +++), Indol ( + ), Motility ( + )
SC
Hasil : Negatif (-)
Urea
Hasil : (+)
Mr
Hasil : Positif
Vp
Hasil : Positif
Glukosa
Hasil : (+), Gas (+)
Laktosa
Hasil (+), Gas (-)
Maltosa
Hasil (-), Gas (-)
Manitol
Hasil (+), Gas (+)
Sukrosa
Hasil (-), Gas (-)
TABEL PEMERIKSAAN FERMENTASI MEDIA GULA – GULA
SPECIES PROTEUS
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat inokulasi dan mengidentifikasi
Proteus sp.
VIII. REFERENSI
Modul Praktikum Bakteriologi Klinik
Isolasi dan Identifikasi Bacteri Klinik
https://www.google.com/search?
q=identifikasi+bakteri+proteus&oq=identfiksi+bakteri+roteu&aqs=chrome.1.
69i57j0i13l2.14048j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
Materi IDENTIFIKASI Pseudomonas
I. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran praktikum ini mahasiswa mampu :
A. Mengetahui sifat-sifat bakteri yang penting dalam kesehatan dan hubungannya
terhadap kesehatan manusia.
B. Memahami jenis bakteri penyebab penyakit infeksi saluran kemih.
C. Terampil dalam isolasi dan identifikasi bakteri.
Klasifikasi Pseudomonas
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonasdeceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas putrefaciens
Pseudomonas coccovenenans
SIM
Sulfur (-) : karena tidak menunjukkan adanya warna
kehitaman pada media SIM dan menandakan tidak adanya sulfur.
Indol (+) : karena menunjukkan adanya cincin merah yang
terbentuk setelah ditetesi dengan reagen kovak.
Motiity (-) : karena tidak menunjukkan adanya kabut di daerah
sekitar bekas tusukan.
SC
SC (+) dikarenakan bakteri menggunakan sitrat sebagai karbon untuk
energinya dan merubah warna BTB ( Bromtymol blue )
(+) : Biru
(-) : Hijau
MrVp
Mr ( Methyl Red )
media Mr yaitu menunjukkan hasil negatif (-) dikarenakan tidak
terjadi perubahan warna setelah ditetesi dengan reagen Mr.
(+) : Merah
(-) : Tidak berubahh warna
Vp ( Voges Proskauer )
pada identifikasi Pseudomonas aeruginosa di media Vp yaitu
menunjukkan hasil yang negatif dikarenakan terbentuknya cincin merah
setelah ditetesi dengan reagen Vp1 dan Vp2 .
(+) : Terbentuk cincin merah
(-) : tidak tebentuk
Bahan :
Bahan perbenihan : BAP, MC agar plate, NAP Pseudomonas selective
agar plate, TSIA, SIM, SC, seri media gula –gula.
Bahan pengecatan : Cat Gram, Cat Kapsul, Cat Spora
Reagen Kovaks, Immersion oil
Hari Pertama
Spesimen dicat gram, dilakukan dengan cara :
Specimen ditanam pada media isolasi Blood agar plate (BAP), Mac
Conkey agr plate, Pseudomonas selective agar plate
Inkubasikan pada suhu 37oC selama 24 jam
Hari Kedua
Hari Ketiga
c. TSIA
Hasil : M/M, H2S (-), Gas (-)
d. SIM
Hasil : Sulfur (-), Indol (+), Motility (-)
e. SC
Hasil : Positif
Pseudomonas
Jenis bakteri Pseudomonas sp
aeruginosa
SIM
-sulfur - -
-indol - +
-motility - -
Simon citrat - +
Methyl Red - -
Voges Proskauer - -
Glukosa - +
Laktosa - -
Manitol - -
Maltosa - -
Sukrosa - -
VII. KESIMPULAN
VIII. REFERENSI
Modul Praktikum Bakteriologi Klinik
BUKU ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BACTERI KLINIK PENYUSUN :
SOEMARNO PENERBIT : AKADEMI ANALIS KESEHATAN
YOGYAKARTA DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pseudomonas
Materi IDENTIFIKASI Vibrio
I. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran praktikum ini mahasiswa mampu :
A. Mengikuti sifat – sifat baktrei yang penting dalam kesehatan dan
hubungannya terhadap kesehatan manusia.
B. Memahami jenis bakteri penyebab infeksi gastrointestinal.
C. Terampil dalamisolasi dan identifikasi bakteri
Klasifikasi Vibrio
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Vibrionales
Famili : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio cholera 01
Vibrio NAG (non aglutinable)
Vibrio PAR ( para hemolitica)
Vibrio ALG ( alginolyticus)
Vibrio VUL (vulnificus)
Vibrio MIM (minicus)
Vibrio FLU (fluvialis)
Vibrio FUR (furnisii)
Vibrio HOL (holisae)
Vibrio DAM (damsela)
Vibrio merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat
motil (dapat bergerak), berhabitat alami di lingkungan akuatik dan umumnya
berasosiasi dengan eukariot. Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat
patogenisitasnya pada manusia, terutama V. Cholerae penyebab penyakit kolera di
negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi
yang buruk. Vibrio cholera adalah salah satu bakteri yang masuk dalam family
Vibrionaceae selain dari Aeromonas dan Plesiomonas, dan merupakan bagian dari
genus Vibrio.
