Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum

I. Judul Praktikum : identifikasi Jamur Trichopyton sp. Pada sampel kerokan kulit
II. Hari/ Tanggal :
III. Nama Praktikan : Ilmi Nurul Miraj (PO714203181012)
IV. Nama Dosen : 1. Widarti S.Si Apt M.Mkes
2. Siti Hadijah S.Si M.Kes

A. Dasar Teori
Candida albicans telah muncul sebagai salah satu infeksi nosokemia yang penting. Candida
albicans adalah anggota flora normal terutama saluran pencernaan, juga selaput mukosa, saluran
pernafasan, vagina, uretra, kulit dan dibawah jari-jari kuku tangan dan kaki. Candida albicans
tampak sebagai ragi lonjong, kecil, berdinding tipis, bertunas, gram positif, dan memiliki
pseudohifa. Infeksi candida albicans dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi baik endogen
maupun eksogen. Penyakit yang disebabkan oleh Candida albicans dapat mengenai mulut,
vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia,
endokarditis, atau meningitis (Magdalena,2009)
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia, penyakit tersebut antara
lain candidiasis atau candidosis yaitu penyakit jamur mengenai kulit, kuku, selaput lendir dan
alat dalam yang disebabkan oleh candida. Penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh Gruby 1842,
yang disebabkan oleh candida yaitu khamir yang sering ditemukan pada manusia dan binatang
sebagai saprofit.(herawati, 2008) Candida juga dapat menimbulkan infeksi pada kuku, kelainan
ini dapat timbul karena kebersihan yang kurang baik di daerah kuku, terutama di ujung kuku.
Candida mudah tertimbun di ujung kuku sebagai akibat garukan dari kulit yang terinfeksi jamur
tersebut atau tercemar sewaktu membersihkan diri setelah defekasi.
Semua spesies Candida albicans merupakan sel ragi yang berbentuk oval (3-5 µm) dengan
blastokonidia dan pseudohifa (pseudohyphae). Candidaalbicans dapat membentuk germ tubes
danklamidokonidia terminal. Sedangkan C.glabrata dapat membentuk grem tubes, pseudohifa
dan hifa asli pada kondisi tertentu. Pada pemeriksaan histopatologi, semua spesies Candida
albicans tidak memberikan hasil yang baik dengan pewarnaan Hematoxylin eosin, tetapi
memberikan hasil yang bagus terhadap pewarnaan GMS dan Gridley. Pada kultur, umumnya
semua Candida albicansmembentuk koloni halus yang berwarna putih dan berbentuk seperti
kubah (Kumala, 2006).
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan keberadaan jamur Candida albicans pada sampel
kerokan kuku.
C. Prinsip Praktikum
Mengidentifikasi keberadaan jamur Candida albicans pada sampel kerokan kuku pada media
sabouraud dextrose agar yang ditambahkan kloramfenikol untuk menghambat pertumbuhan
bakteri.
D. Alat dan Bahan
Alat :
 Cawan petri
 Ose
 Mikroskop
 Lampu spiritus
 Autoklav
 Scalpel
 Kaca objek
 Incubator
Bahan
 Sampel kerokan kuku
 Media sabouraoud dextrose agar
E. Prosedur Kerja
Persiapan pembuatan media
1. Timbang sebanyak 65,0 gram media Sabouraud dextrose agar (SDA), kemudian di
larutkan dengan aquadest sedikit demi sedikit hingga 1 liter labu erlemeyer
2. Kemudian tutup dengan kapas dilapiskan kembali dengan aluminium foil
3. Selanjutnya media dipanaskan beberapa menit, hingga semua media itu terlarut dengan
sempurna
4. Setelah itu steriliskan di dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210 c, tekanan 1
atm.
5. Setelah waktu selesai di tunggu beberapa menit, tunggu hingga temperature turun menuju
ke angka nol.
6. Kemudian autoclave di buka, media di keluarkan. Diamkan di temperature kamar hingga
suhunya mencapai 500C.
7. Setelah itu dituang ke Petridis dengan volume masing-masing 20ml 8. Petridis di goyang
perlahanlahan hingga media merata di dalamnya 9. Setelah itu dibungkus dengan kertas
perkapen, masukkan kedalam kantung plasrik, disimpan pada suhu 40C sebelum dipakai.
Pembuatan larutan Lactophenol cotton blue (LPCB)
1. Ditimbang sebanyak 20 gram Kristal fenol dilarutan dalam penangas
2. Setelah larut tambahkan Asam laktat 20ml
3. Tambahkan Gliserol 40ml
4. Tambahkan Aqua destilat 20ml Campur diatas uap air panas dengan hati-hati, dengan
tinta parker biru 2-3 tetes
Pengambilan sampel kerokan kuku
1. Kulit yang mengalamin kelainan dibersihkan dengan alkohol 70%
2. Kemudian kulit di kerok pada bagian yang mengalamin kelainan dengan scafel steril
3. Kerokkan kulit di tampung dengan cawan Petridis steril
4. Sampel kerokkan kulit tersebut dibawah ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
Penanaman sampel pada media
1. Menambahkan suspense sampel pada media SDA, disebarkan dengan bantuan batang
bengkok berbentuk huruf L, media diinkubasi selama seminggu
2. Setelah diinkubasi, dilakukan pengamatan makroskopik dan mikroskopik koloni yang
tumbuh pada media SDA.
Pertumbuhan koloni
Setelah pertumbuhan jamur maka dilakukan pemeriksaan direk smear dengan cara sebagai
berikut:
1. Menyediakan objek glass
2. Kemudian koloni diletakkan pada permukaan objek glass yang sudah diberi satu tetes
alkohol 70%
3. Diambil sedikit koloni dengan ose jarum dari biakkan jamur.
4. Jamur tersebut diratakan dengan menggunakan ose jarum secara hati-hati pada
permukaan objek glass
5. Setelah itu ditambahkan 1-3 tetes larutan lactophenol cotton blue
6. Kemudian ditutup sediaan tersebut dengan deck glass kemudian diperiksa dibawah
mikroskop pembesaran objektif 10X dan 40X.
F. Hasil
Morfologi Keterangan

Koloni C. albicans berwarna putih


kekuningan, menimbul di atas permukaan
media, mempunyai permukaan yang pada
permulaan halus dan licin dan dapat agak
keriput dengan bau ragi yang khas.
Hifa Panjang bervariasi, lebar 4 mikrometer,
pseudohyfa (hifa semu), ujung membullat
Daftar Pustaka

Andini, puspa. 2018. IDENTIFIKASI Candida sp PADA URINE INFEKSI SALURAN KEMIH
PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.
ADAM MALIK MEDAN. Medan : repository poltekkes
Khusnul, K, dkk. 2018. IDENTIFIKASI JAMUR CANDIDA SP PADA KUKU JARI TANGAN
DAN KUKU KAKI PETANI DUSUN PANAIKANG DESA BONTOLOHE
KECAMATAN RILAU ALE KABUPATEN BULUKUMBA. Makassar : Jurnal Media
Laboran, Volume 8, Nomor 1.
Kumala W, 2006. Mikologi dasar kedokteran. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti.
Keumala, Vivi. 2016. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI PADA CANDIDA ALBICANS.
Semarang : Jurnal Kedokteran Syiah Kuala

Anda mungkin juga menyukai