Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
MUHAMMAD FARID, S.KH
NIM C034171015
A. Pemeriksaan Mikroskopis
B. Pembiakan Bakteri
Pembenihan atau media yaitu campuran bahan-bahan tertentu yang dapat menumbuhkan
bakteri, jamur ataupun parasit, pada derajat keasaman dan inkubasi tertentu. Pembiakan
diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi,
determinasi, atau differensiasi jenis-jenis yang ditemukan. Medium pembiakan terdiri dari:
Pembiakan dasar adalah medium pembiakan sederhana yang mengandung bahan yang
umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme dan dipakai juga sebagai
komponen dasar untuk membuat medium pembiakan lain. Medium ini dibuat dari 3 g
ekstrak daging, 5 g pepton dan 1000 ml air. Dinamakan juga bulyon nutrisi . Dengen
penambahan 15 agar-agar diperoleh apa yang dinamakan agar nutrisi atau bulyon
agar.
Medium pembiakan selektif digunakan untuk menyeleksi bakteri yang diperlukan dari
campuran dengan bakteri-bakteri lain yang terdapat dalam bahan pemeriksaan.
Dengan penambahan bahan tertentu bakteri yang dicari dapat dipisahkan dengan
mudah.
C. Uji Biokimia
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-
metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Selain itu dilihat
kemampuannyamenggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber
energy. Adapun uji biokimia yang sering dilakukan yaitu :
1. SIM (Sulfat Indol Motility)
Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat adanya
penyebaranyang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi. Hal ini menunjukan
adanyapergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini
memilikiflagella. Dari uji juga terlihat ada warna hitam, yang berarti bakteri ini
menghasilkan Hidrogen Sulfat (H2S) (Waluyo, 2004).
2. TSIA
Triple Sugar Iron Agar medium, biasanya digunakan untuk konfirmasi pengujian E.
coli dan dapat digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif yang memfermentasi
dekstrosa/laktosa/sukrosa dan produksi H2S. Dari fungsi tersebut media ini dapat
diusulkan untuk konfirmasi Salmonella dan memilahkan dari Pseudomonas yang
tumbuh pada media lain BSA dan BGA. Terjadinya fermentasi dekstrosa oleh
Salmonella akan menurunkan pH menjadi asam. Kondisi ini akan menyebabkan
perubahan phenol red (media merah) menjadi kuning. Sedangkan Pseudomonas
karena tidak mampu memfermentasi dekstrosa, maka media akan tetap berwarna
merah. Dengan demikian media ini dapat dengan mudah memilah Salmonella dari
Pseudomonas (Waluyo, 2004).
3. Simmon Sitrat
Simmon sitrat atau nama lainnya Simmons Citrate Medium mengandung amonium
dihidrogen fosfat, natrium klorida, natrium sitrat. Magnesium sulfat, agar, bromtimol
biru, aquades dan memiliki pH 6,9 (Waluyo, 2004).
D. Uji Kalatase
Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diuji.
Kebanyakan bakteri memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H2O2
menjadi H2O dan O2. Enzim katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobik
karena H2O2 yang dibentuk dengan pertolongan berbagai enzim pernafasan bersifat
racun terhadap sel mikroba. Beberapa bakteri yang termasuk katalase negatif adalah
Streptococcus, Leuconostoc, Lactobacillus, dan Clostridium.
E. Uji Sensitifitas terhadap Antibiotik
MHA (Mueller Hinton Agar) merupakan media diferensial yang digunakan untuk uji
sensitifitas terhadap beberapa antibiotik yang dilakukan dengan cara mengambil
biakan bakteri dari NB dengan menggunakan swab steril.
Identifikasi Fungi
1. Pemeriksaan langsung bahan klinis: Sejumlah kecil Bahan ditambahkan ke tetes 10%
potasium hidroksida atau lactophenol, dan coverlip diterapkan. Luncuran dipanaskan
dengan lembut untuk menghilangkan gelembung udara dan mempromosikan
klarifikasi. Beberapa laboratorium lebih memilih 20% potasium hidroksida dengan
gliserol, Giemsa, dan noda Wright juga sering bernilai. Langsung pemeriksaan hampir
selalu negatif pada histoplasmosis dan sporotrichosis Jaringan harus disisihkan dalam
formalin buffer untuk Studi histopatologis, jika ini belum dilakukan.
2. Jika ada bukti adanya infeksi fungi, media yang tepat adalah diinokulasi
3. Pemeriksaan pertumbuhan secara makroskopis dan mikroskopis harus dilakukan.
Media Kulture :
Adapun media yang direkomendasikan untuk isolasi jamur patogen dengan suhu inkubasi dan
durasi inkubasi yaitu (Terlampir)