MIKROPIPET
ACARA 1
DI SUSUN OLEH :
1911050071
TLM 5B
2021
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Prinsip kerja mikropipet sama dengan pipet biasa yaitu pergantian volume
udara yang dikeluarkan oleh mikropipet dengan larutan. Ketika volumenya
diatur, piston yang berada di dalam mikropipet akan berpindah posisi. Ketika
tombol ditekan sampai ke stop pertama piston akan mengeluarkan volume udara.
Ketika tips dicelupkan ke dalam larutan atau cairan dan tombol dilepaskan akan
membuat tekanan parsial yang mengaspirasikan volume tertentu ke dalam tips.
Apabila tombol ditekan ke stop pertama kembali, udara akan bertukar dengan
larutan, dan larutan keluar dari mikropipet. Tombol stop kedua digunakan ketika
ingin mengeluarkan semua cairan yang ada di dalam mikropipet (Skoog, et al.,
1996)
Tips adalah bagian mikropipet yang dapat dilepas dan dipasang pada ujung
mikropipet. Tips dibedakan warnanya menurut volumenya. Tips berwarna biru
memiliki volume antara 200 hingga 1000 µl, tips berwarna kuning memiliki
volume antara 1 hingga 200 µl, dan tips berwarna putih, yang memiliki volume
antara 0,5 hingga 10 µl. (Edvotek Inc., 2011)
Pada keadaan ideal, mikropipet akan menyalurkan cairan secara akurasi dan
presisi. Akurasi menunjukkan ketepatan antara nilai pengukuran dengan nilai
yang diharapkan, sedangkan presisi ditunjukkan jika kesalahan acak pengukuran
selalu sama di setiap kali pengukuran (Gilson, 2005).
f. Di Tarik tip
g. Di Keluarkan sampel
h. Di Tarik pipet
j. Di Lepaskan tip
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
Mikropipet berasal dari dua kata, yaitu mikro yang berarti ”kecil“, dan pipet
yang berarti “pipa“. Mikropipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
memindahkan atau mengambil cairan dan larutan dalam jumlah kecil secara
akurat dengan ketelitian yang tinggi. Penggunaan pipet biasa seperti pipet ukur,
pipet tetes dan pipet volumetri (gondok) tidak mempunyai akurasi atau ketelitian
yang tinggi untuk volume kurang dari 1 mL. Sehingga pada pemindahan atau
pengambilan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 mikroLiter, lebih
mudah dilakukan menggunakan alat mikropipet.
Berbeda dengan alat Mikropipet yang sudah canggih sekaligus otomatis dan
sangat berbeda dengan pipet biasa yang masih digunakan secara manual. Oleh
karena itu, mikropipet disebut juga sebagai “Pipet otomatis”. Pipet otomatis ini
mempunyai akurasi yang tinggi atau hasil yang nyata dan pengukuran yang lebih
baik dari pada pipet biasa atau pipet volumetri. Disamping itu, setiap pipet dapat
di setting atau di atur berapa pun volumenya selama dalam range volume pipet
yang sudah ditentukan. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar di
pasaran seperti Gilson, Pipetman, dan lain-lain. Berbagai macam ukuran pipet
volumetri yang dibedakan dengan kode warna ketika digunakan pada
laboratorium, yaitu :
a. Single channel, Pada mikropipet single chanel, hanya mempunyai satu tip
saja. Sehingga, ketika ingin memipet atau mengambil cairan hanya dapat
digunakan secara bergantian. Penggunaan jenis mikropipet ini akan
memakan waktu cukup lama jika larutan atau cairan yang akan di ambil
jumlahnya sangat banyak.
Mikropipet jenis excel electronic pipette ini memiliki desain yang ergonomis
(desain yang nyaman) sehingga memudahkan pengguna untuk mengatur volume
hanya dengan satu tangan. Self-diagnostic software di dalamnya dapat
menunjukkan volume, status baterai, dan fungsi kalibrasi otomatis. Excel
electronic pipette ini dilengkapi dengan baterai ion litium yang dapat diisi daya
dengan charger 230 Volt yang termasuk memiliki daya volt yang kuat. Tipe
ukuran yang tersedia adalah 0.5 – 10 µl, 2 – 20 µl, 10 – 200 µl, dan 100 – 1200
µl.
Pada mikropipet jenis voyager dapat dilakukan pengaturan otomatis,
sehingga tidak perlu lagi dilakukan pengaturan manualdan nyaman ketika
digunakan hanya dengan satu tangan. Tip spacing-nya juga bahkan dapat diganti
hanya dengan satu tombol yang dapat memanjang dari 4.3 mm sampai 33 mm,
tergantung model dan spesifikasi nya. Pada mikropipet jenis Fixed Volume,
sudah memiliki masinh-masing pipet dengan ukuran yang tetap, sehingga anda
tidak bisa mengubah-ubah ukuran volume yang ingin di ambil. Dengan
menggunakan pipet jenis ini, anda tidak perlu lagi untuk mengatur volume yang
ingin anda ambil setiap kali melakukan pengujian di laboratorium.
Kelebihan variable volume pipet adalah anda tidak memerlukan pipet dalam
jumlah banyak ketika melakukan proses pengambilan cairan. Cukup dengan
memiliki satu buah variable volume pipet yang bisa digunakan untuk mengambil
cairan dengan berbagai ukuran volume, bahkan mencapai ukuran mikro
sekalipun. Hanya membeli variable volume pipet yang sesuai dengan rentang
yang anda inginkan. Namun dibalik itu semua, variable volume pipet kurang
ideal ketika digunakan karena memiliki tingkat error yang lebih tinggi di
bandingkan dengan fixed volume mikropipet.
Bagian mikropipet beserta fungsinya seperti :
a. Plunger Button
Plunger button atau biasa disebut sebagai “tombol penekan” ini digunakan
dengan cara ditekan dan berfungsi sebagai pemompa yang menarik dan
mengeluarkan cairan maupun larutan yang akan digunakan untuk analisa. Bagi
anda yang ingin menggunakan mikropipeet jenis ini, tidak perlu khawatir yaa.
Karena cara penggunaannya cukup mudah. Ketika tombol ditekan, maka udara
yang berada di dalam tip akan terdorong keluar. Ketika anda melepaskan tombol
tersebut, larutan atau cairan akan tertarik ke dalam ujung (tip) pipet yang
kemudian, dipindahkan cairan tersebut ke alat gelas atau wadah lain.
Tip ejector button disebut juga sebagai “tombol pelepas” ini berfungsi untuk
melepaskan tip yang ada pada bagian ujung alat mikropipet. Cara
menggunakannya yaitu dengan menekan tombol kemudian tip akan terlepas dari
body atau badan pipet mikro. Tombol pelepas tip akan digunakan ketika setelah
selesai menggunakan tip dengan volume tertentu.
c. Volume Display
Bagian ini merupakan penghubung antara bagian atas yaitu plunger button
dan tip ejector button dan bagian paling bawah atau disebut sebagai tip. Shaft ini
dibuat ergonomis (desain yang bagus) sehingga cukup nyaman saat digenggam
tangan atau digunakan untuk mengambil cairan.
e. Ujung Pipet
Pada bagian ini berfungsi untuk menampung cairan atau larutan. Pipet tip ini
memiliki hubungan langsung dengan cairan. Keakuratan atau ketelitian yang
tinggi pengukuran mikropipet juga sangat ditentukan oleh seberapa ukuran tip
yang digunakan. Ketika ingin menggunakan alat ini, anda harus menyesuaikan
ukuran tip dengan volume cairan yang akan dipindahkan. Pipetting, disebut juga
pemipetan. Fitur ini bertujuan untuk memindahkan cairan atau larutan ke wadah
yang sudah disediakan. Multi Dispensing, Hal ini dangat bersangkutan dengan
proses kegiatan dan penyiapan dari alat mikropipet sebelum digunakan untuk
analisa di laboratorium. Series Dispensing, Fitur ini menyangkut tipe atau jenis
mikropipet yang digunakan untuk analisa. Mixing, Peristiwa ini disebut sebagai
proses pencampuran dari bahan atau larutan yang sudah diambil kemudian
disatukan dalam wadah yang sama.
Secara spesifik alat mikropipet ini digunakan dengan 2 poin utama, yang
pertama adalah mengatur volume pipet dan yang kedua adalah cara
menggunakan pipet.
2. Memegang mikropipet dengan cara seperti ingin meninju kemudian ibu jari
berada pada bagian pengatur volume.
Untuk mengetahui berfungsi dengan baik atau tidaknya mikropipet ini maka
dapat dilakukan proses pengkalibrasian dengan melakukan beberapa tahapan.
Yakni:
4. Apabila telah selesai tentukan sejumlah volume larutan yang akan diambil.
5. Sebelum proses kalibrasi maka perlu membasuh tip pipet dengan air suling,
lalu meletakkan larutan yang telah dipipet ke cawan neraca analitik.
Untuk menjaga mikropipet tetap dalam keadaan baik maka ada beberapa
cara yang dapat kita lakukan seperti memeriksa kondisi mikropipet secara rutin
dengan memperhatikan setiap bagian dari alat ini apakah ada keretakan atau
kerusakan alat. Lalu membersihkan pipet sebelum maupun setelah digunakan
dengan menggunakan desinfektan tertentu. Selain itu dapat juga dilakukan
sterilisasi dengan menggunakan autoclave atau dengan menggunakan sinat UV
dan yang paling terpenting adalah kemampuan yang harus dalam dimiliki oleh
praktikan dalam menggunakan mikropipet ini sesuai dengan standar prosedur.
Kelebihan dan kekurangan mikropipet yaitu Kelebihan Memiliki akuraritas dan
presisi yang lebih baik, Kekurangannya Dalam penggunaan mikropipet
memerlukan banyak menggunakan tip, karena tip digunakan hanya sekali pakai
VII. KESIMPULAN
2. Jenis-jenis mikropipet :
Gilson, 2005. Gilson Guide to Pipetting. 2nd ed. USA: Gilson Inc..
FOTOMETER
ACARA 3
DI SUSUN OLEH :
1911050071
TLM 5B
2021
IX. TUJUAN PRAKTIKUM
X. DASAR TEORI
Fotometrik adalah adalah salah satu metode analisis kuantitatif yang paling
berguna di berbagai bidang seperti kimia, fisika, biokimia, kimia aplikasi teknik
dan klinik. Fotometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur intensitas atau
kekuatan cahaya suatu larutan (Sastrohamidjojo, H., 2015).
2. Energi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia.
Alat ini memliki fungsi untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya
suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena
alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum
atau plasma. Polarimetri adalah meteode yang digunakan untuk analisis
komponen menggunakan polarimeter. (Hilman, 2011)
1. Persiapan sampel
i. Water blank, reagent blank, standar, dan sample akan dihisap dan
dianalisis hingga hasil keluar pada print out data.
3. Cara mematikan
Fotometer Incubator,
berfungsi untuk
mengkondisikan
sampel pada suhu
tertentu.
Printer, berfungsi
untuk mencetak
hasil analisis.
Pad tombol/Touch
screen, berfungsi
untuk mengatur
pengaturan alat.
Outlet, tempat
untuk mengeluarkan
hasil yang diserap.
Kipas, berfungsi
untuk pendingin
alat, terletak pada
bagian belakang
alat.
Tombol power,
berfungsi untuk
menyalakan dan
mematikan alat.
Konektor,
menyambung ke
sumber arus listrik.
Selang aspirator,
berfungsi untuk
menghisap sampel.
Caranya adalah :
dengan menekan
tombol aspirator
(sebelumnya sampel
sudah terhubungkan
dengan selang
aspirator).
Tombol
aspirator/pompa,
berfungsi untuk
menghisap sampel.
Kuvet, sebagai
tempat sampel.
Selang peristaltik,
berfungsi untuk
mengalirkan sampel
dari aspirator
mengalir melalui
kuvet menuju
pembuangan.
Selang ini bersifat
elatis dalam
mengalirkan sampel
sehingga sampel
tidak ada yang
tersumbat dalam
selang.
XIV. PEMBAHASAN
Fotometer ialah alat untuk menangkap kekuatan cahaya atau interaksi cahaya
yang ditransmisikan atau pengukuran berdasarkan cahaya dengan sumber radiasi
elektromagnetik. Nama lain dari fotometer yang dipraktikumkan ialah Hospitex
Diagnostic artinya instrument yang biasa digunakan pada rumah sakit yang
menggunakan sample klinis misalnya serum darah. Komponen-komponen
fotometer hampir sama dengan spektrofotometer meliputi sumber cahaya atau
sumber radiasi yaitu lampu halogen, kemudian filter, tempat sample atau kuvet,
detector ialah silicon, dan sample klinis yaitu serum darah.
