Anda di halaman 1dari 9

KIMIA K

LINIKII

TES

FUNGSI
HAT
I
Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya
dirongga perut bagian kanan atas. Organ ini mempunyai
peran yang penting karena merupakan regulator dari
semua metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Tempat sintesa dari berbagai komponen protein,
pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zatlain yang
sangat vatal. Selain itu, juga merupakan tempat
pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat
pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi)
hormon-hormon steroid seperti estrogen.

Hat
i
Apa itu tes
fungsi hati ?

Tes fungsi hati atau lebih dikenal dengan liver


panel atau liver function test adalah
sekelompok tes darah yang mengukur enzim
atau protein tertentu di dalam darah anda. Tes
fungsi hati umumnya digunakan untuk
membantu mendeteksi, menilai dan memantau
penyakit atau kerusakan hati. Biasanya jika
untuk memantau kondisi hati, tes ini dilakukan
secara berkala. Atau dilakukan juga ketika Anda
memiliki risiko perlukaan hati, ketik a Anda
memiliki penyakithati, atau muncul gejala-
gejala tertentu seperti jaundice (ikterus).
Nekrosis sel terjadi maka banyak enzim dilepaskan. Yang paling berguna ialah pemeriksaan
SGOT (serum glutamine oxaloacetic transferase), yang kini dikenal sebagai ALT (alanine
Pemeriksaan aminotranfarase) dan SGPT (serum glutamic-pyruvie transfarase), yang kini dIkenal sebagai
AST (aspartate aminotransfarase). Karena SGOT terutama berasal dari hati, pemeriksaannya
laboratoriu lebih indikatif untuk kerusakan sel hati

m Pemeriksaan untuk menentukan kolestasi ganguan sekresi bilier yang tersaring ialah fosfatase
Pada hati sendiri alkali yang juga ditemukan orang lain (tulang, usus palsenta trimester ketiga). Peningkatan
Uji faal hati dapat isoenzim hepatic terjadi bila fungsi sekresi berkurang dan agaknya dibentuk oleh regurgitasi
dipakai untuk fosfatase alakali dari kanalikulus ke peredaran darah. (leucine aminopeptidase dan 5 -
menilai jenis nucleotidase merupakan enzim petunjuk fungsi sekresi empedu namun tidak diperiksa secara
kerusakan, rutin). Parameter biokimia yang baik untuk kolestasis ialah restensi asam empedu dalam
Menurut Marwoto serum. Kenaikan asam empedu serum pada puasa selalu menandakan gangguan sekresi
Wirasmi (2010) empedu.
jenis kerusakan Pemeriksaan plasma untuk menggambarkan kapasitas sintetik hepatosit ialah kadar albumin dan
dapat dibagi waktu protrombin. Pada penyakit hati kronik (mis. sirosis), penurunan albumin mencerminkan
menjadi empat, kegagalan fungsi hati untuk kompensasi. Dibandingakn albumin, paruh waktu protrombin lebih
yaitu pendek, sehingga penurunan waktu protrombin/waktu pendarahan yang memanjang dapat
ditemukan pada awal Sebelum biopsi atau operasipada pasien yang terduga
penyakit. mempunyai menahun, seharusnya dilakukan
penyakit hati pendarahan.
protrombin/waktu pemeriksaan wakt
u
Pengukuran bilirubin (B1 dan B2) paling sering dilakukan kebersamaan nya pada aliran eksresi
(metabolik) bilirubin dengan anion organik (mis.bromsulphalein) merupakan dasar pemeriksaan
fungsi hati sensitif, terutama uji BSP.
SGOT(Serum Glutamik Oksaloasetik
Transferase) atau AST ( Aspartat
Amino Transferase)

SGOT (Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase) adalah enzim


transaminase sering juga disebut AST (Aspartat Amino Transferase)
katalisator perubahan dari asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat.
Enzim ini berada pada serum dan jaringan terutama dan hati dan jantung.
Pelepasan enzim yang tinggi ke dalam serum menunjukkan adanya kerusakan
utama pada jaringan jantung dan hati. Pada penderita infark jantung, SGOT
akan meningkat setelah 12 jam dan mencapai puncak setelah 24-36 jam
kemudian, dan akan kembali normal pada hari ke tiga sampai hari ke lima.
(Sutedjo, AY. SKM, 2008)

SGOT atau AST harga normalnya pada laki-laki 5-17 U/L, padaperempuan 5-
15 U/L. SGOT dalam darah meninggi biasanya karenaada hemolisis dan pada
bayi baru lahir. Kenaikan 10-100 kali lipat dari normal bila terjadi Infark yang
disebabkan oleh otot jantung,Hepatitis yang disebabkan oleh virus, Nekrosis
yang disebabkanoleh sel hati karena keracunan dan sirkulasi darah
terganggusehingga dapat terjadi shock atau hipoksemia (Darmanto, 2001. hh
:60
SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamik PiruvatTransaminase, SGPT atau juga

SGP dinamakan ALT ( Alanin Aminotransferase) merupakan enzim yang


banyak ditemukan padasel hati serta efektif untuk

T mendiagnosis destruksi
hepatoselular.Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung,
ginjaldan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggidaripada

Serum SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkanpada proses kronis
didapat sebaliknya (Raymond 2008, hh. 10-11).

Glutamik
Piruvat
Transferase
SGPT dalam darah harga normalnya pada laki-laki 5-23 U/L,pada perempuan 5-19
U/L. SGPT dalam darah meningkat biasanyakarena ada hepatitis yang disebabkan
oleh virus, nekrosis sel hatikarena keracunan, dan shock atau hipoksemia
(Darmanto,2001. hh :61)
Diagnosis penyakit hati dengan dengan menggunakan hasil pemeriksaan laboratorium
pada dasarnya adalah untuk mendapatkan informasi mengenai fungsi, keutuhan sel, dan
etiologi penyakit hati, dengan cara menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium. Penafsiran
hasil pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis penyakit hati tidak dapat menggunakan
satu jenis hasil pemeriksaan laboratorium saja, tetapi menggunakan gabungan beberapa hasil
pemeriksaan. Hal itu disebabkan oleh sifat hasil pemeriksaan laboratorium pada penyakit hati
yang tidak spesifik dan sensitif. Bersifat tidak spesifik karena hasil pemeriksaan fungsi hati
dan keutuhan sel hati dipengaruhi oleh kelainan diluar hati (factor ekstrahepatik). Bersifat
tidak sensitive karena daya cadang fungsi hati sangat besar dan daya regenerasi sel hati
sangat cepat sehingga pada kelainan hati yang ringan, baik kerusakan awal sel hati maupun
kerusakan jaringan hati yang belum luas

Digunakan metode spektrofotometri untuk mengukur kadarSGOT dan SGPT dalam


serum, karena metode ini sangat cepat danmudah, namun kemungkinan dapat juga
menghasilkan hasil yangtidak akurat. Dimana digunakan spektrofotometri dengan
panjanggelombang 365 nm karena pada panjang gelombang tersebutsampel akan memberikan
serapan yang maksimum.
1. Peningkatan Kadar tinggi
kadar SGOT/SGPT >20x nilai normal
dijumpai padahepatitis viral akut, nekrosis
hati (akibat toksisitas obat atau zatkimia).

2. Peningkatan kadar sedang


3-10x nilai normal dijumpai pada infeksimononuclear,
hepatitis kronis aktif, obstruksi empedu ekstrahepatic,
sindroma Reye dan infark miokardium (SGOT>SGPT).

3.Peningkatan Kadar rendah


Peningkatan 2 hingga
Interpretas 3x nilai normal dijumpai pada pankreatis,perlema
kan hati, sirosis Laennec, sirosis biliaris
i Data

Anda mungkin juga menyukai