Beberapa jenis spesies vibrio yang ditemukan pada lingkungan perairan yaitu Vibrio
alginolyticus, V. damsela, V. charchariae, V.anguilarum, V. ordalli, V. cholerae, V.
salmonicida, V. vulnificus, V. parahaemolyticus, V. pelagia, V. splendida, V. fischeri dan V.
harveyi.[1] Beberapa dari jenis vibrio tersebut umumnya dapat menginfeksi hewan-hewan laut
seperti kerang dan ikan sehingga menyebabkan penyakit yang disebut vibriosis.
Pada media biakan ditemukan bentuk kuman adalah batang bengkok atau
seperti tanda baca koma, dan dalam tubuh manusia berbentuk spiral.
Pergerakan kuman dengan flagella singlefolar. Spora (-), kapsul (-), sifat
pengecatan Gram (-)
Sifat pertumbuhan kuman pada media perbenihan :
Kuman dapat tumbuh pada media perbenihan dengan suasana aerob atau semi aerob,
kuman juga tumbuh baik pada media broth (alkali pepton water) yang ditambah NaCl
6%, pH pertumbuhan kuman pada media biakan adalah 6,4 -10 sedangkan pH
optimum untuk pertumbuhan adalah 8,5 - 9,5. Pada pH asam kuman tidak dapat
tumbuh.
Media selektifnya adalah alkali pepton water, dimana pada media ini kuman cepat
tumbuh 6-18 jam.
Reaksi yang terjadi pada media biokimia dan media gula – gula yaitu :
1. Media Biokimia
a. TSIA
hasil dari pengamatan dari uji TSIA pada Vibrio menunjukkan
hasil :
Lereng/Dasar : Merah/ Kuning
H2S : Negatif
Gas : Negatif
Warna Merah/Kuning pada media ini karena Vibrio pada
media TSIA hanya dapat memfermentasi glukosa nya saja. H2S
negatif karena H2S tidak melepaskan oleh enzym dari suatu
asam amino yang mengandung sulfur dan tidak membentuk
warna hitam . Dan gas negatif disebabkan karena bakteri tidak
dapat menghasilkan gas pada media.
b. SIM
Sulfur (-) : hal ini karena tidak menunjukkan adanya warna
kehitaman pada media SIM dan menandakan tidak adanya
sulfur.
Indol (+) : hal ini karena menunjukkan adanya cincin merah
yang terbentuk setelah ditetesi dengan reagen kovak, tetapi
media juga dapat menjadi negatif.
Motiity (+) : hal ini karena menunjukkan adanya kabut di
daerah sekitar bekas tusukan.
c. SC
SC (+)hal ini karena bakteri menggunakan sitrat sebagai karbon untuk
energinya dan merubah warna BTB ( Bromtymol blue ). Tetapi media
juga dapat negatif.
(+) : Biru
(-) : Hijau
(±) : Atas Biru, Bawah Hijau
d. MrVp
Mr ( Methyl Red )
pada identifikasi Vibrio di media Mr yaitu menunjukkan hasil
positif dikarenakan media terjadi perubahan warna setelah ditetesi
dengan reagen Mr.
(+) : Merah
(-) : Tidak berubahh warna
e. Vp ( Voges Proskauer )
pada identifikasi Vibrio di media Vp yaitu menunjukkan hasil yang negatif
dikarenakan tidak terbentuknya cincin merah setelah ditetesi dengan
reagen Vp1 dan Vp2 .
(+) : Terbentuk cincin merah
(-) : tidak tebentuk
Hari Kedua
Hari Ketiga
Koloni tersangka dari media TCBS dan Mac Conkey agar plate
kemudian dibiakkan kembali pada media TSIA,SIM, SC, dan pada
seri gula – gula
Inkubasi selama 37oC selama 24 jam.
Hari Keempat
e. SIM
Hasil : Sulfur (-), Indol (+) tapi dapat juga negatif, Motility (+)
f. SC
Hasil : Sering kali positif, tapi dapat juga negatif
g. Mr ( Methyl Red )
Hasil : Positif
h. Vp ( Voges Proskaeur )
Hasil : Negatif
i. Gula – gula
Hasil : Glukosa (+/Gas), Laktosa (-/+), Manitol (-), Maltosa (-), Sukrosa (-)
X. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat inokulasi dan mengidentifikasi
bakteri vibrio.
XI. REFERENSI
Modul Praktikum Bakteriologi Klinik
https://id.wikipedia.org/wiki/Vibrio
BUKU ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BACTERI KLINIK PENYUSUN :
SOEMARNO PENERBIT : AKADEMI ANALIS KESEHATAN
YOGYAKARTA DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TERIMAKASIH