Jenis-Jenis Fotometer
1. Absorption
2. Fotometer
3. Flame-fotometer
4. Fluorometer
5. Nefelometer
6. Atomik spectrometer
Terdapat 2 jenis fotometer, fotometer portabel dan non portabel. Berikut ini
jenis-jenis fotometer portabel yang sederhana tetapi sangat akurat iluminansi
L201/Lux meter, dengan sistem khusus seperti fluks bercahaya dan pengukuran
fotometer.
Luminous Flux Fotometer terdiri dari segi seri L203 dan L300 fotometer
dengan mengintegrasi dan detektor fotopic. Aplikasi untuk pengukuran fluks
bercahaya termasuk dan miniatur lampu otomotif, LED dan sumber dipandu
ringan seperti dan endoskopi iluminator mikrosop.
6. L300 Fotometer
7. L103 Fotometer
Fotometer ini diproduksi sebelum Januari 1999 dan sekarang telah diganti
dengan L202, L201 dan L203 seri fotometers. Fotometer ini memiliki
berbagai penguat dengan pembacaan skala penuh dari 1.999 Lux atau cd / m²
sampai dengan 199 900 Lux atau cd / m².
8. L101 Fotometer
Cara Pengoperasian :
Persiapan Sample
Pengukuran Sample
Cara Mematikan
3. Setelah itu, dicuci dengan udara agar alat yang dilalui cairan akan kering.
5. Alat dibersihkan dengan tisu dan tutup dengan plastic yang telah disediakan
agar terhindar dari debu dan kotoran.
Cara Pemeliharaan
2. Linieritas
a. Absorption
b. Fotometer
c. Flame-fotometer
d. Fluorometer
e. Nefelometer
f. Atomik spektrometer
6. Prinsip dari fotometer adalah sampel yang telah diinkubasi kemudian
disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke dalam kuvet dan dibaca oleh
sinar cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan pompa
peristaltik menuju ke pembuangan. Sampel yang digunakan harus
dimasukkan dalam inkubator. Hal ini agar reagen-reagen dalam sampel
bekerja secara maksimal.
XVI. DAFTAR PUSTAKA
VORTEX
ACARA 2
DI SUSUN OLEH :
1911050071
TLM 5B
2021
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Vortex Mixer atau Vortexer adalah perangkat sederhana yang umum di gunakan
di laboratorium untuk mencampur cairan dalam wadah kecil. Alat ini terdiri dari
sebuah motor listrik dengan drive shaft yang berorienasi vertikal dan melekat pada
sepotong karet yang dipasang sedikit keluar dari pusat.Sebagai alat yang berjalan,
potongan karet berisolasi cepat dengan gerakan melingkar. Ketika tabung reaksi
atau wadah lain yang sesuai ditekan ke dalam gelas karet (atau menyentuh ke tepi)
gerak ditransmisikan ke cairan di dalam dan pusaran yang dibuat. Kebanyakan
mixer vortex memiliki pengaturan kecepatan variabel dan dapat diatur untuk terus
berjalan, atau berjalan hanya ketika tekanan diterapkan ke bagian karet
(Deorsola,2014)
Sebuah alternatif dari vortex mixer listrik adalah “pusaran jari” teknik dimana
pusaran yang dibuat secara manual dengan mencolok tabung reaksi dengan gerakan
ke depan dan kebawah dengan satu jari atau ibu jari. Hal ini biasanya memakan
waktu lebih lama dan seringmenghasilkan suspensi yang tidak memadai, meskipun
mungkin cocok dalam beberapa kasusketika sebuah vortex mixer tidak tersedia atau
kekuatan yang ada dalam vortexing akan merusaksampel, tetapi teknik ini tidak
dianjurkan ketika ada benda tajam yang terlibat. Teknik ini lebih cocok untuk solusi
mempercepat campuran yang tidak memerlukan masukan energi kinetik
yangdiperlukan untuk membuat suspensi (Moningka, 2018).
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Leni Astuti, 2019) vortex mixer otomatis
berbasis mikrokontroler Atmega328 [7]. Pada penelitian ini memiliki kekurangan
yaitu saat proses pencampuran pembacaan sensor yang tidak menetap akibat
piringan yang dibuat kurang bagus dan kasar sehingga pembacaan sensor tidak
menetap. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan kecepatan putaran motor pada vortex
mixer yang stabil serta terdapat sensor yang lebih sensitif dalam mendeteksi tabung,
maka penulis akan merancang sebuah alat yaitu vortex mixer yang dilengkapi
tampilan RPM dengan sensor adanya tabung untuk memudahkan pekerja medis
dalam pemakaian.
V. HASIL PENGAMATAN
Nama Gambar Bagian
Alat
Vortex 1. Rubber cup
berguna untuk menyangga
bagian bawah tabung reaksi
dari vortex mixer.
2. Motion Mode
ketika
ditekan motion modenya,
alat akan
bergerak pada bagian
bawah tabung membentuk
gerakan gyratory atau
memutar.
3. Speed Control Knob
untuk mengatur sekaligus
mengontrol kecepatan
putaran sekaligus
pergerakan dari vortex
mixer.
4. Tombol On/OFF
Untuk mematikan dan
menghidupkan alat
5. Kaki penumpu
sebagai penopang atau
penunjang yang dapat
menahan alat vortex agar
bisa beridi tegak
6. LCD
Untuk menampilkan
berbagai macam data yang
berisi angka, huruf, simbol
dan sebagainya yang
berhubungan dengan alat
vortex mixer.
VI. PEMBAHASAN
Instrumen vortex mixer tersusun atas motor mesin yang dialiri listrik dan
memiliki poros penggerak. Poros tersebut akan begerak vertikal saat alat
dinyalakan. Untuk menampung sampel, alat ini memanfaatkan potongan
karet yang dipasang sedikit di luar pusat alat. Potongan karet tersebut
kemudian akan ikut bergerak karena poros penggerak pada motor mesin.
Motor mesin berosilasi dengan karet dalam gerakan melingkar yang sangat
cepat. Gerakan ini kemudian akan menciptakan pusaran pada cairan. Pusaran
tersebut akan menyatukan zat-zat yang sebelumnya terpisah hingga
molekulnya terseragamkan.
Meski vortex mixer merupakan alat yang bekerja otomatis, bukan berarti
kita bisa menggunakkannya secara sembarangan. Berikut cara menggunakan
vortex mixer yang benar dan sesuai standar:
2. Nyalakan alat dengan menekan saklar hingga berada pada posisi “ON”.
2. Selain kepala vortex atau rubber cup, di dalam alat vortex terdapat
motion mode yang berbentuk tombol switch dengan bacaan ON atau
OFF. Bagian ini digunakan ketika anda ingin menyalakan dan
mematikan alat vortex. Ketika tombol On ditekan, maka alat akan
berjalan dan beroperasi. Sedangkan jika menekan tombol OFF, maka
alat akan berhenti dan mati. Nantinya, mesin akan bergerak dengan
cara berputar. Perputaran ini akan membuat bahan yang tercampur
menjadi homogen.
CENTRIFUGE
ACARA 4
DI SUSUN OLEH :
1911050071
TLM 5B
2021
XVII. TUJUAN PRAKTIKUM
Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di
laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya
praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangatdiperlukan.( Hafsah,
2011)
Dalam teknik sentrifugasi ini, partikel berada di dalam suatu cairan yang
densitasnya bergradien dari atas ke bawah. Setelah disentrifugasi, partikel di
dalam cairan t ersebut akan berada di lapisan cairan yang densitasnya sama
dengan densitas partikel tersebut. Meskipun disentrifugasi dengan kecepatan
yang sangat besar, partikel tersebut tidak akan mengendap melalui lapisan cairan
yang densitasnya lebih tinggi daripada partikel tersebut. Prinsip sentrifugasi
semacam ini disebut sentrifugasi keseimbangan gradien densitas. Ada beberapa
klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :
b. Micro centrifuge
c. Speciality Centrifuge
3. Berdasarkan fungsinya
3. Dinyalakan centrifuge
8. Diset atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi
putaran(Rpm) yang diinginkan
10. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutandalam
tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling
berlawanan pula
XXI. HASIL PENGAMATAN
Centrifuge Motor
• Speed Control
Untuk mengatur
kecepatan motor agar
sesuai dengan
kebutuhan tanpa speed
control motor akan
berputar dengan
kecepatan maksimum.
Digunakan rangkaian
pembatas tegangan
atau semacam dimer
untuk bagian speed
control
• Timer
Berfungsi untuk
mengatur lamanya alat
bekerja. Rangkaian
timer ada 2 jenis.
Yakni timer mekanik
dan timer digital.
Timer mekanik
memanfaatkan sistem
mekanis untuk
mengatur waktu
operasional alat.
Sedangkan timer
digital menggunakan
sistem counter down
digital untuk mengatur
waktu operasioanl
alat.
• Break system
Pengereman motor
diperlukan agar
putaran motor dapat
dengan segera
dihentikan.
• Pengunci tutup
Pengunci tutup
digunakan untuk
mengamankan user
agar tidak membuka
atau terbuka secara
tidak sengaja tutup
centrifuge. Apabila
tutup ini terbuka dapat
mengakibatkan
sample yang diputar
terlempar keluar.
Tidak semua jenis
centrifuge terdapat
pengunci tutup.
• Tempat tabung
Tempat tabung
centrifuge didesain
dengan sudut
kemiringan tertentu
agar menghasilkan
gaya centrifugal.
Jumlah lubang untuk
tabung pun dibuat
genap. Ini
dimaksudkan agar
tercipta keseimbangan
beban ketika motor
berputar.
XXII. PEMBAHASAN
1. Centrifuge harus diletakkan dalam posisi yang datar air, agar pada saat
pemisahan sampel yang berada di dalam alat tidak tumpah.
2. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap minggu atau
bila tumpahan atau ada tabung yang pecah.
3. Gunakan tabung dengan ukuran dan type yangsesuai untuk tiap centrifuge.
5. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang sebelum
centrifuge dijalankan.
6. Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka tabung
mudah pecah waktu dicenrifuge karena adanya gaya setrifugal yang kuat
menekan tabung kaca ke dasar wadah.
9. Lakukan penyetelan/adjustmen
10. Bersihkan dari pecahan tabung, tumpahan darah, serum dan lakukan
desinfeksi setiap saat
15. Power suply: Pengecekan kabel, steker dan stop kontak (pengecekan
grounding dan kebocoran arus listrik dari kabel), steker dan stop kontak.
17. Terjadinya getaran yang tidak biasa perlu melakukan pengecekan rotor
balance dan mengikuti rekomendasi pabrik.
18. Pemeriksaan terhadap komponen lainnya, apabila ditemukan kerusakan atau
cacat produk, maka komponen dapat diganti oleh pabrik (bila alat masih
baru).
Kalibrasi RPM
Cara kerja:
2. Tachometer elektrikal
Cara kerja:
3. Strobe light
Cara kerja:
a. Set centrifuge pada waktu yang sering dipakai.
Kelebihan :
1. Lebih efektif
Kekurangan :
4. Bila larutan tersenggol sedikit saja, pengendapan akan gagal dan kembali
bercampur dengan larutan
XXIII. KESIMPULAN
8. Jenis-jenis centrifuge :
9. Prinsip kerja dari centrifuge ialah didasarkan pada pemisahan molekular dari
sel atauorganel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa
partikel yangtersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi)
ke dasar wadahkarena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan
suatu partikel yangtersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan
atau menurunkan pengaruhgravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju
pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah
yang berisi suspensi partikel kemesinsentrifugasi tepatnya pada bagian rotor
yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu.
XXIV. DAFTAR PUSTAKA
INCUBATOR
ACARA 5
DI SUSUN OLEH :
1911050071
TLM 5B
2021
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu incubator
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis incubator
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja incubator
V. HASIL PENGAMATAN
Gambar Bagian-bagian
1. Tombol power
2. Tempat sampel
3. Tombol setup
4. Konektor kabel
VI. PEMBAHASAN
Inkubator dalam mikrobiologi adalah perangkat berinsulasi dan tertutup
yang memberikan kondisi suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan lain
yang optimal yang diperlukan untuk pertumbuhan organisme. Inkubator
menjaga suhu, kelembapan, dan kondisi optimal lainnya seperti kandungan
CO2 dan oksigen di atmosfer di dalamnya. Inkubator adalah peralatan
laboratorium penting yang diperlukan untuk membudidayakan
mikroorganisme dalam kondisi buatan. Inkubator dapat digunakan untuk
budidaya organisme uniseluler dan multiseluler. Fungsi inkubator sangat
penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel,
mikrobiologi dan biologi molekuler.
Jenis-Jenis Inkubator Laboratorium :
Inkubator benchtop
Ini adalah jenis inkubator yang paling umum digunakan di sebagian
besar laboratorium. Inkubator ini adalah tipe dasar dari inkubator dengan
pengatur suhu dan isolasi.
Inkubator CO2
Inkubator CO2 adalah jenis inkubator khusus yang dilengkapi dengan
kontrol otomatis CO2 dan kelembapan. Inkubator jenis ini digunakan untuk
pertumbuhan budidaya bakteri yang berbeda yang membutuhkan konsentrasi
CO2 5-10%. Untuk mengontrol kelembapan, air disimpan di bawah kabinet
inkubator.
Inkubator berpendingin
Untuk inkubasi pada suhu di bawah ambien, inkubator dilengkapi
dengan sistem pendinginan yang dimodifikasi dengan kontrol pemanas dan
pendingin. Jenis inkubator ini disebut inkubator pendingin. Dalam inkubator
pendingin, kontrol pemanasan dan pendinginan harus seimbang dengan
tepat.
Inkubator pengocok
Inkubator pengocok yang dikontrol secara termostatis adalah peralatan
lain yang digunakan untuk membudidayakan mikroorganisme.
Keuntungannya adalah bahwa ia memberikan transfer panas yang cepat dan
seragam ke bejana kultur, dan agitasinya memberikan peningkatan aerasi,
yang menghasilkan percepatan pertumbuhan. Namun inkubator ini hanya
dapat digunakan untuk kaldu atau media kultur cair.
Inkubator portabel
Inkubator portabel berukuran lebih kecil dan digunakan dalam kerja
lapangan, mis. mikrobiologi lingkungan dan pemeriksaan air.
Inkubator memiliki berbagai aplikasi di berbagai bidang termasuk kultur
sel, studi farmasi, studi hematologi, dan studi biokimia. Beberapa kegunaan
atau fungsi inkubator adalah:
1. Fungsi inkubator adalah untuk menumbuhkan kultur mikroba atau kultur
sel.
2. Fungsi inkubator juga dapat digunakan untuk memelihara kultur
organisme yang akan digunakan nantinya.
3. Beberapa inkubator digunakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan
organisme, memiliki laju pertumbuhan yang berkepanjangan di
lingkungan alam.
4. Fungsi inkubator khusus digunakan untuk reproduksi koloni mikroba dan
penentuan kebutuhan oksigen biokimia selanjutnya.
5. Inkubator juga digunakan untuk pengembangbiakan serangga dan
penetasan telur di zoologi.
6. Fungsi inkubator juga untuk menyediakan kondisi terkontrol untuk
penyimpanan sampel sebelum diproses di laboratorium.
Bagian-bagian incubator :
1. Tombol power : mematikan dan menyalakan alat
2. Tempat sampel : menempatkan sampel yang akan di incubator
3. Tombol setup : mengatur suhu yang di inginkan
4. Konektor kabel : menyambungkan alat
Kelebihan incubator :
Satu jenis. Libatkan siswa secara langsung amati prosesnya.
Mahasiswa bisa percaya, misalnya karena Segera dengar, lihat, rasakan.
Siswa cenderung tertarik pada benda nyata disekitarnya.
Keingintahuan, Pengalaman keterampilan kerja dan Perkembangan
Ilmiah.
Kekurangan incubator :
Satu jenis. Guru harus benar-benar bisa menguasai
Bahan dan Keterampilan.
Tidak semua mata pelajaran dipraktekkan,
Tidak semua metode diajarkan melalui metode praktis
Alat dan bahan mungkin mahal
Praktik yang menghalangi.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan :
1. Incubator merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengatur
suhu dari suatu larutan.
2. Jenis-jenis incubator seperti Inkubator serbaguna (General Incubator),
Inkubator BOD suhu rendah, Inkubator 2 ruang, Inkubator multi ruang,
Inkubator Goyang (g Incubator), Inkubator Dingin Peltier, Inkubator
goyang multi-rak.
3. Prinsip dari incubator adalah mengubah energy listrik menjadi energy
panas, kawat nikelin akan menghambat aliran electron yang mengalir
sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat.