Anda di halaman 1dari 28

KIMIA DARAH

BY :
EMMY
METODE PEMBACAAN SPEKTROFOTMETER

Endpoint
Reaksi kimia anatara analite dengan
reagen yang menghasilkan reaksi kimia
warna, yang dapat dibaca pada satu
waktu tertentu (satu kali pembacaan).
Kestabilan warnanya antara 30-60 menit.
CIRI-CIRI

-   Enzimatik kolorimatik
-    Visible (400-780 nm)
-    Ada Blank, Standart, dan Test (C/St) atau
blank dan test (C/F)
-    Memerlukan waktu inkubasi lama
Endpoint – Sampel Blank

Blank berisi sampel (yang membedakan


reagen nitrit)
3. Two Point (Fixed Time Kinetik)

Reaksi kimia antar analite dengan reagen


yang dilakukan dua kali pembacaan
absorbanse (penyerapan warna).
Perbedaan pembacaan pertama dengan
pembacaan kedua digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk mendapatkan
hasil pemeriksaan. Ketetapan waktu akan
berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan.
Kinetik

• Reaksi kimia antara analite dan reagen


dimana pengukuran dilakukan terhadap
aktiftas enzime dalam reaksi tersebut.
Pembacaan absorbanse dilakukan tiap
menit selama tiga/ empat kali lalu diambil
rata-ratanya.
Kinetik

Ciri-ciri;
• Hanya butuh 1 tabung (test)
• Larutan tidak berwarna
• UV (300-400 nm)
• Inkubasi tidak lama, max 1 menit
• Pengukuran secara kinetik yang diukur
adalah aktivitas ensim dapat berupa
penurunan absorbance/ decrease atau
kenaikan absorbance/ increase
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
pemeriksaan kimia darah :
1. Pelajari prosedur kerja yang terdapat dalam
kit sebelum pemeriksaan
2. Sampel
Bisa berupa serum, plasma heparin/ EDTA
atau urine. Untuk sampel urine harus
diencerkan sesuai petunjuk misal kreatinin 1
+ 49, urea 1 + 99
sampel yang tidak memenuhi syarat untuk
diperiksa lipemik, lisis . jika terpaksa tetap
harus diperiksa tambahkan catatan pada hasil.
2. Reagen
ada yang siap pakai ada juga yang harus
dipreparasi/ diencerkan sesuai petunjuk. Jika
harus diencerkan lakukan sesuai kebutuhan
pemeriksaan karena setelah dicampur
stabilitas reagen akan berkurang
Contoh reagen pem urea, terdiri dari 4 macam yaitu
Reagen 1
Reagen 2
Enzim
Larutan standar urea 80 mg/ dl
Dalam prosedur kerjanya reagen enzim dan reagen 1
harus dicampur dengan rasio 1 + 100
misalnya kita butuh 10 cc maka kita campur reagen
enzim 100 ul + reagen 1 10.000 ul atau 0,1 cc + 10 cc
reagen 1 dan enzim sebelum dicampur tahan 1
tahun, tetapi setelah dicampur stabilitasnya hanya 1
bulan
4. Suhu
Suhu pemeriksaan ada beberapa pilihan 20/
30 atau 37. Sekarang ini lebih banyak dipilih
suhu 37 karena sesuai dengan suhu normal
badan
5. Blangko
Dikenal 3 macam blangko yaitu
a. blangko reagen
b. blangko sampel
c. blangko udara
6. Kalkulasi/perhitungan
Endpoint
Untuk C/St :
abs test/ abs standar x kons standar
contoh pem cholesterol :
abs Tes = 0,300 abs St : 0,200 kons St : 200
kadar chol = 0,300/0,200 x 200 = 300 mg/dl
Untuk C/ F :
abs tes x faktor
contoh pem cholesterol
abs tes = 0,200 faktor = 840
kadar chol = 0,200 x 840 = 168 mg/ dl
konsentrasi standar dan faktor bisa dilihat di prosedur
kerja pada kit reagen
Fixed Time Kinetik
Kalkulasi = abs tes 2 - abs tes 1 x kons
standar
abs st 2 - abs st 1
contoh pem kreatinin
abs tes 1 = 0,08 abs tes 2 = 0,16
abs st 1 = 0,10 abs st 2 = 0,12
kons st = 2 mg/ dl
kadar kreatinin = 0,16 - 0,08 x 2 = 8 mg/ dl
0,12 - 0,10
Kinetik
Pengukuran abs bisa berupa penurunan/ decrease atau
kenaikan abs/ increrease
Pengukuran biasa dilakukan 4 kali
Kadar enzim = dA x faktor
dA = rata2 selisih abs
Contoh pemeriksan ALP:
Abs 1...0,040 abs 3 .....0,100
abs 2 ... 0,080 abs 4 .....0,120
Selisih abs 1dan2 ....0,040
Selisih abs 2 dan3 .... 0,040
Selisih abs 3 dan 4 .... 0,020
rata-rata = 0,100 : 3 = 0,033
Kadar ALP = 0,033 x 2754 = 90,88 U/L
SPEKTROFOTOMETER
• Spektrofotometer sebetulnya merupakan
gabungan dari dua buah alat, yakni:
1. Spektrometer
2. Fotometer
• Spektrometer merupakan sebuah alat yang
berfungsi untuk menghasilkan sinar dari
spektrum dengan nilai panjang gelombang
yang telah ditentukan, sedangkan fotometer
merupakan alat ukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau di ab
Prinsip Kerja

Berdasarkan hukum Lambert Beer, bila


cahaya monokromatik (Io) melalui suatu
media (larutan), maka sebagian cahaya
tersebut diserap (Ia), sebagian diteruskan
(Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Komponen Spektrofotometer

• Sumber Cahaya ; menghasilkan sinar


polikromatis
• Monokromator : menghasilkan sinar
monokromatis
• Sample Kompartemen/ kvuet : tempat larutan
yang diperiksa
• Detektor : mengubah sinar menjadi arus listrik
• Alat baca : membaca jumlah sinar yang
diserap/ absorbance atau jumlah sinar yang
diteruskan / transmittance
MIKROPIPET
BAGIAN-BAGIAN MIKROPIPET
1. Plunger button
• Fungsi dari tombol penekan ini adalah sebagai pompa
yang menarik dan mengeluarkan cairan maupun
larutan.
• Caranya cukup mudah. Ketika tombol ditekan, maka
udara yang berada di dalam tip akan terdorong keluar.
Ketika anda melepaskan, liquid atau cairan akan
tertarik ke dalam ujung (tip) pipet. Kemudian,
pindahkan cairan ke alat gelas lain.
Tip Ejector Button

• Mikropipet ini memiliki fungsi untuk


melepaskan tip yang ada pada bagian
ujung.
• Cara menggunakannya yakni dengan
menekan tombol kemudian tip akan
terlepas dari body pipet mikro. Tombol
pelepas tip ini digunakan ketika setelah
selesai menggunakn tip dengan volume
tertentu.
Volume Display

• Volume display berfungsi menunjukkan


volume cairan.
• Di dalam penunjuk volume ini juga
ada volume adjustment knob yang
berfungsi untuk mengatur volume.
• Cara menggunakannya cukup dengan
memutar knob tersebut sesuai dengan
volume cairan yang anda inginkan.
Shaft (Batang Mikropipet)

• Bagian ini merupakan penghubung antara


bagian atas (plunger buttion dan tip ejector
button) dan bagian paling bawah (tip).
• Shaft ini dibuat ergonomis sehingga cukup
nyaman saat digenggam tangan.
Ujung Pipet

• Pada bagian ini berfungsi untuk


menampung cairan atau larutan. Pipette
tip ini memiliki hubungan langsung dengan
cairan.
• Keakuratan pengukuran mikropipet juga
sangat ditentukan oleh seberapa ukuran
tip yang digunakan. Anda harus
menyesuaikan ukuran tip dengan volume
cairan yang akan dipindahkan.
Prinsip Kerja Mikropipet

• Saat bulb (plunger) ditekan, maka udara


yang ada di bagian dalam pipet akan
terdorong keluar dan menjadi vakum.
• Selanjutnya, saat ujung pipet dimasukkan
ke dalam cairan lalu plunger dilepaskan,
maka cairan akan masuk ke dalam pipet
lewat tip. Cairan di dalam pipet ini akan
siap dipindahkan ke wadah lain, yakni
dengan cara menekan plungernya.
Cara Menggunakan Mikropipet

1. Atur volume sesuai yang diinginkan


Pertama atur volume yang anda inginkan
dengan putar bagian pengatur volume.
Selalu perhatikan angka yang tercantum
pada bagian tengah mikropipet.
1. Pasang Tip
• Pilih tip yang tepat agar pemipetan akurat.
Sesuaikan tip yang anda gunakan dengan
merek yang sama dengan pipetnya, karena
tidak semua pipet cocok dengan tip yang
tersedia.
• Cara pasang tips dengan menancapkan
ujung mikropipet dengan tips yang sesuai,
serta pastikan tips sudah terpasang dengan
baik dan benar.
3. Mengambil dan Mengeluarkan Tip
a. Setelah anda memasang tips dengan benar, anda
bisa menekan tombol knob sampai hambatan pertama
(setengah tekanan), jangan ditekan lebih dalam lagi.
b. Kemudian masukkan mikropipet hingga tercelup ke
dalam larutan sampel.
c. Lalu lepaskan tekanan dari tombol knob secara
perlahan hingga cairan tertarik ke dalam mikropipet
serta pastikan tidak ada gelembung udara.
d. Pindahkan larutan sampel ke dalam wadah lain,
caranya cukup dengan menekan tombol knob hingga
hambatan kedua (tekanan penuh)
e. Terakhir, lepaskan tips dengan menekan tombol tips
ejector button.

Anda mungkin juga menyukai