Anda di halaman 1dari 29

1.

Ordo linales
a. Suku Erythroxylaceae
 Semak, perdu, atau pohon
 Daun dalam daun tunggal yang duduknya tersebar
 Dengan 1 daun penumpu dalam ketiak yang tetap atau 2 daun penumpu
diluar ketiak yang lekas runtuh.
 Bunga banci, aktinomorf. Kelopak bangun lonceng, berlekuk 5, tidak
gugur. Mahkota terdiri atas daun mahkota yang bebas, tersusun seperti
genting, sisi dalam mempunyai lidah-lidah.
 Benang sari 10, tersusun dalam 2 lingkaran, pada pangkal sedikit banyak
berlekatan membentuk buluh, kepala sari bangun jorong, beruang 2
membuka dengan celah membujur.
 Bakal buah tersusun atas 3 daun buah, beruang 3 tiap ruang berisi 1-2 bakal
biji.
 Buahnya buah batu, biji dengan endosperm, lembaga lurus.
 Contoh : Erythroxylon coca (koka peru), Erythroxylon novogranatense
(koka jawa).
(Ahmadin, 2012)

Gambar Erythroxylon coca


b. Suku Linaceae
 Terna atau tumbuhan berbatang berkayu
 Daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan, dengan atau tanpa
daun penumpu, bila ada sering kali menyerupai kelenjar.
 Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 4-5
 Kelopak terdiri atas 4-5 daun kelopak bebas, atau sebagian berlekatan pada
pangkalnya
 Daun mahkota bebas, sering kali berkuku, tersusun seperti genting
 Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota, kadang-
kadang banyak sebagian mandul , pada pangkalnya belekatan. Kepala sari
menghadap kedalam, beruang dua, membuka dengan celah membujur.
 Bakal buah menumpang, beruang 2-10, tiap berisi 1-2 bakal biji.
 Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah sekat atau buah
batu.
 Biji pipih dengan endosperm sedikit atau banyak atau tidak ada. Lembaga lurus
dengan daun lembaga yang pipih.
 Contohnya : Linum usitasisimum (lena)
(Ahmadin, 2012)

Gambar Linum usitatissimum


c. Suku Humiriaceae
 Tumbuhan berbatang berkayu.
 Bunga malai, terminal atau aksilar
 Kelopak berjumlah 5 gamosepal, mahkota bunga berjumlah 5 polipetal
 Benang sari lebih atau kurang menyatu dalam tabung dan memiliki
perpanjangan pada apeksnya.
 Andresium 10-30 dan benang sari 10-100 yang bersifat diplomatis.
 Ginesium sinkarp dengan 1 stigma.
 Buahnya adalah buah berbiji satu atau dua berbiji dengan batu bergerigi.
Buah berdaging berupa buah drupa.
 Biji dengan banyak endosperm
 Contoh Humiria balsamifera
(Watson dan Dallwitz, 1992).

(Aina dan Ken, 2019)

d. Suku Ixonanthaceae
 Pohon; glabrous; tidak bergetah.
 Daun berselingan; pinggir daun rata (crenatus).
 Bunga berwarna hijau;
 Pada ketiak daun dalam simosa;
 Calix 5-6 pendek, bergabung pada bagian dasar
 Corolla5-6 pendek, persisten p a d a b u a h m u d a ;
 stamen 10-20, bebas atau bersatu;
 b a k a l b u a h 5 ruang, bakal biji 10.
 Buah kapsul coriaceus atau berkayu, berbentukoblong runcing;
 biji biasanya bersayap.
 C o n t o h : Ixonanthes icosandra 

Sumber : www.asianplant.net
e. Suku Hugoniaceae
 Pohon, semak belukar atau tanaman yang merambat.

2. Ordo Rhamnales
Ciri-ciri dari ordo ini adalah :
 Sebagian besar warganya berupa tumbuhan berbatang berkayu
 daun tunggal atau majemuk dan bunga-bunga kecil berwarnakehijau-hijauan
 Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf,berbilang 4 atau 5 dengan
daun-daun mahkota yang sedikit banyak berlekatan, kadang-kadang tidak ada
 Benang sari dalam satu lingkaranberhadapan dengan daun-daun mahkota
dalam lingkaran benang sariterdapat cakram.
 Bakal buah beruang 2 sampai 5 sedikit banyak tenggelam,tiap ruang berisi 1
sampai 2 bakal biji yang apotrof.
(Ahmadin, 2012)
a. Suku Rhamnaceae
 Semak atau pohon, jarang sekali berupa terna, sering memanjat.
 Daun tunggal, bertulang 3 sampai 5, duduknya tersebar atau
berhadapan,dengan daun penumpu yang kecil.
 Bunga kecil, berwarna hijau, banci, jarang poligam atau berkelamin
tunggal, berumah 2, tersusun dalamrangkaian yang bersifat simos.
 Kelopak berbentuk buluh, berlekuk 4sampai 5, dengan susunan seperti
katup.
 Daun mahkota juga 4 sampai 5,kecil, atau tidak ada.
 Benang sari 4 sampai 5 berhadapan dan diselubungidaun-daun mahkota.
 Kepala putik beruang 2, membuka dengan celahmembujur, cakram
terdapat, membatasi dinding buluh kelopak disebelahdalam.
 Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1sampai 4, tiap
ruang berisi 1 bakal biji.
 Buah kebanyakan berupa buahbatu, biji dengan banyak endosperm,
lembaga lurus, besar.
 Contoh-contoh: Rhamnus cathartica, Rhamnus frangula, Rhamnus
purshiana, Zizyphus jujuba (bidara, korma cina), Zizyphus celtidifolia,
Colubrina ferruginosa,Colubrina reclinata (penghasil sejenis kayu besi dari
Hindia Barat), Colletia spinosa, Colletia cruciata, Hovania dulcis.
(Ahmadin, 2012)

Zizyphus jujuba (korma cina) Colubrina reclinata (Bijaguara)

b. Suku Vitaceae
 Kebanyakan berupa semak yang memanjat.
 Daun tunggal atau majemuk yang tersebar atau berhadapan, mempunyai
daun penumpu danalat-alat pembelit yang berhadapan dengan daun.
 Bunga kecil, banci atauberkelamin tunggal, aktinomorf, tersusun sebagai
bulir, tandan, ataumalai yang letaknya berhadapan dengan daun.
 Kelopak rata, bergerigiatau berlekuk 3 sampai 7.
 Daun mahkota 3 sampai 7, berwarna hijau,dengan susunan seperti katup, pada
ujungnya sering bergandengan danruntuh bersama-sama.
 Benang sari 4 sampai 5 berhadapan dengan daun-daun mahkota tertanam
pada bagian dasar suatu cangkang yang dikelilinginya.
 Kepala sari bebas atau berlekatan, beruang 2, membukadengan celah
membujur.
 Bakal buah menumpang dan melekat padacakram, beruang 2 tidak
sempurna, tiap ruang dengan 2 bakal biji, atauberuang 1 sampai 6, tiap
ruang dengan 1 bakal biji.
 Buahnya buah buni,biji dengan kulit tebal dengan endosperm dan lembaga
yang kecil.
 Contoh-contoh: Vitis vinifera (anggur), Vitis discolor, Vitis lanceolaria,
Parthenocissustricuspidata, Cisscus discolor, Leea aculeata (kibuhaya).
(Ahmadin, 2012)

Vitis vinifera (Anggur) Parthenocissus tricuspidata


(Tumbuhan memanjat)
c. Suku Leeaceae
 Perdu tegak, jarang pohon atau herba.
 Daun berselang-selingtunggal atau majemuk menyirip 1 sampai 3 biasanya,
berukuran relatif besar,
 tangkai daun seringkali pipih atau lebar pada dasar.
 Stipula berlapis.
 Bunga majemuk cawan atau simosa, berhadapan dengandaun agak
keujung.
 Bunga kecil, berwarna merah atau hijau.
 Calix 5, bergigi.
 Corolla 5 menyatu pada dasar, melekat pada tabung stamen.
 Stamen menyatu menjadi tabung, filamen diantara 5 lobus pada tabung.
 Bakal buah pada disk 3 sampai 8 ruang,
 Bakal biji 1sampai 2 dalam ruang,stylus pendek. Stigma membengkak.
 Buah berri 3 sampai 8 ruang,sedikit berdaging buah.
 Famili ini terdiri dari 1 genera Leea  sekitar 50 spesies, pada daerahtropik
Asia, Afrika dan Polinesia.
 C o n t o h : Leea indica  Merr. (mali-mali) digunakan utuk mengatasi
sakit kepala,  L. Rubra  Bl. (mali-mali), L. aequata, daun dan cabangnya
dapatdigunakan sebagai aseptik,

Leea indica
Sumber : https://en.wikipedia.org/
3. Ordo Proteales
a. Suku Elaeagnaceae
 Semak berduri dan pohon
 Biasanya tumbuh subur di dasar lembah di mana permukaan tanah tetap
kering. Bunganya sebagian besar biseksual, tapi terkadang dioecious,
dengan bunga jantan dan betina muncul pada tanaman yang terpisah.
 Perigonium biasanya berjumlah 4
 Valvate
 Benang sari ada 4 di Elaeagnus dan 8 di Shepherdia.
 Ovarium sebagian atau seluruhnya inferior,
 Terdiri dari satu carpel (unicarpellate).
 Buah tampak seperti buah berry dengan biji berbatu
 Buahnya berwarna kelabu atau merah-oranye (Thomas, J.E. 1997)

Elaeagnus angustifolia
Sumber: Thomas, J.E. 1997
b. Suku Proteaceae
 Tanaman terdiri dari tanaman belukar dan pohon.
 Akar tanpa mikoriza,  berakar pendek, akar lateral proteoid.
 Daun berbentuk spiral (bersilangan tiap buku hanya satu daun) dan simple
(daun tunggal tiap tangkai daun satu daun), menyirip atau menyirip ganda,
evergreen dan coriacous.
 Bunga soliter, berkelamin ganda atau berkelamin satu, actinomorfik
(bunga teraatur) atau zigomorfik.
 Uniseriate perianth dengan 4 sepal, 4 antisepalous (stamen berhadapan
degan sepal) dan gynoecium dengan unicarpelous (satu karpel), superior
ovary.
 Buah berbentuk folikel, nut, achenes, atau drup (buah berbiji keras/ stone
fruit). (Nurtamara, 2017).
Buckinghamia celsissima
Sumber : Nurtamara, 2017

4. Ordo Podostemales
a. Suku Podostemaceae
 Herba annual atau perennial;kecil sampai besar dengan tunaselastis yang
steril atau fertil,
 Biasanya dengan getah merah; hidup terapung,
 Percabangan akar kuat, akuatik, tenggelam paling sedikit saat level air
tinggi, Hidup pada perbatuan (atau kayu) pada aliran air deras dan bersih
(biasanya pada air terjun atau air terjun yang terjal sekali), seringkali
berkelompok.
 Akar polymorphik, sering berthalus, pipih, dapat berfotosintetis, melekat
pada substrat perbatuan (atau kayu),.
 Daun tersusun spiral,roset;tunggal atau
t e r b a g i , t i d a k j a r a n g yang multipartitus
 Biasanya berlapis pada dasar; stipula ada atau absen.
 Bunga tunggal atau fascikula;berada diantara dasar daun
ataupercabangan ujung (tunas pendek)atau pada perbungaan
aksilaris,
 Biasanya pada 2 sisi berbentuk seperti spika monochasial;
 Bunga kecil;bercelah pada tunasnya,
 Aktinomorfik atau zygomorfik;
 Bunga biseksual;
 Perhiasan bunga terdiri dari 2-5, bebas atau menyatu,
 Terkadang perhiasan bunga menyerupai sisik;
 Stamen 1 sampai tak hingga, bebas, atau seringkali menyatu,
 Anthera 2-4 ruang, membuka menurut p a n j a n g n y a ;
 Bakal buah superus,sesil atau bertangkai
p e n d e k , 1 - 3 ruang,
 Plasenta di tengah, bakal biji banyak,stylusbanyak sebanyak
karpel, jarang sekali 1, stigma 2-3.
 Buah kapsulberkatup 2-3;
 Biji takhingga, berukuran kecil, endosperm absen, embrio lurus.

Mourera fluviatilis
Sumber : plantillustrations.org
5. Ordo Haloragales
a. Suku Haloragaceae
 Merupakan tanaman terna atau semak-semak kecil
 Seringkali aquatik
 Berdaun tunggal dengan duduk tersebar, berhadapan atau berkarang
 Bunga banci atau berkelamin tunggal, terpisah-pisah atau tersusun dalam
malai
 Kelopak berbentuk tabung, berlekatan dengan bakal buah, mahkota sering
tidak ada
 Benang sari jumlahnya 2 x lipat jumlah daun kelopak atau kurang.
 Bakal buah tenggelam, berlekatan dengan sumbu bunga yang berbentuk
piala atau tabung.
 Buah kecil merupakan buah batu/buah keras. (Tjitrosoepomo, gembong,
2013)
Myriophyllum spicatum
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Haloragales

b. Suku Gunneraceae
 Merupakan tanaman herba terestrial, berbentuk tanaman perenneal (tumbuhan
cenderung berukuran kecil, berbatang lemah, dan berumur pendek), polygamous atau
diceous herba.
 Daun berukuran kecil sampai besar berukuran 3 meter, simple (satu daun
saja tiap tangkai), bertulang daun menjari, terdapat petiole (tangkai dau),
bentuk orbicular samapi oval.
 Bunga tersusun raceme (tandan, perbungaan sederhana dan memanjang
yang tidak terbatas dengan bunga berpedisel) atau spike (bulir, serupa
tandan tapi bunganya sesil).
 Bunga kecil, unisexual atau bisexual, braceate (memiliki bunga serupa
daun pada pangkal bunga) atau tidak, epigynous.
 Terdiri dari 2 sepal, 2 (0), stamen 2 dengan filamen pendek. Anther kecil,
dengan bukaan longitudinal, tetraspongiate.
 Gynoecium berupa syncarpous, dengan inferior ovary, 2 carpel, locul.
Stilus 2 di terminal (muncul dari ujung ovary).
 Plasentasi apical (palesnta dekat apeks ovary).
 Buah drup (buah keras/ stone fruit).
 Biji soliter dan endospermae berminyak.
 Contoh Gunnera insignis
(Nurtamara, 2017).
Gunnera insignis

6. Ordo Celasterales
 Kebanyakan berupa tumbuhan berkayu.
 Daun tunggal,dengan atau tanpa daun penumpu dan bunga kecil berwarna putih
kehijau-hijauan.
 Bunga banci atau karena ada reduksi menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf,
berbilangan 4 atau 5, dengan daun-daun mahkota yang bebas atau berlekatan pada
pangkalnya, kebanyakan dengan satu lingkaran
 Benang-benang sari yang duduk berseling dengan daun-daun mahkotanya.
 Bakal buah menumpang, beruang lebih dari 1, tiap ruang dengan 1 bakal biji
atrop,atau lebih dari satu dalam tiap ruangnya.
 Bakal biji mempunyai 1 sampai 2 integumen.
 Dalam bunga hampir selalu terdapat sebuah cakram.
(Ahmadin, 2012).

Adapun suku dari ordo ini terdiri dari :


a. Suku Geissolomataceae

b. Suku Celastraceae
 Semak dan pohon yang berdiri tegak atau liana.
 Daun tunggal yang duduk berhadapan atau tersebar, daun penumpu
kecil, lekas runtuh,atau tidak terdapat bunga kecil, tersusun dalam
rangkaian yang bersifatsimos atau dalam berkas-berkas dalam setiap
daun, kebanyakan aktinomorf
 Kelopak berbagi 4 sampai 5, tersusun seperti genting, jarang seperti
katup, kebanyakan aktinomorf.
 Daun mahkota 4 sampai 5 bebas,
 Kadang-kadang tidak terdapat benang sari 4 sampai 5, jarang lebih,
berseling dengan daun-daun kelopak, tertanam pada tepi cakra yang
dikelilinginya.
 Cakram berdaging, rata.
 Bakal buah menumpang, beruang dua sampai 5 jaranghanya 1, tiap
ruang dengan banyak atau hanya 1 bakal biji.
 Buahnya buahkendaga atau buah buni. Biji sering bersalut dengan
atau tanpaendosperm, lembaga agak besar, lurus dengan daun
lembaga yang tipispipih.
 Contoh Celastrus orbiculatus, Celastrus scandens, Evonymus europaeus, Catha
edulis (penghasil teh), Goupia glabra (penghasil kayu).
(Ahmadin, 2012).

Catha edulis

c. Suku Hippocrateaceae
 Sebagian besar liana, semak, atau pohon
 Bunga dalam bentuk cymose, aksilaris dan beberapa mungkin
terminalis.
 Bunga aktinomorp, kecil dan biseksual.
 Kelopak 5 dengan estivasi imbrikata
 Mahkota berjumlah 5.
 Andresium biasanya dengan benang sari 3, jarang 5.
 Ginesium sinkarp.
 Karpel biasanya 3, jarang 5, lokus sama dengan jumlah karpel, gaya
pendek, bentuk penusuk, kadang-kadang tidak ada, dan stigma
biasanya berjumlah 3.
 Buah beri, atau kapsul kayu, kapsul umumnya 3-lobed, atau
schizocarp dengan 3 mericarps
 Biji biasanya 3-6 tanpa endosperm.
 Contoh Hippocratea volubilis
(Lombardi, 2009).

Hippocratea volubilis

d. Suku Stackhousiaceae
 Herba atau semak.
 Daun kecil.
 Bunga soliter atau berkumpul, tetrasiklik. Unit perbungaan utamanya
cymose atau racemose.
 Periantium dengan kelopak dan mahkota yang berbeda.
 Kelopak berjumlah 5, polisepal atau gamosepal
 Mahkota berjumlah 5, polipetal atau gamopetal.
 Andrecium 5. Mikrospor awal tetradi tetrahedral, atau isobilateral,
atau decussate.
 Ginesium 3, tersusun sinkarp. Putik 3 bersel, ovarium 3 locular, dan 1
ovul per locul.
 Buah tidak berdaging. Mericarps (2–) 3 (–5); terdiri dari kacang, atau
samaroid. Biji endosperm berminyak.
 Contoh Stackhousia Monogyna
(Watson dan Dallwitz, 1992).

(Jason, 2014)

e. Suku Salvadoraceae
 Semak atau pohon berkayu
 Duduk daun berhadapan
 Bunga malai, terminal atau aksilar. Unit perbungaan kebanyakan
racemose.
 Periantium dengan kelopak dan mahkota yang berbeda.
 Kelopak 2-4, gamosepal dengan estivasi valvata dan imbrikata.
 Mahkota berjumlah 4, polipetal atau gamopetal.
 Andrecium 4-8, bebas satu sama lain atau koheran.
 Ginesium 2 berkarpet, sinkarp. Putik 1-2 bersel, ovarium 1-2 locular,
stigma 1-2 dan ovul 1-2 per locul.
 Buah berdaging atau buah berbiji, tipe buah drupe dengan satu biji
tanpa endosperm.
 Contoh Salvadora persica
(Watson dan Dallwitz, 1992).
Salvadora persica
f. Suku Aquifoliaceae
 Semak atau pohon yang selalu hijau atau meranggas.
 Daun tunggal, tersebar dengan atau tanpa daun penumpu yang sangat
kecil.
 Bunga dalam rangkaian berupa berkas-berkas, jarang terpisah-pisah,
terdapatdalam ketiak daun, berkelamin tunggal, berumah 2,
aktinomorf.
 Kelopak berlekuk atau berbagi 3 sampai 6, tersusun seperti genting.
 Mahkotaterdiri atas 4 sampai 9 daun mahkota yang berlekatan pada pangkalnya,
tesusun seperti genting atau katup.
 Benang sari 4 sampai 5, jarang lebih,berseling dengan daun-daun
mahkota, kepala sari beruang 2, membukadengan celah membujur.
 Bakal buah menumpang, kebanyakan beruang 4sampai 6, kadang-kadang
lebih, tiap riang berisi 1 sampai 2 bakal biji yang masing-masing
hanya mempunyai 1 integumen.
 Kepala putik kadang-kadang tanpa tangkai duduk diatas buah.
 Buahnya buah batu,terdiri atas 4 sampai 8 bagian, masing-masing
berisi satu biji denganendosperm dan lembaga yang lurus.
 Contoh Ilex amara dan Ilex paraguariensis (penghasil mate), yaitu
sejenis teh dariAmerika Selatan), Ilex aquifolium (penghasil
kayu), Ilex verticillata (tanaman hias).
(Ahmadin, 2012).
Ilex paraguariensis
g. Suku Icacinaceae
 Pohon, perdu atau liana.
 Daun berselingan jarang berhadapan;
 pinggir daun rata atau berlobus.
 Bunga, biseksual atau uniseksual atau seperti
polygamous;dalammajemuk spika, simosa atau rasemosa, jarang
tunggal;
 Terletak diketiakdaun kadang diujung batang atau ekstra axilaris atau
pada batang yangt u a ;
 calix4-6, bebas ataubersatu bagian dasar, umumnya
persisten;
 corolla4-6, bebas, atau bersatu pada bagian dasar;stamen
sebanyak calix atau corolla,
 anther 2 ruang,
 bebas atau bersatu dengan bakalbuah;
 bakal buah superus, 1-2 ruang; bakal biji 2.
 Buah bulat panjangatau bulat.
Iodes velutina
Sumber : http://www.asianplant.net/
h. Suku Aextoxicaceae
 Pohon berkayu
 Duduk daun tersebar
 Perbungaan dalam bentuk racemose, aksilaris dan memiliki satu
bracteola.
 Periantium dengan kelopak dan mahkota yang berbeda.
 Kelopak 5 polisepal dan mahkota 5 polipetal.
 Andrecium 5.
 Ginesium 2 berkarpet dan sinkarp.
 Ovarium 2 locular dan ovul 2 per locul.
 Buah tidak berdaging, kecil dan berupa buah drupe dengan satu biji
endosperm.
 Contoh Aextoxicon punctatum
(Watson dan Dallwitz, 1992).

(Micheil, 2007).

i. Suku Cardiopteridaceae
 Perbungaan dalam bentuk cymose dan aksilaris. Bunga kecil dengan
susunan tetrasiklik.
 Periantium dengan kelopak dan mahkota yang berbeda.
 Kelopak 5, gamosepal.
 Mahkota 5, gamopetal.
 Andresium 5. Ginesium 2 berkarpet dan sinkarp.
 Putik 1 bersel, ovarium 1 locular dan ovul 2 terjumbai.
 Buah tidak berdaging dengan biji endosperm.
 Contoh Cardiopteris moluccana
(Watson dan Dallwitz, 1992).

(Key, 2008)

j. Suku Corynocarpaceae

k. Suku Dichapetalaceae
 Pohon berkayu
 Duduk daun tersebar
 Perbungaan dalam bentuk cymose dan aksilaris. Bunga kecil, teratur
atau tidak teratur.
 Periantium dengan kelopak dan mahkota yang berbeda.
 Kelopak 5, biaanya polisepal atau gamosepal.
 Mahkota 5, biasanya polipetal atau gamopetal. Estivasi imbrikata.
 Andresium 5, bebas satu sama lain atau koheren.
 Ginesium 2 berkarpet dan sinkarp.
 Putik 2 bersel, ovarium 2 locular dan ovul 2 per locul.
 Buah jarang berdaging atau tidak berdaging, berupa buah drupe tanpa
biji endosperm.
 Contoh Dichapetalum pedunculatum
(Watson dan Dallwitz, 1992).

(Rouge, 2019).

7. Ordo Cornales
a. Suku Alangiaceae
 Pohon atau perdu, tidak bergetah.
 Daun tunggal;tersusun spiral;pinggir daun rata.
 Bunga dalam majemuk simosa; diketiak daun;
 tangkai bungap e n d e k a t a u s e s s i l ;
 bunga bersifat biseksual;
 calix4-10, tipis,persisten;
 corolla4-10,bebas;
 stamen sama dengan jumlah lembarancorolla,
 filamen biasanya berbulu didalamnya;
 bakal buah inferior, dengan 1 (2)ruang;
 masing-masingnya dengan 1-2 bakal biji,
 stylus tunggal, gundul atau berambut.
 Buah drupa dengancalixyang persisten.
Alangium platanifolium
Sumber : https://en.wikipedia.org
b. Suku Nyssaceae
c. Suku Cornaceae
 Pohon, semak atau tanaman berkayu
 Daun yang berseberangan atau tampaknya daun.
 Bunga-bunga besar dan mencolok
 Kelopak mencolok, keputih-putihan benar-benar bracts, sedangkan bunga
yang sebenarnya jauh lebih kecil dan berkumpul bersama di tengah.
Biasanya ada 4 dari bracts seperti kelopak, tetapi jumlahnya dapat
bervariasi. Bunganya teratur, tidak selalu biseksual, dengan 4 atau 5 sepal
yang terpisah, dan jumlah yang sama biasanya kelopak putih yang
terpisah.
 Ada 4 atau 5 benang sari. Ovarium diposisikan lebih rendah, terdiri dari 2
(kadang-kadang 1, 3, atau 4)
 Buah berdaging dengan lubang bebatuan di tengah dan kadang-kadang
berbiji.
 Contoh Cornus canadensis dan Cornus stolonifera
(Thomas, 1997).

Cornus stolonifera Cornus canadensis


d. Suku Garryaceae
 Herba, perdu, semak atau pohon.
 Daun tersusun berhadapan
 Tipe perbungaan aksilaris. Bunga bractea 1-3.
 Seperai perianth (dari tepal seperti bract, pada bunga jantan), atau tidak
ada (tidak ada atau dalam bentuk 2-4 pelengkap kecil di bagian atas
gynoecium pada bunga betina).
 Kelopak 2-4, polisepal atau gamosepal. Estivasi valvata.
 Andrecuim berjumlah 4. Endothecium mungkin mengalami penebalan
berserat.
 Ginesium 2 berkarpet dan sinkarp.
 Putik 1 bersel, ovarium 1 locular, serta ovul 2 berjumbai dan apotropis.
 Buah berdaging sampai tidak berdaging dengan biji endosperm berminyak.
 Contoh Garrya fremontii
(Watson dan Dallwitz, 1992).

(Patrick, 2019)

8. Ordo Polygalales
 Tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang berupa terna
 Daun tunggal yang duduknya tersebar, jarang berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu.
 Bunga dengan daun-daun kelopak dan daun-daun mahkota yang bebas, kebanyakan
zygomorf.
 Benang sari 1 sampai 10, tersusundalam 1 sampai 2 lingkaran yang tidak sempurna.
Tangkai sari sering berdekatan.
 Cakram ada atau tidak.
 Bakal buah beruang 1 sampai 3,jarangsampai 4, tiap ruang dengan 1 sampai
banyak bakal biji yang epitrop.
(Ahmadin, 2012).
Adapun suku dari ordo ini adalah sebagai berikut :
a. Suku Malpighiaceae
 Liana, perdu atau pohon kecil
 Kadang-kadang karbohidrat cadangan dalam bentuk inulin,
karakteristik dengan rambut malfigi (1 sel dengan 2 tangan), kadang
bertanin, jarang mengandung saponon dan jarang sianogenik.
 Daun umumnya berhadapan, tunggal dan memiliki stipula.
 Bunga dalam rasemus, panikula atau simosa, biseksual, zigomorf.
 Sepal lepas atau hampir bersatu dibawah, imbrikatus, sering ada
sepasang kelenjar dekat dasar sepal.
 Petal lepas dan bertaji.
 Stamen umumnya 2 lingkaran, bersatu membentuk tabung di atas
dasar, dan sering ada staminodia.
 Ginesium 2-5 karpel, ovul 1 tiap ruang, plasenta aksilaris.
 Buah umumnya merikarp bersayap, drupa atau nuks.
 Biji dengan kotiledon berminyak tanpa endosperm.
 Contoh Malpighia coccigera (Kelingkit taiwan/Daun serut)
(Dasuki, 1994).

(Ayu, 2016)

b. Suku Vochysiaceae
c. Suku Trigoniaceae
 Sebuah cemara berukuran sedang 3 - 7 m
 Stipules kecil.
 Daun alternatif, sederhana
 Bunga di aksila atau terminal, malai puberusia, harum,
 Zygomorphic
 Bermahkota 5, bebas, tidak seimbang;
 Kelopak 5, bebas, sangat tidak seimbang, putih,
 Benang sari 6, bersatu dalam tabung;
 Ovarium unggul, 3-locular dengan 2 ovula terjumbai di setiap sel
salah satu dalam buah
 Buah sebuah schizocarp, membelah menjadi 3 datar, bersayap
 Batangnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan furniture
(Ferry, 2018)

Trigoniastrum hypoleucum
Sumber: http://www.asianplant.net/
d. Suku Tremandraceae
 Herba, perdu atau pohon.
 Daun tersusun bersilang berhadapan.
 Bunga bertangkai langsing, soliter atau teragregasi dalam perbungaan
saat soliter, aksilaris.
 Memiliki bractea
 Periantium dengan kelopak dan mahkota yang berbeda
 Kelopak 4-5, biasanya polisepal atau gamosepal
 Mahkota 4-5, polipetal dengan estivasi valvata atau induplikata
 Andrecium jarang 6, umumnya 8-10.
 Ginesium 2 berkarpet dan sinkarp.
 Ovul 1-2 locular dan terjumbai
 Buah tidak berdaging, pecah sebuah kapsul
 Biji endosperm bersayap atau tidak bersayap.
 Contoh Tremandra stelligera
(Watson dan Dallwitz, 1992)

Tremandra stelligera (Johansson, 2014)

e. Suku Polygalaceae
 Sebagian berupa terna, sebagian semak, jarang berupa pohon,
kadang-kadang merupakan tumbuhan memanjat, ada jugayang hidup
sebagai saprofit.
 Daun kebanyakan tunggal, bertepi rata,duduknya tersebar atau jarang
sekali berhadapan, tanpa daun penumpu.
 Bunga terpisah-pisah atau terangkai berupa tandan atau
malai,banci,zigomorf.
 Tangkai bunga seringkali bersendi.
 Daun kelopak 5, bebastersusun seperti genting, 2 diantaranya
seringkali menyerupai daun mahkota.
 Daun mahkota 3 sampai 5, 2 yang paling luar bebas atauberlekatan dengan
daun mahkota yang paling bawah. Benang sari 8, jaranghanya 4
sampai 5, berlekatan menjadi satu dan kebanyakan juga
berlekatandengan mahkota.
 Kepala sari beruang 1 sampai 2, tegak, membuka denganliang pada
ujungnya.
 Bakal buah menumpang, beruang 1 sampai 2, jarangsampai beruang
beruang 3 hingga 5, tiap ruang dengan 1 bakal biji.
 Buahnya buah kendaga atau menyerupai buah batu, kadang-
kadangbersayap.
 Biji seringkali berambut, dengan atau tanpa endosperm,
lembagalurus.
 Contoh Polygala senega, Polygala amara, Polygala paniculata dan
Epirhizanthus cylindrica.
(Ahmadin, 2012)

Polygala paniculata

Polygala senega

f. Suku Xanthophyllaceae
g. Suku Krameriaceae
 Herba, semak atau perdu.
 Duduk daun berhadapan.
 Perbungaan soliter dan aksilaris. Siklik atau tetrasiklik.
 Periantium dengan kelopak dan mahkota yang berbeda.
 Kelopak berjumlah 5, polisepal.
 Mahkota berjumlah 5, biasanya polipetal atau gamopetal.
 Andresium 4, bebas satu sama lain atau koheren.
 Ginesium 2 berkarpet dan sinkarp.
 Putik 1-2 bersel, ovarium 1, stigma 1 dan ovul 2 terjumbai.
 Buah tidak berdaging atau kering, biasanya ditutupi dengan bulu atau
duri, serta biji tanpa endosperm.
 Contoh Krameria lappacea
(Watson dan Dallwitz, 1992)

(Aina dan Ken, 2019)

Daftar pustaka :

Ahmadin, Vj. 2012. BTT “Anak Kelas Dialypetalae (Bangsa Malpighiales, Bangsa
Polygalales, Bangsa Rutales, Bangsa Sapindales, Bangsa Balsaminales, Bangsa
Rhamnales, Bangsa Celastrales, Dan Bangsa Umbelliflorae)”. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/110029058/BTT-Anak-Kelas-Dialypetalae-Bangsa
Malpighiales-Bangsa-Polygalales-Bangsa-Rutales-Bangsa-Sapindales-Bangsa-
Balsaminales-Bangsa-Rhamnales-Bangs pada 30 Maret 2019.

Ahmadin. 2012. Botani Tingkat Tinggi Anak Kelas Dialypetalae (Bangsa : Parietales,
Guttiferales, Malvales, Geraniales). Diakses melaui
https://www.academia.edu/30450574/BOTANI_TINGKAT_TINGGI pada 02 April
2019.

Ayu. 2016. Malpighia Coccigera / Miniatur Holly / Singapore Holly / Mirten. Diakses
melalui http://l3ayu.blogspot.com/2016/08/malpighia-coccigera-miniatur-
holly.html pada 06 April 2019.

Nurtamara, L. 2017. Non Rosid dan Non Asterid. Diakses melalui


https://www.academia.edu/36133362/Non_rosid_dan_non_asterid pada 06 April
2019.

Watson, L. and Dallwitz, M.J. 1992. The families of Flowering Plants: descriptions,
illustrations, identification, and information retrieval.

Aina, F dan Ken, F. 2019. Humiria Balsamifera. Diakses melalui


http://tropical.theferns.info/image.php?id=Humiria+balsamifera pada 06 April
2019.

Aina, F dan Ken, F. 2019. Krameria lappacea. Diakses melalui


http://tropical.theferns.info/image.php?id=Krameria+lappacea pada 07 April 2019.

Johansson, T. 2014. Tremandra R.Br. (Elaeocarpaceae). Diakses melalui


http://angio.bergianska.se/Bilder/rosids/Oxalidales/Elaeocarpaceae/Tremandra/
pada 06 April 2019.

Thomas, J.E. 1997. Plant Identification, Edible Plants, Weed Ecology, Mushrooms, and
More. Diakses melaui https://www.wildflowers-and-
weeds.com/Plant_Families/.htm pada 06 April 2019.

Patrick. 2019. Garrya fremontii. Diakses melalui


https://landscapeplants.oregonstate.edu/plants/garrya-fremontii pada 06 April 2019.

Jason. 2014. Stackhousia Monogyna. Diakses melalui


https://canberra.naturemapr.org/Community/Sighting/26922 pada 07 April 2019.
Micheil. 2007. Aextoxicon punctatum. Diakses melalui
http://www.chileflora.com/Florachilena/FloraEnglish/HighResPages/EH0389.htm
pada 07 April 2019.

Rouge, La. C. 2019. Dichapetalum pedunculatum. Diakses melalui


http://www.lachaussetterouge.fr/2019/01/dichapetalum-pedunculatum.html pada 07
April 2019.

Key. 2008. Cardiopteris moluccana. Diakses melalui http://keys.trin.org.au/key


server/data/0e0f0504-0103-430d-8004-
060d07080d04/media/Html/taxon/Cardiopteris_moluccana.htm pada 07 April
2019.

Lombardi, J.A. 2009. Neotropical Hippocrateaceae. Diakses melalui


https://www.kew.org/science/tropamerica/neotropikey/families/Hippocrateaceae.ht
m pada 07 April 2019.

Syarifah.2015.https://www.academia.edu/22874165/BAB_VII_FAMILI_TUMBUHAN_BER
BUNGA_DIVISI_MAGNOLIOFITA_DIVISI_MAGONOLIOFITA_ANGIOSPE
RMAE. Pada tanggal 06 April 2019

Ferry.2018.http://www.asianplant.net/Ixonanthaceae/Ixonanthes_icosandra.htm pada tanggal


06 April 2019

Anda mungkin juga menyukai