Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PIPETASI

Ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Klinik

Disusun oleh :

Andang Sugiharto 191FF04004


Yona Vista Viana 191FF04020

G3-Kel 9

FA-1 MATRIKULASI

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA


FAKULTAS FARMASI
2020
I. Tujuan
Melatih ketrampilan pipetasi untuk meningkatkan presisi dan akurasi dalam
proses pengukuran
II. Prinsip
Tehnik pemipetan dan ketelitian sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapat
III. Dasar Teori
Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan secara akurat dari suatu
wadah (biasanya beker) ke dalam tabung reaksi untuk pengenceran atau penetapan
kadar, biasanya bersama-sama dengan pengisi pipet (pipette fillers). Ada dua jenis
pipet yang utama, yaitu pipet gelas dan pipet piston. Berikut jenis – jenis pipet
yang biasa digunakan :
1. Pipet tetes ( Drop Pipette )
2. Pipet Ukur ( Measuring Pipette )
3. Pipet Volume ( Volume Pipette )
4. Buret
5. Makro/Mikro Pipet ( Clinipet )
Untuk pengambilan/pemindahan cairan bervolume kecil diperlukan alat
mikropipet yang merupakan salah satu jenis pipet (alat laboratorium) yang
dipakai untuk penanganan (pengukuran serta pemindahan) cairan dalam volume
kecil secara akurat. Bagian – bagian pada mikropipet :
Control Button :
Fungsi dari tombol penekan ini adalah
sebagai pompa yang menarik dan
mengeluarkan cairan.
Ejector button :
Untuk melepaskan tip yang ada pada
bagian ujung.
Volume display :
Berfungsi menentukan / melihat
volume cairan
Finger Support :
Menempatkan batas jari saat pemipetan
Prinsip kerja dari mikropipet adalah Saat bulb (plunger/ control button )
ditekan, maka udara yang ada di bagian dalam pipet akan terdorong keluar dan
menjadi vakum Selanjutnya, saat ujung pipet dimasukkan ke dalam cairan lalu
plunger dilepaskan, maka cairan akan masuk ke dalam pipet lewat tip. Cairan di
dalam pipet ini akan siap dipindahkan ke wadah lain, dengan cara menekan
plungernya.
Langkah – langkah cara penggunaan mikropipet yang baik dan benar adalah
sebagai berikut :
1. Atur volume sesuai yang diinginkan, dengan cara memutar bagian
pengatur volume.
2. Pasang Tip .
Pilih tip yang tepat agar pemipetan akurat. Sebaiknya tip yang digunakan
disesuaikan dengan merk pipetnya, pastikan tips sudah terpasang dengan
baik dan benar.
3. Memegang mikropipet dengan kondisi tangan yang nyaman.
4. Mengambil dan Mengeluarkan Tip
 Setelah tip dengan benar, Tekan tombol knob sampai hambatan
pertama (setengah tekanan), jangan ditekan lebih dalam lagi.
 Kemudian masukkan mikropipet hingga tercelup ke dalam larutan
sampel.
 Lepaskan tekanan dari tombol knob secara perlahan hingga cairan
tertarik ke dalam mikropipet serta pastikan tidak ada gelembung
udara.
 Pindahkan larutan sampel ke dalam wadah lain, caranya cukup
dengan menekan tombol knob hingga hambatan kedua (tekanan
penuh).
 Lepaskan tips dengan menekan tombol ejector button.
Setelah mikropipet selesai digunakan ada hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam cara perawatan mikropipet diantaranya adalah :
1. Pastikan Mikropipet selalu dibersihkan setelah menggunakannya, baik
menggunakan air maupun alkohol.
2. Selanjutnya sterilkan dengan memanfaatkan autoclave komponen yang
berhubungan dengan bakteri.
3. Jangan pernah memakai mikropipet tanpa tip yang terpasang.
4. Gunakan tip sekali pakai, untuk jenis sampel yang berbeda, agar tidak
saling terkontaminasi.
5. Pastikan menggunakan mikropipet yang sesuai dengan ukuran volume
sample yang akan anda ukur, tidak terlalu besar maupun kecil.
6. Jangan lupa periksa tip apakah sudah terpasang dengan baik sebelum
memipet sample.
7. Hindari penekanan yang terlalu kencang maupun secara tiba - tiba, untuk
menghindari ketidak akuratan pengambilan sample.
8. Jangan menyimpan mikropipet secara sembarangan, apalagi jika masih
terdapat sample di dalamnya.
IV. Alat dan Bahan
Alat :
- Kuvet
- Labu Ukur
- Pipet gelas (pipet volume)
- Mikropipet dengan tip nya
- Fotometer
- Timbangan Analitik
Bahan :
- Aquadest
- KMNO4
V. Prosedur Percobaan
Buat larutan KMnO4 kadar 50 ppm dengan menimbang 50 mg KMnO4
dilarutkan dengan 100 ml aquadest = > sebagai larutan baku.

Ukur Absorban nya pada panjang gelombang (λ) 546

Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 30 ppm dengan mengencerkan 600 u
larutan Baku ditambah 400 u aquadest. ( Kel. 1 )
Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 25 ppm dengan mengencerkan 500 u
larutan Baku ditambah 500 u aquadest. ( Kel. 2 )

Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 20 ppm dengan mengencerkan 400 u
larutan Baku ditambah 600 u aquadest. ( Kel. 3 )

Buatkan pula larutan KMnO4 kadar 10 ppm dengan mengencerkan 200 u larutan Baku
ditambah 800 u aquadest. ( Kel. 4)

Buat masing masing 10 tabung untuk setiap larutan yang diencerkan.

Ukur masing masing larutan dan catat Absorban nya.

Hitung masing masing larutan dengan menggunakan Larutan Baku sebagai standard.

Hitung mean ( nilai rata rata ) dari setiap konsentrasi Tentukan pula SD dan KV nya.

Anda mungkin juga menyukai