Anda di halaman 1dari 10

~ Agus Supriyanto ~

Fungsi & prinsip kerja


Ultrasonic cleaner adalah alat pembersih yang menggunakan gelombang
ultrasound untuk membersihkan kotoran yang menempel pada peralatan atau
intrument laboratorium, bedah, optik dan sebagainya.
Proses pembersihan dengan ultrasonic cleaner dilakukan untuk menghindari
adanya kontak langsung antara petugas dengan alat/instrument medis yang
dimungkinkan adanya virus atau bakteri yang menempel pada peralatan /
instrument tersebut.
Prinsip kerjanya adalah mengubah energi listrik menjadi getaran dengan
frekuensi tinggi (gelombang ultrasonic), getaran/vibrasi tersebut akan
dirambatkan melalui medium cair, menghasilkan gelembung-gelembung kavitasi
yang kemudian menyebabkan partikel yang melekat pada alat/instrument akan
terlepas.
Contoh bentuk fisik alat
Transducer ultrasonic
Transducer ultrasonic adalah
komponen elektronika yang dapat
mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik dalam bentuk
gelombang suara ultrasonic dan
sebaliknya.
Contoh diagram blok alat
Penjelasan diagram blok
Power supply berfungsi untuk memberikan suplai tegangan ke seluruh bagian yang
membutuhkan.
Mikrokontroler berfungsi untuk mengontrol kerja dari alat.
Kontrol panel memberikan masukan ke mikrokontroler berupa seting timer dan
start/stop alat. Setelah timer di-set dan alat di-start, maka mikrokontroler akan
menghidupkan transduser ultrasonic selama waktu yang telah diseting, getaran
ultrasonic akan merambat ke chamber dan membersihkan alat/instrument yaang
diletakkan dalam chamber.
Setelah timer selesai, mikrokontroler akan menghidupkan drain pump untuk
menguras air pada chamber. Pada saat air sudah habis maka water sensor akan
memberikan inputan pada mikrokontroler untuk mematikan drain pump.
LCD akan menampilkan seting waktu dan proses yang berjalan pada alat,
sedangkan buzzer digunakan sebagai penanda saat alat sudah selesai bekerja.
Contoh gambar rangkaian alat
Penjelasan gambar rangkaian
Push button memberikan inputan berupa seting timer, pilihan menu dan start ke mikrokontroler. Pada
saat ditekan tombol “kurang” (S1) atau “tambah” (S2) maka port D6 atau D7 pada mikrokontroler
akan mendapat input low untuk pilihan menu (UP/naik) dan (down/turun), saat ditekan tombol “cancel”
(S3) maka port D8 pada mikrokontroler akan mendapatkan input low untuk melakukan seting timer (–)
dan untuk memilih pompa manual.
Saat ditekan tombol “OK” (S4) maka port D9 pada mikrokontroler akan mendapatkan input low untuk
melakukan seting timer (+), memilih pompa otomatis dan ”mulai” bekerjanya alat.
Apabila timer sudah diatur dan tombol”mulai” ditekan maka mikrokontroler akan memberikan perintah
pada port D5 untuk menggerakan transduser US piezoelektrik, dan memberikan perintah pada LCD
untuk menampilkan “proses pencucian” dan timer.
Pada saat timer sudah selesai maka mikrokontroler port A1 akan memberikan outputan high pada
buzzer sehingga buzzer berfungsi sebagai indikator bahwa proses pencucian telah selesai. Setelah itu
mikrokontroler akan memberikan output an pada port D11 untuk menggerakan pompa, pada saat
pompa bekerja, mikrokontroler akan memerintahkan LCD untuk menampilkan proses “pengurasan”.
Bila air dichamber sudah habis, maka sensor air akan memberikan inputan low pada mikrokontroler
port A2, Kemudian mikrokontroler port D11 untuk mematikan pompa, dan mikrokontroler memberikan
output high pada port A1 pada buzzer sebagai indikator alat sudah selesai.
Prosedur pengoperasian alat
1) Memastikan bak (chamber) dalam keadaan bersih dan kran pembuangan air tertutup;
2) Mengisi bak (chamber) dengan air bersih hingga mencapai batas yang ada direkomendasikan;
3) Menambahkan larutan pembersih (deterjen) secukupnya;
4) Memasukkan peralatan/instrument yang akan dicuci ke dalam rak/keranjang, kemudian
memasukkan rak/keranjang tersebut ke dalam bak (chamber);
5) Menghubungkan kabel power ke sumber listrik;
6) Mengatur waktu pencucian selama sekitar 10 - 20 menit, tergantung dari tingkat kekotoran
alat/instrument yang dicuci;
7) Mengatur suhu air pada chamber (jika alat menggunakan heater dan memiliki pengaturan suhu)
8) Menekan tombol “Start”, sehingga proses pencucian akan berlangsung sesuai waktu yang telah
diatur. Setelah waktu pencucian selesai maka getaran akan berhenti. Jika masih kurang bersih, maka
proses pencucian bisa diulang lagi.
9) Mematikan alat, melepas kabel power, mengambil peralatan/instrument yang ada pada chamber,
lalu menguras dan membersihkan chamber;
10) Menyimpan kembali ultrasonic cleaner di tempat yang aman
Prosedur pemeliharaan alat
1. Melakukan pengecekan fisik dan fungsi kabel power
2. Menguras dan membersihkan bak/chamber
3. Melakukan pengecekan pada bak/chamber, pastikan tidak ada kebocoran
4. Membersihkan rak/keranjang tempat meletakkan peralatan/instrument
5. Melakukan pengecekan fungsi tombol-tombol pengoperasian alat
6. Melakukan pengecekan fungsi timer
7. Melakukan pengecekan fungsi transduser ultrasonic
8. Melakukan pengecekan fungsi kontrol suhu (jika ada)
9. Melakukan pengecekan fungsi heater (jika ada)
10. Melakukan pengecekan perkabelan dan konektor yang ada
11. Melakukan pengecekan sistem safety alat
12. Melakukan pembersihan body luar alat
13. Melakukan uji kinerja alat

Anda mungkin juga menyukai