Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

TEKNIK MIKROPIPET
Dosen Pengampu : Isma Dwi Kurniawan, M.Sc.

Disusun Oleh :

Marwah Shofa Hafizhah (1197020052)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
I. Latar Belakang
Pada saat bekerja di labolatorium tentu tidak akan terlepas dari adanya
pengukuran. Untuk sampel padat dapat menggunakan neraca analitik dan untuk
sampel cair dapat menggunakan mikropipet. Mikropipet pula adalah alat yang sangat
berperan dalam teknik pemindahan larutan. Teknik pemindahan larutan merupakan
teknik yang sangat penting dalam bidang biologi molekuler. Dalam praktik teknik
bidang molekuler, umumnya melibatkan kegiatan pemindahan larutan dalam skala
kecil yaitu mikroliter (µl). Oleh karena itu dibutuhkan peralatan khusus yang memiliki
kemampuan untuk mencakup skala tersebut yaitu dengan mikropipet. Adapun akurasi
dan presisi pemipetan merupakan faktor utama dari keberhasilan analisa atau
percobaan yang melibatkan cairan seperti dalam bidang molekuler, karena kesalahan
kecil pada pengukuran volume dengan mikropipet dapat menyebabkan kesalahan
besar pada hasil akhir pengujian.
Maka untuk bekerja di dalam labolatorium molekuler, praktikan atau peneliti
harus mengenal mikropipet yang akan digunakan, baik itu cara penggunaannya dan
kepentingannya dalam biologi molekuler.

II. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum mengenai teknik mikropipet, sebagai berikut :
1. Mengenal mikropipet dan kepentingannya dalam biologi molekuler.
2. Menguasai cara penggunaan mikropipet.

III. Hasil dan Pembahasan


Praktikum teknik mikropipet ini dilaksanakan pada hari selasa, 24 Mei 2022.
Mikropipet merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan cairan yang
bervolume kecil. Mikropipet pada praktikum ini memiliki ukuran yang beragam
diantaranya : 0,5 – 10 µl, 10 – 100 µl, dan 100 – 1000 µl. Adapun jenis mikropipet ada
yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) seperti pada
praktikum ini yaitu ukurannya antara 5 – 10 µl, 10 – 100 µl, dan 100 – 1000 µl. Ada
pula mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, yang hanya tersedia satu pilihan
volume (fixed volume pipette) misalnya yaitu mikropipet 5 μl (Yunilas dkk, 2017).
Dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip yang dipasangkan pada bagian tip
cone. Tip pada umumnya bersifat disposible (sekali pakai). Ada pula tip dapat
digunakan secara berulang-ulang dengan cara disterilisasi dengan menggunakan
autoklaf.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikropipet, tip mikropipet,
mikrotube, wadah tip (tip box) dan bahan yaitu larutan metilen blue. Adapun bagian-
bagian mikropipet dan fungsinya yaitu sebagai berikut :
a. Planger Button / tombol penekan, berfungsi untuk mengambil dan mengeluarkan
larutan dengan cara ditekan. Bagian ini ditekan kebawah pada penekanan satu
untuk mengambil larutan dan bergerak ke atas dengan cara dilepaskan secara
pelan-pelan untuk mengeluarkan larutan yaitu dengan cara penekanan kedua pada
posisi mikropipet, setelahnya baru dilepaskan.
b. Cincin pengatur volume / volume adjustment knob, berfungsi untuk mengatur
volume cairan yang akan diambil/ditransfer dengan cara diputar.
c. Volume Display, berfungsi untuk menunjukkan besaran volume yang diambil.
Volume display ini merupakan hasil dari besaran volume yang dapat diatur di
cincin pengatur volume sehingga ukurannya dapat dilihat.
d. Tip cone, berfungsi sebagai tempat terpasangnya tip.
e. Tip, berfungsi sebagai bagian yang dicelupkan ke larutan yang diambil.
f. Tip ejector, berfungsi untuk melepaskan tip setiap kali selesai digunakan.

Selanjutnya yaitu cara penggunaan mikropipet, langkah pertama yaitu mengatur


volume melalu cincin pengatur volume dengan cara diputar hingga mencapai volume
yang dinginkan. Adapun ukuran volume larutan pada mikropipet yang digunakan
pada praktikum ini diantaranya 0,5 µl, 100 µl, dan 1000 µl. Larutan yang digunakan
yaitu larutan metilen blue. Kemudian tip dipasang dengan cara memasangkannya ke
bagian tip cone pada mikropipet dengan mengarahkan mikropipet ke tip yang ada
pada wadah tip (tip box) tanpa disentuh tipnya yaitu dengan sedikit ditekan agar
terpasang pada tip cone. Lalu tekan planger button sampai batas pertama/ first stop.
Setelah itu setengah tip dimasukkan kedalam cairan yang akan dipindahkan. Agar
sampel cairan yang akan dipindahkan terambil, tekanan dilepaskan secara perlahan
dan halus dengan posisi tegak lurus pada sampel hingga sampel terambil penuh
sesuai posisi sebelum pengambilan sampel. Tip dibiarkan tetap dibawah permukaan
larutan selama pengambilan. Kemudian larutan dalam tip dipindahkan kedalam
mikrotube. Untuk mengeluarkan larutan pada tip mikropipet, tahap pertama yaitu
dengan disentuhkan tip pada dinding mikrotube. Kemudian tekan planger button
sampai pembatas kedua. Lalu ditahan 2-3 detik. Untuk pengambilan larutan kental,
setelah selesai menarik tombol penekan (plunger button) mikropipet, umumnya
harus menunggu beberapa detik terlebih dahulu sebelum mikropipet dipindahkan ke
wadah berikut, karena larutan kental umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk tertarik ke dalam tip. Hal ini penting sebab tentunya akan sangat berpengaruh
terhadap volume dan/atau konsentrasi akhir dari sampel yang diambil nantinya
(Vertygo dkk, 2021).

