Anda di halaman 1dari 7

UAS PHANEROGAMAE

Semester ganjil, TA 2020/2021. Waktu 60 menit

1. Bagaimana Perbandingan karakteristik Magnoliopsida dengan Liliopsida,


berdasarkan habitus, jumlah kotiledon, perakaran, ikatan pembuluh, cambium,
daun, pertulangan daun, duduk daun, kelipatan bunga, dan perhiasan bunga

2. Bagaiman karakteristik spesifik dari famili berikut dan tuliskan contoh masing masing
1 jenis tanamannya: asteraceae, Arecaceae, Poaceae, Liliaceae
3. Buatlah 2 contoh klasifikasi tumbuhan

4. Apa istilah-istilah berikut ini: filotaksis, roset, stipula, perianthium, bractea, buah
baka, perennial, monoceous, gynecium, habitus, terrestrial, rhizome

5. Tuliskan 25 jenis tanaman : nama ilmiah, family, nama daerah. (Tidak termasuk
contoh jenis seperti pada soal no 2 dan no 3).

6. Buat contoh rencana penelitian tentang phanerogamae yang meliputi: judul, latar
belakang, tujuan, dan metode

Salin kalimat berikut pada lembar jawaban:

BISMILLAH… SAYA MENGERJAKAN DENGAN JUJUR


Kumpulkan ke email: atengsupriatna@uinsgd.ac.id sampai pukul 08.00
Nama : Marwah Shofa Hafizhah

NIM : 1197020052

Kelas : BIOLOGI 3

Lembar Jawaban

1. Perbandingan Karaktetistik Magnoliopsida dengan Liliopsida


No Karakteristik Magnoliopsida Liliopsida
Herba, semak, perdu, Herba dan sedikit yang
1. Habitus
pohon berkayu
2. Jumlah Kotiledon Dua Satu
3. Perakaran Tunggang Serabut (Adventif)
4. Ikatan Pembuluh Teratur Menyebar
Tidak ada, maka tidak
Ada, sehingga ada
ada pertumbuhan
pertumbuhan sekunder
5. Kambium sekunder sehingga
yaitu batang bertambah
batang tidak bertambah
besar
besar
Daun kebanyakan
6. Daun Daun banyak majemuk tunggal dan jarang yang
majemuk
Bervariasi yaitu ada
7. Pertulangan Daun yang menyirirp, menjari Sejajar dan melengkung
ataupun melengkung
Bervariasi yaitu ada
yang berhadapan,
8. Duduk Daun Berseling dan roset
berseling, berkarang
ataupun roset
9. Kelipatan Bunga Pentamer (5) Trimer (3)
Sepal dan petal Sepal dan petal
10. Perhiasan Bunga seringkali dapat seringkali tidak dapat
dibedakan dibedakan (tepal)
2. Karakteristik spesifik dari famili Asteraceae, Arecaceae, Poaceae, Liliaceae :
 Famili Asteraceae
 Herba atau perdu.
 Daun tersebar, berhadapan, tunggal, tepi rata, bergerigi sampai terbagi,
majemuk.
 Perbungaan kapitulum dengan 1- banyak bunga (floret) dikelilingi
involukrum. Kapitulum terlihat seperti 1 bunga yang disebut pseudantium.
 Dasar bunga berbentuk cawan, krucut atau bulat. Ada bractea berbentuk
selaput (disebut palea), rambut-rambu keras atau tanpa braktea.
 Bunga bi atau uniseksual, aktinomorf atau zigomorf.
 Kaliks termodifikasi menjadi pappus berbentuk macam-macam rambut
atau sisik-sisik. Korola 5 petal, bersatu bentuk : tabung dengan 5 lobus;
pita dengan tabung pendek di dasar ; atau bilabiatus dengan bibir atas 3
lobus dan bibir bawah 2 lobus.
 Stamen (4) 5, epipetal, antera hampir selalu bersatu (singenesis), filamen
lepas, sering stamen lebih dulu masak daripada pistilum (bunga
protandri). Ginaesium 2 karpel, ovarium inferus.
 Contoh : Agetarum conyzoides

 Famili Aracaceae
 Pohon, perdu atau memanjat
 Daun tunggal, terbagi atau majemuk pinatus atau palmatus dengan duduk
daun tersebar atau roset batang, memiliki pelepah, kadang berduri
 Bunga panikula atau spadiks yang bisa besar, diliputi spatha yang bisa
mengayu, bunga kecil, uni atau biseksual, aktinomorf, trimer.
 Kaliks 3 sepal, korola 3 petal, jarang berupa tepal atau tereduksi Stamen
umumnya 6 dalam 2 lingkaran, jarang banyak Ovarium superum, 3
karpel, 1-3 ruang.
 Buah baka atau drupa.
 Contoh: Areca catechu (pinang)

 Famili Poaceae
o terna anual atau perenial, semak atau pohon
o Batang: tegak lurus, serong keatas, berbaring atau merayap, rimpang,
bentuk silinder panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-ruas,
o Daun bangun pita, panjang, bertulang sejajar, roset akar atau berseling
dalam 2 baris batang, memiliki helaian, upih, dan lidah-lidah ,
o bunga banci, tunggal , kecil dan tidak menarik,
o tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini
disebut “ Palea inferior “ kelopak telah berubah menjadi badan yang
disebut “ Palea superior “ terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan ,
berhadapan dengan palea inferior ,mahkota 2
o Bunga berupa bulir, kepala putik seperti bulu
o Buah buni atau keras
o Contoh: Zea mays

 Famili Liliceae
 Herba atau perdu,
 akar rimpang di bawah tanah umbi atau umbi lapis.
 Daun roset akar/batang.
 Bunga berkelamin 2. mahkota 6, kadang-kadang 8, dalam 2 linngkaran,
lepas atau melekat, biasanya berwarna. Benang sari 6, kadang-kadang 8,
tertancap pada dasar bunga atau pada tenda bunga. Benang sari biasanya
bebas.
 Bakal buah superus, beruang 3; biji 1 atau lebih tiap ruang. Tangkai putik
1, kepala putik rata atau bertaju 3. Buah pecah atau tidak, serupa buah
buni atau buah kering, berbiji 1 atau lebih.
 Contoh : Gloriasa superba

3. Klasifikasi Tanaman Bunga Matahari


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolipyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Astereceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helinathus annuus L
Klasifikan Tanaman Semangka
Kingdom : Plantae.
Divisi : Magnoliphyta.
Kelas : Magnilopsida.
Subkelas : Dileniidae.
Ordo : Violales.
Famili : Cucurbitaceae.
Genus : Citrullus.
Spesies : Citrullus lanatus tunb.

4. Nama Tumbuhan (Nama Daerah) = Nama Latin dari famili Magnoliopsida


1. Cempedak = Arthocarphus champeden
2. Cokelat = Theobroma cacao
3. Cengkih = Euginia aromatica
4. Anggrek Vanda = Vanda insignis
5. Cemara = Cupressus lusitanica
6. Bayam Merah = Aerva sanguinolenta
7. Damar = Podocarpus damara
8. Aren = Arenga pinnata
9. Ceremai = Phylantus dietricus
10. Cendana = Santalum album
11. Bunga Bangkai = Rafflessia arnoldi
12. Bunga Irian = Mucuna bennettii
13. Bayam = Amaranthus hibridus
14. Bawang Putih = Allium sativum
15. Bunga Aster = Aster multiflorus
16. Bugenvil = Bougainvillea glabra
17. Bawang Merah = Allium cepa
18. Asem = Tamarindus indica
19. Daun enceng = Esagittaria sagittifolia
20. Bunga Bangkai = Amorphopalus sp
21. Cermai (Siyanto) = Syzigium unniflorum
22. Empon-empon = Zingiberacea
23. Bunga Bangkai Raksasa = Rafflesia Arnoldi
24. Flamboyan = Delonix regia
25. Durian = Durio zibenthinus

5. Judul : Keanekaragaman M1 Tanaman Hias Bunga Matahari (Helianthus annus L)


Akibat Penyinaran Iradiasi Sinar Gamma.
Latar Belakang
Tanaman hias atau ornamental plant saat ini disukai oleh banyak kalangan.
Tanaman hias dapat dimanfaatkan sebagai ladang bisnis yang menguntungkan serta
mampu memberikan rasa keindahan bagi yang melihatnya. Badan Pusat Statistika
pada tahun 2015 mencatat jumlah produksi komoditas tanaman hias meningkat
mencapai 823.555.688 potong. Bunga matahari (Helianthus annuus L.) merupakan
tanaman hias introduksi yang berasal dari Amerika Utara. Bunga ini mampu
beradaptasi pada daerah yang panas dengan pencahayaan yang penuh, akan tetapi
pertumbuhannya tidak dipengaruhi oleh fotoperiodisme. Bunga matahari memiliki
banyak spesies. Tercatat ada sekitar 67 spesies yang diketahui dan 17 diantaranya
telah dibudidayakan. Biji bunga matahari dapat dimanfaatkan menjadi olahan minyak
nabati dan makanan cemilan. Penikmat tanaman hias lebih menyukai tanaman hias
yang memiliki keragaman atau keunikan tersendiri. Harga jual tanaman hias akan
semakin tinggi jika semakin beragaman atau unik dalam segi bentuk maupun warna.
Peningkatan keragaman tersebut bisa dibantu dengan adanya pemuliaan tanaman.
Pemuliaan tanaman adalah ilmu tentang penyeleksian dan keragaman terhadap
bentuk-bentuk tanaman yang ingin dikembangkan (Syukur dkk., 2012).
Salah satu teknik pemuliaan tanaman yang digunakan untuk meningkatkan
keragaman tanaman adalah melalui mutasi. Mutasi mampu menimbulkan keragaman
genetik dalam pemuliaan tanaman. Hal itu sudah dibuktikan pada tanaman hias seperti
bunga kembang sepatu, begonia, anyelir, anggrek dan krisan. Penyinaran iradiasi sinar
gamma termasuk mutasi fisik yang hasilnya lebih baik dibanding mutasi kimia karena
daya serap yang rendah pada bagian vegetatif tanaman terhadap bahan mutasi. Mutasi
fisik menyebabkan terjadinya perubahan pada tingkat genom, kromosom, dan DNA
sehingga proses fisiologi pada tanaman menjadi tidak normal dan menghasilkan
variasi genetik baru (Balitan, 2011).
Efek dari penyinaran tersebut mengakibatkan tanaman yang diberi perlakuan
iradiasi akan berbeda dengan indukannya atau terbentuknya jenis baru (Suwarno dkk.,
2013). Metwally dkk. (2015) berpendapat bahwa efek dari radiasi menyebabkan
perubahan dalam struktur seluler tanaman dan metabolisme tanaman seperti pelebaran
membran tilakoid dan perubahan dalam fotosintesis. Pengaruh iradiasi sinar gamma
pada tanaman tergantung pada bagian yang akan disinari, macam dan besaran dosis
yang digunakan. Setiap bunga memiliki dosis penyinaran yang berbeda-beda. Dosis
optimal untuk penyinaran gamma pada bunga krisan varietas Pink Fiji adalah 10-15
Gy (Dwimahyani, 2007). Satu satuan Gy setara 1 joule/kg. Mutasi fisik pada benih
matahari menggunakan dosis penyinaran sebesar 0, 20, 40, dan 60 Gy (Saputra,
2012). Dosis iradiasi sinar gamma yang tinggi (100-400 Gy) menyebabkan kematian
pada tanaman karena iradiasi mampu merusak DNA (Nura, 2015). Efek negatif
pemberian iradiasi sinar gamma adalah adanya pembelahan sel dan pertumbuhan
pertanaman yang terhambat (Maharani dan Khumaida, 2013). Menurut Suwarno dkk.
(2013) iradiasi gamma juga dapat memacu pertumbuhan akar semakin cepat.
Perlakuan iradiasi gamma 3 mampu menghasilkan keragaman baik dari segi bentuk,
warna, maupun ukuran bunga. Penelitian sebelumnya pada tahun 2012 tentang
iradiasi sinar gamma bunga matahari varietas Italian White, Sunspot, Lemon Queen,
dan Mammoth dengan dosis penyinaran 20, 40, dan 60 Gy. Kebaruan penelitian ini
adalah terletak pada dosis penyinaran dan varietas bunga sebelumnya. Dosis yang
digunakan yaitu 0, 5, 25, 45 dan 65 Gy, sedangkan varietas yang digunakan adalah
Giant Single.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh keragaman morfologi M1


tanaman hias bunga matahari (Helianthus annuus L.) dan nilai LD50 akibat
penyinaran iradiasi sinar gamma. Manfaat dari penelitian ini adalah diperolehnya
dosis yang optimum pada penyinaran iradiasi sinar gamma untuk menciptakan
keragaman M1 pada matahari (Helianthus annuus L.) dan nilai LD50 akibat
penyinaran iradiasi sinar gamma.

Metode

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan pengamatan


lapangan secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai