Anda di halaman 1dari 10

KIMIA KLINIK III

Pemeriksaan Elektrolit Natrium

Dosen Pembimbing:
Tri Prasetyorini, SSi., MM
Desi Aryani, SE, M.A.K3
DR. Heru Setiawan, SKM, M.Biomed
Salbiah, S.Pd., M.Kes

Disusun oleh:
Mulya Sari (P3.73.34.2.19.025)
Nadia Tri Octaviani (P3.73.34.2.19.026)
Nafisah Zahra (P3.73.34.2.19.027)
Nanda Putri Hadi S. (P3.73.34.2.19.028)

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis


Program Studi Diploma IV
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III
Jl. Melati 2 No.15, Jatiwarna, Pondokmelati, Kota Bks, Jawa Barat 17415
2020/2021
I. Judul
Pemeriksaan Elektrolit Natrium

II. Hari/tanggal
Selasa, 31 Agustus 2021

III. Dasar teori


Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit dan
mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah
cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol
tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot. Konsentrasi
natrium banyak terdapat di dalam darah dan cairan limfa. Keabnormalan natrium dalam
darah mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Biasanya pemeriksaan ini
dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti kalium (K),
klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).

IV. Metode
a. Metode ISE
Metode yang digunakan adalah ion selective electrode atau ISE. Metode ISE
mempunyai akurasi yang baik, koefisien variasi kurang dari 1,5%, kalibrator dapat
dipercaya dan mempunyai program pemantapan mutu yang baik. ISE ada dua
macam yaitu ISE direk dan ISE indirek. ISE direk memeriksa secara langsung pada
sampel plasma, serum dan darah utuh. Metode inilah yang umumnya digunakan
pada laboratorium gawat darurat. Metode ISE indirek yang diberkembang lebih
dulu dalam sejarah teknologi ISE, yaitu memeriksa sampel yang sudah diencerkan
b. Metode Fotometri
Pengukuran secara forometri Natrium Mg0Uranyl asetat serum. Pada umumnya
semua prinsip Fotometer berdasarkan hukum Lambert-Beer jika seberkas sinar
melalui suatu larutan berwarna, maka sinar itu akan diserap (Absorbence),
banyaknya sinar yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Sumber
cahaya yang berasal dari lampu halogen tungsten dikumpulkan oleh lensa cembung.
Cahaya itu dipantulkan oleh cermin pembalik dan dibentuk kembali oleh lensa
kedua, cahaya putih melalui kuvet penghitung berinteraksi dengan campuran reaksi.
Cahaya yang timbul dari kuvet yang telah disatukan dengan Spectrograph
Enterance Slit (Celah pembentuk cahaya Spectrograph) oleh lensa ketiga. Concave
Reflective Grating (Lensa cekung pembalik cahaya dari kisi) mengarahkan cahaya
ke dalam radiasi monokromatik dan dipantulkan ke pendeteksi pixel PDA (Pixel
Digital Analogical).

V. Prinsip
a. Prinsip Metode ISE
Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE untuk menghitung kadar ion
sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan
kadar ion yang diketahui nilainya. Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi
dengan elektrolit sampel. Membran merupakan penukar ion, bereaksi terhadap
perubahan listrik ion sehingga menyebabkan perubahan potensial membran.

b. Prinsip Metode Fotometri


Natrium diendapkan dengan Mg-Uranyl asetat. Ion uranyl yang tetap tinggal dalam
suspensi membentuk kompleks kuning-cokelat dengan asam thioglycolat.
Perbedaan antara blanko reagen (tanpa presipitasi natrium) dan yang diperiksa
sebanding dengan konsentrasi natrium.

VI. Persiapan Alat dan Bahan


Metode ISE
Alat:
 Electrolite Analyzer (Stat Profile PRIME CCS Analyzer)
 Rak tabung
 Sentrifuge
 Untuk sampling darah: vacutainer SST, tourniquet, alkohol swab, & plester

Bahan:

 Sampel darah vena (serum)


 Reagen 14598 Calibrator Pack Nova Biomedical
Metode Fotometri
Alat:
 Fotometer
 Tabung reaksi
 Rak tabung
 Sentrifuge
 Kuvet
 Mikropipet 1000 μL, 50 μL, 20 μL
 Untuk sampling darah: vacutainer SST, tourniquet, alkohol swab, & plester

Bahan:

 Sampel darah vena (serum)


 Reagen
Untuk pengukuran 20 macro/60 semi-micro
60 mL larutan presipitasi
PREC Uranyl asetat 19 mmol/L
Magnesium asetat 140 mmol/L
60 mL reagen warna
RGT Ammonium thioglycolate 550 mmol/L
Ammonia 550 mmol/L
2 mL standar
STD
Natrium (Na+) 150 mmol/L

VII. Preparasi Sampel


a. Dimasukkan darah yang diambil tadi ke dalam sentrifugator.
b. Disentrifuse darah selama 3 menit dengan kecepatan 4000 rpm sampai terpisah
antara serum, buffy coat (sel darah putih), dan plasma pada sampel tersebut.
VIII. Prosedur Kerja
1. Metode ISE
a. Prosedur Kalibrasi
1. Kalibrasi Otomatis
Stat Profile PRIME CCS Analyzer melakukan kalibrasi 2-point 30 menit
setelah dinyalakan dan secara teratur setelahnya untuk mempertahankan
kinerja Micro Sensor Card dan detektor udara yang optimal. Kalibrasi 1-
point dilakukan secara berkala untuk memantau kinerja Micro Sensor Card
di antara setiap kalibrasi 2-point. Jika kesalahan kalibrasi terjadi, peringatan
ditampilkan untuk memberi tahu operator dan tombol uji analit yang
terpengaruh ditampilkan dengan latar belakang oranye untuk menunjukkan
bahwa tidak tersedia untuk pengujian. Kalibrasi 2-point terjadwal dapat
ditunda satu kali selama 10 menit dengan menekan tombol ‘Batal’. Setelah
10 menit, kalibrasi yang dijadwalkan ulang akan dimulai dan tidak dapat
dibatalkan.

2. Kalibrasi Manual
Kalibrasi 2-point yang dimulai secara manual dapat dilakukan setiap kali
analyzer menampilkan ‘READY’ atau ‘NOT READY’ pada bagian header.
Status NOT READY (tidak dikalibrasi) ditampilkan setelah analyzer
dihidupkan, setelah mengganti beberapa item habis pakai atau sebagai
akibat dari kesalahan sistem. Saat alat analyzer menampilkan NOT
READY, sampel tidak dapat dijalankan hingga kalibrasi 2-point dilakukan
yang berhasil mengkalibrasi detektor udara dan setidaknya satu analit.
Untuk memulai kalibrasi dari status NOT READY, tekan ikon Calibrate
pada Menu Bar.
Status READY menunjukkan detektor udara dan satu atau lebih analit
dikalibrasi dan siap untuk dianalisis. Untuk mengkalibrasi penganalisis
secara manual dari status READY tekan ikon Toolbox kemudian tekan
Calibrate Analytes yang menampilkan latar belakang oranye mungkin tidak
dikalibrasi. Tekan ikon dan pilih Kalibrasi jika ditampilkan untuk memulai
kalibrasi 2-point
b. Prosedur Analisis Sampel
1. Dipipet serum dengan menggunakan pipet automatik ke dalam cup serum.
2. Dihidupkan alat elektrolit analizer.
3. Dipilih jenis elektrolit kadar ion natrium
4. Ditekan tombol power sampai muncul di layar kotak barcode.
5. Dimasukkan barcode atau nomor cup serum.
6. Ditekan lagi tombol power dan tunggu sampai jarum hisap keluar dari alat.
7. Dimasukkan jarum hisap kedalam cup serum dan tunggu hingga jarum
hisap menyedot serum dalam cup selama ± 2 detik.
8. Ditekan lagi tombol power agar jarum hisap masuk kembali kedalam alat.
9. Jarum akan melakukan analiss kadar elektrolit dalam serum selama ± 30
detik.
10. Dilayar monitor akan keluar hasil analisis.
11. Dicatat hasil pemeriksaan kadar elektrolit natrium

2. Metode Fotometri
a. Prosedur Kerja
1. Atur beberapa hal berikut ini:
• Panjang gelombang : Hg 365 nm, Hg 405 nm, Hg 410 nm.
• Celah optik : 1 cm
• Suhu : 20 − 25℃
• Pengukuran : terhadap blanko reagen (hanya dibutuhkan 1
blanko perseri)
2. Skema pemipetan
Macro Semi-micro
RB ST A RB ST A
μL μL μL μL μL μL
STD - 50 - - 20 -
Serum - - 50 - - 20
PREC - 3000 3000 - 1000 1000
Tutup tabung dan campur dengan baik. Biarkan selama 5 menit. Kocok dengan
kuat selama 30 detik. Sentrifus pada kecepatan tinggi selama 5 – 10 menit.
PREC 50 - - - -
Cairan
supernatan - 50 50 - 20 20
jernih
RGT 3000 3000 3000 1000 1000 1000
Campur dengan baik. Setelah 5-30 menit, ukur absorbans RB, (∆𝐴𝑅𝐵 ) standarn
(∆𝐴𝑆𝑇𝐷 ) dan (∆𝐴𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 ) terhadap air suling pada 360-410 nm. (Hg 366 atau
405).

3. Perhitungan
(𝐴𝑏𝑠.𝑅𝐵−𝐴𝑏𝑠.𝐴
C = 150 x (𝐴𝑏𝑠.𝑅𝐵−𝐴𝑏𝑠.𝑆𝑇) (mmol/l)

4. Catatan
a. Dengan konsentrasi natrium melebihi 300 mmol/l, serum harus
diencerkan 1+1 dengan air suling. Kalikan hasil dengan 2
b. PREC menjadi tidak berwarna bila terkena sinar, simpan terlindungi
dari sinar. Sedikit kekeruhan mempengaruhi pemeriksaan
c. Deterjen biasanya mengandung konsentrasi natrium tinggi. Peralatan
seperti tabung reaksi, pipet, tutup, cuvet harus dicuci hati-hati dengan
air suling. Hindari kontaminasi dengan natrium (keringat). Dianjurkan
memakai tabung plastik sekali pakai untuk pemeriksaan. Gunakan
parafilm atau tutup plastik untuk menutup tabung.
d. Larutan presipitasi mengandung uranyl asetat, reagen warna
mengandung ammonium thioglycolate. Kedua reagen ini berbahaya.
Jangan tertelan dan hindari kontak dengan kulit dan selaput membrane.
IX. Interpretasi Hasil
Nilai normal dalam serum
Dewasa : 135 − 145 mEq/L
Anak : 135 − 145 mEq/L
Bayi : 134 − 150 mEq/L
Nilai normal dalam urin : 40 − 22 mEq/L

X. Referensi/Daftar Pustaka
Barus, N. (2017). Pemeriksaan Elektrolit Pada Serum Darah Menggunakan Elektrolit
Analizer.
Stat Profile Prime® ES Plus Analyzer Manual Procedure
Lestari, AA. Wiradewi dan Dharma Shanti. “Diktat Praktikum Kimia Klinik III.”
(2017)
Mengetahui

Bekasi, 31 Agustus 2021

DOSEN PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING

DR. Heru Setiawan, SKM, M.Biomed Salbiah, S.Pd., M.Kes

DOSEN PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING

Tri Prasetyorini, S.Si, MM Desi Ariyani, MA


PENYUSUN PENYUSUN

Mulya Sari Nadia Tri Octaviani


P3.73.34.2.19.025 P3.73.34.2.19.026

PENYUSUN PENYUSUN

Nafisah Zahra Nanda Putri Hadi


P3.73.34.2.19.027 P3.73.34.2.19.028

Anda mungkin juga menyukai