Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK IV: 1.

Dhea Hafsah Rohimah


(01.1718.0102.0006)
2. Dini Alfia Setiani
(01.1718.0102.0008)
3. Fatimah Nuril Aulia
(01.1718.0102.0011)
4. Ima Risti Firlian
(01.1718.0102.0013)
5. Yoma Ichazena Pieter
(01.1718.0102.0027)
TEKNIK MIKROPIPET
SEJARAH MIKROPIPET
Mikropipet ini ditemukan dan
dipatenkan pada tahun 1960 oleh Dr. Hanns
Schmitz (Marburg, Jerman). Setelah itu, mitra
penemu dari perusahaan bioteknologi
Eppendorf, Dr. Heinrich Netheler, mewarisi
hak-hak yang melekat pada paten itu dan
memulai penggunaan mikropipet secara umum
dan luas di laboratorium-laboratorium di dunia.
Pada tahun 1972, ditemukan di Universitas
Wisconsin–Madison oleh beberapa orang,
terkhusus Warren Gilson dan Henry Lardy.
Suatu alat yang
MIKROPIPET digunakan untuk memindahkan cairan
dalam jumlah kecil secara akurat.
FUNGSI
MIKROPIPET
Untuk memindahkan cairan atau larutan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Digunakan untuk volume dibawah 1 mili liter. Berukuran antara 5 mikro liter s/d 1 ml.
Dalam menggunakan mikro pipet tersebut maka diperlukan pipet tip yang berfungsi untuk
menampung cairan yang akan dipompa.
BAGIAN-BAGIAN MIKROPIPET
a. Plunger button d. Ejector arm
Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan Berfungsi mendorong plastic tip agar
ke bawah ketika ditekan berfungsi untuk mengukur terlepas dari mikropipet
kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan volume e. Plastic tip
liquid yang ditarik dan dikeluarkan oleh pipette tip.
Pada bagian atas plunger button ini terdapat angka Bagian yang kontak langsung dan
yang menunjukkan kapasitas maksimum dan menampung liquid saat dilakukan proses penarikan
minimum dari mikropipet yang kita gunakan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar
kecilnya disesuaikan dengan kapasitas mikropipet
b. Volume adjustment knob dan volume liquid yang ditransfer
Berfungsi untuk mengatur volume liquid f. Tip ejector button
yang akan ditransfer
Digunakan untuk melepaskan plastic tip
c. Shaft setiap kali selesai digunakan atau untuk mengganti
Tempat melekat handle ejector arm dan ujung tip
menghubungkan antara mikropipet dengan plastic tip
CARA PENGGUNAAN
Tahap 1: Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume

Tahap 2: Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara menancapkan ujung
mikropipet
Tahap 3: Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama

Tahap 4: Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan


Tahap 5: Pengambilan sampel
Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan dan
halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan biarkan penyedot bergerak cepat dan tiba-
tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan
Tahap 6: Berhenti sesaat
• Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah mengisi tip
• Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang lebih besar
• Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih besar
Tahap 7: Penarikan tip dari sampel
Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan: tidak boleh ada cairan tertinggal di
bagian luar tip dan lap / usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian samping
saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah / ujung tip
Tahap 8: Pengeluaran sampel
Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut:
1. Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel
2. Tekan penyedot sampai pembatas pertama
3. Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-5000 atau lebih lama
untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih tinggi
4. Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan

Mulai mengeluarkan Pembatas 1 Pembatas 2


Tahap 9: Penarikan pipet
Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah penampung sampel
dengan terus menempelkan tip didinding wadah khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil

Tahap 10: Melepaskan tekanan penyedot


Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembali pada posisi UP. Jangan biarkan tertekan
kembali
Tahap 11: Melepas tip
Lepaskan tip dengan cara menekan ejector
JENIS-JENIS MIKROPIPET

1. Mikropipet P20 dapat mengukur volume dalam kisaran 0,02 dan 0,7 ons
(0,5-20 μl)
2. Mikropipet P200 dapat mengukur volume antara 0,7 dan 6,8 ons (20-200
μl)
3. Mikropipet P1000 adalah mikropipet yang tersedia lebih besar dan biasanya
digunakan untuk mengukur cairan dengan volume di kisaran antara 3,4 dan
33,8 ons (100-1000 μl)
Cara Pembacaan Mikropipet
1. Mikropipet jenis P20, digit paling atas menunjukkan angka
puluhan, bagian tengah menunjukkan angka satuan dan
bagian bawah menunjukkan angka desimal
2. Mikropipet jenis P200, digit paling atas menunjukkan
angka ratusan, bagian tengah menunjukkan angka puluhan
dan bagian bawah menunjukkan angka satuan
3. Mikropipet jenis P1000, digit paling atas menunjukkan
angka ribuan, bagian tengah menunjukkan angka ratusan
dan bagian bawah menunjukkan angka puluhan
Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari Saat
Menggunakan Mikropipet
1. Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa
menyebabkan kontaminasi
2. Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan
menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet
3. Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan terlalu lemah, karena tip
bisa jatuh
4. Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan
menyebabkan larutan yang diambil berlebihan
5. Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan
larutan masuk ke dalam pipet dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan
terkontrol
6. Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip. Jika
mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan
7. Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke
dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi
CARA PERAWATAN MIKROPIPET
1. Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak,
retak atau ada komponen yang hilang
2. Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol
atau cairan khusus pembersih pipet
3. Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan
autoclave atau penyinaran UV)
4. Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan
kondisi pipet anda ke distributor atau agen penjualnya
METODE PEMIPETAN

Cara Pemipetan Mode Forward Cara Pemipetan Mode Reverse


Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika
melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse
dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan
yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya
menggunakan mode Forward saja.
KALIBRASI MIKROPIPET
Dengan menggunakan aquabidest. Selain itu saat ini telah dijual
yellow tip dan blue tip yang telah memiliki garis-garis cincin tanda pada
ukuran tertentu. Untuk yellow tip: 10 µl, 20 µl, 50µl, 100 µl; blue tip:
250 µl, 500 µl dan 100 µl. Sehingga kalibrasi dapat dilakukan langsung.
Lakukan kalibrasi secara rutin minimal setahun sekali.
PRINSIP KERJA
MIKROPIPET
Dengan masukkan Tip bersih ke
dalam Nozzle / ujung mikropipet dan tekan
Thumb Knob sampai hambatan pertama /
first stop. Masukkan tip ke dalam cairan
sedalam 3-4 mm. Tahan pipet dalam posisi
vertikal kemudian lepaskan tekanan dari
Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip
lalu pindahkan ujung tip ke tempat
penampung yang diinginkan dan tekan
Thumb Knob sampai hambatan kedua /
second stop atau tekan semaksimal mungkin.
Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob
searah jarum jam dan ditekan maka tip akan
terdorong keluar dengan sendirinya berfungsi
mendorong tip keluar.
KONTAMINASI PADA PEMIPETAN
• Kontaminasi Pipet ke Sampel. Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang
sudah terkontaminasi. Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet
yang kontak dengan sampel. Gunakan tips steril dan ganti tip setiap berganti
sampel
• Kontaminasi Sampel ke Pipet. Penyebab: Sampel atau aerosol dari sampel
kontak dan memasuki bagian pipet. Pencegahan: Jangan terlalu
memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot cairan dengan
perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-displacement
• Kontaminasi Sampel ke Sampel (sample carryover). Penyebab:
Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda. Pencegahan: Ganti tip
setiap berganti sampel
PENGERTIAN TIP
Tip adalah wadah berbahan
polimer yang digunakan pada ujung
mulut mikropipet dan berfungsi sebagai
wadah penampungan sampel.
Jenis-Jenis Tip
Pada Mikropipet
a. Tip putih (white tip) dipakai
untuk mikropipet dengan volume
5-10 µl dengan ketelitian hingga
0,05 µl
b. Tip kuning (yellow tip) dipakai
untuk mikropipet dengan volume
20-200 µl dengan ketelitian
hingga 0,1 µl
c. Tip biru (blue tip) dipakai
untuk mikropipet dengan volume
maksimal 1.000 µl dengan
ketelitian hingga 1 µl
JENIS TIP
Cara Memasang Tip Yang Benar
Dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang)
kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk pipet
multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
Cara Pemilihan Tip
1. Tip harus bersih dan bebas dari partikel
debu
2. Bentuk bagian kerah (yang menempel ke
pipet) dan ujung tip harus benar-benar
halus dan rapi
3. Transparan / tembus cahaya
4. Tahan terhadap bahan-bahan kimia
5. Adanya keterangan nomor identifikasi,
nomor batch dan sertifikat mutu merupakan
hal penting untuk menjamin kualitas tip
6. Pilih kemasan yang sesuai, ada yang
dikemas secara bulk, ada yang sudah
berjejer rapi di dalam rak, ada yang sudah
disterilisasi

Anda mungkin juga menyukai