Disusun Oleh:
ARIF MULYANTO, S.Si, M.Si
DITA PRATIWI KUSUMA WARDANI, S.Si, M.Sc
Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Modul Praktikum Imunoserologi II dapat
terselesaikan dengan baik. Buku petunjuk ini dibuat guna mendukung sarana dan prasarana
praktikum sehingga dapat terlaksana dengan lancar dan terkendali. Buku petunjuk ini disusun
secara ringkas dan disesuaikan dengan kompetensi yang diharapkan sehingga memudahkan
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
proses penyusunan buku petunjuk praktikum ini. Tidak lupa kami mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca demi perbaikan buku petunjuk ini. Semoga buku petunjuk praktikum ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga modul praktikum
Metodologi Penelitian ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Modul Praktikum
Imunoserologi II merupakan buku panduan praktikum yang disusun oleh tim pengampu Mata
Kuliah Imunoserologi II Program Studi Teknologi Laboratorium Medik D4 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Modul praktikum ini memberikan penjelasan secara detail dan mudah dipahami untuk
memahami mata kuliah Imunoserologi II. Modul ini menjabarkan tentang langkah-langkah
pemeriksaan skrining NAPZA, pemeriksaan skrining HIV, pemeriksaan deteksi serologi Dengue
IgG/ IgM, pemeriksaan Rapid Diagnostic Test Malaria, pengukuran kadar IgE pada penderita
alergi, dan pemeriksaan Treponema pallidum Haemaagglutination (TPHA). Kemampuan ini
diperlukan oleh Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam penguasaan prinsip, prosedur
penggunaan, dan menerapkan diagnosa laboratorium sehingga mahasiswa harus menguasai mata
kuliah ini.
Dengan adanya modul praktikum ini, mahasiswa diharapkan lebih mudah dalam
melaksanakan praktikum di laboratorium. Semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu.
4. Prasyarat
Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah Imunoserologi II apabila sudah lulus mata
kuliah Imunoserologi I.
6. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah Imunoserologi II, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan dan memahami reaksi Antigen dan antibodi, mampu memahami dan dapat
melakukan teknik pemeriksaan laboratorium dengan metode imunokromatografi, ELISA,
automated ELISA, dan imunohistokimia, mampu memahami mekanisme reaksi transfuse,
mampu memahami mekanisme transplantasi organ, mampu memahami definisi reaksi
hipersensitivitas, macam-macam-reaksi, dan contoh penyakit yang berkaitan dengan reaksi
hipersensitivitas, serta mampu memahami mekanisme autoimun dan penyakit autoimun
Judul Praktikum : PEMERIKSAAN DETEKSI SEROLOGI DENGUE IgG/IgM
A. Tujuan
Mampu melakukan pemeriksaan deteksi antibodi IgG dan IgM pada virus Dengue dalam
serum atau plasma
B. Dasar Teori
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
(mosquito borne diseases) dan menyebabkab morbiditas dan mortalitas. Virus Dengue (DEN-
V) ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang tersebar di daerah
tropis dan sub tropis. Terdapat 4 serotipe virus Dengue, antara lain DENV-1, DENV-2,
DENV-3, dan DEN-V 4. Virus Dengue tergolong dalam Familia Flaviviridae, Genus
Flavivirus. DEN-V dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia melalui transfusi darah atau
transplantasi organ dan transmisi perinatal dapat terjadi pada ibu hamil yang terinfeksi
Dengue. DEN-V dapat ditransmisikan kembali pada nyamuk apabila nyamuk menghisap
tubuh pasien yang terinveksi selama viremia. Berikut ini gambaran mengenai struktur Virus
Dengue.
Infeksi primer Dengue atau yang lebih dikenal sebagai demam dengue (Dengue Fever)
paling umum diderita oleh pasien Dengue. Infeksi ini ditandai dengan demam ringan hingga
demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam kulit. Infeksi sekunder Dengue dikenal
dengan Dengue Hemorraghic Fever (DHF) Dengue dan Shock Syndrome (DSS). Infeksi ini
ditandai dengan demam tinggi dengan kejadian hemoragik (perdarahan) dan kegagalan
sirkulasi darah. Laju fatalitas pasien dengan DSS dapat setinggi 44%. Ditandai dengan
demam yang disertai sakit kepala, nyeri retrobullar, nyeri punggung dan limb (break-bone
fever), limfadenopati dan ruam makulopaplar. Diagnosa pasien dengan Dengue di daerah
endemik umumnya memiliki infeksi sekunder sedangkan pasien di daerah non endemik
biasanya didiagnosa dengan infeksi primer. Perlu dilakukan uji serologi untuk mengetahui
respon antibodi terhadap virus Dengue sehingga dapat membedakan antara infeksi primer dan
sekunder.
Metode diagnosis laboratorium guna mengkonfirmasi infeksi virus Dengue dapat
dilakukan melalui deteksi virus, asam nukleat virus, antigen atau antibodi, atau kombinasi dari
teknik yang telah disebutkan sebelumnya. Virus Dengue dapat terdeteksi dalam serum,
plasma, sirkulasi sel darah, dan jaringan lain setelah 4-5 hari setelah terjadinya penyakit.
Isolasi virus, asam nukleat virus atau deteksi antigen dapat digunakan untuk diagnosa infeksi
selama tahap awal penyakit. Pengujian serologi merupakan metode yang dipilih untuk
diagnosis pada tahap akhir infeksi fase akut.
Respon antibodi terhadap infeksi dapat berbeda-beda tergantung pada status imunitas
host. Respon terhadap antibodi spesifik IgG/ IgM berbeda pada infeksi primer dan infeksi
sekunder. Antibodi IgM merupakan isotipe immunoglobulin yang pertama kali muncul pada
infeksi Dengue. Saat ini telah dikembangkan haemagglutination-inhibitio test (HI) untuk
membedakan infeksi primer dan sekunder Dengue. Berikut ini gambaran mengenai respon
terhadap antibodi IgG/IgM pada infeksi primer dan sekunder.
H. Nilai Normal
Negatif
I. Lembar Kerja
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………
J. Daftar Pustaka
Louten, J. 2016. Essential Human Virology. London: Elsevier Inc.
Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test SCREEN PLUS One-Step Rapid Test – Kit Insert
Stevens, S.D. 2009. Clinical Immunology and Serology- A Laboratory Perspective 3rd ed.
Philadelphia: F.A. Davis Company.
WHO-TDR. 2009. Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention, and Control.
France: World Health Organization.