Lalu dengan planger button yang masih dalam posisi ditekan, lepaskan atau tarik
kembali hingga diposisi sebelum pengeluaran larutan dengan posisi tip yang masih
menempel pada dinding mikrotube dan dihindari planger button tertekan kembali
agar larutan dapat keluar dari tip. Setelah itu tutup mikrotube dan dilepaskan tip
dengan cara menekan tip ejector. Menurut Restiyana (2017), perlu diperhatikan tidak
boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar
dengan tissue, tetapi hanya dari bagian samping saja serta jangan sentuhkan tissue
pada bagian bawah/ujung tip.

a b c

(Dokumen Pribadi, 2022)

Gambar diatas merupakan hasil dari teknik mikropipet yang sudah dilakukan, pada
gambar a merupakan hasil dari mikropipet berukuran 0,5 – 10 µl dengan pengaturan
volume yang diambil yaitu 0,5 µl. Gambar b merupakan hasil dari mikropipet
berukuran 10 - 100 µl dengan pengaturan volume yang diambil yaitu 100 µl. Gambar
c merupakan hasil dari mikropipet berukuran 100 – 1000 µl dengan pengaturan
volume yang diambil yaitu 1000 µl. Adapun kesalahan yang sering terjadi pada
teknik pemindahan larutan dengan mikropipet ini yaitu saat pengambilan,
pemindahan, dan pengeluaran larutan. Pada saat pengambilan yaitu penekanan pada
planger button di pembatas pertama dilakukan pada saat tip sudah berada di dalam
sehingga menyebabkan larutan sulit terambil. Kemudian saat menarik tekanan ke
posisi semula tidak dilakukan secara perlahan atau terlalu cepat, serta posisi saat
pengambilan laruran yang tidak tegak lurus menyebabkan udara dapat masuk ke
dalam tip. Hal tersebut juga terrjadi pada saat pemindahan larutan dengan
memiringkan mikropipet menyebabkan udara dapat masuk sehingga pada tip terdapat
gelembung udara. Pada saat pengeluaran larutan ke mikrotube terjadi kesalahan
seperti tidak menempelkan tip pada dinding tip, penarikan pada tekanan yang terlalu
cepat sehingga saat pelepasan larutan terbawa kembali pada tip. Lalu pada gambar a
posisi mikrotube yang belum ditutup, akan menyebabkan kontaminan bisa masuk
pada sampel. Kesalahan dalam teknik pemipetan akan dapat memberikan implikasi
sistemik pada analisis tahap-tahap lanjutan selama pooled-test (Vertygo dkk, 2021).

Menurut Vertygo dkk (2021), Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam teknik
pemindahan larutan menggunakan mikropipet yaitu selalu memposisikan mikropipet
dalam kondisi vertikal terlebih ketika tip dalam kondisi terisi, selalu menggunakan
sarung tangan terutama ketika berhubungan dengan pengerjaan sampel RNA,
mengusahakan untuk menggunakan dan mengambil larutan secara aseptis dan selalu
mengembalikan skala mikropipet ke posisi volume maksimum setelah selesai
digunakan (maintenance). Oleh karena itu pada saat praktikum pun harus
menggunakan sarung tangan, masker, dan jas lab agar aseptis.

IV. Simpulan
Mikropipet merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan cairan yang
bervolume kecil. Mikropipet pada praktikum ini memiliki ukuran yang beragam
diantaranya : 0,5 – 10 µl, 10 – 100 µl, dan 100 – 1000 µl. Adapun bagian-bagian
mikropipet dan fungsinya yaitu sebagai berikut : planger button / tombol penekan,
berfungsi untuk mengambil dan mengeluarkan larutan dengan cara ditekan ; cincin
pengatur volume / volume adjustment knob, berfungsi untuk mengatur volume cairan
yang akan diambil/ditransfer dengan cara diputar; volume display, berfungsi untuk
menunjukkan besaran volume yang diambil; tip cone, berfungsi sebagai tempat
terpasangnya tip; tip, berfungsi sebagai bagian yang dicelupkan ke larutan yang
diambil; dan tip ejector, berfungsi untuk melepaskan tip setiap kali selesai digunakan.
Adapun akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama dari
keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan cairan seperti dalam bidang
molekuler, karena kesalahan kecil pada pengukuran volume dengan mikropipet dapat
menyebabkan kesalahan besar pada hasil akhir pengujian. Adapun kesalahan yang
sering terjadi pada teknik pemindahan larutan dengan mikropipet ini yaitu saat
pengambilan, pemindahan, dan pengeluaran larutan.
Daftar Pustaka

Vertygo, S., Inabuy, F.S., Kono, A., Ndoen, E., Li, D.E. 2021. Pelatihan Teknisi
Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT untuk Persiapan
Penanganan Sampel COVID-19 Secara Pooled-Test. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 4
(1). Hal 20-36.

Restiyana, L. 2017. Penggunaan dan Perawatan Mikropipet. Laporan. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan : Yogyakarta.

Yunilas., Yusni, E. 2017. Mikrobiologi Akuatik . Laporan. Universitas Sumatera Utara :


Sumatera Utara.
Lampiran

(Dok.Pribadi, 2022)

(Dok. Pribadi, 2022)

Anda mungkin juga menyukai