Anda di halaman 1dari 6

ISOLASI dan IDENTIFIKASI Streptococcus Sp

Pertemuan ke 3

1. Capaian Pembelajaran Program studi


Tuliskan capaian pembelajaran program studi yang dicapai oleh
mahasiswa melalui praktikum ini.

2. Capaian Pembelajaran Mata kuliah

Setelah mengikuti pembelajaran pada mata kuiah ini diharapkan


Mahasiswa mampu :
1. Mampu Mendapatkan Sampel Representative Sesuai Dengan
Rencana Penarikan Sampel
2. Melakukan pengambilan, penanganan pengangkutan dan
penerimaan bahan pemeriksaan dengan baik dan benar
3. Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi Klinik
4. Mampu menerapkan konsep K3 dalam melaksanakan praktek
bakteriologi.
5. Menerapkan konsep good laboratory practices dalam praktek di
Laboratorium bakteriologi

3. Teori Singkat
Streptococcus adalah sel sferis, coccus tunggal berbentuk batang
atau ovoid dan tersusun seperti rantai. Coccus membelah pada bidang
yang tegak lurus sumbu panjang rantai. Panjang rantai bervariasi
dipengaruhi oleh factor lingkungan. Streptococcus merupakan bakteri
gram positif, namun pada biakan yang lama dan bakteri yang mati
Streptococcus kehilangan gram positifnya dan terlihat seperti gram
negatif. Hal ini dapat terjadi setelah inkubasi semalaman (Jawetz dkk,
2007 ). Selain itu, Streptococcus tidak motil, tidak dapat membentuk
spora, dan ada yang berkapsul (Soemarno, 1962).
Berbagai proses penyakit dihubungkan dengan infeksi Streptococcus.
Sifat-sifat biologik organisme penginfeksi, sifat respon inang, dan jalan
masuknya infeksi sangat mempegaruhi gambaran patologik.
Selain faringitis streptokokus (atau radang tenggorokan),
spesies Streptococcus tertentu dapat menyebabkan meningitis,
pneumonia bakteri, endokarditis, api luka dan fasiitis nekrotikans (para
'pemakan daging' infeksi bakteri).However, many streptococcal species
are non-pathogenic. Selain itu, Streptococcus mutans juga
menyebabkan karies gigi. Namun, banyak spesies streptokokus non-
patogenik. Streptococci are also part of the normal of the mouth, skin,
intestine, and upper respiratory tract of humans. Streptococcus juga
merupakan bagian dari normal flora normal pada mulut, kulit, usus,
dan saluran pernapasan bagian atas manusia (Wikipedia, 2010).

A. Alat dan Bahan


 Alat
- Waterbath
- Cawan petri
- Pipet tetes
- Erlenmeyer
- Sendok tanduk
- Kertas pH
- Batang pengaduk
- Kapas
- Neraca
 Bahan
- H2O2
- Plasma sitrat

B. Bahan Pemeriksaan: Nanah, darah, sputum, sekret (hapus) hidung,


hapus tenggorokan, dan lain-lain.
C. Identifikasi Berdasarkan Atas :
1. Pemeriksaan Mikroskopik Gram
2. Pembiakan
3. Basitrasin (tes taxo A)
4. Tes Phadebact
D. Cara Kerja :
1. Uji Preparat Langsung
Pemeriksaan mikroskopik dengan pengecatan gram dari bahan
pemeriksaan (direct – preparat), hasilnya :
a. Gram positif coccus.
b. Formasi tersusun berderet seperti rantai.
2. Pembiakan
Perbenihan yang dipakai :
a. Agar darah
b. TSB
c. Tioglikolat

Bahan pemeriksaan ditanam pada pembenihan tersebut, lalu


eramkan 37ºC selama 1 malam. Untuk Streptococcus anaerob
(Peptostreptococcus) pembenihan agar darah dimasukkan ke
dalam anaerobic-jar dengan Gas Generating Kit atau ditanam
pada tioglikolat.
Hasil pertumbuhan pada agar darah adalah koloni bulat halus
dengan diameter lebih kurang 1 mm, pinggiran rata dan di
sekeliling koloni tampak ganggang (zone) :
a. Bening :Hemolisis total (Beta Streptococcus)
b. Jernih kehijauan :Hemodigesti (Alpa Streptococcus)
c. Tidak berubah sama sekali: Gamma Streptococcus
Dari hasil biakan murni atau campuran dilanjutkan dengan
“subkultur” pada agar darah, eramkan 37ºC selama 1 malam.
Diperiksa adanya reaksi pada subkultur dan dibuat preparat gram
kemudian dilanjutkan dengan penentuan lainnya.

3. Basitrasin (Tes Taxo A)

Tes ini digunakan untuk membedakan Streptococcus grup A dari


grup lainnya. Streptococcus haemolyticus grup A dihambat oleh
Basitrasin pada konsentrasi rendah (sensitif), sedangkan grup
lainnya resisten.
a. Diambil 1 ose (sengkelit) biakan kuman, lalu ditanam pada
kaldu HI/TSB, dieramkan pada suhu 37ºC selama 24 jam.
b. Diamati pertumbuhan kuman disekitar basitrasin
c. Dicelupkan usap kapas (swab) steril ke dalam biakan
kuman tersebut dan hapuskan secara merata ke seluruh
lempeng agar darah.

d. Diamati pertumbuhan kuman disekitar basitrasin.

4. Tes Phadebact untuk Streptococcus

Untuk penentuan grup dan tipe Streptococcus haemolyticus


digunakan anti serum spesifik antara lain dengan tes Phadebact
untuk Streptococcus.
Caranya :
a. Diambil 1 koloni kuman yang terpisah dari biakan murni,
disuspensikan ke dalam kaldu HI/TSB.
b. Dieramkan pada suhu 37ºC selama 24 jam
c. Keesokan harinya direaksikan 1 tetes kuman dengan 1
tetes antisera.

Latihan
1. Bagaimana hasil uji katalase dan uji koagulase pada streptococcus
sp ?
2. Bagaimana bentuk bakteri pada streptococcus sp ?
3. Bagaimana pertumbuhan koloni pada media TSIA ?

Tugas
1. Buat bagan isolasi dan identifikasi Staphylococcus aures
2. Jelaskan hasil Uji biokimia pada identifikasi Staphylococcus aures

Daftar Pustaka
1. Bonang, Mikrobiologi kedokteran untuk laboratorium
praktek, Jakarta
2. Dwidjo Saputro,1984, Dasar-dasar mikrobiologi, Jembatan,
Malang,
3. Jowel. E JL. Melnick and E.A. Adelberg1986 Mikrobiologi untuk
profesi kesehatan,
EGC, Jakarta,
4. Leonardus, Prawansa Amran dan Mursalim, 2009, Bakteriologi
Klinik ,Poltekkes
Makassar
5. Zaini, Wawan S dan Kurniati, Iis, 1994, Penuntun Praktikum
Bakteriologi Klinik,
Depkes RI Pendidikan Ahli Madya Analis kesehatan,
Bandung

Anda mungkin juga menyukai