Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAKTERIOLOGI 3

IDENTIFIKASI STREPTOCOCCUS DAN PNEUMOCOCCUS

Disusun Oleh Kelompok 6


Nama Anggota :

Muhamad Arip Sulung Firmansyah P17334120577


Fransiska Febriana Sihombing P17334120541
Resha Chaerani Ayatulloh P17334120594
Ayu Sri Rahayu P17334120502

PROGRAM STUDI DIV TLM AJENG POLTEKKES


KEMENKES BANDUNG
2020
A. Identifikasi Bakteri Streptococcus

1. Bahan Pemeriksaan
Nanah (pus), darah, sputum, sekret (hapus) hidung, hapus tenggorokan, dan lain-
lain.

Identifikasi berdasarkan atas :


1. Pemeriksaan Mikroskopis dengan pengecatan Gram
2. Pembiakan
3. Basitrasin (tes taxo A)
4. Tes Phadebact

Cara kerja :
1. Preparat langsung
Pemeriksaan mikroskopis dari bahan pemeriksaan dengan pengecatan Gram
hasilnya
:
- Gram positif kokus
- Formasi tersusun berderet seperti rantai
Hasil Pemeriksaan

Gambar 1. Streptococcus Sp.


Sumber : BAB II.pdf (umm.ac.id)

Pembiakan
Perbenihan yang dipakai :
- Agar darah
- TSB
- Tioglikolat
Bahan pemeriksaan ditanam pada perbenihan tersebut, lalu
dieramkan 370 C selama 1 malam. Untuk Streptococcus anaerob
(Peptostreptococcus) perbenihan agar darah dimasukkan ke dalam
anaerobic jar dengan Gas Generating Kit atau ditanam pada
tioglikolat.
Hasil pertumbuhan pada agar darah adalah koloni bulat halus
dengan diameter lebihkurang 1 mm, pinggiran rata dan di sekeliling
koloni tampak gelanggang (zone) :
- Bening: hemolisis total (Beta Streptococcus)
- Jernih kehijauan: hemodigesti (Alpha Streptococcus)
- Tidak berubah sama sekali : Gamma Streptococcus
Dari hasil biakan murni atau campuran dilanjutkan dengan
"subkultur" pada agar darah, eramkan 370C selarna 1 malam. Diperiksa
adanya reaksi pada subkultur dan dibuat preparat Gram kemudian
dilanjutkan dengan penentuan lainnya.

Gambar 2. Koloni Streptococcus Pada Agar Darah


Sumber : Blood Agar - Definisi, Komposisi, Cara Pembuatan dan Interpretasi Hasil -
MicrobeHolic
2. Tes Basitrasin (tes taxo A)
Gunanva untuk membedakan Streptococcus grup A dari grup
lainnya. Streptococcushaemolyticus group A dihambat oleh Basitrasin
pada konsentrasi rendah (sensitif),sedangkan grup lainnya resisten.
Cara kerja tes basitrasin adalah :
- Diambil satu ose (sengkelit) biakan kuman, lalu ditanam pada kaldu
BHI/TSB,dieramkan pada suhu 370 C selama 1 jam.
- Dicelupkan usap kapas (swab) steril ke dalam biakan kurnan tersebut
danhapuskan secara merata keseluruh lempeng agar darah.
- Dieram pada suhu 370 C selarna 24 jam.
- Diamati pertumbuhan kuman disekitar Basitrasin.

3. Tes Phadebact untuk Streptococcus


Untuk penentuan grup dan tipe Streptococcus haemolyticus
digunakan antiserumspesifik antara lain dengan tes Phadebact untuk
Streptococcus.

Caranya :
- Diambil satu koloni kuman yang terpisah dari biakan murni,
disuspensikan dalamkaldu BHI/TSB.
- Dierarn pada suhu 370 C selama 24 jam.
Keesokan harinya direaksikan satu tetes kuman dcngan satu tetes antisera.
B. Skema Pemeriksaan Streptococcus
C. Identifikasi Bakteri Pneumococcus

Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) merupakan penyebab utama penyakit pada

manusia yang yang dikenal dengan Invasive Pneumococcal Disease (IPD). Di negara

berkembang, pneumokokus bertanggung jawab atas kematian anak di bawah usia 5 tahun yang

sebagian besar (60-80%) disebabkan oleh pneumonia pneumokokus namun bakteri ini juga

dapat menyebabkan sinusitis, otitis media, mastoiditis, conjunctivitis, meningitis, dan

endocarditis (Dwiyana Yosepha.2015). Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini terjadi melalui

jalan saluran pernafasan kemudian berkolonisasi di dalam nasofaring lalu bakteri akan

menembus sistem pertahanan barrier dan masuk ke dalam aliran darah yang selanjutnya

persisten di selaput otak dan Cerebro Spinal Fluid (CSF) yang pada akhirnya dapat

menyebabkan meningitis (Maestro B and Sanz JM, 2016).

1. Pemeriksaan secara mikroskopis

Sputum diwarnai dengan metode pewarnaan gram dan diperiksa dengan

mikroskop pembesaran 100x diperoleh hasil morfolgi dari sampel yang ada yaitu gram

positif diplococcus lancet.

2. Isolasi pada media kultur

Sputum yang telah diidentifikasi secara mikroskopis hasil isolasinya pada

media agar darah plate dan media agar coklat plate sebagai berikut:
3. Uji Opthocin Isolat

S.pneumoniae sensitive terhadap Opthocin.

i.

Strain sebelah kiri sensitif terhadap opthocin dan di sebelah kanan resisten dengan

opthocin

D. Skema Pemeriksaan Pneumococcus


Daftar Pustaka
1. Puntri, Sukini, Yodong. 2017.”Mikrobologi Bahan Ajaran Perawat Gigi”.Jakarta
Selatan:Pusat Pendidikan Sumberdaya Manusia Kesehatan
2. Analis Kesehatan. 2013. Catatan Kuliah di Analis Kesehatan: Menentukan Bakteri
Staphylococcus dan Streptococcus
3. Maestro B and Sanz JM. Choline Binding Protein from Streptococcus pneumoniae :
A Dualrole as Enzybiotics and Targets for the Design of New Antimicrobials. MDPI.
2016;5: 2-33
4. Alsagaf, H. (2005). Dasar-dasar ilmu penyakit paru. Surabaya: Airlangga
University Press.

Anda mungkin juga menyukai