Anda di halaman 1dari 21

Potensiometer & Cara Mengukurnya

dengan Multimeter

PSD III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
PSD III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Potensiometer

Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya


atau hambatannya (resistansi) dapat dirubah atau diatur (adjustable).
Potensiometer memiliki 3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua
ujung elemen resistif, dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser
yang disebut wiper. Posisi wiper menentukan tegangan keluaran dari
potensiometer
Berikut ini simbol dari potensiometer, simbol potensiometer dengan
standar IEC dan standar ANSI

Simbol potensiometer standar IEC Simbol potensiometer standar ANSI

Potensiometer pada dasarnya berfungsi sebagai pembagi tegangan variabel. Unsur


resistif dapat dilihat sebagai dua resistor seri, dimana posisi wiper menentukan rasio
resistensi dari resistor pertama ke resistor kedua.
Potensiometer juga dikenal sebagai potmeter atau pot. Bentuk paling umum dari
potmeter adalah potmeter putar. Jenis pot sering digunakan dalam kontrol volume suara
audio dan berbagai aplikasi lainnya. Unsur resistif pada potensiometer biasanya terbuat dari
bahan seperti karbon, keramik logam, gulungan kawat (wirewound), plastik konduktif, atau
film logam.
Jenis Potensiometer
1. Secara manual potensiometer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu potensiometer
dengan gerakan berputar (potensiometer putar) dan potensiometer linier.

Potensiometer putar adalah jenis potensiometer yang paling umum dimana wiper
bergerak dengan jalan melingkar (memutar).

Potensiometer linier adalah jenis potensiometer dimana wiper bergerak pada sepanjang
jalur linier. Potensio linier juga dikenal sebagai slider, pot slide, atau fader.
Jenis Potensiometer
2. Potensiometer digital adalah potensiometer yang dikontrol secara elektronik.
Dalam kebanyakan kasus mereka ada dari berbagai komponen resistif kecil secara
seri. Setiap elemen resistif dilengkapi dengan saklar yang dapat berfungsi sebagai
tap-off point atau posisi wiper sebenarnya.
Jenis Potensiometer
3. Rheostat adalah resistor variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk
menangani arus dan tegangan yang tinggi.
Sebuah potensiometer juga dapat digunakan sebagai rheostat, atau resistensi variabel
tunggal.
Cara terbaik untuk menggunakan potensiometer sebagai rheostat adalah dengan
menghubungkan wiper dan ujung satu terminal lainnya menjadi satu.
Hal ini dilakukan untuk mencegah bila wiper menjadi hilang kontak/ putus kontak
akibat kotoran atau sebagainya.
Aplikasi Potensiometer

Potensiometer digunakan dalam berbagai


aplikasi. Baik aplikasi-aplikasi yang ada di
industri maupun aplikasi aplikasi yang ada di
rumah biasanya menggunakan potensiometer
sebagai komponen pengontrolnya. Jadi akan
sangat ribet untuk mendaftar semua aplikasi-
aplikasi yang menggunakan potensiometer
disini.
Aplikasi Potensiometer
Potensiometer bisa digunakan sebagai input kontrol, sensor posisi, komponen kalibrasi dan lain
sebagainya.

Input kontrol
Potensiometer sering digunakan pada mesin atau aplikasi aplikasi yang memerlukan input
kontrol secara variabel.

Kontrol audio
Potensiometer sering digunakan dalam aplikasi audio sebagai kontrol volume.

Sensor posisi
Potensiometer juga sering digunakan untuk mengetahui posisi jarak atau sudut.

