Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH TROMBOSIT

A. Pengertian trombosit
Trombosit (keping-keping darah) adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter
2-4 mm yang berasal dari megakariosit. Hitung trombosit normal dalam darah tepi adalah
150.000 –400.000 /μl dengan proses pematangan selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang.
Trombosit dihasilkan oleh sumsum tulang (stem sel) yang berdiferensiasi menjadi
megakariosit. Megakariosit ini melakukan reflikasi inti endomitotiknya kemudian volume
sitoplasma membesar seiring dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatannya,
kemudian sitoplasma menjadi granula dan trombosit dilepaskan dalam bentuk platelet / keping-
keping. Enzim pengatur utama produksi trombosit adalah trombopoetin yang dihasilkan di
hati dan ginjal, dengan reseptor C-MPL serta suatu reseptor lain, yaitu interleukin.
Trombosit atau platelet sangat penting untuk menjaga hemostasis tubuh. Adanya abnormalitas
pada vaskuler, trombosit, koagulasi, atau fibrinolisis akan menggangu hemostasis sistem
vaskuler yang mengakibatkan perdarahan abnormal / gangguan perdarahan.
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 –450.000 per mmk darah. Dikatakan
trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 –150.000 per mmk darah.
Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka akan cenderung terjadi
perdarahan. Jikajumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi
perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi
perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan
pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi
perdarahan spontan dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan
lebih berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian
daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan
Kelainan Perdarahan ditandai dengan kecenderungan untuk mudah mengalami
perdarahan, yang bisa terjadi akibat kelainan pada pembuluh darah maupun kelainan pada darah.
Kelainan yang terjadi bisa ditemukanpada faktor pembekuan darah atau trombosit. Dalam
keadaan normal, darah terdapat di dalam pembuluh darah (arteri, kapiler dan vena). Jika
terjadi perdarahan, darah keluar dari pembuluh darah tersebut, baikke dalam maupun ke luar
tubuh. Homeostatis adalah cara tubuh untuk mengentikan perdarahan pada pembuluh darah
yang mengalami cedera.Hal ini melibatkan 3 proses utama:
a.Konstriksi (pengkerutan) pembuluh darah
b.Aktivitas trombosit (partikel berbentuk seperti sel yang tidak teratur, yang terdapat di
dalam darah dan ikut serta dalam proses pembekuan
c.Aktivitas faktor-faktor pembekuan darah (protein yang terlarut dalam plasma).
Kelainan pada proses ini bisa menyebabkan perdarahan ataupun pembekuan yang berlebihan,
dan keduanya bisa berakibat fatal.
B. Struktur Trombosit
Trombosit berukuran sekitar 1 –4 mikron, bagian selnya membentuk seperti
piringan, dan trombosit tidak memiliki inti sel. Walaupun tidak memiliki inti, trombosit
masih dapat melakukan sistesis protein karena memiliki kandungan RNA di dalam
sitoplasmanya. Diameter selnya berkisar antara 2-3 mikro.
Trombosit memiliki sistem membran tiga lapis (trilaminar) dan sistem membran
yang memiliki ruang (kanalikuli). Membran ini berfungsi sebagai pelindung trombosit
dari lingkungan luar sel. Membran trombosit ini kaya akan fosfolipid yang akan membantu
dalam proses pembekuan darah. Pada bagian sub membran trombosit terdapat komponen
mikrofilamen yang disebut trombastin. Komponen ini memiliki fungsi seperti aktomiosin yang
berperan dalam kontraksi otot.
Di dalam sitoplasma trombosit terdapat berbagai organel sel organel dan struktur
penting lainnya, antara lain adalah mikrotubulus, nukletida, lisosom, granula, dll. Antigen
trombosit, pada permukaan trombosit juga ditemukan antigenpenting yang merupakan
penyebab penyakit autoimun terhadap trombosit. Atigen ini disebut Human Platelet Antigen
(HPA).

C. Produksi Trombosit
Trombosit dihasilkan dalam sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma pada
megakariosit. Megakariosit mengalami pematangan melalui replikasi endomitotik yang
menyebabkan volume sitoplasma setiap kali jumlah lobus nukleus bertambah menjadi dua kali
lipat. Tahap awal terjadi invaginasi membran plasma yang berkembang sepanjang pembentukan
megakariosit menjadi anyaman yang bercabang-cabang. Tahap perkembangan tertentu yang
bervariasi terutama pada tahap nukleus berjumlah delapan, sitoplasma menjadi granular.
Megakariosit berukuran sangat besar dengan satu nukleus berlobus yang terletak di tepi.
Trombosit terbentuk dari ujung-ujung perluasan sitoplasma megakarit. Tiap megakariosit
menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu dari differensiasi sel sampai menjadi
trombosit adalah sekitar 10 hari (Hoffbrand dan Moss, 2016).

D. Fungsi Trombosit
Fungsi utama trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Bila terdapat luka,
trombosit akan berkumpul ke tempat luka kemudian memicu pembuluh darah untuk mengkerut
(supaya tidak banyak darah yang keluar) dan memicu pembentukan benang-benang
pembekuan darah yang disebut dengan benag-benang fibrin. Benang-benang fibrin tersebut
akan membentuk formasi seperti jaring-jaring yang akan menutupi daerah luka sehingga
menghentikan perdarah aktif yang terjadi pada luka. Selain itu, ternyata trombosit juga
mempunyai peran dalam melawan infeksi virus dan bakteri dengan memakan virus dan
bakteri yang masuk dalam tubuh kemudian dengan bantuan sel-sel kekebalan tubuh lainnya
menghancurkan virus dan bakteri di dalam trombosit tersebut.
Namun, dengan sifat trombosit yang mudah pecah dan bergumpal bila ada suatu
gangguan, trombosit juga mempunyai peran dalam pembentukan plak dalam pembuluh darah.
Plak tersebut justru dapat menjadi hambatan aliran darah, yang seringkali terjadi di dalam
pembuluh darah jantung maupun otak. Gangguan tersebut dapat memicu terjadinya stroke
dan serangan jantung. Oleh karena itu, pada pasien-pasien dengan stroke dan serangan jantung
diberikan obat-obatan (anti-platelet) supaya trombosit tidak terlalu mudah bergumpul dan
membentuk plak dipembuluh darah.

E. Kelainan
1.ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)
ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu kelainan darah yang
penyebabnya berkaitan erat dengan sistim imun atau kekebalan tubuh manusia. ITP adalah
kelainan pada sel pembekuan darah atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga
menimbulkan pendarahan. Normalnya trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per kilometer
darah. Tapi pada penderita ITP jumlah trombositnya hanya 20 ribu-25 ribu per kilometer darah.
Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau
sering mimisan.
Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam
Berdarah. Penyebab pastinya sampai hari ini masih dalam tahap penelitian. Ini merupakan
suatu keadaan yang cukup sulit. Karena pada masing-masing orang pun ego imunnya
berbeda-beda. Ada yang berat, ada yang ringan, ada yang respons dengan obat, ada pula yang
tidak respons dengan obat
2.Trombositopenia
Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit kurang
dari200.000/mm3dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan risikopendarahan
hebat, bahkan dengan cedera ringan atau perdarahan spontan kecil.Trombositopenia primer
dapat terjadi akibat penyakit otoimun yang ditandai oleh pembentukan antibodi terhadap
trombosit, misalnya pada :
a.Penggantian darah yang masif atau transfuse ganti(karena platelet tidak dapat
bertahan di dalam darah yang ditransfusikan).
b.Pembedahan bypass kardiopaskuler.
c.Keadaan-keadaan yang melibatkan pembekuan dalam pembuluh darah
(komplikasi kebidanan, kanker, keracunan darah, akibat bakteri gramnegative, kerusakan
otak
d.traumatic.

Sebab-sebab Trombositopenia sekunder adalah berbagai obat atau infeksi virus atau
bakteri tertentu, misalnya pada penyakit:
a.Infeksi HIV.
b.Obat-obatan (heparin, kunidin,kuinin, antibiotic yang mengandung sulfa,
beberapa obat diabetes per-oral, garam emas, rifamicin).
c.Infeksi berat disertai septicemia (keracunan darah).
3.Trombositosis
Trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit diatas 400.000/mm3dalam
sirkulasi. Dan ini berkaitan dengan peningkatan risiko trombosit dalam system
pembuluh. Apabila terjadi berkepanjangan akan mengalami memar dan perdarahan, karena
trombosit habis terpakai. Trombositosis dibagi menjadi dua yaitu:
a.Trombositosis primer
Trombositosis primer dapat terjadi pada polisitemia vera atau leukemia grunulomasitik
kronik dimana bersama kelompok sel lainnya mengalami poliferasi abnormal sel megakariosit
dalam sumsum tulang.
b.Trombositosis sekunder
Terjadi akibat infeksi, olahraga, ovulasi, dan stress atau kerja fisik disertai
pengeluaran trombosit dari pool cadangan ( dari limpa) atau saat terjadinya peningkatan
permintaan sumsum tulang seperti pada pendarahan atau pada anemia hemolitik. Jumlah
trombosit yang meningkat juga ditemukan pada orang yang limpanya sudah dibuang
dengan pembedahan. Limpaadalah tempat penyimpanan dan penghancuran utama
trombosit, splenektomi tanpa disertai pengurangan pembentukan sumsum tulang juga
dapat menyebabkan trombositosis

Anda mungkin juga menyukai