Anda di halaman 1dari 12

PIPETASI

PIPETASI
SASARAN
 Melatih ketrampilan pipetasi untuk meningkatkan presisi
dan akurasi dalam proses pengukuran

PENGERTIAN
Alat yang digunakan untuk memindahkan
cairan/larutan dari suatu wadah/ tempat ke tempat
lain.
JENIS PIPET
1. Pipet tetes ( Drop Pipette )
2. Pipet Ukur ( Measuring Pipette )
3. Pipet Volume ( Volume Pipette )
4. Buret
5. Makro/Mikro Pipet ( Clinipet )

Tehnik pemipetan dan ketelitian sangat berpengaruh


terhadap hasil yang didapat.
Mikropipet :
salah satu jenis pipet (alat laboratorium) yang dipakai
untuk penanganan (pengukuran serta pemindahan)
cairan dalam volume kecil secara akurat.

Fungsinya :
Fungsinya adalah untuk mengambil cairan dengan
jumlah sangat sedikit (microliter).

Tingkat keakuratannya tergantung dari keterampilan


Pengguna dalam memipet cairan.
Control Button :
Fungsi dari tombol penekan ini adalah
sebagai pompa yang menarik dan
mengeluarkan cairan

Ejector button :
untuk melepaskan tip yang ada pada
bagian ujung.

Volume display :
berfungsi menentukan / melihat volume cairan

Finger Support :
Menempatkan batas jari saat pemipetan
Prinsip Kerja Mikropipet

Saat bulb (plunger/ control button ) ditekan, maka udara


yang ada di bagian dalam pipet akan terdorong keluar
dan menjadi vakum
Selanjutnya, saat ujung pipet dimasukkan ke dalam
cairan lalu plunger dilepaskan, maka cairan akan masuk
ke dalam pipet lewat tip.
Cairan di dalam pipet ini akan siap dipindahkan ke
wadah lain, dengan cara menekan plungernya..
CARA MENGGUNAKAN MIKROPIPET

1. Atur volume sesuai yang diinginkan, dengan cara


memutar bagian pengatur volume.

2. Pasang Tip .
Pilih tip yang tepat agar pemipetan akurat.
Sebaiknya tip yang digunakan disesuaikan
dengan merk pipetnya.
Pastikan tips sudah terpasang dengan baik dan benar

3. Memegang mikropipet dengan kondisi tangan


yang nyaman,
4. Mengambil dan Mengeluarkan Tip
 Setelah tip dengan benar, Tekan tombol knob
sampai hambatan pertama (setengah tekanan),
jangan ditekan lebih dalam lagi.
 Kemudian masukkan mikropipet hingga tercelup
ke dalam larutan sampel.
 Lepaskan tekanan dari tombol knob secara perlahan
hingga cairan tertarik ke dalam mikropipet serta
pastikan tidak ada gelembung udara.
 Pindahkan larutan sampel ke dalam wadah lain,
caranya cukup dengan menekan tombol knob hingga
hambatan kedua (tekanan penuh)
 lepaskan tips dengan menekan tombol ejector button.
Yang harus diperhatikan dalam merawat
mikropipet :
1. Pastikan Mikropipet selalu dibersihkan setelah
menggunakannya, baik menggunakan air maupun alkohol.
2. Selanjutnya sterilkan dengan memanfaatkan autoclave
komponen yang berhubungan dengan bakteri.
3. Jangan pernah memakai mikropipet tanpa tip yang terpasang
4. Gunakan tip sekali pakai, untuk jenis sampel yang berbeda,
agar tidak saling terkontaminasi.
5. Pastikan menggunakan mikropipet yang sesuai dengan
ukuran volume sample yang akan anda ukur, tidak terlalu
besar maupun kecil.
6. Jangan lupa periksa tip apakah sudah terpasang dengan baik
sebelum memipet sample.
7. Hindari penekanan yang terlalu kencang maupun secara tiba-
tiba, untuk menghindari ketidak akuratan pengambilan sample
8. Jangan menyimpan mikropipet secara sembarangan, apalagi
j
jika masih terdapat sample di dalamnya.
PERCOBAAN PIPETASI

Alat dan Bahan


A. Alat
1. Kuvet
2. Labu ukur
3. Pipet gelas (volume pipette)
4. Mikropipet dengan tip nya
5. Fotometer
6. Timbangan analitik

B. Bahan
1. Aquadest
2. KMNO4
PROSEDUR PERCOBAAN PIPETASI
1.Buat larutan KMnO4 kadar 50 ppm dengan menimbang 50 mg KMnO4
dilarutkan dengan 100 ml aquadest = > sebagai larutan baku.
Ukur Absorban nya pada panjang gelombang (λ) 546.
2.Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 30 ppm dengan
mengencerkan 600 u larutan Baku ditambah 400 u aquadest. ( Kel. 1 )
3.Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 25 ppm dengan
mengencerkan 500 u larutan Baku ditambah 500 u aquadest. ( Kel. 2 )
4.Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 20 ppm dengan
mengencerkan 400 u larutan Baku ditambah 600 u aquadest. ( Kel. 3 )
5.Buatkan pula larutan KMnO4 kadar 10 ppm dengan
mengencerkan 200 u larutan Baku ditambah 800 u aquadest. ( Kel. 4)
6.Buat masing masing 10 tabung untuk setiap larutan yang diencerkan.
7.Ukur masing masing larutan dan catat Absorban nya.
8.Hitung masing masing larutan dengan menggunakan
Larutan Baku sebagai standard.
9.Hitung mean ( nilai rata rata ) dari setiap konsentrasi
Tentukan pula SD dan KV nya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai