Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI KLEBSIELLA

Pengertian
Klebsiella adalah sebuah genus gram negative bentuk batang, bakteri dengan terkemuka
polis akan berbaris kapsul. Frequent manusia pathogen organisme yang menyebabkan berbagai
penyakit terutama pneumonia, ISK, keracunan darah, spondilihs dan jaringan lunak infeksi.
Bakteri Klebsiella terdapat di mana-mana. Koloninya bisa ditemukan di kulit,
kerongkongan, ataupun saluran pencernaan. Bahkan, bakteri ini juga bisa ada pada luka steril dan
air kencing (urin). Sebenarnya, bakteri golongan ini mungkin saja ada sebagai flora alami
penghuni usus besar dan kecil. Adapun pergerakan bakteri ini ke organ lain dikaitkan dengan
lemahnya daya tahan penderita.
Klebsiella pneumonia merupakan jenis bakteri golongan Klebsiellae yang banyak
menginfeksi manusia. Ia adalah kuman oportunis yang ditemukan pada lapisan mukosa mamalia,
terutama paru-paru. Penyebarannya sangat cepat, terutama diantara orang-orang yang sedang
terinfeksi bakteri-bakteri ini. Gejalanya berupa pendarahan dan penebalan lapisan mukosa organ.
Bakteri ini juga merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit bronchitis.
Klebsiella rhinoscleromatis dan KlebsieIla ozena adalah dua bakteri Klebsiella penyebab
penyakit langka. Rhinoschleroma sendiri adalah penyakit peradangan serius yang terjadi pada
rongga hidung. Sedangkan, ozaena adalah sejenis penyakit rhinitis atrofi.

Proses Identifikasi
2.11.1 Kultur media pemupuk
Specimen ditanam pada media Brain Hearth Infusion Broth (BHIB), replikasi bakteri
saluran dari usus normal dan meningkatkan bakteri Klebsiella . Sesudah inkubasi 18-24 jam,
ditanam pada media differensial dan selektif.
2.11.2 Kultur media umum dan differensial
Media umum adalah media BAP (Blood Agar Plate) yang dipakai untuk mengidentifikasi
kemampuan bakteri dalam melisiskan sel-sel darah yang terdapat dalam media ini dapat berupa

zona lisis (alfa), (betha), dan (gamma). Bakteri Klebsiella, tumbuh sebagai koloni yang
berwarna abu-abu, smooth, cembung, mucoid atau tidak dan tidak melisiskan darah pada media
BAP.
Media differensial adalah media yang dipakai untuk identifikasi bakteri berdasarkan
dipakai untuk identifikasi bakteri berdasarkan sifat-sifat biokimia khusus dari bakteri yang
bersangkutan. Media yang dipakai untuk perbenihan bakteri adalah Mac Conkey, media ini
mengandung laktosa dan merah netral sebagai indikator, sehingga bakteri yang meragikan
laktosa akan tubuh sebagai koloni berwarna merah yang dapat membedakan dari bakteri yang
tidak meragikan laktosa yang tumbuh sebagai bakteri yang tidak berwarna. Klebsiella tumbuh
sebagai koloni yang berwarna merah muda namun tidak dapat meragikan laktosa secara
sempurna.
Ciri-ciri koloni pada media Mac Conkey besar-besar, smooth, mucoid, cembung, berwarna
merah muda-merah bata. Jika diambil dengan ose, maka akan tertarik karena pada koloni
memiliki kapsul
2.11.3 Identifikasi akhir
Koloni dari media padat diidentifikasi oleh bentuk reaksi biokimia dan tes aglutinasi
mikroskop dengans serum spesifik. (jawetz, et al, 2001). Media yang digunakan untuk reaksi
biokimia adalah (Gani A, 2003) :
1. Triple Sugar Iron agar (TSIA)
Media ini terdiri dari 0,1 % glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa, fernik sulfat untuk
pendeteksian produksi H2S, protein, dan indicator Phenol red. Klebsiella bersifat alkali acid,
alkali terbentuk karena adanya proses oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang
bersifat alkali denga adanya phenol red maka terbentuk warna merah, Klebsiella memfermentasi
glukosa yang bersifat asam sehingga terbentuk warna kuning (Jawtz, et al, 2001).
2. Sulfur Indol Motility (SIM)
Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk mengetahui
pembentukan H2S, indol dan motility dari bakteri. Hampir semua bakteri Klebsiella membentuk
indol kecuali tipe pneumonia dan ozaenae. Motility negatif sesuai dengan morfologi Klebsiella
yang tidak memiliki flagella. sedangkan pembentukan H 2S juga tak terlihat pada semua jenis
Klebsiella
3. Citrate

Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon akan menghasilkan natrium
karbonat yang bersifat alkali, dengan adanya indicator brom tymol blue menyebabkan terjadinya
warna biru. Pada bakteri Klebsiella, hanya jenis rhinos yang tidak memanfaatkan sitrat, sehingga
pada penanaman media sitrat hasilnya negative. Sedangkan spesies Klebsiella lainnya seperti
pneumonia, oxytoca, dan ozaenae menunjukkan hasil positif pada media ini.
4. Urea
Bakteri tertentu dapat menghidolisis urea dan membentuk ammonia dengan terbentunya wana
merah karena adanya indicator phenol red, Klebsiella pada media urea memiliki pertumbuhan
yang lambat memberikan hasil positif pada pneumonia, oxytoca atau bisa juga ozaenae karena
Klebsiella juga ada beberapa yang mampu menghidrolisis urea dan membentuk ammonia.
5. Methyl red
Media ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari beberapa bakteri yang memproduksi
asam kuat sebagai hasil fermentasi dari glukosa dalam media ini, yang dapat ditunjukkan dengan
penambahan larutan methyl red. Hampir semua Klebsiella sp memproduksi asam yang kuat
sehingga pada penambahan larutan methyl red terbentuk warna merah, kecuali pada pneumonia
dan oxytoca yang juga dapat memberikan hasil negatif
6. Voges Proskauer
Bakteri tertentu dapat memproduksi acetyl metyl carbinol dari ferentasi glukosa yang dapat
diketahui dengan penambahan larutan voges proskauer, Klebsiella ozaenae dan rhinos tidak
memproduksi acetyl methyl carbinol sehingga penanaman pada media ini meberikan hasil
negative, berbeda dengan jenis pneumonia dan oxytoca yang mampu memberikan hasil positif
pada media ini.
7. Fermentasi Karbohidrat
Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri memfermentasikan jenis karbohidrat,
jika terjadi fermentasi maka media terlihat berwarna kuning karena perubahan pH menjadi asam.
Klebsiella sp memfermentasi glukosa, maltose sedangkan sukrosa tidak difermentasikan pada
jenis rhinos atau bisa juga ozaenae.
Klebsielal dapat bumbuh dengan baik pada media pembenihan seperti pada media
Blood Agar Plate (BAP), Endo agar, dan Mac Conkey Agar Plate pad suhu 37C. Ciri-ciri
pertumbuhan koloni Klebsiella pada media-i media pembenihannya yaitu (Soemarno,2000);
a) Media Mac Conkay Agar (MCA)

Klebsiella pada media Mac Conkey memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu memiliki koloni besarbesar, smooth, cembung, berwarna merah muda sampai merah bata bersifat mucoid yakni pada
saat koloni diambil dengan ose akan kelihatan molor seperti tali atau benan (elastic)
b) Media Endo Agar
Klebsiella pada media Endo agar memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu memiliki koloni kecil
sampai besar, berwarna merah muda sampai merah tua,cembung dan mucoid.
c) Media BAP (Blood Agar Palte)
Klebsiella pada media BAP memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu koloni besar, putih-abu-abu,
smooth, cembung, mucoid atau tidak, dan anhaemolytis.
d) Uji biokimia
Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi biokimia, yang biasa

dilakukan diantaranya:
TSIA (Tripel Sugar Iron Agar)
Digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif batang, untuk melihat kemampuan meragi
glukosa dan sukrosa atau laktosa.

Fermentasi karbohidrat/gula-gula
Uji gula-gula dilakukan untuk menentukan kemampuan dari bakteri untuk menfermentasikan
beberapa jenis gula-gula seperti glukosa, laktosa, maltose, manitol dan sukrosa.
MR/VP (methyl red /voges proskauer)
Uji ini dilakukan untuk menentukan organisme yang memproduksi dan mengelola asam dan
produk-produknya dari hasil fermentasi glukosa, memperlihatkan kemampuan sistem buffer dan
menentukan organism yang menghasilkan prosuk netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari
hasil fermentasi glukosa

SIM(sulfur, indol, motility)


Uji ini untuk mengetahui pergerakkan bakteri, produksi indol dan pembentukkan gas H2S

Simon Citrate (SCA)


Uji ini dilakukan untuk menentukkan bakteri yang menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon

Pembahasan
Hari kedua (II)

Terjadi kekeruhan pada media BHIB yang menandakan adanya pertumbuhan bakteri pada media

tersebut.
Bakteri berbentuk bacil dan streptobacil. Bakteri berwarna merah artinya bakteri luntur pada
pelunturan dengan alcohol, namun mampu mengikat zat warna pembanding yaitu safranin
sehingga berwarna merah.
Hari ketiga (III)

a) Media Mac Conkay Agar (MCA)


Pada media MCA didapatkan pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri ukuran koloni besarbesar, berwarna merah muda, smooth, cembung, keping dan mucoid.
b) Media ENDO agar
Pada media Endo agar didaptkan hasil pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri berukuran
sedang sampai besar, smooth, cembung, keping, berwarna merah muda-merah mengkilat, dan
sifat mucoid sangat jelas terlihat.
c) Media BAP (Blood Agar Plate)
Pada media BAP didapatkan hasil pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri memiliki koloni
yang besar, berwarna putih - abu-abu, smooth, mucoid, cembung, serta anhaemolytis.
Anhaemoysis artinya tidak terdapat zona disekitar koloni.
Hari keempat (IV)
a) TSIA

Seluruh bagian pada media TSIA mengalami perubahan menjadi kuning, baik pada lereng
ataupun dasar. Ini menunjukkan bahwa bakteri mampu menfermentasikan ketiga gula-gula dalam
media TSIA (glukosa, laktosa, dan sukrosa) sehingga menghasilkan asam yang membuat media

berwarna kuning.
Tidak terdapat endapan hitam pada media yang menandakan bahwa bakteri tidak memiliki
enzim desulfurase. Enzim tersebut digunakan menghidrolisis asam amino dengan gugus samping
SH sehingga akan menghasilkan H2S yang bereaksi dengan FeSO4 dan membentuk endapan

hitam FeS.
Adanya ruangan kosong atau udara pada media menandakan bahwa bakteri mampu

menghasilkan gas.
b) KIA
Pada penanaman pada media KIA didapatkan hasil alkali acid yang menandakan bahwa bakteri
mampu menfermentasikan gula-gila dalam media tersebut.

c) LIA
Pada LIA didapatkan hasil positif karena terjadi perubahan warna dari warna asal yaitu warna
ungu menjadi kuning pada dasarnya (menjadi acid)
Hari kelima (V)

Gula-gula
Hasil positif didapatkan pada seluruh gula-gula yang digunaka baik glukosa, maltose, laktosa,
sukrosa dan manitol. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna indicator yang
terdapat dalam media ini yaitu dari biru menjadi kuning. Perubahan warna tersebut disebabkan
karena bakteri yang tumbuh di dalamnya mampu memfermentasikan gula-gula tersebut berupa

produk asam.
SIM :
S (sulfur) : Bakteri tidak menghasilkan sulfur. Hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya
endapan hitam pada media, karena bakteri ini tidak mampu mendesulfurasi cysteine yang

terkandung dalam media SIM.


- I (indol) : Reaksi indol hanya bisa dilihat ketika pertumbuhan bakteri pada media ini
ditambahkan dengan reagen Covacs. Indol dikatakan positif jika terdapat cincin merah pada
permukaannya. Warna merah dihasilkan dari resindol yang merupakan hasil reaksi dari asam
amino tryptopan menjadi indol dengan penambahan Covac's. Bakteri yang mampu menghasilkan
indol menandakan bakteri tersebut menggunakan asam amino tryptopan sebagai sumber carbon.
Pada hasil pengamatan diperoleh Indol negatif sehingga dapat disimpulkan bakteri yang tumbuh
-

tidak menggunakan asam amino tryptopan sebagai sumber carbonnya.


M (motility) : Pergerakan bakteri dapat terlihat pada media ini berupa berkas putih di sekitar
tusukan. Adanya pergerakan ini bisa dilihat karena media SIM merupakan media yang semi
solid. Pada hasil pengamatan diperoleh motility positif. Hal ini menandakan bakteri mempunyai

alat gerak dalam proses pertumbuhannya.


MR : setelah ditambahkan dengan indicator metil red, media berubah menjadi kuning Berarti

tidak terjadi fermentasi asam campuran (asam laktat, asam asetat, dan asam formiat) oleh bakteri.
VP : setelah penambahan KOH 10 % dan -nafto 1 %, warna media berubah (positif). Ini

disebabkan bakteri memfermentasikan butanadiol oleh bakteri.


Urease,hasil yang didapat adalah negatif karena warna media tidak berubah menjadi warna
merah muda.

Simmons Citrate didapatkan hasil positif(+), sebab terjadi perubahan warna pada media yakni
dari hijau menjadi biru. Ini disebabkan bakteri Kelbsiella merupakan salah satu spesies yang
menggunakan sitrat sebagai sumber karbon untuk metabolisme dengan menghasilkan suasana
basa.

Anda mungkin juga menyukai