Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INSTRUMENTASI

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MIKROPIPET

DI SUSUN :

LITA RESTIYANA 17300039

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LABORATORIUM MEDIK

STIKES GUNA BANGSA

I
YOGYAKARTA

2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk
melengkapi tugas instrumentasi ruang serologi. Dalam makalah ini penulis
membahas mengenai “Mikropiper”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eka Fitriana, S.Si,
M.Kes dan kakak-kakak pranata laboratorium serologi yang telah banyak
membantu dalam mengenalkan dan menjelaskan tentang mikropipet. Penulis
menyadari akan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan makalah. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Yogyakarta, 04 Nopember 2017

Penulis

II
DAFTAR ISI

Contents
BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

ISI ............................................................................................................................ 3

2.1 Bagian-bagian Mikropipet dan Fungsinya ................................................... 3

2.1.1 Fungsi dari bagian-bagian mikropipet: ................................................... 3

2.2 Cara Menggunakan Mikropipet.................................................................... 4

2.3 Metode Pemipetan Mikropipet ..................................................................... 5

2.4 Kalibrasi dan Cara Perwatan Mikropipet .................................................... 6

2.1.2 Kalibrasi .................................................................................................. 6

2.1.3 Cara perawatan mikropipet ..................................................................... 6

2.1.4 Hal-hal yang perlu dihindari ................................................................... 6

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-


mengukur. Untuk sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik,
sementara untuk sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan
presisi pemipetan merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan
yang melibatkan cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis
Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah berkembang luas dengan tingkat
akurasi dan presisi yang bermacam-macam pula. Salah satu dari banyaknya jenis
pipet adalah mikropipet yang memiliki tingkat akurasi tinggi.
Dalam melakukan praktikum atau percobaan di laboraturium, praktikan
harus mengenali mikropipet yang akan digunakan pada saat praktikum di
laboraturium. Karena alat ini merupakan salah satu pendukung pada keberhasilan
suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum atau percobaan, pengetahuan mengenai penggunaan
mikropipet sangat diperlukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah, maka penulis merumuskan masalah


sebagai berikut.
1. Apa saja bagian-bagian mikropipet?
2. Bagaimana cara menggunakan mikropipet yang benar?
3. Apa saja metode pemipetan mikropipet?
4. Bagaimanakah kalibrasi dan cara perawatan mikropipet?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.


1. Mengetahui bagian-bagian mikropipet
2. Mengetahui cara menggunakan mikropipet
3. Megetahui metode pemipetan
4. Mengetahui cara kalibrasi dan cara perawatan mikropipet

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca
dapat lebih mengenal tentang mikropipet dan mengetahui cara penggunaan
mikropipet yang baik dan benar.

2
BAB II

ISI

2.1 Bagian-bagian Mikropipet dan Fungsinya

2.1.1 Fungsi dari bagian-bagian mikropipet:


a. Plunger button

Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan
berfungsi untuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan
volume liquid yang ditarik dan dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian
atas plunger button ini terdapat angka yang menunjukkan kapasitas
maksimum dan minimum dari mikropipet yang kita gunakan.
b. Volume adjustment knob
Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer.
c. Shaft
Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara
mikropipet dengan plastic tip.
d. Ejector arm
Berfungsi mendorong plastic tip agar terlepas dari mikropipet.
e. Plastic tip
Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat dilakukan
proses penarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kcilnya
disesuaikan dengan kapasitas mikropipet dan volume liquid yang ditransfer.
f. Tip ejector button
Digunakan untuk meng"eject" atau melepaskan plastic tip setiap kali
selesai digunakan atau untuk mengganti ujung tip.

3
2.2 Cara Menggunakan Mikropipet

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan mikropipet


yaitu.
1. Sebelum digunakan, Thumb Knob (penyedot pipet) sebaiknya ditekan
berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2. Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume
3. Pasanglah tip disposable yang sesuai dengan ukuran mikropipet yang
digunakan dengan cara menancapkan ujung mikropipet seperti gambar
dibawah ini.
4. Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama/first stop, jangan ditekan
lebih kedalam lagi.
5. Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan. Perlu diperhatikan,
jangan terlalu dalam membenamkannya karena akan merusak tip.
6. Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan
secara perlahan dan halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan.
Jangan biarkan penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap
dibawah permukaan sampel selama pengambilan.
7. Pindahkan tip dari cairan sampel ke wadah yang diinginkan. Perlu
diperhatikan, tidak boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip dan
lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian
samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip.
8. Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :
- Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.
- Tekan penyedot sampai pembatas pertama.
- Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-
5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang
lebih tinggi.
- Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan.

4
9. Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah
penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding wadah
khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.
10. Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembali pada posisi UP. Jangan
biarkan tertekan kembali.
11. Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar dibawah ini.

2.3 Metode Pemipetan Mikropipet

Saat menekan plunger pipet, maka akan menemukan posisi plunger


berhenti. Jika plunger terus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi
kedua. Nah, bagaimana cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet
ditekan hingga posisi berhenti pertama atau kedua?

Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode.
Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:

a. Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)


b. Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode
ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan.
Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-
displacement untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap.
Sementara itu pipet positive-displacement hanya menggunakan mode
Forward saja.

5
2.4 Kalibrasi dan Cara Perwatan Mikropipet

2.1.2 Kalibrasi
Kalibrasi mikropipet dianjurkan dengan aquabidest. Kalibrasi
dilakukan untuk mengetahui nilai ketepatan dan penyimpangan. Kalibrasi
akan menjamin akurasi. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan
memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Saat
ini telah dijual yellow tip dan blue tip yang memiliki garis-garis cincin
tanda pada ukuran tertentu, sehingga kalibrasi dapat dilakukan langsung
dengan menyetel clinipette pada garis-garis cincin yang tertera tersebut.
Lakukanlah secara rutin minimal satu tahun sekali.

2.1.3 Cara perawatan mikropipet


1). Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang
rusak, retak atau ada komponen yang hilang.
2). Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan
alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.
3). Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan
(dengan autoclave atau penyinaran UV)
4). Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera
periksakan kondisi pipet anda ke distributor atau agen penjualnya.

2.1.4 Hal-hal yang perlu dihindari


1). Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh
masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
2). Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran
maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan
merusakkan pipet.

6
3). Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang.
Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
4). Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian
normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
5). Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-
tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan
ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan
terkontrol.
6). Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan
masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung
tip masih terendam dalam larutan.
7). Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet
seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan
kontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai