Kelompok 6
Intan Pradika Putri B04160069 ……….
Septi Nurcholida B04160071 ……….
METODE
Pewarnaan gram dilakukan dengan menyiapkan bahan pewarna gram dan hati
ayam yang sudah disterilkan dari kontaminan. Gelas objek yang diberi 2 ose akuades
dioleskan hati ayam, lalu fiksasi di atas api bunsen. Kemudian dilakukan pewarnaan
gram dengan diberikan kristal violet, tunggu 1 menit lalu dibilas dengan akuades.
Setelah itu diberikan lugol dan tunggu selama 1 menit, bilas dengan aseton alkohol
selama 15 detik. Kemudian diberikan pewarna safranin dan tunggu 15 detik, lalu bilas
dengan akuades. Setelah itu keringkan menggunakan kertas saring, amati di bawah
miksroskop.
Media Blood Agar dilakukan dengan cara suspensi bakteri ditanam dengan
cara goresan sejajar pada tiga kudaran media. Sebelumnya blood agar dibalik dan
diberikan garis tiga kudaran. Lalu media yang telah ditanam suspensi bakteri
diinkubasi 24 jam suhu 37’C. Amati ciri-ciri koloni yang tumbuh pada media agar
tersebut. Koloni yang terpisah dapat digunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Isolasi Agar Miring dilakukan dengan cara jarum inokulasi secara steril
digesekan ke biakan bakteri diatas permukaan agar yang terdapat koloni yang terpisah
lalu pindahkan jarum tersebut yang telah digesekan kedalam biakan kedalam agar
miring tabung reaksi dengan cara di goreskan secara zigzag. Tabung reaksi tersebut
diinkubasi pada temperature 37’C selama 48 jam. Pertumbuhan bakteri tersebut
diamati.
Uji Koagulasi dilakukan dengan cara inokulasi 0.5 ml coagulase rabbit plasma
dengan inokulum Staphylococci dari plate biakan kuman. Inkubasikan 37 C selama 1-
2 hari. Hasil positif menunjukan adanya endapan pada micro tube yang digunakan
dapat terlihat dalam 2-4 jam atau sampai dengan 24 jam. Sebaliknya, hasil dengan
negatif ditandai dengan tidak adanya endapan.
Uji Katalase dilakukan dengan cara satu tetes larutan 3% hydrogen peroxide
(Oxydol) diambil lalu letakan pada gelas objek. Lalu satu koloni kuman diambil dan
dicampurkan pada larutan hydrogen peroxide tersebut. Kedua larutan tersebut
dihomogenkan. Perubahan yang terjadi diamati, bila terdapat gelembung atau tidak.
Uji Glukosa dilakukan dengan cara koloni biakan dari suatu media diambil
lalu dipindahkan ke tabung reaksi yang tela berisikan suatu glukosa. Biakan bakteri
tersebut digesekan pada dinding tabung hingga sekiranya sudah menyebar
kepermukan tabung tersebut. Tabung tersebut diinkubasi pada suhu 370C selama 24
jam. Uji glukosa positif terjadi apabila perubahan warna media dari merah menjadi
kuning disertai pembentukan gas pada tabung durham.
Uji Manitol Salt Agar dilakukan dengan cara koloni diambil satu mata ose dan
ditanam pada media MSA secara gores kuadrat, kemudian diinkubasi pada suhu 370C
selama 24 jam. Lalu amati perubahan yang terjadi pada media agar tersebut. Hasil
positif dari uji MSA ini apabila terjadi perubahan warna agar dari merah menjadi
kuning yang dimana diduga kalau koloni tersebut termasuk golongan Staphylococcus
sp.
Uji CAMP dilakukan dengan cara satu atau dua koloni dari suspek
Streptococcus di goreskan tegak lurus terhadap gorean SA dengan jarak 5 mm dari
tengah ke pinggir., sebagai control positif maka goresan SAG murni pada agar
tersebut dilakukan dengan cara yang sama dengan suspek. Uji CAMP bernilai positif
jika menunjukan bentuk mata panah dengan hemolisis komplit pada daerah hemolisis
beta SA.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bentuk Coccus
Gram Positif
Opaque (tidak
Sifat tembus cahaya
melewatkan cahaya)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapatkan, semua uji yang dilakukan menandakan
bahwa bakteri tersebut adalah Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa bakteri yang diidentifikasi dari susu adalah Staphyloccus aureus.
DAFTAR PUSTAKA
Songer JG, Post KW. 2005. Veterinary Microbiology Bacterial and Fungal Agents of
Animal Disease 1st Ed. Elsevier Saunders. [internet]. Tersedia pada :
http://vet.sagepub.com/ (diakses pada 24 agustus 2019).
Yasir Y.2015.Bakteri dan Kesehatan Manusia.Prosiding Seminar Nasional
Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan.978(6):8-16.