Anda di halaman 1dari 67

SISTEM

ENDOKRIN

1
SISTEM ENDOKRIN
 Sistem endokrin : sistem pengatur yg
mengkoordinasi &mengintegrasikan berbagai
proses dalam tubuh dg cara melepaskan
messenger kimia yg disebut hormon
 Endokrin = sekresi ke dalam
 Endokrin = sekresi internal  ke dalam ruang
ekstrasel sekeliling sel pensekresi

2
KELENJAR ENDOKRIN
 Kelenjar endokrin = sekret yang dibuat tidak
meninggalkan kelenjarnya melalui saluran
pengeluaran, ttp sekresi berdifusi langsung dari sel
kelenjar ke dalam aliran darah di jaringan kelenjar
 Disebut juga kelenjar buntu
 Sekret yang dihasilkan = hormon

3
HORMON
 Mrp bahan organik khusus yang berfungsi sebagai pengatur
biologis
 Senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh suatu
organisme, yang bekerja dalam organisme tsb sebagai
suatu messenger kimia.
 Hormon kebanyakan mrp derivat asam-asam amino
 Bagian tubuh yang fungsinya dipengaruhi oleh hormon,
lazimnya disebut daerah sasaran/organ sasaran.

4
Kategori Hormon
1. Hormon Steroid
 Disusun o/ kolesterol
 Diproduksi o/ gonad dan korteks adrenal
 Mis : testosteron, progesteron, estrogen, kortisol&
aldosteron
2. Hormon Non Steroid
 Disusun oleh asam-asam amino
 Dihasilkan oleh kelenjar lainnya
 Sebagian besar hormon termasuk dalam kelompok ini
 Mis : hormon protein (prolaktin), hormon peptida (ADH),
hormon katekolamin (epinefrin & nor epinefrin)
5
SISTEM ENDOKRIN

6
7
Pengendalian hormon
1. Pengendalian hipotalamus
 Hipotalamus memproduksi faktor pengatur kimia –
pelepasan dan penghambatan
 Faktor pengatur ini bekerja pada kelenjar pituitari
anterior
2. Pengendalian sistem saraf
 Impuls saraf ke pituitari posterior
 Stimulasi otonom pada medula adrenal

3. Kadar hormon yang bersirkulasi


 Beberapa hormon tertentu dikendalikan olehsistem
umpan balik negatif

8
MEKANISME KERJA HORMON (1)
1. Aktivasi sistem adenilat siklase (mediator intrasel)

9
MEKANISME KERJA HORMON (2)
2. Aktivasi gen

3. Mempengaruhi permeabilitas membransel


Mis: Insulin  laju masuknya glukosa ke sel hati meningkat;
hormon pertumbuhan meningkatkan laju masuknya asam
amino
10
KELENJAR PINEAL (1)
 Letak : Pada bag atas ventrikel ke-3 otak atau posterior
thdp otak bagian tengah
 = Epifisis
 Dari klnjr tsb dapat diisolasi melatonin, serotonin,
norepinefrin & histamin
 Hormon yang disekresi : melatonin (disintesis dari
serotonin dg bantuan enzim hidroksi-indol-o-metil
transferase)
 Fungsi : mengatur modulasi pola bangun dan tidur manusia
& fotoperiodik

11
KELENJAR PINEAL (2)

12
KELENJAR PITUITARI (1)
 Letak : di dasar tengkorak, fossa hipofisis tulang stenoid
 Ada 2 lobus: anterior, posterior. Diantara keduanya: pars
intermedia
 Lobus anterior  adenohipofisis:
1) Hormon pertumbuhan-Human Growth
Hormon/somatotropin (STH)
2) Hormon tirotropin  kendali klnjr tiroid dalam
menghasilkan tiroksin
3) Hormon adrenokortikotropin (ACTH)
4) Hormon Melanocytes Stimulating Hormone (MSH)

13
KELENJAR PITUITARI (2)

14
KELENJAR PITUITARI (3)
5) Hormon gonadotropik :
 FSH (follicle-stimulating hormone)  merangsang
perkembangan folikel Graaf dlm ovarium &
pembentukan spermatozoa dlm testis
 LH (Luteinizing hormone) atau ICSH (Interstitial-Cell
Stimulating Hormone)  mengendalikan sekresi
estrogen, progesteron dlm ovarium & testosteron dlm
testis
 Luteotropin, LTH/prolaktin  mengendalikan sekresi
ASI, mempertahankan adanya korpus luteum selama
kehamilan

15
KELENJAR PITUITARI (4)

 Lobus posterior  neurohipofisis


Hormon antidiuretik (ADH)  mengatur air dalam
ginjal/mengurangi output urin
Hormon oksitosin  mengatur kontraksi uterus,
pengeluaran ASI

16
KELENJAR PITUITARI (4)

17
Hormon pertumbuhan (1)

 HGH (Human Growth Hormone)


 Disebut juga somatotropin (STH)
 Fungsi :
 Menstimulasi pertumbuhan

 sintesis protein (memudahkan transpor as.amino


melalui membran sel)
 penggunaan KH  kadar glukosa >>, shg sekresi
insulin >>
 metabolisme lemak

18
Hormon pertumbuhan (2)

Pengaturan sekresi hormon pertumbuhan


 Dikendalikan oleh 2 faktor dalam hipotalamus

1. Faktor pembebas hormon pertumbuhan (Growth


Hormone-Releasing Factor = GRF)
2. Faktor penghambat pembebasan hormon
pertumbuhan (Growth Hormone Release Inhibiting
Factor = GRIF)  somatostatin

19
Hormon tirotropik
 = Hormon penstimulasi tiroid (Thyroid-Stimulating Hormone =
TSH)
 Fungsi:

 Menstimulasi kelenjar tiroid  sintesis & sekresi tiroksin (T4)


& triiodotironin (T3)
 Meningkatkan jumlah cAMP (second messenger) dalam sel
tiroid  meningkatkan semua aktivitas sel
 Pengaturan sekresi tirotropin
 oleh Thyrotropin-Releasing Factor = TRF)
Umpan balik melibatkan TRF, TSH dan hormon tiroid : Jika
hormon tiroid yang bersirkulasi >>, maka sekresi TSH & TRF
dihambat
20
Adrenokortikotropin
 = Hormon adrenokortikotropik (Adrenocorticotropic Hormone =
ACTH)
 Fungsi :
 Bekerja pada korteks adrenal  seluruh hormon korteks
adrenal (terutama glukokortikoid) disekresi di bwh pengaruh
ACTH
 Lipolisis  kadar asam lemak darah >>
 Pengaturan sekresi
 Hipotalamus mensekresi faktor pembebas kortikotropin
(corticotropin-releasing factor = CRF).
 Mekanisme umpan balik melibatkan CRF, ACTH dan hormon
korteks adrenal
21
Gonadotropin (1)
 Ada 2 gonadotropin
 Hormon yang mensekresi folikel (follicle-stimulating hormone = FSH)
 Hormon luteinisasi (Luteinizing Hormone = LH)
 FSH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis
Fungsi : menstimulasi pertumbuhan folikel sel telur, menstimulasi produksi
sperma (pada pria)
 LH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis
Fungsi :
 Membantu fungsi & perkembangan folikel sel telur  membantu FSH
 Terjadinya ovulasi
 Pembentukan korpus luteum
 Menstimulasi sekresi estrogen

22
Gonadotropin (2)
 Pada pria
LH sebagai hormon penstimulasi sel interstisial testis (interstitial
cell-stimulating hormone=ICSH)  untuk menghasilkan
androgen testosteron.
Sebaliknya testosteron menghambat sekresi ICSH, menghambat
pengeluaran LRF (Luteinizing Releasing Factor)
 Pengaturan gonadotropin
 Oleh LRF

 Pada wanita pertambahan & pengurangan gonadotropin

berhubungan dengan siklus menstruasi

23
Prolaktin (1)
 = Hormon luteotropik (luteotropic hormone=LTH)
 Fungsi :
 Menstimulasi sekresi ASI
 Menstimulasi korpus luteum sel telur untuk
mensekresi progesteron
 Kadar prolaktin meningkat pada awal kehamilan &
puncaknya pada saat sebelum melahirkan

24
Prolaktin (2)
 Kadar estrogen & progesteron >>  menghambat efek
prolaktin. Pada saat melahirkan kadar estr & progrs <<
 memungkinkan prolaktin mensekresi ASI
 Pengaturan sekresi prolaktin
Oleh faktor pembebas prolaktin (prolactin-releasing
factor=PRF) dan faktor penghambat pembebasan prolaktin
(prolactin-release inhibiting factor=PRIF)

25
Hormon Antidiuretik /ADH (1)

 Dibentuk di dalam nuklei supraoptik dari hipotalamus. Dan


bekerja pada pada duktus pengumpul pada ginjal,
mempengaruhi permeabilitasnya
 Fungsi
Mengatur produksi urin
Jika konsentrasi ADH >>  kontraksi otot polos 
resistensi perifer  TD
 ADH disebut sbg vasopresin

26
Hormon Antidiuretik /ADH (2)

 Pengaturan sekresi ADH


Oleh nuklei supraoptik  sebagai osmoreseptor
(kenaikan/penurunan tekanan osmotik darah).
Melalui reseptor ini serabut saraf distimulasi  ADH
dibebaskan.

27
Oksitosin
 Terdapat dalam neurohipofisis dalam bentuk terikat (dibentuk di
hipotalamus, terutama dlm nuklei paraventrikular). Oleh
stimulasi saraf, hormon dibebaskan dr lobus hipofisis
 Fungsi hormon
 Kontraksi uterus  melahirkan
 Kontraksi sel2 mioepitel di sekitar duktus kelenjar susu 
pengeluaran ASI
 Stimulasi pembebasan prolaktin
 Pengaturan sekresi
Jika serabut hipotalamus-hipofisis terstimulasi  pembebasan
oksitosin dari ikatannya  berdifusi ke luar lobus posterior

28
Fungsi hipofisis abnormal
 Luas & kompleks
 Hiposekresi adenohipofisis : panhipopituitarismus  atrofi kelenjar tiroid,
korteks adrenal & gonad
 Pertumbuhan  pertumbuhan terbatas, dwarfismus
 Dewasa  Simmond disease (BB turun secara ekstrem & progresif dg
atrofi viseral, kerontokan rambut, penuaan dini)
 Hiperaktivitas adenohipofisis
 Hipersekresi GH
 Gigantisme (pada masa pertumbuhan)
 Akromegali (pada masa dewasa)
 Pertumbuhan tulang ke sisi tulang rawan & stimulasi
pertumbuhan jaringan lunak
 Jika terdapat tumor  hiperaktivitas korteks adrenal krn produksi
ACTH >>  Cushing syndrome
29
Akromegali

30
KELENJAR TIMUS

 Merupakan organ dalam sistem endokrin &


limfatik
 Mensekresikan hormon timosin (berfungsi
mematangkan limfosit T)
 Menstimulasi produksi limfosit

31
KELENJAR TIROID (1)
 Letak : kiri kanan trakhea (2 lobus) dalam jaringan isthmus tiroid
 Secara mikroskopis klnjr terdiri dari folikel2 berupa kantung
 Menghasilkan sekret : koloid tiroid mengandung senyawa
iodium  hormon tiroid
 Hormon tiroksin (T4)

 Hormon triiodotironin (T3)

 Tirokalsitonin

 Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH


 Fungsi : bekerja menstimulasi proses oksidasi, mengatur
penggunaan O2, pengeluaran CO2

32
KELENJAR TIROID(1)
KELENJAR TIROID
 Fungsi hormon tiroksin
 Meningkatkan kecepatan metabolisme sel2 untuk mencapai
kebutuhan fisiologi
 Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan & diferensiasi organ2
khususnya tulang & otak
 Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental
 Mempengaruhi distribusi & pertukaran air, elektrolit, protein
 Mempengaruhi glukoneogenesis
 Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin peka,
kesadaran >>, jika tiroksin >>)
 Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan pencernaan
( diare & konstipasi)
 Mempengaruhi sistem kardiovaskular : meningkatkan kecepatan
denyut jantung
33
KELENJAR TIROID(2)
KELENJAR TIROID
Fungsi tirokalsitonin
 Membantu memelihara kadar kalsium darah 

mempengaruhi efek hormon paratiroid, menekan


resorpsi kalsium dari tulang, shg menurunkan
pengambilan kembali kalsium dari tulang ke darah
Sekresi tergantung kadar kalsium tubuh  jika tinggi,
sekresi <<

34
KELENJAR TIROID (3)

Gbr 1. Kelenjar tiroid & paratiroid

Gbr 2 . Kelenjar tiroid

35
KELENJAR TIROID (4)
 Pembentukan hormon T3 & T4 :
 Iod diabsorpsi (dlm bentuk garam2 iodida)  ke sel2 folikel  elemen
iodium
 Saat yang sama : Sel2 akan mensekresi protein tiroglobulin ke dalam
folikel
 Elemen iod + tiroglobulin  mengubah tirosin (as.amino) dalam
molekul tiroglobulin menjadi tiroksin
 Penyimpanan & pelepasan tiroksin
 Tiroksin yang terbentuk disimpan dalam folikel (bagian tiroglobulin)
 Jika akan dibebaskan, hormon dipecah dari tiroglobulin (dg bantuan
enzim proteolitik)  masuk ke darah (btk tiroksin bebas)
 Dalam darah, bergabung dg protein plasma  dibebaskan ke sel2
jaringan

36
KELENJAR
KELENJAR TIROID (5)
Regulasi sekresi tiroksin
 diatur oleh TSH (thyroid stimulating hormone)
Fungsi TSH :
• Mengatur pengambilan iodida
• Mempengaruhi aktivitas proses enzimatik yg
berfungsi dlm membebaskan hormon2 tiroid dari
tiroglobulin

37
38
39
Kelainan kelenjar tiroid (1)
 Hipotiroidismus
 Kretinismus endemik (iodida <<, produksi tiroid menurun,
TSH meningkat, tiroglobulin >>  kelenjar membesar
Jika diderita ibu hamil : anak akan kretinism irreversibel
Tanda : pertumbuhan terhambat, mental terbelakang, nadi
lambat, suhu tubuh rendah
 Kretinismus sporadik
 genetik
 Miksedema
Hipotiroid setelah masa pertumbuhan
Tanda : mudah capai, gerak lamban, frekwensi jantung <<,
kulit kering
40
Kelainan kelenjartiroid
Kelainan kelenjar tiroid
(2)
Hipertiroidismus
 Morbus basedow, Graves’ disease, toxic goiter, exophtalmus
goiter
 akibat sistem imun.
Tanda : frekwensi jantung >, emosi tidak stabil, keringat,
hiperaktif, eksoftalmus (kerusakan penutupan kelopak mata)
 Adenoma toksis
Tumor jaringan kelenjar tiroid.
Tanda :
frekwensi jantung >, emosi tidak stabil, keringat, hiperaktif,
eksoftlamus tidak terjadi

41
KELENJAR PARATIROID (1)
 Letak : berdekatan/melekat dengan klnjr tiroid
 Tiap lobus lateral tiroid terdapat 2 klnjr kecil warna kuning
kecoklatan
 Kelenj paratiroid dipersarafi oleh serabut simpatikus &
parasimpatikus
 Sekresi : hormon paratiroid (PTH)/parathormon
 Fungsi : mengatur metabolisme kalsium, fosfat &
mengendalikan jumlahnya dalam darah & tulang

42
KELENJAR PARATIROID(2)
KELENJAR PARATIROID
 PTH tidak ada  kalsium darah , fosfat
 PTH menyebabkan demineralisasi tulang, dg merusak
kolagen, zat dasar & kristal hidroksiapatit tulang
 kalsium & fosfat
 Dlm tubulus ginjal: PTH bekerja meningkatkan reabsorpsi
kalsium filtrat & menurunkan reabsorpsi fosfat  kalsium
darah , fosfat darah
 Pengaturan fungsi PTH
Sekresi PTH diatur oleh kadar kalsium darah. Jika kadar
tinggi, sekresi akan menurun  mekanisme umpan balik
negatif

43
KELENJAR PARATIROID(3)
KELENJAR PARATIROID
 Mekanisme kerja PTH :
Kerja parathormon terhadap usus  meningkatkan absorpsi
kalsium, yg diduga akibat 1,25-dihidrokholekalsiferol (derivat
vit D) & tidak langsung o/ parathormon.
PTH pada ginjal mengatur produksi 1,25-dihidroksikho-
lekalsiferol)  usus mengabsorpsi lebih banyak ion kalsium.
PTH bekerja langsung pada ginjal

44
45
Sekresi abnormalparatiroid
Sekresi abnormal paratiroid
 Hiperparatiroidismus
 Tetanus, konvulsi, kematian
 Demineralisasi tulang berlebihan  tulang menjadi lunak
 tulang berisi jaringan fibrosa, disebut osteitisfibrosa
cystica
 Hipoparatiroidismus
Carpopedal spasmus (spasmus pada pergelangan tangan, jari
tangan & kaki)

46
KELENJAR PANKREAS (1)
 Pulau Langerhans
 Sekresi : Hormon glukagon (a), hormon insulin (b),
somatostatin (d)
 Fungsi : mengatur metab KH  insulin menurunkan glukosa
drh; glukagon meningkatkan glukosa drh
 Glukagon = hyperglycemic glycogenolytic factor/HGF
Fungsi : menaikkan kadar glukosa darah dengan :
 Stimulasi pembentukan cAMP, yg memperbesar aktivitas
fosforilase (enzim penstimulasi perubahan glikogen mjd
glukosa = glikogenolisis)
 Glukoneogenesis dalam hati dari asam2 amino
47
KELENJAR PANKREAS (2)

48
KELENJAR PANKREAS(3)
KELENJAR PANKREAS
 Insulin
Fungsi : Menurunkan kadar glukosa dengan :
 Mempercepat transpor glukosa ke dalam sel2  kecepatan

metabolisme gula
 Bekerja pada enzim2 seluler  mengubah glukosa menjadi
glikogen ( perubahan glukosa mjd glikogen) : kadar gula
darah , glikogen hati & otot )
 Pengaturan sekresi
Glukagon diatur oleh kadar glukosa darah
Insulin diatur oleh : kadar glukosa drh, GH (meningkatkanglukosa
drh  merangsang pelepasan insulin); ACTH (stimulasi sekresi
glukokortikoid  hiperglisemia & membebaskanurin

49
KELENJAR PANKREAS (4)

 Abnormal :
 Hiposekresi insulin : hiperglisemia, diabetes
melitus
 Tumor pulau Langerhans  hipoglisemia
(overproduksi insulin)

50
KELENJAR ADRENAL (1)
 Letak : di atas masing2 ginjal, dilapisi lemak & punya suplai
darah yg luas
 Bagian2 yang mensekresi hormon korteks adrenal, medula
adrenal
 Hormon yg disekresi :
 Korteks adrenal (sebelah luar)
 Zona glomerulosa : Mineralokortikoid (aldosteron) & deoksikortikosteron
 Zona fasciculata : Glukokortikoid
 Zona reticularis : Androgen, estrogen
 Medula adrenal
 Katekolamin : epinefrin (adrenalin) 80-90%, norepinefrin 10-20%

51
KELENJAR ADRENAL (2)

52
ALDOSTERON
 Fungsi : pada kesetimbangan elektrolit & air
 Menaikkan absorpsi Na o/ tubulus ginjal, menurunkan transpor K
 Akibat retensi Na, ekskresi air melalui ginjal berkurang, vol plasma
bertambah & viskositas darah berkurang
 Sekresi aldosteron:
Tidak konstan, dikendalikan volum cairan ekstrasel & suplai Na, sedikit
dikendalikan oleh hipofisis (ACTH)
 Mekanisme sekresi :
Penurunan volum cairan ekstrasel menurunkan TD  sel2
jukstaglomerular dalam ginjal mensekresi renin. Renin menguba
angiotensinogen mjd angiotensin I  dg bantuan ACE  mjd
angiotensin II  Angiotensin II menstimulasi korteks adrenal
mensekresi aldosteron >>, aldosteron menginduksi retensi Na & air di
ginjal  Volume cairan ekstrasel >>

53
GLUKOKORTIKOID
 Kortison, kortisol (hidrokortison) >95% aktivitasnya,
kortikosteron
 Fungsi :
 Meningkatkan glukoneogenesis  dg stimulasi deaminasi
(mempercepat perubahan protein menjadi glikogen dlm hati)
 Menghambat penggunaan glukosa oleh jaringan
 Efek antiinflamasi
 Mencegah respons alergi, dengan menghambat produksi & sekresi
histamin
 Memperbesar resistensi terhadap stres (perdarahan, trauma, panas-
dingin, infeksi)

54
GLUKOKORTIKOID
 Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh :
 Glukokortikoid

 Insulin

 Glukagon

 GH

 Katekolamin

 Tiroksin

 Pengaturan hormon : oleh ACTH dengan mekanisme


umpan balik

55
56
Medula adrenal
 Hormon : katekolamin  epinefrin, nor epinefrin
 Fungsi epinefrin :
 Stimulasi glikogenolisis di hati  kadar glukosa >
 Mobilisasi asam-asam lemak bebas dari jaringan adipose
 Stimulasi reticular formation dr otak (pusat pengatur respirasi, TD,
kecepatan jantung, sekresi endokrin)
 Umumnya efek2 perifer epinefrin = stimulasi simpatikus SSO
 Memperkuat & memperpanjang aktivitas SSO
 Menaikkan laju jantung & curah jantung (CO)
 Vasokonstriksi arteriol kulit & viseral
 Vasodilatasi arteriol otot skelet
 Kontraksi otot polos capsula limpa, sfingter saluran cerna & otot dilator
iris
 Relaksasi otot polos dinding bronkhi & saluran cerna
 Sensitisasi otot jantung

57
Fungsi abnormal kelenjar adrenal (1)
 Korteks adrenal
 Addison’s disease, Morbus Addison (hipofungsi)
Tanda : kadar K serum >, Na <, hipoglisemia, TD <, dehidrasi,
asidosis, gagal ginjal, pigmentasi kulit
 Hiperfungsi  krn tumor korteks
a. Cushing syndrome/hiperadrenokortisismus  overproduksi
glukokortikoid
Tanda : gangguan metab KH & elektrolit, adipositas pada
daerah2 tertentu (anggota badan,perut)
b. Adrenogenital syndrome(kongenital adrenal hiperplasia)
Cushing syndrome diikuti overproduksi hormon seksual
(maskulinisasi pada wanita, perkembangan seks pada pria
yang cepat)

58
Fungsi abnormal kelenjar adrenal (2)
Korteks adrenal …
c. Aldosteronisme (Conn’s syndrome) : sekresi aldosteron >>
 hipokalemia, kadar Na darah naik, retensi air, volume darah
bertambah, hipertensi
 Medula adrenal
 Hiperfungsi
Tumor medula (phaeochromocytoma)  overproduksi hormon
(sampai 500x normal).
TD sistolik bisa mencapai 300 mmHg (hipertensi), hiperglisemia,
glikosuria

59
OVARIUM (1)
 Hormon2 : estrogen (estradiol, estriol, estron), progesteron,
 Estradiol selain disekresi ovarium jg oleh plasenta, adrenal & testis
(jumlah <<)
 Hormon estrogen = hormon folikuler, krn terus dihasilkan oleh folikel
ovarium
 Fungsi estrogen :
 Perkembangan, pemeliharaan organ reprod wanita (uterus,tuba
uterus, vagina, genitalia ekstern, dada, pubis dan rambut aksila)
 Mempengaruhi metabolisme elektrolit
 Mempengaruhi tingkah laku
 Memperbesar keinginan & pengendalian seksual
 Mempengaruhi pertumbuhan sistem duktus pd klnjr mamae
 Menstimulasi kontraksi uterus

60
OVARIUM (2)

61
62
63
OVARIUM (3)
 Progesteron :
 Dihasilkan korpus luteum, plasenta
 Melanjutkan pekerjaan estrogen pada endometrium  penebalan untuk
penerimaan ovum yang telah dibuahi
 Menghambat menstruasi
 Fungsi progesteron
 Mempertebal & memperbesar vaskularisasi endometrium uterus
 Mengembangkan alveoli payudara
 + estrogen menyiapkan payudara untuk produksi ASI
 Dibutuhkan untuk ovulasi
 Pengaturan hormon ovarium
 FSH dari hipofisis anterior menyebabkan pematangan folikel ovarium
& menaikkan kadar estrogen
 LH menyebabkan ovulasi, pembentukan korpus luteum &
memproduksi progesteron

64
TESTIS (1)
 Sel2 interstitial (sel Leydig) dari testis mensekresi androgen
(androgenic hormone)  yang utama : testosteron
 Fungsi
 Untuk perkembangan & pemeliharaan organ seks pria

 Sifat-sifat seksual sekunder

 Mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme protein, libido

& distribusi rambut


 Menghambat sekresi ICSH

 Pengaturan sekresi
Mekanisme umpan balik negatif antara ICSH & testosteron,
sebaliknya kadar testosteron >>, memperkecil sekresi ICSH
65
TESTIS (2)

66
TESTIS (3)
Abnormalitas
 Hipofungsi

 Eunuchoidism : Produksi hormon <<, gejala: atrofi organ


pelengkap & tidak adanya karakteristik sekunder
 Eunuchism : Hormon tidak ada, gejala : lebih parah dari
eunuchoidism
 Hiperfungsi

 Akibat tumor gonad  pubertas prekosius


 Perkembangan organ pelengkap & karakteristik terlihat
pada usia kurang dari normal

67

Anda mungkin juga menyukai