Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA & FARMAKOKINETIKA”

“PERKENALAN ALAT DISOLUSI (DISOLUTION TESTER)”

Oleh :

Kelompok 3

Nursyifa 2148201138

Feranika Manik 2148201139

Adhen Muhamad Bahriyan 2148201140

Riza Afriliani Fasya 2148201141

Meirina Silaban 2148201142

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI JAMBI

2021/2022
BAB I

PERKENALAN ALAT DISOLUSI (DISOLUTION TESTER)

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan cara kerja alat disolution tester.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat disolution tester.

B. Dasar Teori
Disolution Tester adalah suatu alat untuk melakukan uji terhadap sediaan padat
dengan tujuan mengetahui proses terlarutnya zat atau senyawa aktif dalam media
pelarut untuk di absorbsi (penyerapan). Fungsi dari disolution tester adalah untuk
mengukur kelarutan tablet dan juga untuk menghitung presentase kadar zat aktif yang
terlarut dalam kondisi baku. Beberapa jenis sediaan yang disering dilakukan
pengujian dengan disolution tester adalah : Tablet, Kaplet, Kapsul, Serbuk dan Salep.
Fungsi dissolution tester adalah alat yang digunakan untuk menganalisa
banyaknya jumlah zat aktif larut dalam cairan tubuh(simulasi). Pada bidang industri
dissolution tester memiliki fungsi untuk merumuskan bentuk dosis obat dan
mengembangkan spesifikasi kualitas. Dissolution test merupakan uji biofarmasetik
penting untuk menjamin efektifitas obat dan memiliki korelasi dengan profil
farmakokinetik.
Bagian – bagian Disolution Tester yaitu :
1. Panel Control : Untuk mengatur kecepatan putaran, lama proses pengandukan, dan
temperatur atau suhu dari bath vessel.
2. Batang Pengaduk : Sebagai konektor antara motor dan dayung atau basket dan
juga bisa di naik turunkan untuk mengatur ketinggian pada vessel.
3. Vessel : Merupakan media yang digunakan untuk menampung cairan pelarut.
4. Dayung (Paddle) model biasa : Untuk zat yang akan diuji diletakkan dalam
chamber.
5. Dayung model keranjang : Untu zat yang akan diuji diletakkan dalam keranjang.
6. Penyedot : Untuk Menyedot media yang akan diuji kadar zat aktifnya.
7. Bak disolusi : Sebagai tempat menaruh Aquadest pengatur suhu.
8. Disk Holder : Untuk menahan obat agar tidak berada pada posisi dasar vessel.
9. Cannula : Untuk mengambil sampel cairan pada vessel secara manual.
10. Power : Untuk Menghidupkan disolusi.
Gambar Alat Disolusi Tester
BAB II

A. Alat dan Bahan dalam pembuatan larutan zat terlarut dan zat padat
Alat :
1. Chamber
2. Tutup chamber
3. Dayung biasa
4. Dayung keranjang
5. Penyedot
6. Bak disolusi
7. Panel kontrol
8. Power
9. Cannula
10. Disk Holder
11. Vessel

B. Skema Kerja
Penggunaan Alat Disolusi

Siapkan media disolusi dan sampel yang akan di analisis

Isi chamber disolusi tester dengan air atau aquades sesuai dengan batas yang
telah ditentukan.

Pasangkan vessel pada chamber sesuai dengan kebutuhan.

Naikan head unit hingga posisi paling tinggi

Pasangkan gagang penganduk, dayung biasa atau keranjang dan komponen


lainnya sesuai dengan kebutuhan analisis

Turunkan kembali head unit dengan hati – hati hingga batas yang telah
ditentukan
Atur posisi batang pengaduk pada posisi tengah dengan ketinggian sekitar 2,5 cm

Masukkan media disolusi sesuai dengan kebutuhan

Nyalakan disolusi tester dengan cara menekan tombol on dan setting suhu berkisar di 37⁰ C

Setelah suhu pada temperature control menunjukkan di kisaran 37⁰ C, masukan obat secara
bersamaan & tekan tombol start untuk memulai proses.

Tutup semua vessel untuk mencegah kotoran/benda asing masuk kedalam vessel

Setelah mencapai waktu yang telah ditentukan, ambil sampel secara bersamaan

Anda mungkin juga menyukai