Kalibrasi dan tuning


Dalam fabrikasi dan kalibrasi, trimpots sering digunakan. Trimpots adalah potensiometer preset
yang sering dipasang pada papan sirkuit dan digunakan untuk tune atau menyesuaikan kinerja
sirkuit/rangkaian. Mereka digunakan hanya selama kalibrasi sistem dan kebanyakan selalu
berada pada posisi tetap. Trimpots sering digerakkan/ disetel dengan obeng minus kecil.
Trimpots juga dikenal sebagai preset, trimmers, atau potensiometer trimming.
Prinsip Kerja ( Cara Kerja) Potensiometer

Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang


membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya.
Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah
Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan
pada jalur elemen resistif (Resistive).
Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang
mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan
campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon
(Carbon).
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear
Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic
Potentiometer).
Elemen Resistif pada potensiometer umumnya
terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan
Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya,
Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis
yaitu :
Potensiometer Linear (Linear Potentiometer),
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic
Potentiometer).
Fungsi-fungsi Potensiometer

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau


hambatan, potensiometer sering digunakan dalam rangkaian
atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sbb:
Sebagai pengaturVolume pada berbagai peralatan
Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
Sebagai PengaturTegangan pada Rangkaian Power Supply
Sebagai PembagiTegangan
Aplikasi Switch TRIAC
Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
Sebagai Pengendali Level Sinyal
Cara Mengukur Potensiometer dengan Multimeter

Cara mengukur Potensiometer


dengan Multimeter :
Kita dapat mengukur nilai Resistansi dari sebuah
Potensiometer dengan menggunakan alat ukur yang
dinamakan Multimeter, baik Multimeter yang
menunjukan nilai Digital maupun Multimeter Analog.
Seperti yang kita ketahui bahwa Multimeter adalah
alat ukur yang terdiri dari gabungan pengukuran :
- Arus Listrik (Ampere),
- Tegangan Listrik (Volt) dan
- Resistansi/Hambatan (Ohm).
Untuk mengukur potensiometer yang merupakan
komponen keluarga resistor,
Potensiometer tentunya diukur dengan fungsi Ohm
(resistansi) yang terdapat pada Multimeter.
Dalam pengukuran, kita dapat mengetahui nilai
maksimum resistansi sebuah potensiometer dan
juga perubahan nilai resistansi potensiometer saat
kita memutar shaft atau tuas pengaturnya.
Untuk mengetahui Nilai Resistansi Maksimum Potensiometer
Untuk mengetahui Nilai Resistansi Maksimum Potensiometer

1. Aturlah posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm ()

2. Hubungkan Probe Multimeter pada kaki Terminal yang pertama


(1) dan Terminal ketiga (3).

3. Perhatikan nilai Resistansi Potensiometer pada Display


Multimeter, nilai yang tampil adalah nilai maksimum dari
Potensiometer yang sedang kita ukur
Untuk mengukur Perubahan Nilai Resistansi Potensiometer
Untuk mengukur Perubahan Nilai Resistansi Potensiometer

1.Aturlah posisi saklar Multimeter pada posisi Ohm ()


2.Hubungkan probe Multimeter pada kaki terminal yang pertama (1)
dan terminal kedua (2).
3.Putarlah shaft atau tuas pada potensiometer searah jarum jam,
4.Perhatikan nilai resistansi pada display Multimeter, nilai resistansi
aakan naik seiring dengan pergerakan shaft (tuas) potensiometer
tersebut.
Sebaliknya, jika shaft (tuas) potensiometer diputar berlawanan arah
jarum jam, nilai resistansi akan menurun seiring dengan pergerakan
shaft (tuas) potensiometer tersebut.
5. Pindahkan Probe Multimeter dari kaki Terminal pertama (1) ke
Terminal ketiga (3).
Jadi, sekarang kaki Terminal Potensiometer yang diukur adalah
Terminal 2 dan Terminal 6.
6. Putarlah Shaft (Tuas) Potensiometer searah jarum jam,
Perhatikan Nilai Resistansi Potensiometer pada Display Multimeter,
Nilai Resistansi akan menurun seiring dengan pergerakan Shaft
(Tuas) Potensiometer tersebut.
Sebaliknya, Jika Shaft (tuas) Potensiometer diputar berlawanan
arah jarum jam, Nilai Resistansi akan naik seiring dengan
pergerakan Shaft (Tuas) Potensiometer
CATATAN

Potensiometer tidak mengenal polaritas positif dan


negatif, sehingga posisi peletakan probe Merah dan
probe Hitam Multimeter tidak menjadi masalah dalam
pengukuran.
SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai