Anda di halaman 1dari 37

Kode : ET-GCU

Jenis : Alat Tes Glukosa Darah / Kolesterol / Asam Urat


Multi-fungsi sistem monitoring glukosa darah /
Model : kolesterol / asam urat
Merk : Easy Touch GCU
– Tampilan LCD besar (35 x 45 mm)
– Hasil hanya 10 detik (glukosa) / 20 detik (asam urat) /
150 detik (kolesterol)
– 200 glukosa & 50 asam urat & kolesterol test memory
Kelebihan : – Meteran mengidentifikasi strip secara otomatis
-Easy Touch GCU meter
-Check strip
-Buku petunjuk manual Easy Touch GCU
-Puncturer (lancing device)
-Tas
-Baterai
-Log Book
-Lancet
-Strip tes glukosa darah
-Strip tes kolestrol darah
Isi : -Strip asam urat darah
-Dimensi meter H x W x D (mm) : 88 x 64 x 22
-Berat : 5 gram, tanpa baterai
-Ketahanan baterai : lebih dari 1000 kali
Spesifikasi : -Teknologi yang digunakan : Electrode-based Biosensor
Depkes RI : 20101902214
Garansi : Seumur hidup ( dari pabrik )
Warna : Abu – abu
HemoSmart Gold ApexBio | Alat Cek Hb Hemoglobin
Spesifikasi :

 Measurement Range : Hgb 7-24.0 g/dl

 Quick Reaction Time : 5 Seconds

 Tiny Blood Sample : 1ul

 Operating Temp : 10ºc – 40ºc

 Memory : 100 Memory with date and time

 Power Supply : 3A battery x 2

 Additional Features : LCD backlight / USB


connection ( Option wireless )
Features:

 Menampilkan kadar hemoglobin dan


Hematokrit dalam darah

 Sample darah hanya 1 micro liter

 Cepat hanya 5 Detik

 Tampilan layar LCD lebar

 Strip Ejeksi
 Terlindung dari Percikan Air (International
Protection Marking IPX 4)
Cara Penggunaan :

 Masukkan Strips Pada Alat

 Berikan Sample darah dari jari yang


sudah dikeluarkan ke strips

 Tunggu 5 Detik maka hasil sudah dapat


diketahui

Alat Check Asam Urat ( Uric Acid ) UA Sure

Cara Penggunaan Alat Check Asam Urat ( Uric Acid ) UA


Sure dengan 3 langkah mudah :
1. Pasangkan strip pada alat UA Sure ini
2. Teteskan Darah ke strip yang sudah dipasang di alat
UA sure
3. Tunggu 30 detik dan hasil akan terlihat
Isi dari Alat Check Asam Urat ( Uric Acid ) UA Sure ini
diantaranya yaitu :
1 unit UASure Meter
1 baterai Lithium 3 Volt
1 buah monitor checker
5 buah Test strip
1 buah Code card
1 Buku petunjuk
1 Buku Catatan harian
1 Tas alat
1 unit Lancing Device
5 buah jarum / lancet

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk


memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan
pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai
akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada
pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter,
orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan
pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi
yang lebih baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat
diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Ada
beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti
Gilson, Pipetman, dll.
Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh
pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk
laboratorium yang terakreditasi.
Ada beberapa macam mikropipet yang biasa dipakai di laboratorium,
seperti misalnya merk Gilson ada tertulis P20, P200 dan P1000 pada
kepala pipet.

Macam-macam ukuran mikropipet


P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul
P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 – 200 ul
P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul

Bagian-bagian mikropipet

Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan


Pipette tips. Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang
akan dipindahkan dengan volume yang telah diset, sedang Pipette tips
merupakan pasangan mikropipet yang berfungsi untuk menampung
cairan yang dipompa.
Pengoperasian Mikropipet
Ada beberapa tahapan untuk mengoperasikan mikropipet secara benar
yang antara lain :

1. Set volume

2. Pasang tip disposable

3. Tekan penyedot sampai pembatas pertama

4. Masukkan tip ke sampel

5. Ambil sampel

6. Tahan

7. Tarik tip

8. Keluarkan sampel

9. Tarik pipet

10. Lepaskan tekanan penyedot

11. Lepaskan tip

Nah, berikut ini saya uraian lengkapnya :


Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume,
saya contohkan begini...

Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada


wadah dengan cara menancapkan ujung mikropipet seperti gambar di
samping kanan.

Tahap 3 : Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.


Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan
dipindahkan.

Tahap 5 : Pengambilan sampel


Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan
secara perlahan dan halus sampai penuh ke posisi sebelum
penyedotan. Jangan birakan penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba.
Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan.

Tahap 6 : Berhenti sesaat


* Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah
mengisi tip.
* Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang lebih besar.
* Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang
lebih besar.

Cara menghilangkan
cairan menempel
yang benar
Cara menghilangkan
cairan menempel
yang salah

Tahap 7 : Penarikan tip dari sampel


Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan : tidak boleh ada
cairan tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar
dengan tissue, tetapi hanya dari bagian samping saja. Jangan
sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip.

Tahap 8 : Pengeluaran Sampel


Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :

1. Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.

2. Tekan penyedot sampai pembatas pertama.

3. Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik
untuk P-5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai
viskositas yang lebih tinggi.

4. Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa


cairan.

Mulai mengeluarkan Pembatas 1 Pembatas 2


Tahap 9 : Penarikan pipet
Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah
penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding wadah
khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.

Tahap 10 : Melepaskan tekanan penyedot


Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembalia pada posisi UP. Jangan
biarkan tertekan kembali.

Tahap 11 : Melepas tip


Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar.

Akurasi dan Presisi

Akurasi maksudnya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap


volume yang diset di pipet. Akurasi ini ditunjukkan
dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang
terhadap volume yang diset.
Sedang presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk
volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
Akurasi relatif secara umum adalah 1% atau kurang, sedang presisi
kurang dari 0,5 % kecuali digunakan volume terkecil yang dianjurkan
dari model.
Gunakan mikropipet yang sesuai dengan volume yang akan
diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang dianjurkan
akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar.

Untuk mendapatkan reprodusibilitas optimal ikuti saran sebagai berikut :


1. Konsisten dalam KECEPATAN dan KEHALUSAN saat menekan dan
melepaskan penyedot.

2. Tekanan yang konsisten dalam penekanan penyedot pada pembatas


pertama.

3. Kedalaman penyedotan yang cukup dan konsisten.

4. Posisi pemipetan hampir vertikal.

5. Jangan sampai ada gelembung udara.

6. Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi


terbalik saat tip terisi sampel.

Dengan demikian, jika Anda bekerja dengan mikropipet akan memperoleh


hasil yang akurat, presisi dan alat tidak mudah rusak.
Selamat bekerja.....

Mikropipet

1.1. INSTRUMENTASI MIKROPIPET

2.2. PENGERTIAN MIKROPIPET KALIBRASI


MIKROPIPET JENIS MIKROPIPET PERAWATAN
MIKROPIPET BAGIAN MIKROPIPET GANGGUAN,
PENYEBAB &
PENANGGULANGANNYAPENGGUNAAN
MIKROPIPET

3.3. Mikropipet (micropipet) adalah suatu


alatyang digunakan untuk memindahkan
cairandalam jumlah kecil secara akurat.
Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukurdan
pipet gondok tidak mempunyai akurasiyang
tinggi untuk volume kurang dari 1ml. Sehingga
pada pemindahan cairan denganvolume kecil
kurang dari 1000 microliter, orangcenderung
menggunakan mikropipet, biasa jugadisebut
dengan pipet otomatis. HOME

4.4. Ada 3 jenis dasar mikropipet sesuai


ukurannya, yaitu P1000, P200, dan P20 (lihat
gambar di bawah).• P20 dimaksudkan untuk
memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul•
P200 untuk memipet larutan pada volume
antara 20 – 200 ul• P1000 untuk memipet
larutan pada volume antara 100 – 1000 ul
HOME

5.5. Bagian dari mikropipet bisa diliat di bawah


ini: Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari:
AutomaticPipettor dan Pipette tips. Automatic
Pipettor berfungsi untuk memompa cairanyang
akan dipindahkan dengan volume yang telah
diset,sedang Pipette tips merupakan pasangan
mikropipet yangberfungsi untuk menampung
cairan yang dipompa. HOME

6.6. Ada beberapa tahapan untuk


mengoperasikan mikropipet yaitu :• Set
volume• Pasang tip disposable• Tekan
penyedot sampai pembatas pertama•
Masukkan tip ke sampel• Ambil sampel•
Tahan• Tarik tip• Keluarkan sampel• Tarik
pipet• Lepaskan tekanan penyedot• Lepaskan
tip NEXT

7.7. Agar penggunaan mikropipet optimal, ada


beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti :• Konsisten SPEED dan kelancaran
saat tekan dan lepaskan tombolnya• Konsisten
tekanan pada plunger pada pertama•
Konsisten dan cukup saat memasukkan tip ke
dalam cairan• Posisi tip pada cairan “Posisinya
Hampir Vertikal” dari pipet• Menghindari
semua gelembung udara• Tidak pernah
meletakkan pada SIDE pipet atau pipet
membalikkan jika cairan di ujung. NEXT

8.8. Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari. Antara


lain:• Jangan menggunakan pipet tanpa tip di
ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam
pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.•
Jangan memutar volume atau menggunakan
pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini
akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran,
bahkan merusakkan pipet.• Saat mengambil
tip, jangan menekan terlalu keras dan
berulang-ulang. Juga jangan terlalu lemah,
karena tip bisa jatuh.• Ketika menekan tombol
pipiet, jangan menekan melebihi penghentian
normalnya, karena akan menyebabkan larutan
yang diambil berlebihan. NEXT

9.9. • Ketika mengambil larutan, jangan melepas


tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan
menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet,
dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol
penekan secara perlahan dan terkontrol.•
Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet
sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip.
Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan
ujung tip masih terendam dalam larutan.•
Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet,
jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan
bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan
kontaminasi. HOME
10. 10. KALIBRASI MIKROPIPET Kalibrasi
mikropipet dianjurkan degan
menggunakanaquabidest. Kalibrasi dilakukan
untuk mengetahui nilai ketepatandan
penyimpangan. Selain itu saat ini telah dijual
yellow tipdan blue tip yang telah memiliki garis
–garis cincin tandapada ukuran tertentu misal
untuk yellow tip :10 ul, 20 ul, 50ul, 100 u; blue
tip :250 ul, 500 ul dan 100 ul
.sehinggakalibrasi dapat dilakukan
langsung.Lakukan kalibrasi secararutin
minimal setahun sekali. Kalibrasi akan
menjaminakurasi dan presisi. NEXT

11. 11. • Akurasi artinya kedekatan volume


yang di keluarkan terhadap volume yang diset
di pipet. Akurasi ini ditunjukkan dari angka
rata-rata eror, penyimpangan pengukuran
berulang terhadap volume yang diset.•
Sedangkan presisi adalah reprodusibiliti
pengukuran individual untuk volume yang
sama. Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi
(SD).• Akurasi relatif secara umum adalah 1%
atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 %
kecuali digunakan volume terkecil yang
dianjurkan dari model. HOME

12. 12. Perawatan Mikropipeta. Mengecek


secara rutin kondisi pipet. Periksa apakah ada
bagian yang rusak, retak, atau ada komponen
yang hilangb. Membersihkan pipet setiap
sebelum dan sesudah pemakaian dengan
alcohol atau cairan khusus pembersih pipetc.
Mensterilkan komponen-komponen pipet yang
dapat disterilkan (dengan autoclave atau
penyinaran UV )d. Jika terdapat kerusakan atau
kelainan dan kejanggalan segera periksa
kondisi pipet anda ke manufacturer atau agen
penjualnya HOME

13. 13. Gangguan Dari MikropipetNO


GANGGUAN KEMUNGKINAN PENYEBAB
PENANGGULANGAN1. Tip bocor Tip jelek
Gunakan tip kualitas Posisi tip tidak
kencang / tinggi tidak pas Tip dikencangkan
dengan kuat (searah jarum jam)2. Pengisapan
lambat / Saluran tangkai pipet Pipet
dibersihkan tersumbat volume terisap
sebagian3. Volume rendah Tangkai tip
longgar Putar dengan kuat Pipet
terkontaminasi Pipet dibersihkan Memipet
larutan yang Pipet dikalibrasi tidak
mengandung air4. Volume tinggi Tombol
bagian atas Penggunaan pipet sesuai
sewaktu pemepetan ditekan prosedur
pemipetan sampai kebawah atau akhir

ALAT CEK TG
Alat Cek Test Trigliserida Darah MULTICARE
BIOSYS ITALY adalah multiparameter bantuan
diagnostik dari BIOSYS ITALY untuk
penentuan parameter berikut: Glukosa darah
diabetes mellitus, Kolesterol, Trigliserida,
secara akurat, dan handal, karena
BERGARANSI Resmi 5 TAHUN. Dalam tubuh
manusia, kadar trigliserida yang tinggi dalam
aliran darah telah dikaitkan dengan
aterosklerosis (pengerasan arteri) dan,
dengan perluasan, risiko penyakit jantung
dan stroke. Namun, dampak negatif relatif
mengangkat tingkat trigliserida
dibandingkan dengan rasioLDL: HDL adalah
sebagai belum diketahui. Risiko sebagian
dapat dijelaskan oleh hubungan terbalik yang
kuat antara tingkat trigliserida dan tingkat
HDL-kolesterol.

Alat Cek Trigliserida Darah (blood triglycerides) MULTICARE BIOSYS


ITALY adalah multiparameter bantuan diagnostik dari BIOSYS ITALY untuk
penentuan parameter berikut: Glukosa darah, Kolesterol, Trigliserida, secara
akurat, dan handal, karena BERGARANSI 5 TAHUN.

Dalam tubuh manusia, kadar trigliserida yang tinggi dalam aliran darah telah
dikaitkan dengan aterosklerosis (pengerasan arteri) dan, dengan perluasan,
risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, dampak negatif relatif
mengangkat tingkat trigliserida dibandingkan dengan rasioLDL: HDL
adalah sebagai belum diketahui. Risiko sebagian dapat dijelaskan oleh
hubungan terbalik yang kuat antara tingkat trigliserida dan tingkat HDL-
kolesterol.
Fitur:
– Sudah termasuk Alat, 10 strip Gula darah, 10 Strip Cholesterol, 10
Triglycerides, Pena Lancet, Jarum Lancet, Batere, Manual Book
– Kapasitas memori 250 tes hasil
– Layar lebar
– Measurement range:
#25-500 mg/dl (1.4-28 mmol/l) glucose
#130-400 mg/dl (3,3-10,2 mmol/l) cholesterol
#50-500 mg/dl (0,56-5,6 mmol/l) triglycerides

Quik Check adalah alat Cek Hemoglobin dalam


darah BUATAN acon. Kualitas yang bagus, Tetapi
dengan harga yang lebih terjangkau adalah
andalan dari QUIK CHECK. Produk ACON ini kami
Distributorkan karena memang selama ini tidak
bermasalah. Hasil yang di keluarkan alat ini hampir
99,9 % akurat. Dikemas dengan bahan yang tidak
mudah Rusak dan Komponen-komponen di
dalamnya yang canggih
CONTENT/ISI PAKET QUICK CHECK :
1 Buah Alat meter Quick Check.
1 Tube Strip Hb Quick Check.
1 Buah Code Strip
1 Buah Autoclick/Lancing Device.
10 Buah Lancet/Blood lancet.
2 Buah Control Strip.
3 Buah Baterai.
Pemakaian centrifuge sehari-hari :
- Sebelum memulai centrifuge, pastikan bahwa tutupnya terpasang dan terkunci. -
Jangan pernah membuka tutup selama centrifuge berlangsung - Periksa kebersihan
ruang centrifuge, segera bersihkan semua tumpahan. - SELALU Melakukan
Tindakan Pengamanan Universal (Biohazard) - Setimbangkan muatan centrifuge
sebelum pemakaian. Gunakan shield dan tube yang benar. - Amati dan lakukan
tindakan yang sesuai jika ada bunyi atau getaran yang tidak lazim selama
pemakaian - Putar sampel dengan tutup terpasang - Gunakan hanya tube yang
diperuntukkan untuk centrifuge tersebut
Pemeriksaan Kinerja
Frekuensi pemeriksaan bervariasi bergantung pada peraturan pemerintah yang
berlaku dan referensi dari supplier, namun umumnya dianjurkan bahwa
pemeriksaan fungsi dilakukan setiap enam bulan dan didokumentasikan. Ini
meliputi verifikasi RPM centrifuge dengan photo-tachometer external dan waktu
harus diverifikasi dengan digital timer atau stop watch.

PENUTUP
KESIMPULAN
Centrifuge
adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang
lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Centrifuge adalah sebuah
peralatan, umumnya digerakkan oleh motor listrik (beberapa model lama yang
berputar dengan tangan), yang menempatkan obyek di rotasi di sekitar sumbu
tetap, menerapkan kekuatan untuk tegak lurus sumbu. Dalam sebuah laboratorium
centrifuge berguna untuk memisahkan partikulat padat dalam cairan. contohnya :
Untuk memisahkan serum, Untuk pemeriksaan Ht(Hematokrit), Untuk
pemeriksaan mikroskopis urine.
SARAN
Jadikanlah makalah yang sederhana ini sebagai tambahan pengetahuan kita tentang
centrifuge.

Laporan Praktikum Mikrobiologi

Pengenalan Alat-Alat Laboratorium

Hendra pangaribuan
NPM : E1J012075

Shift: 1. Senin (10.00-112.00)

Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum melaksanakan suatu percobaan praktikum, praktikan harus mengenal alat-alat
laboratorium karena penting untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur, oleh karena itu dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium agar dapat diketahui cara-
cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian
alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian
praktikan dapat memperoleh data yang akurat. Data-data yang tepat dan akurat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Praktikum pengenalan alat dan teknik laboratorium serta cara sterilisasi dijelaskan secara
detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha
untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba patogen yang tidak diinginkan. Jadi alat-alat
sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari
mikroba patogen yang tidak diinginkan.

Adapun tujuan praktikum Pengenalan Alat dan Teknik Laporatorium ini adalah sebagai berikut:
1. Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang ada di dalam
laboratorium.
2. Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi alat yang
digunakan untuk praktek.
3. Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat menggunakan alat-alat sesuai dengan
kegunaan dan fungsinya.
4. Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa diharapkan dapat mengetahui prosedur sterilisasi
berbagai alat laboratorium.
5. Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa diharapkan dapat melakukan sterilisasi alat-alat
yang akan digunakan dengan benar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (ilmu). Jadi
mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup
bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun
kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus
tidak termasuk sel sebab materi genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki
kemampuan tumbuh secara mandiri(Pradika,indra)
Istilah mikroba (disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jazad renik) bukan
nama dari suatu kelompok organism seperti hewan dan tumbuhan, melainkan suatu istilah yang
digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil,
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop. Secara
umum, mikroba merupakan organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan
beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal. Bahkan mikroba yang
multiselluler pun tidak memiliki ukuran sel yang besar.
Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang perlu
diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang
mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut digunakan dalam
memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya mengandung satyu macam
bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme.
Sejak dahulu orang telah menduga bahwa penyakit itu ada penyebabnya. Ada yang
mengira bahwa penyakit itu disebabkan kutukan dewa. Karena itu, mereka mengobati dan
mencegahnya dengan mantra-mantra dan ajimat. Antara tahun 1000 dan tahun 1400 penyakit
pada umumnya dianggap sebagai hukuman atas dosa.(Erwin,leston)
Hippocrates menyangka bahwa penyakit malaria disebabkan oleh hawa busuk, karena itu
banyak terdapat di daerah rawa-rawa.
Tentang mikroba penyebab penyakit ini, Robert Koch, tahun 1884, mengemukakan
hokum yang disebut Postulate Koch, yang menyatakan bahwa suatu mikroba dianggap sebagai
penyebab suatu penyakit, bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mikroba tersebut harus terdapat pula pada orang lain yang menderita penyakit yang sama dan
tidak terdapat pada orang yang sehat.
2. Mikroba tersebut harus dapat diisolir dari penderita dan dibiakkan secara murni.
3. Mikroba tersebut harus menimbulkan penyakit yang sama bila ditularkan kepada orang lain
yang sehat.
4. Dari penderita kedua inipun harus dapat diisolir mikroba yang asal secara murnia pula.
Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada
dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat
yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan
peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas
antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur (tentukur),
labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus,
kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung.
Di samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah
alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulasi), jarum preparat,
gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakkan
mikroorganisme dengan suhu yang konstan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan
suspensi atau larutan. Penangas air untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk
dan tabung durham untuk penelitian fermentasi.
Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat
mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil.
Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil
dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil,
tidak mudah terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat
struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang
dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis mikroskop
berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop
cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja
ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch).
Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk
inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.
Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi
dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat
banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di
reset.
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang
dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau
mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume
pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip(khopkar).
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat
dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia
dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung
media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media
sebanyak 10 ml.
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui.
Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml
dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler
sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala
yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan
cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.
Pipet tetes (Pasteur Pippete), fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang
dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl atau
NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dan lain-lain.
Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan yang diduga
dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi. Dengan pemutaran
kecepatan tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap. Satuan yang digunakan pada
centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip kerja dari alat ini adalah zat yang akan
dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang terdapat pada centrifuge, kemudian menutup
lubang pada centrifuge agar udara yang masuk tidak mempengaruhi zat yang akan dipisah.
Setelah itu tentukan waktu dan rotasi putaran yang diinginkan, dengan memutar tombol Timer
dan Rotation.

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat dan bahan


Alat dan bahan yang dipakai dalam praktikum adalah :
 Jarum inokulasi (ose)
 Cawan petri
 Tabung reaksi
 Ball pipet
 Pipet ukur
 Beaker glass
 Erlenmeyer
 Gelas ukur
 Spatula
 Pipet tetes
 Objek glass dan cover glass
 Tabung durham
 Pembakar Bunsen
 Krustang
 Labu ukur
 Pinset
 Rak tabung reaksi
 Botol semprot aquades
3.2 Prosedur Praktikum
3.2.1 Cara memijarkan ose
1) Ose dipegang dengan 3 jari, ibu jari, telunjuk, dan jari tengah
2) Jarum dipanaskan di atas bunsen yang menyala secara perlahan-lahan dari bagian ujung
sampai semuanya terbakar
3) Ose diangkat dari api, setelah itu dilakukan inokulasi
3.2.2 Cara memgang cawan petri
1) Pinggiran cawan dipegang oleh telunjuk, ibu jari, dan jari tengah, bagian bawah cawan
petri dipegang dengan jari manis dan kelingking
2) Dilalukan pinggiran cawan petri di atas api, kemudian dibuka setengah penutup dengan
telunjuk dan ibu jari
3) Setelah dilakukan inokulasi kemudian dilalukan lagi cawan di atas api
4) Sumbat tabung erlenmeyer dibuka dengan tangan kiri
5) Kemudian leher tabung dilalukan di atas api
6) Kemudian cawan petri dilalukan lagi di atas api
7) Cawan petri dibuka tutup sampai setengah
8) Medium dituangkan secara aseptis
3.2.3 Cara memegang pipet
1) Selongsong logam dipegang dengan tangan kiri
2) Selongsong logam dimiringkan
3) Selongsong logam dibuka tutup dengan tangan kanan
4) Pipet steril diambil dari selongsong logam dengan tangan kanan
5) Selongsong logam ditutup kembali
6) Ujung pipet ditutup dengan telunjuk
3.2.4 Cara subkultur
1) Tabung yang akan diinokulasi diberi label
2) Tabung ditempatkan di telapak tangan, dipegang dengan ibu jari sehingga berbentuk huruf
V
3) Jarum dimasukan ke dalam api sampai kawat berwarna merah
4) Dengan jarum di tangan, buka tutup tabung
5) Leher tabung dipanaskan
6) Dilakukan inokulum sesuai jenis transfernya
7) Setelah selesai, lalui leher tabung ke atas api
8) Ditutup kembali dengan menggunakan tangan kanan
9) Dilewatkan kembali jarum ke atas api
3.2.5 Cara membuat sumbat
1) Diambil kapas secukupnya
2) Disimpan kapas di atas kain kassa
3) Kapas dibungkus dengan kain kassa
4) Pasang kain kassa di lubang masuk tabung reaksi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


No. Nama Alat Gambar Fungsi

Untuk menyim
1. Tabung Reaksi
agar

2. Laminar Flow Semua prosed


patogen, pem
pemeriksaan
suasana yang
steril, untuk
Komponen pa
lampu fluorosc
pH meter adala
3. Ph meter
(keasaman) su
Gelas Ukur
4. Untuk menguk

Fungsi utam
menciptakan s
untuk inkubas
5. Water bath
water bath s
44,50C-45,50C
dan Coliform d

6. Rak tabung reaksi

7. Stomacher

9. Pipet Tetes

10. Microppette

11. Autoclave
12. Timbangan

13. Inkubator

14. Oven

15. Objek glass

16. Handsprayer

17. Batang Pengaduk

18. Termometer

19. Jarum ose

20. corong
21. Pipet mikro

22. Hot plate

23. Labu ukur

24. Lemari pendingin

25 Pompa vacum

Sterlisasi
Sterilisasi merupakan pemusnahan mikroorganisme termasuk bakteri, kapang, dan virus yang
sifatnya resisten. Adapun jenis-jenis sterilisasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sterilisasi kering
Digunakan untuk peralatan gelas tahan panas dan logam dengan menggunakan oven bersuhu
70-80 oC selama 2 jam.
2. Sterilisasi basah
Digunakan untuk peralatan yang tidak tahan panas dengan menggunakan autoclave atau
waterbath bersuhu 121 oC selama 15 menit bertekanan 1 atm. Panas yang dihasilkan tidak
langsung mengenai bahan tetapi melalui air atau uap.
Sebelum melakukan praktikum kita harus sterilisasi alat maupun lingkungan kerja yang akan
dipakai.
1. Sterilisasi ruangan bisa dilakukan dengan cara membersihkannya dari berbagai kotoran
berat, menyapu dan mengepel ruangan secara rutin sebelum dan sesudah melakukan
percobaan. Untuk meja yang akan digunakan, kita lap bersih terlebih dahulu kemudian
semprot dengan menggunakan alkohol dengan kadar 70 % dan nyalakan api (bunsen) selama
5-10 menit untuk menghilangkan mikroorganisme yang menempel.
2. Sterilisasi alat yakni dengan mencuci bersih alat terlebih dahulu, semprot dengan
menggunakan alkohol atau jika tidak langsung saja lalukan bagian benda tertentu pada api
biru untuk menghilangkan mikroorganisme yang baru menempel. Lebih baik sterilisasikan
alat menggunakan metode basah dan kering agar hasilnya lebih baik.

Cara Sterilisasi Cawan Petri


- Pertama-tama siapkan cawan petri dalam keadaan bersih.
- Pegang pinggiran cawan dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah,
sedangkan jari manis dan kelingking menahan bagian bawah cawan kemudian lalukan
pinggiran cawan di atas api (untuk meyakinkan tidak adanya mikroorganisme yang
menempel.
- Tutup cawan dan letakkan dalam keadaan terbalik dengan maksud menghindari timbulnya
uap yang agar tidak menetes ke dalam medium yang telah dibuat.
- Bungkus cawan petri dengan menggunakan kertas coklat, letakkan ditengah-tengah kertas.
- Lipat bagian tengah kertas, buat segitiga di bagian ujung-ujungnya kemudian lipatkan ke
belakang cawan hingga terbungkus rapih.

Cara Sterilisasi Pipet Volume


- Siapkan volume dalam keadaan bersih, lalukan terlebih dahulu pipet diatas api bagian
ujung-unjungnya.
- Bungkus pipet volume dengan menggunakan kertas coklat dengan membuat segitiga
terlebih dahulu di bagian ujungnya.
- Kemudian lilitkan kertas ke seluruh bagian pipet hingga tertutup rapat.
- Buat lagi lilitan di bagian pangkal hingga pipet tertutup seluruhnya.
Cara Sterilisasi Tabung Reaksi dan Membuat Sumbat
- Siapkan tabung reaksi dalam keadaan bersih, lalukan bagian mulutnya diatas api
- Siapkan kapas dan kain kassa steril untuk membuat sumbat.
- Pertama-tama letakkan kapas diujung kain kassa, gulung hingga tersisa sedikit di bagian
ujungnya.
- Ikat bagian ujung kanan dan kiri kain kassa serapat mungkin, selipkan sisa ikatan
sehingga terlihat rapih tanpa ada benang yang tersisa.
- Sumbatkan pada tabung reaksi, jika sudah terdengar bunyi ‘plok’ saat dibuka, sumbat
sudah benar dan siap digunakan. Karena bila belum terdengar bunyi, sumbat masih renggang
dan mikroorganisme dapat masuk merusak media yang telah dibuat.

Cara Sterilisasi Jarum Inokulasi (Ose)


- Pegang ose dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah.
- Bakar jarum seluruhnya dalam posisi tegak di atas api.
- Angkat dan diamkan sesaat, ose siap digunakan untuk inokulasi.

4.2. Pembahasan

1. Alat-alat yag terbuat dari gelas


a. Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia
dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan.
Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui
karena tidak dilengkapi dengan skala.
b. Tabung Durham
Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan tabung reaksi tetapi
memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung reaksi. Berfungsi untuk menampung hasil
fermentasi mikroorganisme berupa gas. Dalam penggunaannya, maka tabung durham itu
ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi
dengan medium cair. Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat
dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang
menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar tabung durham.
c. Erlenmeyer
Tabung erlenmeyer adalah tabung kaca yang berbentuk kerucut dengan mulut sempit,
memiliki kapasitas 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 ml. Fungsinya untuk menyimpan
medium, menyimpan larutan sisa, atau larutan yang akan dipergunakan, dan tempat untuk
menyimpan medium yang akan disterilkan. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah
penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
d. Gelas ukur
Gelas ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang dan kaki yang berbentuk
heksagonal, memiliki skala dan berfungsi untuk mengukur volume larutan yang akan
digunakan. Ukuran gelas ini bermacam-macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan
volume 250 ml. jenis gelas ukur ada yang tahan panas (pyrex) dan ada pula yang tidak tahan
panas (gelas biasa). Pembuatan larutan sterilisasi eksplan, yaitu chlorox selalu menggunakan
gelas ukur. Pada saat menggunakan gelas ukur perlu diperhatikan cara membaca skala pada
gelas ukur. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah
besar dan berskala.
e. Pipet tetes
Pipet tetes yaitu pipet dengan karet isap ada bagian ujung atasnya. Pipet ini digunakan untuk
mengambil dan memindahkan larutan yang akan digunakan dan dikeluarkan tetes per tetes.
Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan berdasarkan pompa karet atau pengatur skala
pada bagian atas.
f. Cawan petri dan penutup
Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan
sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu, medium
diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan.
g. Batang gelas bengkok
Merupakan alat kaca yang berbentuk segitiga pada ujung batangnya. Berfungsi untuk
menyebar medium atau mikrobia pada cawan petri. Prinsip kerjanya yaitu, medium atau
mikrobia yang berada pada cawan petri diratakan dengan menggunakan alat ini.
h. Corong
Merupakan alat yang digunakan dalam proses penyaringan dan memindahkan medium cair
dari tempat yang besar ke tempat yang kecil misalnya pada gelas kimia ke labu Erlenmeyer,
prinsip kerjanya yaitu memindahkan cairan dengan teliti.
i. Batang pengaduk
Batang pengaduk yang digunakan dalam praktikum ini biasanya terbuat dari kaca atau dari
pyrex sehingga dapat dipanaskan dengan otoklaf. Alat ini berfungsi untuk mengaduk bahan
kimia atau menghomogenkan medium yang akan dibuat. Prinsip kerjanya yaitu
menghomogenkan dengan cara mengaduk larutan tersebut dengan menggunakan batang
pengaduk.
j. Gelas kimia
Gelas kimia adalah sebuah wadah yang menyerupai tabung, terbuat dari kaca atau pyrex,
bentuknya tinggi dengan bibir tuang dan memiliki kapasitas 50, 100, 150, 250, 400, 600,
1000, dan 2000 ml. berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan kimia
dan medium meskipun skala tidak terlalu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu apabila ingin
mencampurkan suatu senyawa misal 1000 ml, maka kita pakai gelas kimia yang skala 1000
ml. Kita hanya tinggal memasukkan senyawa yang akan dicampur.
k. Termometer
Termometer adalah batang kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm berisi air raksa
dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat Celcius. Berfungsi untuk mengukur suhu suatu
larutan atau ruang inkubator. Prinsip kerjanya yaitu mengukur suhu sesuai laju air raksa di
dalam termometer.
l. Labu ukur
Labu ukur adalah wadah yang terbuat dari gelas jernih dengan penutup, leher panjang dan
berfungsi untuk menyimpan hasil ekstraksi dan pengenceran. Prinsip kerjanya yaitu,
memasukkan zat atau larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur kemudian
menambahkan aquadest sampai batas garis skala yang telah ditentukan.
2. Alat-alat sterilisasi
a. Otoklaf
Otoklaf yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini
terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Otoklaf
dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tidak tahan suhu tinggi.
Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan bantuan uap.
b. Oven
Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan
petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain-lain. Alat ini umumnya dilengkapi termometer.
Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan bantuan panas dari pijaran api atau listrik
c. Bunsen
Bunsen yaitu alat sterilisasi yang berbentuk botol pendek dengan badan yang bundar.
Dilengkapi dengan sumbu dan menggunakan spiritus sebagai bahan bakar. Digunakan untuk
memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina
dan nikrom seperti jarum platina dan ose. Cara menggunakannya yaitu menyalakan Bunsen
lalu memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar. Alat ini juga digunakan dalam
pengerjaan secara aseptik yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikrobia
untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan
pijaran api kecil.

3. Alat-alat lain
a. Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni bakteri atau jamur yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut
dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan
koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis
yang dapat di-reset. Cara menggunakannya yaitu setelah kita ON-kan, kita menyimpan cawan
petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada
posisi dan mulia menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah
pada layar hitung.
Prinsip kerjanya adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan bantuan pulpen/tombol
hitung.
b. Inkubator
Inkubator adalah suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan
organisme guna tujuan tertentu. Pada prinsipnya sama dengan oven, hanya terdapat sedikit
perbedaan yaitu pada inkubator terdapat 2 pintu sedangkan pada oven hanya 1 pintu.
Berfungsi untuk menginkubasi mikroba yang diinginkan pada suhu optimum
pertumbuhannya. Prinsip kerjanya adalah menginkubasi sesuai suhu yang diinginkan.

c. Shaker
Shaker adalah alat yang digunakan untuk menghomogenkan dan menginkubasi mikroba.
Prinsip kerjanya yaitu mengagitasi pertumbuhan mikroba dengan kecepatan yang bisa diatur
atau menghomogenkan isolat-isolat dalam medium cair.
d. Enkas
Merupakan sebuah kotak tertutup, terbuat dari kaca/playwood yang dibagian depannya
terdapat dua lubang untuk memasukkan tangan pemakai. Untuk mensterilkan bagian
dalamnya bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan alkohol 95% atau formalin cair.
Fungsinya yaitu digunakan dalam pengerjaan media biakan secara aseptis, untuk melakukan
isolasi dan inokulasi bakteri agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lainnya.
Prinsip kerja enkas adalah pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara bebas.
e. Ose
Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan
adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke
media yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian
mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.

f. Rak tabung
Rak tabung ini bentuknya persegi panjang dengan permukaan papannya berlubang sebagai
tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak. Prinsip kerjanya yaitu
meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.
g. Gegep
Alat ini digunakan untuk menjepit tabung, khususnya tabung reaksi. Cara penggunaannya
adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian menjepit tabung dengan lubang yang
ada di tengah penjepit.
h. Sikat tabung
Alat ini digunakan untuk membersihkan tabung reaksi dan alat-alat laboratorium yang mulut
tabungnya kecil. Penggunaannya dengan cara memasukkan seluruh bagian sikat pada tabung
reaksi atau alat yang akan dibersihkan lalu menggosoknya/disikat hingga ke bagian dasarnya.
Prinsip kerjanya dalah membersihkan bagian/permukaan alat yang sulit dijangkau.
i. Spoit
Spoit berfungsi untuk memindahkan medium cair dan mengambil larutan stok dalam
pembuatan medium dengan volume tertentu. Spoit (jarum injeksi) ada yang terbuat dari
plastik dan ada pula yang terbuat dari kaca. Spoit ada pula yang dapat disterilisasi dengan
otoklaf. Jarumnya dapat diambil atau dipasang sehingga dapat diganti dengan suatu alat
saring steril untuk keperluan sterilisasi larutan. Penggunaannya yaitu memasukkan jarum
spoit ke dalam wadah medium cair yang akan diambil lalu menarik bagian pangkal spoit
sehingga medium cair tersebut mengisi badan spoit sesuai dengan volume yang diinginkan
kemudian menekan bagian pangkal spoit untuk memindahkan cairan tersebut. Adapun prinsip
kerjanya adalah mengambil cairan sesuai skala yang diinginkan secara detail.
j. Vortex
Vortex merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengaduk senyawa kimia yang
ada dalam suatu tabung reaksi atau wadah. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat
tabung kemudian menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak.
Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan
tercampur rata. Prinsip kerjanya yaitu menghomogenkan larutan pada satu tabung reaksi.
k. Centrifuge
Berfungsi untuk keperluan isolasi filtrate. Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan larutan
ke dalam centrifuge, nantinya akan didapatkan endapan pada dasar tabung dan filtrat pada
bagian atas tabung.
l. Neraca analitik
Prinsip kerja Neraca analitik yaitu alat penghitung satuan berat suatu benda dengan teknik
digital. Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum
dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan bahan pada
timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu
merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
m. Spektrofotometer
Spektrofotometer yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur kekeruhan suspensi sel dengan
cara menentukan jumlah cahaya dilewatkan dari suatu sumber cahaya monokromatik yang
dilewati oleh suatu sel fotoelektrik yang dihubungkan dengan suatu galvanometer, sehingga
jumlah cahaya yang dilewatkan dapat diukur. Prinsip kerjanya adalah pendugaan
pertumbuhan mikroba secara turbidimetri.
n. Lemari pendingin
Lemari pendingin yaitu suatu alat elektronik yang digunakan untuk menyimpan bahan atau
alat yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan
mikroba/medium sesuai pada suhu yang diinginkan
o. Kompor gas
Kompor gas yaitu suatu alat yang digunakan untuk memanaskan suatu alat atau bahan.
Prinsip kerjanya yaitu, alat diletakkan di atas elemen kompor kemudian dipanaskan dengan
menekan tombol.
p. Laminary air flow
Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis dalam
pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari suatu botol
ke botol yang lain dalam kultur in vitro. LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring
aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
Alat ini diberi nama Laminar Air Flow karena meniupkan udara steril secara kontinue
melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin
jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara
ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian
ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency
Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.
Prinsip kerjanya yaitu, menyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit sebelum laminar
air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata. Siapkan semua alat-alat steril
yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet,
disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus. Meja dan dinding dalam LAF
disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF. Blower pada LAF
dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam LAF, selanjutnya LAF sudah
siap untuk digunakan.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Alat-alat mikrobiologi memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda.
2. Alat-alat mikrobiologi pada umumnya terbuat dari kaca, karena kaca tidak dapat bereaksi
dengan zat kimia dan tahan terhadapa panas
3. Sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas dengan
menggunakan autoklaf dan alat lain ; ose dengan cara dipijarkan dan enkas dengan cara
menyemprotkan alk
ohol kemudian menyalakan bunsen saat pengerjaan.
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa alat-alat pada
laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat dari gelas, alat-alat sterilisasi,
mikroskop, dan alat-alat lain. Yang termasuk alat-alat gelas antara lain tabung reaksi, tabung
durham, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan penutup, batang gelas bengkok,
corong, batang pengaduk, gelas kimia, thermometer, dan labu ukur.
Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu otoklaf, oven, dan bunsen. Sedangkan yang termasuk
alat-alat lain yaitu Colony Counter, Inkubator, Shaker, Enkas, Ose, rak tabung, gegep, sikat
tabung, spoit, vortex, centrifuge, neraca analitik, spektrofotometer, lemari pendingin, kompor
gas, dan laminary air flow.

B. Saran
Pada saat dijelaskan praktikan memperhatikan dengan baik kegunaan, fungsi, dan cara
penggunaan alat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan.

DAFTAR PUSTAKA
Alfimuhammad,http://muhammadalialfi.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-
mikrobiologi-acara-1.html(13 maret 2013)
Ariandi,2010,Lap.1MikrobiologiPengenalanAlat Lab, http//www.scribd.com/doc/2760307(13
maret 2013)
Erwin, Leston. Laminar Air Flow Cabinet http://e-learning.unram.ac.id/KulJar/BAB II org
Lab/GB (13 Maret 2013)
Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-3-Sterilisasi/.htm . diakses tanggal 13 Maret 2013

Khopkar,S.M.2003.Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta(13 Maret


2013)
Koesmadji. Teknik Laboratorium. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia Press, 2002. (13
Maret 2013)
Pradhika, E. Indra. Mikro-Ba Nget. http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-1-
pengenalan-alat.html. (diakses tanggal 13Maret2013).
Reskin andi,http://fheeyraredzqiiy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-
pengenalan-alat-mikrobiologi-2/(13 maret 2013)
Tim Dosen Mata Kuliah. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum; Makassar: Jurusan
Biologi UIN Alauddin Makassar, 2009. (diakses tanggal 13Maret2013).
Unus, Sunarwiria. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: PT. Angkasa, 1985.( diakses
tanggal 13Maret2013).

Anda mungkin juga menyukai